Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

DENGAN PERILAKU KEKERASAN

DI RUANG GATOTKACA RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA

Ruang rawat : Gatotkaca

Tanggal dirawat : 23 November 2018

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. M
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : laki - laki
Tanggal Pengkajian : Senin, 17-12-2018
No Rm : 0098716
Informan : Dari pasien dan rekam medik

II. ALASAN MASUK


Pasien marah-marah, mengamuk, sering keluyuran, berbicara sendiri, pasien juga
suka merusak barang ketika marah.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu: Ya
2. Pengobatan sebelumnya : Ya
3. Pasien tidak mempunyai pengalaman aniaya fisik
Masalah keperawatan : pasien tidak pernah mengalami penganiayaan secara
fisik di keluargannya
4. Adakah anggota jiwa yang mengalami gangguan jiwa ?
Pasien tidak mempunyai anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

IV. FISIK
1. TTV
N : 92 x/menit RR: 18 x/menit
TD : 127/80 mmHg S: 36◦c
2. Ukur
TB : 165 cm
BB: 43 kg
3. Keluhan fisik : pasien tidak mengalami keluhan fisik
4. Masalah keperawatan: pasien tidak ada masaah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Meninggal

: Pasien (48 tahun)

: Tinggal serumah

2. Konsep diri
a. Citra tubuh : pasien menyukai seluruh anggota tubuhnya
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan pada pasien
b. Identitas : pasien suka melakukan kegitan mengaji setiap hari.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperwatan pada pasin
c. Peran : pasien berperan sebagai anak ke dua dari tiga bersaudara.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan pada pasien
d. Ideal diri: pasien ingin segera sembuh dan kembali ke rumah
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan pada pasien
e. Harga diri : hubungan pasien dengan anggota keluarganya dan lingkungan
kurang baik karena pasien mudah terpancing emosi dan mudah
tersinggung.
Masalah keperawatan : pasien mengalami msalah keperawatan resiko
perilaku kekerasan karena pasien sering mrah-marah dan melempar
barang-barang.
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat
Pasien tidak mempunyai orang terdekat.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Tidak ada kegitan yang diikuti pasien dan pasien tidak bersosialisasi di
lingkungkan masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Ada, karena pasien mudah tersinggung sehingga sulit berinteraksi dengan
orang lain.
Masalah keperawatan : pasien kurang bersosialisasi di rumah sakit
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien beragama islam dan pasien rajin beribadah
b. Kegiatan ibadah
Pasien rajin menjalankan sholat 5 waktu
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Pasien berpenampilan rapi dan bersih.
Masalah keperawatan : tidak ada.
2. Pembicaraan
Sedang, keras dan dengan raut muka yang tegang.
Masalah keperawatan: pasien kurang stabil saat di ajak bicara.
3. Aktifitas motorik
Pasien tampak kooperatif
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
4. Alam perasaan
Pasien senang di ajak bicara
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
5. Afek
Labil, karena pasien mudah emosi dan tersinggung
Masalah keperawatan : pasien mudah tersinggung.
6. Interaksi selama wawancara
Pasien tampak tegang, mata melotot dan kurang stabil saat diajak bicara oleh
perawat
Masalah keperawatan: pasien kurang stabil saat diajak bicara
7. Persepsi
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
8. Proses pikir
Proses pikir pasien sulit menerima perbedaan pendapat orang lain
Masalah keperawatan : sulit menerima pendapat orang lain
9. Isi pikir
waham, pasien merasa curiga dengan orang lain
Masalah keperawatan : pasien terlalu curiga dengan orang lain
10. Tingkat kesadaran
Klien tampak sering berbicara sendiri dan sering bersolawat tanpa henti,
kesadaran komposmentis.
Masalah keperawatan : pasien kurang stabil
11. Memori
Gangguan daya ingat saat ini, pasien sering mengalami kesusahan dalam
mengingat nama-nama orang baru yang ditemuinya.
Masalah keperawatan : kelemahan dalam mengingat
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi pasien baik
Masalah keperawatan : tidak ada
13. Kemampuan penilaian
Gangguan berat, pasien mengalami gangguan berat karena pasien masih
kurang stabil dalam mengontrol emosinya
Masalah keperawatan : pasien tidak bisa mengontrol emosinya
14. Daya tilik diri
Menyalahkan hal-hal di luar dirinya : pasien cenderung menyalahkan orang
lain dan merasa dirinya benar
Masalah keperawatan : pasien kurang beradaptasi dengan orang lain

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Mandiri,pasien dapat melakukannya sendiri
2. BAK/BAB
Mandiri, pasien dapat melakukannya sendiri
3. Mandi
Mandiri, pasien dapat melakukannya sendiri
4. Berpakaian/ berhias
Mandiri, pasien dapat melakukannya sendiri
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama: 12.30 s/d 14.00
Tidur malam lama : 20.00 s/d 05.00
Aktivitas sebelum tidur : tidak ada
6. Penggunaan obat
Pasien bisa meminum obat sendiri
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan : YA
Sistem dukungan : YA
8. Aktivitas di dalam rumah
Mempersiapkan makanan : YA
Menjaga kerapian rumah : YA
Mencuci pakaian : YA
Mengatur keuangan : TIDAK
9. Aktivitas di luar rumah
Belanja : TIDAK
Transportasi : YA
Pasien sering menggunakan transportasi umum
Masalah keperawatan: tidak ada

VIII. MEKANISME KOPING


- Adaptif - Maladaptif
Bicara dengan orang lain menciderai orang lain
Teknik relaksasi merokok
Olahraga
Masalah keperawatan: tidak ada

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Hubungan pasien dengan lingkungandi keluarga dan lingkungan kurang baik
karna pasien sering marah-marah
Masalah keperawatan: pasien sering marah-marah dengan orang sekitar dan
membanting barang yang ada di dekatnya

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Obat-obatan, pasien tampaknya kurang mengetahui tentang fungsi obat yang
dikonsumsinya.

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : f.20.3
Terapi medik : THP 2 mg, CPZ 25 mg, diazepam 1 A, HPL 1 A.
FORMAT ANALISA DATA KEPERAWATAN

Nama : Tn. M Diagnosa Medis : F 20.3


Umur : 31 Tahun Ruangan : Gatotkaca

NO Hari/ tanggal Data Fokus Masalah Keperawatan

1. DS: Perilaku Kekerasaan


- Pasien mengatakan suka
marah jika tidak
sependapat dengan orang
lain
- Pasien mengatakan suka
melempar barang- barag
yang ada di dekatnya
- Pasien mengatakan
mudah tersinggung
- DO:
- Pasien tampak
pandangannya tajam
- Pasien tampak berbicara
dengan nada tinggi dan
tegang
- Pasien tampak mengepal
tangannya
2 DS: Halusinasi
- Pasien mengatakan
melihat bayangan diriny
saat menikah
- Pasien mengatakan suka
melihat roh- roh
- Pasien mengatakan suka
bicara dengan haji
DO:
- Pasien tampak bicara
sendiri
- Pasien sering melamun
sendiri

POHON MASALAH

Resiko mencederai : Orang lain/ Lingkungan


Perilaku kekerasan

Gangguan harga diri : Harga diri rendah

DIANGNOSA KEPERAWATAN
1. Perilaku kekerasan
2. Halusinasi

FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN I

Pertemuan ke 1
Pada Klien Dengan Resiko Perilaku Kekerasan Di Ruang Drupadi
Rumah Sakit Jiwa Grhasia

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
Pasien mengatakan suka ramah-ramah dan mengamuk.
b. Data Objektif
Pasien tampak suka membanting barang yang ada didekatnya.
2. Diagnose keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan SP 1
Pasien dapat melakukan relaksasi nafas dalam dan melakukan pukul bantal
4. SP 1 Pasien
a) Mengkaji keluhan utama pasien serta akibat PK
b) Mengkaji penyebab tanda dan gejala perilaku serta akibat PK
c) Mendiskusikan cara yang digunakan untuk mengatasi RPK
d) Melatih cara mengontrol PK dengan tarik nafas dalam
e) Mengevaluasi manfaat latihan pada klien
f) Mengevaluasi kemampuan melakukan latihan pada pasien
g) Menyusun jadwal latihan bagi klien
h) Menyepakati latihan berikutnya
i) Melakukan dokumentasi tindakan dengan benar meliputi : data,dx,
tindakan, RTL, dan SOAP

B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Assalamualaikum/Selamat pagi ibu....…”saya suster riris, saya senang
dipanggil riris, siapa nama ibu?Senang dipanggil siapa? Saya akan
merawat ibu dari jam 08.00 – 14.00.
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu... saatini? Apa yang ibu rasakan? Apa yang
terjadi di rumah sampai di bawa di rumah sakit?
Validasi
Untuk mengatasi itu apa yang sudah dilakukan?ibu sudah dilatih apa saja?
c. Kontrak
Baiklah sekarang kita akan bercakap-cakap tentang cara mengatasi marah,
tujuannya jika ibu marah dapat mengontrol marahnya dengan baik.
Bagaimana kalau Waktunya 30 menit? Dan tempatnya disini?
2. Fase Kerja
Baiklah ibu, tadi ibu mengatakan sering marah-marah, kalau saya boleh tau
apa yang sering menyebabkan ibu marah? Sewaktu ibu ingin marah, biasanya
apa tanda-tandanya ? setelah marah ke suami, apa akibatnya ibu? Lalu apa
yang ibu rasakan setelah itu, apakah ibu menyesal?
Baiklah untuk mengontrol marah ada beberapa cara yaitu latihan fisik tarik
nafas dalam dan pukul bantal atau kasur, kedua latihan minum obat secara
teratur, ketiga latihan berbicara yang benar, keempat latihan melakukan
kegiatan spiritual. Dari keempat latihan tersebut, mana yang ibu akan pilih
dulu untuk latihan hari ini?
Baiklah kita akan lakukan latihan yang pertama yaitu latihan tarik nafas
dalam, “caranya coba ibu hirup udara melalui hidung, tahan sebentar
kemudian keluarkan dari mulut dilakukan sehari 5x”. coba saya praktekkan,
ibu bisa melihat.
“coba sekarang ibu praktekkan cara tarik nafas dalam tersebut, seperti yang
saya contohkan tadi” bagus.....
Nah sekarang kita akan latihan pukul bantal dan kasur, jadi kalau ibu lagi
kesal ingin memukul seseorang, luapkan marahnya pada bantal dan kasur yang
ada diruangan ini, caranya seperti ini, ibu perhatikan saya dulu ya, baru ibu
lakukan.....ya sekarang ibu coba lakukan pukul bantal dan kasur.......bagus
Nah sekarang kita buat jadwal kegiatannya ya ibu, mau jam berapa aja
melakukan latihan fisik tarik nafas dalam dan pukul bantal dan kasur.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon
-Subjektif
Bagaimana perasaan ibu...setelah kita bercakap-cakap tentang cara
mengontrol perasaan marah dengan latihan fisik tarik nafas dalam dan
pukul bantal?
-Obyektif
Coba ibu... sebutkan kembali ada berapa cara mengontrol marah
dengan latihan fisik?
Bagus ibu...
PR pasien
Ya ibu lakukan tarik nafas dalam 5x sehari dan pukul bantal 5x sehari
Jangan lupa laksanakan semua latihan dengan teratur sesuai jadual ya ibu.
b. RTL/kontrak berikutnya
Baik ibu...., besok kita akan bertemu lagi, saya juga akan melatih cara
mengontrol perasaan marah dengan cara berikutnya yaitu minumobat yang
benar. Ibu... mau jam berapa? Dimana? Baik ibu sampai jumpa besok dan
selamat istirahat.
c. Kontrak yang akan datang
Baik bu besok kita ketemu lagi disini dengan topic yang berbeda,
waktunya tetap jam segini ya bu ? jam berapa ?

Anda mungkin juga menyukai