Anda di halaman 1dari 7

BAB I

ABSTRAK

Katalis dapat digunakan dalam pengaktifan reaksi yang akan mempercepat


laju reaksi dengan menurunkan energy aktifasi. Jika energy pengaktifan
reaksi tinggi, maka untuk temperatur normal, hanya akan terjadi sebagian
kecil pertemuan molekul yang nantinya dapat menghasilkan reaksi.Katalis
dapat menurunkan energy pengaktifan dengan menghindari tahap penentu
laju yang lambat dari reaksi yang tidak dapat di katalisa.Denagan
menurunnya energy aktifasi maka pada temperature yang sama di dapatkan
laju reaksi yang tidak dapat di katalisa Fungsi utama dari katalis ini adalah
menyediakan reaksi alternative dalam suatu reaksi kimia.Dengan peranan
yang sangat penting ini, maka katalis sangat di perlukan oleh tubuh dalam
proses pencernaan makanan di dalam tubuh.Fungsi penting katalis ( enzim )
ini memberikan dampak besar terhadap kelancaran pencernaan makanan di
dalam tubuh. Misalnya saja adalah enzim amylase di dalam mulut (air
liur) yang membantu memecah amilosa. Selain peranan katalis di dalam
tubuh, katalis juga berperan dalam proses kimia lainnya. Katalis memegang
peranan penting dalam perkembangan kimia. Dewasa ini, semua produk
dihasilkan melalui proses yang memanfaatkan jasa katalis, baik satu atau
beberapa proses. Katalis tidak terbatas pada bagian proses konveksi, bahkan
juga untuk bagian proses pemisahan. Penggunaan katalis sekitar 50%
(Levenspiel,1999). Katalis berdasarkan fase reaksinya dapat digolongkan
mejadi katalis homogen dan heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang
berbeda fase dengan fase reaktan dan fase produknya. Katalis heterogen
mempunyai kelebihan dalam pemisahan dari sisa reaktan dan produk serta
tahan terhadap temperature tinggi.
Kata kunci : katalis, laju reaksi, katalis homogen, katalis heterogen, energi
aktivasi.
BAB II
ISI

A. PENGERTIAN
Menurut definisi, katalis adalah suatu senyawa kimia yang dapat
mengarahkan sekaligus meningkatkan kinetika suatu reaksi (jika reaksi
tersebut secara termodinamika memungkinkan terjadi). Namun senyawa
tersebut (katalis) tidak mengalami perubahan kimiawi diakhir reaksi, dan tidak
mengubah kedudukan kesetimbangan kimia dari reaksi.
Katalis sangat penting dalam proses kimia. Pentingnya katalis ditunjukkan
oleh kenyataan bahwa lebih dari 75% proses produksi bahan kimia di industri
disintesis dengan bantuan katalis. Contoh proses kimia yang sangat penting
misalnya sintesis metanol dari syngas (CO dan H2) dikatalisis oleh
ZnO/Cr2O3, dan reaksi water gas shift (WGS), CO + 2H2O == CO2 +
H2 dikatalisis oleh besi oksida atau oksida campuran Zn, Cu maupun Cr.
Teknologi katalis telah digunakan dalam industri kimia lebih dari 100 tahun
lamanya dan penelitian serta pengembangan teknologi katalis telah menjadi
semacam bidang kekhususan kimia.
Yang dikerjakan oleh katalis dalam sebuah reaksi. Dalam kazanah energi
reaksi, katalis menurunkan rintangan energi atau menurunkan besaran energi
aktifasi sebuah reaksi melalui aneka mekanisme fisikawi maupun kimiawi.
Ada pula yang menyebutkan bahwa Katalis adalah suatu zat yang
mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami
perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri (lihat pula katalisis). Suatu
katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan
reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap
pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang
lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan
katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase
berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis
homogen berada dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk
katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di
mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerap. Ikatan
dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga memadai
terbentuknya produk baru. katan atara produk dan katalis lebih lemah,
sehingga akhirnya terlepas.
Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk
membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk
produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut
ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan
katalisnya:
A + C → AC (1)
B + AC → AB + C (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan
kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi,
A + B + C → AB + C
Katalis tidak termakan atau pun tercipta. Enzim adalah biokatalis.
Penggunaan istilah “katalis” dalam konteks budaya yang lebih luas, secara
bisa dianalogikan dengan konteks ini. beberapa katalis ternama yang pernah
dikembangkan di antaranya katalis Ziegler-Natta yang digunakan untuk
produksi masalpolietilen dan polipropilen. Reaksi katalitik yang paling dikenal
ialah proses Haber untuk sintesisamoniak, yang menggunakan besi biasa
sebagai katalis. Konverter katalitik–yang dapat menghancurkan produk
samping knalpot yang paling bandel–dibuat dari platinadan rodium.
Definisi lain tentang katalis. Katalis adalah zat yang ditambahkan ke dalam
suatu reaksi dengan maksud memperbesar kecepatan reaksi. Katalis
terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi
yang permanen, dengan kata lain pada akhir reaksi katalis akan dijumpai
kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi. Katalis
mempercepat reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan
atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi
bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan
reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap
pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang
lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi. Adanya penambahan katalis akan menyebabkan
terbentuknya tahap-tahap reaksi tambahan,yaitu tahap pengikatan katalis dan
tahap pelepasan katalis pada akhir reaksi. Katalis ini bersifat spesifik, artinya
hanya berfungsi untuk suatu reaksi tertentu
Dengan kata lain penambahan katalis memberikan jalan baru bagi reaksi
yang memiliki energi aktivasi yang lebih rendah, sehingga lebih banyak
molekul yang bertumbukan pada suhu normal dan laju reaksi semakin cepat.
Komponen inti katalis menurut derajat kepentingannya:
1. Selektifitas
Adalah kemampuan katalis untuk memberikan produk reaksi yang diinginkan
(dalam jumlah tinggi) dari sekian banyak produk yang mungkin dihasilkan.
Produk yang diinginkan tadi sering disebut sebagai yieldsedangkan
banyaknya bahan baku yang berhasil diubah menjadi aneka produk dikatakan
sebagaikonversi.
Yield = %selektifitas x konversi
2. Stabilitas
Kemampuan sebuah katalis untuk menjaga aktifitas, produktifitas dan
selektifitasnya dalam jangka waktu tertentu
3. Aktifitas
Kemampuan katalis untuk mengubah bahan baku menjadi produk atau aneka
produk yang diinginkan (lebih dari satu). Aktifitas = massa (kg) bahan baku
yang terkonversi/(kg atau liter katalis x waktu) atau Konversi, yaitu persentase
dari bahan baku menjadi aneka produk. Atau TON (turnover Number), yaitu
banyaknya molekul yang bereaksi/(waktu, misalnya detik x setiap situs aktif)
Tiga metode untuk mengukur aktifitas katalis :
1. Aktifitas dapat dinyatakan dalam konsep kinetika. Aktifitas dapat dinyatakan
dari pengukuran kecepatan reaksi dalam jangkauan tertentu suhu dan
konsentrasi. Kecepatan reaksi, r, dihitung sebagai kecepatan perubahan
sejumlah zat, nA dari reaktan A persatuan waktu dan per satuan volume (atau
per satuan massa) katalis, sehingga r ini memiliki unit mol L-1 h-1 atau mol
kg-1 h-1.
2. Aktifitas dapat pula dinyatakan oleh turnover number (TON) yang
didefinisikan sebagai banyaknya molekul reaktan yang terlibat dalam reaksi
tiap situs aktif dan tiap detik.
3. Dalam prakteknya, sebagai perbandingan aktifitas, ukuran-ukuran berikut
ini dapat pula digunakan:
a.Konversi dalam kondisi reaksi tetap
b.Space velocity untuk konversi tetap yang tertentu
c. Space-time yield
d. Suhu yang dibutuhkan untuk suatu konversi tertentu
Pengelompokan katalis
Perlu diingat bahwa yang dimaksud katalis homogen artinya adalah katalis
yang memiliki atau bisa membentuk satu fasa dengan reaktan dan pelarutnya
(misal fasa cair-cair pada sistem katalis asam untuk reaksi esterifikasi).
Sedangkan katalis heterogen tidak memiliki fasa yang sama dengan reaktan
maupun pelarut (misalnya fasa padat-cair pada sistem katalis zeolit untuk
perengkahan hidrokarbon).
Tipe katalis

Katalis homogen Katalis homo-heterogen Katalis heterogen

Katalis asam/basa Biokatalis (enzim) Bulk katalis (alloy logam)


Kompleks logam transisi Fungsional nanopartikel Katalis yang diemban
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat jalannya reaksi (tidak ikut
bereaksi). Peran katalis sebenarnya adalah menurunkan energi aktifasi
reaksi. Pemilihan katalis untuk proses dapat didasarkan pada beberapa hal
berikut:
a. Berumur panjang
b. Harganya murah
c. Mudah diregenerasi
d. Dapat diproduksi dalam jumlah besar
e. Tahan terhadap racun
f. Memiliki tahanan fisik yang besar
Kelemahan katalis
Alangkah indahnya bila sebuah reaksi kimia tidak membutuhkan katalis agar
bisa berlangsung. Tapi kenyataannya jenis reaksi seperti ini jarang ditemui.
Keberadaan katalis dalam campuran reaksi kimia tentu saja memberikan
masalah tersendiri. Di industri kimia, masalah terutama berkaitan dengan
pemisahan (separation), daur ulang (recycle), usia (life time), dan deaktifasi
katalis merupakan isyu-isyu penting.
Problem pemisahan katalis dari zat pereaksi maupun produk lebih sering
ditemui pada sistem katalis homogen. Karena katalis homogen larut dalam
campuran, pemisahan tidak cukup dilakukan dengan penyaringan atau
dekantasi. Teknik yang umum digunakan adalah destilasi atau ekstraksi
produk dari campuran, misalnya katalis asam-basa pada reaksi esterifikasi
biodiesel dipisahkan dengan ekstraksi untuk kemudian campuran sisa
reaktan-katalis yang tertinggal dialirkan lagi menuju bejana reaksi. Namun
demikian, ada beberapa katalis istimewa dari senyawa komplek logam yang
didesain sedemikian rupa sehingga bisa terpisah atau mengendap setelah
reaksi tuntas. Kasus pemisahan untuk katalis heterogen lebih mudah
ditanggulangi karena sudah terpisah dengan sendirinya tanpa membutuhkan
usaha lain.
Daur ulang dan usia katalis memiliki kaitan. Selama bisa dipisahkan, katalis
homogen boleh dikatakan tetap aktif dan memiliki usia yang sangat panjang
bahkan nyaris tak terhingga dan bisa digunakan berulang-ulang. Nyawa
katalis homogen mungkin tamat jika mengalami deaktifasi akibat teracuni atau
perubahan struktur akibat proses ektrim. Katalis heterogen memiliki takdir
berbeda. Sering kali katalis heterogen harus diaktifasi dulu sebelum siap
digunakan, misalnya dengan jalan direduksi atau dioksidasi. Setelah
mengalami proses reaksi berkali-kali, kereaktifan katalis tersebut pelan-pelan
menurun akibat perubahan mikrostruktur maupun kimianya, misal terjadi
penggumpalan (clustering), migrasi partikel aktif membentuk kristal baru
(sintering), oksidasi, karbonisasi, maupun teracuni (poisoned). Untuk
mengembalikan reaktifitas katalis heterogen perlu dilakukan regenerasi
dengan cara, misalnya kalsinasi, reduksi-oksidasi kembali, atau pencucian
dengan larutan aktif. Seringkali proses regenerasi tidak dapat mengembalikan
100% kereaktifan katalis sehingga pada saatnya nanti katalis tersebut
akhirnya mati juga dan perlu diganti yang baru.
B. FUNGSI
Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat
reaksi) dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan
dibentuknya tahap-tahap reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi
pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih
cepat.
Fungsi utama dari katalis ini adalah menyediakan reaksi alternative dalam
suatu reaksi kimia.Dengan peranan yang sangat penting ini, maka katalis
sangat di perlukan oleh tubuh dalam proses pencernaan makanan di dalam
tubuh. Fungsi penting katalis ( enzim ) ini memberikan dampak besar
terhadap kelancarna pencernaan makanan di dalam tubuh.Misalnya saja
adalah enzim amylase di dalam mulut (air liur) yang membantu memecah
amilosa menjadi maltosa.Selain peranan katalis di dalam tubuh, katalis juga
berperan dalam proses kimia lainnya
Reaksi yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan menambahkan
katalis yang sesuai untuk reaksi tersebut. Katalis akan mempercepat reaksi
karena katalis akan mencari jalan dengan energi aktivasi yang lebih rendah
sehingga reaksinya akan berlangsung lebih cepat. Satu yang harus diketahui
tentang prinsip kerja katalis adalah bahwa katalis tersebut tetap ikut dalam
jalannya reaksi, tetapi pada kondisi akhir, katalis akan keluar lagi dalam
bentuk yang sama. Sifat-sifat kimia katalis akan sama sebelum dan sesudah
mengkatalis suatu reaksi.
Pentingnya katalis ditunjukkan oleh kenyataan bahwa lebih dari 75% proses
produksi bahan kimia di Industri disintesis dengan bantuan katalis. Contoh
proses kimia yang sangat penting misalnya sintesis metanol dari syngas (CO
dan H2) dikatalisis oleh ZnO/Cr2O3, dan reaksi water gas shift (WGS),
CO + 2H2O ==> CO2 + H2
dikatalisis oleh besi oksida atau oksida campuran Zn, Cu maupun Cr.
Teknologi katalis telah digunakan dalam industri kimia lebih dari 100 tahun
lamanya dan penelitian serta pengembangan teknologi katalis telah menjadi
semacam bidang kekhususan kimia.
Suatu reaksi eksoterm AB(g) + C(g) –> AC(g) + B(g). Reaksi ini berlangsung
lambat, karena energi aktivasinya (Ea) lebih besar dibanding energi
molekulnya. Hanya sebagian kecil molekul yang mencapai Ea.

Oleh karena itu untuk mempercepat reaksi ini, ditambahkan suatu katalis. Apa
fungsi katalis? Mengapa katalis dapat mempercepat reaksi? Bagaimana cara
katalis mempercepat reaksi itu? Berdasarkan diagram di atas, Ea’ dengan
katalis lebih rendah. Mengapa?
Katalis itu berupa zat yang dicampurkan dengan reaktan. Jika reaksi di atas
tanpa katalis, AB dan C bertumbukan sampai mencapai Ea yang relatif tinggi.
Karena umumnya energi molekulnya rendah, jadi tumbukan yang terjadi tidak
efektif. Ea sangat sulit dicapai. Untuk itu maka ditambahkan zat yang
bertindak sebagai katalis.
Ternyata pada saat katalis dicampurkan reaksi makin cepat. Jelas bahwa
katalis itu dapat mempengaruhi salah satu reaktan. Misalnya dalam reaksi ini
katalis cocok sifatnya dengan AB. Maka seperti robot AB tertarik ke katalis
membentuk KAB. KAB tergolong kompleks teraktivasi yang merupakan tahap
reaksi hipotesis; KAB kemudian terurai menjadi KA dan B. Setelah itu terjadi
tahap reaksi berikutnya, yaitu C ditarik oleh KA menjadi KAC yang kemudian
langsung K lepas dan terbentuklah AC. Mekanisme reaksi di atas adalah :
K + AB –> KAB –> KA + B (lambat)
KA + C –> KAC –> K + AC (cepat)
K + AB + C –> K + AC + B
Jadi katalis ikut ambil bagian dalam reaksi, memberi jalan baru melalui
mekanisme reaksi baru yang energi aktivasinya lebih rendah, kemudian
terbentuk kembali dalam keadaan yang sama.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Katalis adalah suatu senyawa kimia yang dapat mengarahkan
sekaligus meningkatkan kinetika suatu reaksi (jika reaksi tersebut secara
termodinamika memungkinkan terjadi).
Komponen inti katalis menurut derajat kepentingannya:
- Selektifitas
- Stabilitas
- Aktifitas
Tipe katalis

Katalis homogen Katalis homo-heterogen Katalis heterogen

Katalis asam/basa Biokatalis (enzim) Bulk katalis (alloy logam)

Kompleks logam transisi Fungsional nanopartikel Katalis yang diemban

4. Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya


(mempercepat reaksi) dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu
reaksi dan dibentuknya tahap-tahap reaksi yang baru.
5. Katalis akan mempercepat reaksi karena katalis akan mencari jalan
dengan energi aktivasi yang lebih rendah sehingga reaksinya akan
berlangsung lebih cepat.
6. Prinsip kerja katalis adalah bahwa katalis tetap ikut dalam jalannya
reaksi, tetapi pada kondisi akhir, katalis akan keluar lagi dalam bentuk yang
sama.

DAFTAR PUSTAKA

http://handayani3ki1.blogspot.com/2011/12/pengertian-katalis.html diakses
tanggal 8 desember jam 08.00
http://id.wikipedia.org/wiki/Katalis diakses tanggal 8 desember pukul 08.10
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0706704/fungsi
%20katalis.html
http://tonialbertussinaga.blogspot.com/2013/05/paper-aplikasi-kimia-dalam-
kehidupan.html)

Anda mungkin juga menyukai