ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a case with the increasing patients number almost every year. One of the
supporting factors that can stabilize the blood sugar is DM management known as the four main pillars
standing for education, diet, physical exercise and pharmacological management. The study purpose is to
determine the perception of the nutritional needs fulfillment in Diabetes Mellitus patients. Research
methods; Qualitative method with phenomenology approach with purposive sampling method. Population in
this research is patient of Diabetes Mellitus in region “Suruh Tani”. Samples in qualitative research are
also called participants. This study used 8 participants. The results showed that the management of
nutritional diets in DM patients will be successful if the patient has good adherence in the diet, for that
DM patients need good motivation. The results showed that the nutritional diets management in DM
patients will be successful if the patient has a good devotion on running the diet, therefore good motivation
will help DM patients to keep running on their diet program. Motivation will turn out well if the DM
patients get high support from their family and also access for a good health care. Respondents who have
good family support then have good adherence while respondents who have poor family support then have no
compliance. The conclusion after the research will be like respondents who have good family support and
devotion while in the other side respondents who have poor family support then do not have any
conformation.
ABSTRAK
Diabetes Mellitus (DM) merupakan kejadian dengan jumlah penderita semakin meningkat
tiap tahunnya. Salah satu faktor pendukung yang dapat menstabilkan gula darah adalah
penatalaksanaan DM yang dikenal dengan empat pilar utama meliputi edukasi, diet, latihan
jasmani dan pengelolaan farmakologis. Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi
pemenuhan kebutuhan nutrisi pada penderita Diabetes Mellitus. Metode Penelitian;
metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan metode pengambilan sampel
purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita Diabetes Mellitus di wilayah
Suruh Tani. Sampel pada penelitian kualitatif disebut juga partisipan. Penelitian ini
menggunakan 8 partisipan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan diet nutrisi
pada pasien DM tersebut akan berhasil apabila penderita memiliki kepatuhan yang baik
307
dalam menjalankan diet, untuk itu penderita DM membutuhkan motivasi yang baik.
Motivasi akan berkembang dengan baik apabila seorang penderita DM mendapatkan
dukungan keluarga dan akses pelayanan kesehatan yang baik. Responden yang memiliki
dukungan keluarga yang baik maka memiliki kepatuhan yang baik sedangkan responden
yang mendapat dukungan keluarga yang kurang baik maka tidak memiliki kepatuhan.
konsep diet pada penderita DM. dan pemenuhan pada situasi tertentu.
Sub tema 2 Dukungan dari “Keluarga dan bu bidan perawat yang ada
keluarga dan pelayanan di kelurahan selalu memotivasi supaya
kesehatan semangat..patuh makan biar g naik
Dukungan merupakan segala sesuatu gulanya. Sering memberikan informasi juga
yang mendorong seseorang untuk tentang DM” P6
melakukan sesuatu. Dalam penelitia
ini menunjukkan adanya dukungan PEMBAHASAN
keluarga dan pelayanan kesehatan Kepatuhan terhadap diet dapat
berpengaruh terhadap pemenuhan mengontrol gula darah
diet penderita DM. Peran keluarga Kepatuhan pasien terhadap prinsip gizi
dalam mengingatkan, memantau dan dan perencanaan makan merupakan salah
menyediakan menu berpengaruh satu kendala pada pasien diabetes
dalam kepatuhan diet. Pelayanan mellitus. Tujuan utama penatalaksanaan
kesehatan di wilayah kelurahan pasien dengan diabetes mellitus adalah
memberikan pengaruh yang positif. untuk mengatur gula darah dan mencegah
Adanya pelayanan 24 jam bagi warga timbulnya komplikasi akut dan kronis.
dan tes gula darah secara berkala Jika pasien berhasil mengatasi diabetes
setiap bulan sekali dapat mellitus yang dideritanya, maka pasien
dimanfaatkan warga. Dukungan dari tersebut akan terhindar dari hiperglikemi
keluarga dan pelayanan kesehatan dan hipoglikemi (Mustofa, 2012).
mendorong kepatuhan diet DM
tergambar dalam ungkapan : Penalatalaksanaan diabetes mellitus
“Selalu diingatkan dan dimotivasi oleh tergantung pada ketepatan interaksi dari
keluarga untuk manut, makan sesuai tiga faktor, yaitu 1) aktivitas fisik. Pasien
aturan, ingat suami dan anak-anak diabetes mellitus dianjurkan latihan fisik
membuat semangat mbak. Meski bosan ya ringan, teratur setiap hari satu atau
jadi mau makan sesuai aturan” P3 setengah jam sesudah makan, termasuk
“Keluarga yang selalu mendampingi mbak, klien yang dirawat di RS; 2) diet;
saat males, putus asa, mereka selalu 3) intervensi farmakologi dengan preparat
menyemangati. Pengen selalu bersama hipoglikemis oral atau insulin.
mereka, itu yang membuat pengen
berusaha sehat. “P5
312
makanan saja yang tersedia dan tidak prosedur atau saran ahli medis. Dalam hal
sesuai selera sehingga hal ini dirasakan ini termasuk kepatuhan pasien dalam
membosankan (Brunner, Suddarth, menjalankan terapi farmakologi dan
Smeltzer, 2008). Hasil wawancara pada pemeriksaan kadar gula darah secara
penelitian ini menyatakan bahwa sebagian rutin. Modifikasi perilaku sehat sangat
partisipan mengatakan dietnya tidak diperlukan untuk pasien dengan DM
sesuai selera dan merasa bosan dengan diantaranya adalah tentang bagaimana
menu makanan yang DM dikarenakan cara untuk menghindari dari komplikasi
kurang variasi. Hal ini dapat diatasi lebih lanjut apabila sudah menderita
dengan prinsip pengaturan makanan pada diabetes. Modifikasi gaya hidup dan
diebetisi yang hampir sama dengan kontrol secara teratur atau minum obat
anjuran makan untuk orang sehat dan sangat diperlukan bagi pasien diabetes.
masyarakat umum, yaitu makanan yang Sebuah penelitian menyatakan bahwa
beragam, bergizi dan berimbang atau ketidakpatuhan penderita DM dalam
lebih dikenal dengan gizi seimbang pengelolaan diet dapat menyebabkan
maksudnya adalah sesuai dengan penderita mengalami tindakan amputasi
kebutuhan kalori dan zat gizi masing- (Narayan, Norris, Engelgau, 2006).
masing individu. Hal yang sangat penting Penelitian lain yang dilakukan oleh Butler
ditekankan adalah pola makan yang (2007) menunjukkan bahwa 51
disiplin dalam hal jadwal makan, jenis dan responden memiliki motivasi rendah
jumlah makanan atau terkenal dengan dalam menjalankan program diet serta
istilah 3 J. 56,9% responden tidak patuh dalam
menjalankan program diet. Penelitian
yang dilakukan Widiyaningsih & Herlena
Faktor pendukung dalam pemenuhan (2013) yaitu hasil anamnesa gizi pada saat
kebutuhan nutrisi pada penderita DM konsultasi yang ke-2 menunjukkan
ternyata kepatuhan pasien dalam
Sub tema 1 Keinginan gula darah
menjalankan dietnya hanya di lakukan
dapat terkontrol
pada saat pasien tinggi kadar gula darah
Kepatuhan dapat diartikan sebagai nya. Sedangkan pasien yang sudah turun
tingkatan yang menunjukan perilaku kadar gula darahnya dan kondisi
pasien dalam mentaati atau mengikuti
314
badannya sudah merasa baik, maka pasien peranan penting karena motivasi
tidak lagi menjalankan diet. berisikan perilaku, artinya dalam konteks
perubahan pola makan bagi pasien DM
Perilaku kesehatan individu juga didasarkan pada keinginan pasien untuk
dipengaruhi oleh motivasi diri individu sembuh dan mengurangi kecatatan akibat
untuk berperilaku yang sehat dan menderita DM sehingga mereka
menjaga kesehatannya. Menurut Suyono termotivasi untuk mengikuti program diet
(2004) dalam Gustina (2014) bahwa yang dianjurkan oleh tim kesehatan.
motivasi merupakan suatu proses Sub tema 2 Dukungan dari keluarga
psikologis yang mencerminkan interaksi dan pelayanan kesehatan
antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan
Hasil wawancara pada penelitian ini
keputusan yang terjadi pada diri
menunjukkan bahwa sebagian besar
seseorang. Kepatuhan adalah derajat
responden menyatakan bahwa dukungan
dimana pasien mengikuti anjuran klinis
dari keluarga dan pelayanan kesehatan
dari dokter yang mengobatinya. Menurut
mendorong kepatuhan diet penderita
Waspadji (2007) kepatuhan adalah sejauh
DM. Penjelasan pada sub tema
mana perilaku pasien sesuai dengan
sebelumnya bahwa kepatuhan sangat
ketentuan yang diberikan oleh profesional
berkaitan erat dengan adanya motivasi
kesehatan.Kepatuhan sangat berkaitan
pada diri penderita DM khususnya, untuk
erat dengan motivasi dalam diri
menumbuhkan motivasi tersebut maka
seseorang, karena motivasi merupakan
dibutuhkan dukungan keluarga dan akses
dorongan, baik dari dalam maupun dari
pelayanan kesehatan yang baik. Suyono
luar diri manusia untuk menggerakkan
(2007), menyatakan bahwa fungsi dasar
dan mendorong sikap dan perubahan
keluarga antara lain adalah fungsi efektif,
perilakunya. Motivasi ini didasarkan dari
yaitu fungsi internal keluarga untuk
faktor internal individu yang bersifat
pemenuhan kebutuhan psikososial, saling
psikologis dan sebagai akibat dari
mengasuh dan memberikan cinta kasih,
internalisasi dari informasi dan hasil
serta saling menerima dan mendukung.
pengamatan suatu objek yang melahirkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan
persepsi sehingga individu dapat
penelitian Nasrul (2011) yang menyatakan
terdorong untuk berbuat atau melakukan
bahwa dukungan keluarga dapat
sesuatu. Motivasi ini yang memegang
315
Gustina, Suratun, Heryati, (2014). Faktor- Streubert, HJ & Carpenter, DR. (2003).
faktor yang berhubungan dengan Qualitative Research in Nursing :
Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Advancing the Humanistic
pada pasien DM. Kemenkes Jakarta Imperative.Third Edition. Philadelphia
III. : Lippincott Williams &Wilkins.
Guyton, A & Hall, J.E. (2008). Buku Ajar Syamsiah, N. (2011). Faktor-Faktor yang
Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien
EGC: Jakarta CKD yang Menjalani Hemodialisa di
RSPAU Dr. Esnawan Antariksa
Hartono, (2012). Basic Carbohydrat
Halim Perdana Kusuma
Counting bagi diabetisi RS. Panti
Jakarta.Tesis. Universitas
Rapih. Yogyakarta.
Indonesia.
Lewis L.S, Dirksen R.S, Heitkemper,
Waspadji,S., (2007). Penatalaksanaan
Bucher, Camera. (2011). Medical
Diabetes Mellitus Terpadu, Jakarta:
Surgical Nursing: Assesment and
Fakultas Kedokteran Universitas
Management of Clinical Problems,
Indonesia
Eight Edition, (6). Elsevier Mosby:
Widiyaningsih, Herlena, (2013). Hubungan
USA
antara pengetahuan dan sikap
317