Anda di halaman 1dari 8

ACARA II

PERMEABILITAS
I. TUJUAN
 praktikan mampu memahami dan mengerti cara pengukuran atau
penentuan permeabilitas suatu sampel tanah.
 Praktikan dapat menghitung metode perhitungan permeabiltas tanah
 Praktikan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas
tanah.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Seperangkat alat permeabilitas
2. Sample tanah diring permea
3. Gelas beker
4. Gelas ukur
5. Air
6. Kain permea
7. Alat tulis
8. Kalkulator
9. stopwatch
III. DASAR TEORI
A. PENGERTIAN PERMEABILITAS
permeabilitas adalah kemampuan yang dimiliki oleh tanah untuk
meloloskan sejumlah air yang menembus atau melaluinya.
B. HUKUM DARCY
Hukum Darcy adalah persamaan yang mendefinisikan kemampuan
suatu fluida mengalir melalui media berpori seperti batu. Hal ini
bergantung pada prinsip bahwa jumlah aliran antara dua titik adalah
berbanding lurus dengan perbedaan tekanan antara titik-titik dan
kemampuan media melalui yang mengalir untuk menghambat arus.
Berikut tekanan mengacu pada kelebihan tekanan lokal atas tekanan
hidrostatik cairan normal yang, karena gravitasi, meningkat dengan
mendalam seperti di kolom berdiri air. Ini faktor impedansi aliran ini
disebut sebagai permeabilitas. Dengan kata lain, hukum Darcy adalah
hubungan proporsional sederhana antara tingkat debit sesaat melalui
media berpori dan penurunan tekanan lebih dari jarak tertentu.
Dalam format modern, menggunakan konvensi tanda tertentu, hukum
Darcy biasanya ditulis sebagai:
Q =-KA dh / dl

dimana:
Q = laju aliran air (volume per waktu)
K = konduktivitas hidrolik
Sebuah kolom = luas penampang lintang
dh / dl = gradien hidrolik, yaitu, perubahan kepala panjang bunga.

Berikut ini adalah ekspresi diagram Hukum Darcy:

Darcy direferensikan untuk campuran sistem unit. Sebuah medium


dengan permeabilitas 1 Darcy memungkinkan aliran 1 cm ³ / s dari
cairan dengan viskositas 1 cP (1 MPa · s) di bawah gradien tekanan 1
atm / cm akting di seluruh luas 1 cm ². Sebuah millidarcy (mD) sama
dengan 0,001 Darcy.
C. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMEABILITAS
MENURUT HANAFIAH, (2007). ANTARA LAIN SEBAGAI
BERIKUT:
a. Tekstur
Tekstur sangat mempengaruhi permeabilitas tanah. Hal ini
dikarenakan permeabilitas itu adalah melewati tekstur tanah. Misalnya
tanah yang bertekstur pasir akan mudah melewatkan air dalam tanah.
Hal ini terkait dengan pengaruh tekstur terhadap proporsi bahan
koloidal, ruang pori dan luas permukaan adsorptive, yang semakin
halus teksturnya akan makin banyak, sehingga makin besar kapasitas
simpan airnya, hasilnya berupa peningkatan kadar dan ketersediaan air
tanah.
b. Struktur
Struktur juga mempengaruhi permeabilitas. Semakin banyak ruang
antar struktur, maka semakin cepat juga permeabilitas dalam tanah
tersebut. Misalnya tanah yang berstruktur lempeng akan sulit di tembus
oleh air dari pada berstruktur remah.
c. Porositas
Porositas atau ruang pori adalah rongga antar tanah yang biasanya
diisi air atau udara. Pori sangat menentukan sekali dalam permeabilitas
tanah, semakin besar pori dalam tanah tersebut, maka semakin cepat
pula permeabilitas tanah tersebut.
d. Viskositas
Viskositas sama juga dengan kekentalan air, semakin kental air
tersebut, maka semakin sulit juga air untuk menembus tanah tersebut.
e. Gravitasi
Gaya gravitasi atau gaya tarik bumi juga sangat menentukan
permeabilitas tanah, karena permeabilitas adalah gaya yang masuk ke
tanah menrut gaya gravitasi.
D. FAKTOR – FAKTOR YANG DIPENGARUHI PERMEABILITAS
a. Infiltrasi
Infiltrasi yaitu kecepatan air masuk melalui tanah. Pada tekstur
tanah pasir yang memiliki ruang pori besar, akan memiliki daya
infiltrasi yang cepat dan permeabilitasnya sangat tinggi. Namun pada
tekstur pada tekstur liat akan berbeda, tekstur liat memiliki kemampuan
yang baik menyimpan air, maka akan mengakibatkan daya infiltrasi
menjadi lambat, yang menyebabkan permeabilitas akan juga lambat.
b. Aliran Drainas
Drainase merupakan aliran air, drainase pada masing – masing
tekstur tanah tidak sama. Pada tekstur tanah pasir yang memiliki ruang
pori yang besar maka drainasenya akan tinggi sehingga
permeabilitasnya pun akan semakin cepat namun tekstur tanah liat
memiliki aliran drainase yang kurang baik, yang menyebabkan
permeabilitasnya melambat.
c. Evaporasi
Evaporasi merupakan proses penguapan. Pada tanah jenuh, akan
memiliki kadar air yang tinggi atau banyak maka evaporasinya akan
tinggi sehingga permeabilitasnya pun akan tinggi. Namun tidak akan
tanah tak jenuh yang memiiki kadar air yang rendah sehingga evaporasi
pun akan rendah dan permebilitasnya rendah pula
d. Erosi
Erosi adalah proses pengikisan lapisan tanah di permukaan sebagai
akibat dari tumbukan butiran hujan dan aliran air di permukaan. Pada
umumnya dikenal 3 tipe erosi pada taanah yaitu erosi permukaan, erosi
alir dan erosi parit. Erosi akan berpengaru pada permeabilitas tanah,
apabila erosi besar maka permeabilitas tanah akan rendah begitu juga
sebaliknya apabila erosi rendah maka permeabilitasnya akan tinggi.
IV. LANGKAH KERJA
1. Contoh tanah diambil dari lapangan dengan ring sampel.
2. Contoh tanah dengan ring sampelnya direndam dalam air pada dasar
bak selama 24 jam. Maksud perendaman adalah untuk mengeluarkan
semua udara di dalam pori-pori tanah, sebab permeabilitas ini
ditetapkan dalam keadaan jenuh. Untuk membuat tanah berat (banyak
mengandung liat) jenuh diperlukan waktu lebih dari 24 jam.
3. Setelah perendaman selesai, contoh tanah dengan tabungnya
dipindahkan keseperangkat alat permeabilitas, kemudian air dialirkan
ke alat tersebut.
4. Setelah seluruh sampel mulai menetes bersama, hitung waktu aliran air
dengan menggunakan stopwatch selama 10 menit.
5. Hitung jumlah air yang menetes selama 10 menit kedalam gelas ukur.
Catat jumlah air kedalam tabel.
6. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali. Dengan waktu yang berbeda-
beda .Ulangi kembali langkah no 3 sampai 4 , dengan waktu 20 menit
dan waktu 30 menit.
V. HASIL PRAKTIKUM
Rumus permeabilitas
Q×L
𝐾=
t×h×A

Keterangan :
K = permeabilitas (cm/jam)
Q = jumlah air yang keluar (ml)
t = waktu pengukuran (jam)
h = tinggi pengukuran (cm)
A = luas penampang sample (cm2)
L = tebal tanah (cm)

Diketahui :
L = 5 cm
h = 7 cm
𝐴 = 𝜋𝑟 2
= 3,14 × (2,25)2
= 15,896 𝑐𝑚2
waktu
TABEL 10 menit 20 menit 30 menit
Sample 1 160 ml 25 ml 25 ml
Sample 2 60 ml 100 ml 115 ml
Sample 3 15 ml 10 ml 15 ml

Kecepatan (cm/jam) deskripsi kelas


< 0,5 Sangat lambat P1
0,5 - 2,0 lambat P2
2,0 – 6,25 Lambat sedang P3
6,25 – 12,5 sedang P4
>12,5, Sedang-cepat P5
 Waktu 10 menit
160 ×5
𝐾1 = 10
×7×15,896
60

800
=
18,545
= 43,138cm/jam
60 × 5
𝐾2 =
10
60 × 6,8 × 15,896
300
=
18,015
= 18,015 cm/jam
15 × 5
𝐾3 =
10
60 × 6,6 × 15,896
75
=
17,485
= 4,289 cm/jam

 Waktu 20 menit
25 × 5
𝐾1 =
20
60 × 7 × 15,896
125
=
37,09
= 3,37 cm/jam
100 × 5
𝐾2 =
20
60 × 6,8 × 15,896
500
=

10 × 5
𝐾3 =
20
60 × 6,6 × 15,896
 Waktu 30 menit

VI. ANALISIS
VII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://pustakatambang.blogspot.com/2012/03/hukum-darcy.html

Anda mungkin juga menyukai