Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang akan disajikan.
Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk membentuk kerangka berfikir
warga belajar dalam menempuh jenjang pendidikan kesetaraan paket B, yang
selanjutnya dari kerangka berfikir tersebut lahir ide atau gagasan tutor paket B yang
dituangkan dalam bentuk tulisan atau karya.
Selain itu juga , untuk meningkatkan kreativitas dan analisis tutor paket B
dalam menentukan pembuatan makalah ini disusun agar dapat meningkatkan
kualitas lulusan Paket B yang setara dengan SMP/MTs, yang merupakan salah satu
kompetensi yang harus di tempuh tutor paket B untuk menyelesaikan makalah yang
akan dibahas.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan. oleh karena itu, dengan segenap hati terbuka Penulis menerima kritik
dan saran yang membangun dari semua kalangan.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 4
C. Tujuan Pendidikan Kesetaraan ................................................................................................. 5
BAB II ..................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6
A. Konsep Dasar .............................................................................................................................. 6
B. Peranan Pendidikan Kesetaraan Paket B ............................................................................... 9
C.Tujuan Evaluasi Pendidikan Kesetaraan Program Paket B ................................................ 10
D. Sasaran Evaluasi ...................................................................................................................... 10
E. Rancangan Evaluasi Pendidikan Kesetaraan Paket B ........................................................ 11
1. Teknik Evaluasi Alternatif .................................................................................................. 11
2. Pelaksana Evaluasi ............................................................................................................ 11
3. Pelaksanaan Evaluasi ....................................................................................................... 11
BAB III .................................................................................................................................................. 12
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................................ 12
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................ 12
B. SARAN ........................................................................................................................................ 13
LAMPIRAN .......................................................................................................................................... 14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah sejak proklamasi untuk meningkatkan


sumber daya manusia adalah dengan peningkatan mutu pendidikan. Dengan
meningkatkan mutu pendidikan diharapkan dapat tercipta sumber daya manusia
yang berkualitas dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun sangat disayangkan, ternyata harapan para pendahulu kita belum dapat
terealisasi sampai hari ini. Setelah lebih setengah abad Indonesia merdeka
dibanding dengan warga dunia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 memberi mandat kepada pemerintah, pengelola, tenaga kependidikan,
dalam Mencerdaskan bangsa ( Pembukaan UUD 1945) dan Memberikan hak
memperoleh pengajaran kepada seluruh rakyat ( Pasal 31 UUD 1945). Beragam
persoalan selalu mengikuti proses penyempurnaan pembangunan di bidang
pendidikan Indonesia. Baik di bidang pendidikan formal, non formal maupun
informal. Semua bidang memiliki kendala sendiri-sendiri. Pada jalur non formal
(program pendidikan kesetaraan khususnya kejar paket B, misalnya, hingga kini
masih banyak hambatan sosial masyarakat. Hal ini disebabkan karena orang yang
seharusnya mengikuti program pendidikan ini mayoritas berusia di atas 25 tahun,
sehingga rata-rata mereka beranggapan, tak ada gunanya melanjutkan ke
kesetaraan. Penyebab lainnya karena adanya perasaaan malu dikalangan warga
belajar sendiri karena program paket B ini untuk kesetaraan sekolah. meski
menyadari adanya hambatan, namun pemerintah tetap menjalankan program ini.
Karena hal ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dari pemerintah untuk
memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada setiap warga negaranya untuk
mengakses pendidikan, karena begitu banyak persoalan-persoalan yang ada pada
pendidikan non formal khusuisnya pada program kesetaraan kejar paket B maka
dalam makalah ini saya akan membahas tentang program kesetaraan kejar paket B.

3
Langkah strategis dalam dunia pendidikan adalah peningkatan mutu
Pendidikan Non Formal. Pendidikan non formal sebagai alternatif dan pelengkap
bagi sistem pendidikan kita saat ini. Bagi warga masyarakat yang drop out (DO)
dapat memperoleh pendidikan Kesetaraan di paket B.
Pendidikan Non Formal dalam prakteknya dianggap sebagai jalan pintas
memperoleh Ijazah dan pengakuan masyarakat. Disamping itu juga banyaknya
siswa yang tidak lulus pada Ujian Pendidikan Formal mengikuti ujian dan lulus
kesetaraan pada tahun yang sama menambah citra buruk pendidikan Non Formal.
Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu dilakukan
usaha atau tindakan penilaian/evaluasi.
Evaluasi sebagai kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu
objek dengan menggunakan instrumen dan membandingkan hasilnya dengan tolak
ukur untukmemperoleh kesimpulan. dari latar belakang yang telah diuraikan di atas,
maka penulis ingin memberikan informasi baru dalam evaluasi pendidikan. Hal itu
penulis kemas dalam sebuah kara tulis yang berjudul ”Evaluasi Pembelajaran
Berbasis Kelas”

B. Rumusan Masalah

Pendidikan kesetaraan ini merupakan kegiatan yang dapat dilaksanakan


dalam pendidikan luar sekolah sebagai suatu sub sistem pendidikan non formal.
Yang dimaksud pendidikan non formal adalah “pendidikan yang teratur dengan
sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan
ketat”. Dengan adanya batasan pengertian tersebut, rupanya pendidikan non formal
tersebut berada antara pendidikan formal dan pendidikan informal.
Pendidikan kesetaraan adalah salah satu pendidikan pada jalur pendidikan
non formal yang meliputi kelompok belajar (kejar) Program Paket B setara SMP/MTs
yang dapat diselenggarakan melalui Pusat kegiatan belajar Masyarakat (PKBM),
atau satuan sejenis lainnya.
Dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan
informal yang dapat saling melengkapi dan mengganti.

4
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka salah satu upaya yang
ditempuh untuk memperluas akses pendidikan guna mendukung pendidikan
sepanjang hayat adalah melalui pendidikan kesetaraan. Pendidikan kesetaraan
merupakan program pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan
Paket B (setara SMP). Peran pendidikan Kesetaraan program Paket B, sangat
strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan. Penyelenggaraan program ini
terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi,
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus, seperti daerah
perbatasan, daerah bencana, dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas
pendidikan yang memadai.
Untuk skala nasional, penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan
dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program
pendidikan wajib belajar 9 (Sembilan) tahun yang merupakan penjabaran dari
rencana strategis Departemen Pendidikan nasional yang meliputi perluasan akses,
pemerataan, dan peningkatan mutu pendidikan.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulisan ini hanya dibatasi


pada :
1. Evaluasi Pembelajaran terbatas pada Pendidikan Kesetaraan Paket B
2. Sumber Evaluasi Pembelajaran berasal dari tutor dan warga belajar
3. Analisis Evaluasi Pembelajaran dibatasi peningkatan mutu tutor dan warga
belajar
4. Bagaimana bentuk Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Paket B?

C. Tujuan Pendidikan Kesetaraan

Tujuan pendidikan kesetaraan program kejar paket B, adalah untuk


meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap warga belajar sehingga dapat
memiliki pengetahuan, dan keterampilan.
Ada beberapa hal yang sering terjadi kendala pada pengelolaan kesetaraan
pendidikan Paket B yaitu warga masyarakat untuk belajar di kelompok belajar
(Kejar) paket B, tidaklah mudah. Sesuai denga sebutannya yakni Kejar, kita betul-
betul harus mengejar para calon warga belajar ini. Memotivasi mereka dan
menjelaskan akan pentingnya pendidikan. Untuk itu memang perlu memiliki

5
kemampuan dalam melakukan pendekatan terhadap sasaran peserta didik ini.
Dengan banyak pertimbangan yang mereka keluhkan dalam hal ini mereka adalah
orang-orang yang masih kekurangan. Kekurangan dalam artian berkaitan dengan
ekonomi sehingga membuat hidup dan masa depan mereka tidak mampu
melanjutkan jenjang pendidikannya kependidikan formal.
Faktor-faktor yang sering dikeluhkan oleh mereka dalam hal pendidikan dapat
mempengaruhi kegagalan mereka untuk melanjutkan pendidikan formalnya antara
lain yang paling signifikan adalah faktor ekonomi dan faktor ketertinggalan. Oleh
karena itulah faktor ekonomi yang lebih dominan dalam kemandegan atau
ketertinggalan pendidikan yang dialami oleh mereka. Pada saat pelaksanaan proses
belajar ini warga belajar sering menghadapi berbagai kendala seperti warga belajar
yang bermalas-malasan, sibuk dengan pekerjaan di kampong dan lain sebagainya.
Kendala lainya adalah masalah cuaca yang kurang bersahabat. Terutama sekali
saat-saat musim penghujan. Pada musim penghujan biasanya warga belajar malas
keluar rumah untuk diajak belajar.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar

"Kegagalan atau keberhasilan duniawi bukanlah tujuan yang penting.


Kadang-kadang kegagalan adalah keberhasilan, sebaliknya keberhasilan adalah
kegagalan. Kita harus menilainya dengan mata kebijaksanaan."
(Guru Ching Hai)
1. Pengertian Evaluasi
Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu
dilakukan usaha atau tindakan penilaian/evaluasi. Evaluasi adalah kegiatan yang
terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen
dan membandingkan hasilnya dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Evaluasi pada dasarnya memberikan pertimbangan atau harga atau nilai
berdasarkan kriteria tertentu.Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah
laku yang diharapkan dimiliki peserta didik setelah menyelesaikan pengalaman

6
belajarnya.
Sejauh mana keberhasilan seorang memberikan materi dan sejauh mana siswa
menyerap materi yang disajikan dapat diperoleh informasinya melalui evaluasi. Jika
seorang tutor merasa bertanggung jawab atas penyempurnaan pembelajarannya, ia
harus mengevaluasi agar mengetahui perubahan apa yang seharusnya dilakukan.
Tahap evaluasi ini dilakukan untuk menilai pemahaman peserta didik
terhadap materi yang telah diberikan. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap
ini adalah sebagai berikut :
 Mengajukan pertanyaan kepada warga belajar, baik pertanyaan lisan maupun
pertanyaan dalam bentuk tulisan.
 Jika pertanyaan yang diajukan oleh guru belum dapat dijawab oleh warga belajar
(kurang dari 75), guru perlu mengulangi kembali bagian materi yang belum
dikuasai warga belajar sampai mereka betul-betui mengerti.
 Untuk memperkaya pengetahuan warga belajar, tutor bersama siswa dapat
mencari informasi baik dari buku, internet dan media TIK lainnya
 Ingatkan warga belajar waktu pendidikan berikutnya, pokok-pokok materi yang
akan dipelajari, dan tugas yang perlu disiapkan untuk pertemuan selanjutnya.

Peraturan Menteri pendidikan nasional Republik indonesia Nomor 3 tahun


2008 Tentang Standar proses pendidikan kesetaraan Program paket B, menjelaskan
Evaluasi sebagai berikut :
a. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil
pembelajaran.
b. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara
membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan pendidik dengan
standar proses pendidikan kesetaraan dan mengidentifikasi kinerja pendidik
dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi peserta didik atau
wargabelajar paket B.
c. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja pendidik
dalam proses pembelajaran. Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003
Pasal 58 (1) evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk memantau

7
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
d. Teknik-teknik Evaluasi
Pada umumnya, ada dua teknik evaluasi pada pembelajaran kesetaraan
pembelajaran paket B, yaitu dengan menggunakan penilaian dan evaluasi tes
dan non-tes.
1. Pengertian Tes
Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang
ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu.
2. Non tes
Dalam menilai hasil belajar.ada yang bisa diukur dengan menggunakan tes
dan ada pula yang tidak bisa dengan tes. Kalau pengetahuan teoritis dapat
diukur dengan menggunakan tes. Hal-hal yang termasuk non tes, seperti:
observasi, wawancara, skala sikap, angket, check list, dan ranting scale.
Secara umum, observasi dapat diartikan sebagai penghimpunan bahan-
bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap berbagai fenomena yang dijadikan objek
pengamatan. Untuk melaksanakan observasi bisa dilakukan secara langsung oleh
observer (observasi langsung), bisa melalui perwakilan atau perantara, baik teknik
maupun alat tertentu (observasi tidak langsung), dan bisa juga dilakukan observasi
partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau
melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti.
Salah satu alat yang dapat dipakai dalam evaluasi adalah tes. Tes
seharusnya memungkinkan pendidik memperoleh data tentang kemampuan peserta
didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Suatu tes dapat berupa hasil karya
peserta didik, seperti. suatu makalah,tes ejaan, hasil seni, atau juga rekaman
perilaku siswa yang dapat diamati, seperti. kemampuan siswa menyanyikan suatu
lagu, berpidato dan melempar bola. Bentuk suatu tes apakah tes itu
mengungkapkan hasil atau perilaku bergantung pada tujuan yang telah ditentukan
oleh pendidik.
Tes pada umumnya mengukur hasil karya siswa.Tetapi ada juga tes lain,
yaitu tes atau pengukuran sikap (Saifuddin Azwar, 2000). Tes ini berhargadan
seharusnya sering digunakan apabila kita ingin mengetahui kedua-duanya, baik
caranya men-capai hasil maupun hasil itu sendiri. Membuat rekaman perilaku siswa
8
biasanya merupakan cara terbaik untuk mengukurtujuan afektif, misalnya untuk
mengetahui apakah siswa sudah belajar bekerja sama di dalam tugas kelompok
atau belum.
Dalam proses belajar mengajar, yang dievaluasi sebenarnya bukan hanya
siswa, tetapi juga sistem pendidikannya (Mudhoffir, 1987). Oleh karena itu, dalam
proses belajar mengajar terdiri atas rangkaian tes yang dimulai dari pre-test untuk
mengetahui mutu/isi pelajaran yang sudah dan yang belum diketahui oleh siswa.
Rencana pelajaran yang akan diajarkan. Entry behavior mengukur kemampuan
siswa dan mengelompokkan berdasarkan kemampuan siswa ke dalam kelompok
kemampuan yang kurang (slow learners), sedang, dan yang panda! (fast learners).
Pada saat pelajaran dalam pelaksanaan (dalam proses), diperlukan evaluasi formatif
untuk mengetahui apakah proses belajar mengajar yang sedang berlangsung sudah
betul atau belum. Misalnya, apakah sistem pendidikan dan metodenya sudah cocok,
apakah siswanya mampu atau tidak, dan apakah media yang dipergunakan tidak
salah pilih. Jadi, data yang diperoleh dari evaluasi formatif dipergunakan untuk
pengembangan, need assessment, dan diagnostic decision. Pada akhir pelajaran,
evaluasi sumot/fdiadakan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap siswa bertambah. Membuat pertanyaan tes (alat evaluasi)
tidak mudah sebab tes atau pertanyaan merupakan alat untuk melihat perubahan
kemampuan dan tingkah laku siswa setelah ia menerima pendidikan. Alat evaluasi
yang salah, akan menggambarkan kemampuan dan tingkah laku yang salah pula.
Oleh karena itu, teknik penyusunan alat evaluasi sangat penting untuk
dipertimbangkan agar diperoleh hasil yang objektif

B. Peranan Pendidikan Kesetaraan Paket B

Dalam Menuntaskan Wajib Belajar (Wajar) 9 Tahun Peran pendidikan


Kesetaraan yang meliputi program Paket A, B, dan C sangat strategis dalam rangka
pemberian bekal pengetahuan dan program penuntasan wajib belajar pendidikan
dasar 9 tahun. Penyelenggaraan program ini terutama ditujukan bagi masyarakat
putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, masyarakat yang bertempat tinggal di
daerah-daerah khusus, seperti daerah perbatasan, daerah bencana, dan daerah
yang terisolir yang belum memiliki fasilitas pendidikan yang. Memahami nilai dan

9
manfaat program pendidikan kesetaraan bagi peningkatan kualitas kehidupan
masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang mendorong masyarakat untuk
berpartisipasi pada program yang diselenggarakan dengan antusias. untuk skala
nasional, penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan dimaksudkan sebagai
upaya untuk mendukung dan mensukseskan program pendidikan wajib belajar 9
tahun yang merupakan penjabaran dari rencana strategis Departemen Pendidikan
nasional yang meliputi perluasan akses, pemerataan, dan peningkatan mutu
pendidikan.

C.Tujuan Evaluasi Pendidikan Kesetaraan Program Paket B

Tujuan Evaluasi Pendidikan Kesetaraan Program Paket B yang penulis


rancang adalah sebagai berikut :
1. Mengukur efektifitas pencapaian tujuan program Pendidikan Kesetaraan Paket B
2. Mengukur efektifitas kurikulum Pendidikan Kesetaraan Paket B
3. Mengukur efektifitas penyajian materi oleh Tutor
4. Mengukur efektifitas penguasan materi oleh warga belajar

D. Sasaran Evaluasi

Kesiapan program Pembelajaran Kesetaraan program paket B, baik yang


menyangkut orientasi output, kurikulum, rancang bangun media belajar, rencana
proses pembelajaran dan instrumen evaluasi, Kesiapan Tutor, baik yang
menyangkut koordinasi, struktur, dan mekanisme kerja, maupun sumber materi.
Kesiapan warga belajar mengikuti proses pembelajaran, oleh karena itu tutor
perlu mengetahui terhadap warga belajar dalam proses pembelajaran
mengenai dasar materi yang akan diajarkan. Hubungan sosial warga belajar
Implementasi program pembelajaran, baik yang menyangkut kurikulum,
media belajar, pengambilan dan pengelolaan data-data evaluasi, dan sebagainya.
Termasuk didalamnya adalah tingkat kemajuan bersama terhadap kebutuhan topik
kajian/materi yang akan diajarkan oleh tutor.

10
Umpan balik terhadap tutor, baik yang menyangkut penampilan, teknik
penyampaian, bahasa, kemudahan dipahami, dan lain-lain. Penguasaan atau tingkat
kepemilikan pengalaman belajar warga belajar, baik pada aspek afektif, kognitif,
psikomotorik, maupun pengalaman eksplanatori.
Penyadaran atau refleksi bagi warga belajar sendiri terhadap sikap, nilai,
kepribadian, tingkat partisipasi, dan lain-lain, agar ia dapat menilai kemajuannya
sendiri.

E. Rancangan Evaluasi Pendidikan Kesetaraan Paket B

1. Teknik Evaluasi Alternatif


Teknik-teknik evaluasi yang digunakan untuk memperoleh/mendapatkan data
dan fakta-fakta guna keperluan evaluasi adalah teknik kuesioner
Pengamatan/observasi, Wawancara, Analisis catatan Adapun teknik pengolahan
datanya dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

2. Pelaksana Evaluasi
Pelaku evaluasi adalah warga belajar dan tutor. Dalam proses pembelajaran ,
pengelolaan data evaluasi tersebut sebaiknya didelegasikan kepada tutor laborat
(tulab). Idealnya, tutor laborat (tulab) adalah tutor yang sudah berpengalaman dalam
menangani proses pembeljaran. Hal ini mengingat bahwa tugas tulab tidak semata-
mata mengumpulkan data dan kemudian mengklasifikasikannya, namun yang lebih
penting adalah kemampuannya untuk menganalisis data evaluasi dan informasi lain
yang ada.

3. Pelaksanaan Evaluasi
Untuk melaksanakan evaluasi yang efektif dan efisien, tutor perlu membuat
rencana evaluasi yang memuat sedetil mungkin data apa saja yang perlu
dikumpulkan dan bagaimana melakukannya agar data yang akan dikumpulkan lebih
terjamin validitasnya. Di bawah ini terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan dalam
merencanakan evaluasi sebuah training, menentukan pendekatan yang dilakukan
dalam melakukan evaluasi. Misalkan, apakah evaluasi tersebut akan dilakukan
dengan pendekatan partisipatif, atau pendekatan non-partisipatif, atau gabungan
keduanya.
Merumuskan rencana evaluasi secara terperinci yang memuat: tujuan, sasaran,
indikator, teknik pengumpulan data (instrumen), teknik analisis, dan lain-lain.
11
Mengumpulkan bahan-bahan dan sumber daya yang diperlukan untuk
melakukan evaluasi dalam membuat dan merancang instrumen yang diperlukan
dalam evaluasi, seperti: kusioner, lembar pengamatan, panduan wawancara, dan
lain-lain. merancang mekanisme pelaporan dan penulisan hasil analisis data
evaluasi.
4. Kriteria Evaluasi
Rencana evaluasi yang baik memiliki kriteria sebagai Spesifik, artinya evaluasi
yang disusun sekhusus dan terbatas, artinya terinci dan terbatas ruang lingkupnya.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini memuat kesimpulan dan saran, dimana isi dari kesimpulan
merupakan jawaban yang sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, sedangkan isi
saran merupakan suatu wacana yang perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk
kesempurnaan tulisan ini.

A. KESIMPULAN
Berdasarkan data-data yang diperoleh dan pembahasan yang telah diuraikan
maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Dari analisis dengan menggunakan cara evaluasi di atas dapat teridentifikasi bahwa
cara mengevaluasi tidak terbatas pada warga belajar tetapi juga tutor memiliki
dampak peningkatan mutu penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Paket B.
2. Penggunaan metode Kuesioner, wawancara, pengamatan dan analisa catatan dapat
mengevaluasi pembelajaran secara sederhana, kongkrit, kredibel dan emosional
sehingga memungkinkan peningkatan mutu semua pihak (Tutor dan warga belajar)
3. Berdasarkan tujuannya Evaluasi ini dapat mengukur efektifitas pencapaian tujuan
program, kurikulum, penyajian materi oleh tutor dan penguasaan materi oleh warga
belajar.

12
B. SARAN
1. Tutor dalam Pendidikan Kesetaraan diharapkan untuk lebih memperbanyak
pengetahuan pembelajaran dengan metode akselerasi karena melihat waktu dan
kuantitas setiap pembelajaran sangat terbatas.
2. Penyelenggara Pendidikan Kesetaraan Paket B diharapkan dapat memilih
tempat pelaksanaan program sehingga benar-benar dapat memberi manfaat bagi
warga belajar yang mengikuti programnya.
3. Forum PKBM dan SKB dalam menyiapkan pelaksanaan program, hendaknya
“lebih maksimal” dan pengawasan serta evaluasi tutor dapat dijadikan acuan
peningkatan mutu pendidikan luar sekolah.
4. Sistem Evaluasi kuesioner, wawancara, pengamatan, dan analisa catatan dapat
meningkatakan kinerja Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat sebagai
penyelenggara program Pendidikan Kesetaraan Paket B.

13
LAMPIRAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : Paket B Setara SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Tingkat /Kls : Kelas VII
Semester : Ganjil
Bobot : 4 SKK
Standar Kompetensi : 1. Memahami sifat-sifat opersi hitung bilangan dan
penggunaannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
Indikator :
a. Memberikan contoh bilangan bulat
b. Menyatakan sifat-sifat operasi pada bilangan bulat
c. Menentukan letak bilangan bulat dalam garis bilangan
d. Melakukan operasi penjumlahan, pengangan, perkalian, da pembagian bilangan
bulat termasuk operasi campuran
e. Memberikan contoh berbagai bentukbilangan pecahan
f. Mengurutkan pecahan
g. Mengubah pecahan ke bentuk pecahan lain
h. Menyelesaikan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian
pecahan
i. Menuliskan bilangan pecahan bentuk baku
j. Menaksir hasil operasi hitung pecahan dan bilangan desimal
Nilai Ku-PBKB : a. Religius
b. Teliti
c. Kerja Keras
d. Gemar Membaca
e. Toleransi
f. Komunikatif
g. Jujur
h. Rasa ingin tau

14
Alokasi Waktu : Tatap Muka ( 60 menit)
Tutorial ( 100 menit)
Mandiri (160 menit)
Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pembelajaran WB diharapkan dapat
– Menentukan contoh-contoh bilangan bulat
– Mengurutkan bilangan bulat
– Menjelaskan dan menyelesaikan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian bilangan bulat
– Menjelaskan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan
– Menjelaskan dan menyelesaikan operasi perkalian dan pembagian pecahan
Materi Ajar : a. Bilangan bulat
Mengenal berbagai macam bilangan, antara lain:
1. bilangan asli
2. bilangan cacah
3. bilangan bulat
Konsep dasar penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat:
1. (+) + (+) = (+)
2. (-) angka kecil + (+) = (+)
3. (+) + (-) angka besar = (-)
4. (-) + (-) = (-)
5. (+)angka besar – (+)angka kecil = (+)
6. (+) angka kecil – (+) angka besar = (-)
7. (-) – (+) = (-)
8. (+) – (-) = (+)
Konsep dasar perkalian dan pembagian bilangan bulat:
1. (+) x (+) = (+) 5. (+) : (+) = (+)
2. (-) x (+) = (-) 6. (-) : (+) = (-)
3. (+) x (-) = (-) 7. (+) : (-) = (-)
4. (-) x (-) = (+) 8. (-) : (-) = (+)
Apabila suatu bilangan yang dikali atau dibagi memiliki tanda yang sama, maka
hasilnya positif.
Apabila suatu bilangan yang dikali atau dibagi memiliki tanda yang berbeda, maka
hasilnya negative.

15
b. Pecahan
– Operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan
1. Dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan, yang perlu
diperhatikan adalah peyebut dari bilangan tersebut.
2. Apabila pecahan memiliki penyebut yang sama, maka tinggal menjumlahkan dan
mengurangkan pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap
3. Apabila penyebutnya berbeda, maka harus dicari kelipatan terkecil dari kedua
angka tersebut. Jika penyebut telah sama, maka pembilangnya dijumlahkan dan
penyebutnya merupakan hasil kelipatan terkecil yang diperoleh sebelumnya.
– Operasi perkalian pecahan
Untuk perkalian siswa cukup mengalikan pembilang dengan pembilang dan
mengalikan penyebut dengan penyebut
– Operasik pembagian pecahan
1. Apabila pembagian terdiri dari dua pecahan, maka pecahan kedua dibalik.
(pembilang jadi penyebut dan penyebut jadi pembilang)
2. setelah itu tanda bagi berubah menjadi kali setelah pecahan kedua dibalik
3. Kalikan kedua pecahan tersebut
Metode Pembelajaran :
Diskusi
Tutorial
Mandiri
Sumber Belajar : – Modul Matematika Paket B kelas VII
– Matematika Erlangga
– LKS Matematika Kelas VII

KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
PENDAHULUAN

Memberikan salam, sebelum belajar semua WB berdoa bersama dan Totor


mengecek kehadiran WB.
Apersepsi : Mendiskusikan macam-macam bilangan
Motivasi : Mendiskusikan manfaat bilangan bulat dalam kehidupan sehari- hari
16
KEGIATAN INTI
1.Eksplorasi
– Tanya jawab yang terkait dengan materi
– Membahas berbagai macam bilangan yang telah diketahui sebelumnya dan
menentukan anggota bilangan tersebut.
– Mendiskusikan anggota bilangan bulat (bilangan bulat positif, bilangan bulat nol,
dan bilangan bulat negatif)
– Tutor memberikan contoh dan meminta WB menentukan bilangan tersebut
termasuk bilangan bulat positif, nol atau negatif
Contoh :
a. 5 ( bilangan bulat positif)
b. -7 ( bilangan bulat negatif)
c. 0 ( bilangan bulat nol)

2.Elaborasi
– Tutor meminta WB untuk menyebutkan macam- macam bilangan yang mereka
ketahui
– Tutor meminta WB menyebutkan beberapa contoh bilangan bulat
– Tutor menjelaskan tentang cara-cara menulis suku diatas atau di bawah nol
– Tutor menjelaskan prosedur menggambar bilangan bulat pada garis bilangan
– Tutor membahas penjumlahan dan pengurangan
– Tutor memberikan beberapa contoh soal
a. 3 + 4 =… e. 3 – 4 =…
b. (-3) + 4 =… f. (-3) – 4 =…
c. 3 + (-4) =… g. 3 – (-4) =…
d. (-3)+(-4)=… h. (-3) – (-4)=…
– Tutor bersama WB membahas contoh soal dengan menggunakan garis bilangan
– Tutor bersama WB menyimpulkan konsep dasar penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat
1. (+) + (+) = (+)
2. (-) angka kecil + (+) = (+)
3. (+) + (-) angka besar = (-)
4. (-) + (-) = (-)
5. (+)angka besar – (+)angka kecil = (+)
17
6. (+) angka kecil – (+) angka besar = (-)
7. (-) – (+) = (-)
8. (+) – (-) = (+)
– Tutor memberikan latihan kepada WB
1. 7 + (-2) =… 6. 4 – 7 = …
2. (-5) + 8 = … 7. (-8) – 5 = …
3. (-6) + (-4)= … 8. 23 – (-4) =…
4. 14 + (-10) + (-26)=… 9. (-15) – (-14) – (-20) =…
5. (-28)+(-18)+(-31)=… 10. (-10) – (-8) – 16 =
(Skor 1 soal adalah 10 )
– Tutor dan WB membahas soal
– Tutor memberi nilai latihan
3. Konfirmasi
– utor memberi umpan balik dengan memberi masukan terhadap diskusi WB secara
tutorial
– Tutor meminta peserta WB mencari contoh lain dalam kehidupan sehari-hari yang
memanfaatkan bilangan bulat.
PENUTUP
– Tutor bersama WB membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari
– Tutor menanyakan kesulitan yang dialami siswa dalam memahami materi yang
dipelajari
– Tutor memberikan tugas mandiri untuk pertemuan kedua dengan meminta WB
membaca dan memahami konsep penjumlahan dan pengurangan.
– Tutor dan WB menutup pelajaran dengan mengucapkan Hamdallah
Lembar Kerja Siswa
1. Tugas mandiri :
a. (-3) + 4 – (-2) = … (skor 10)
b. (-7 + 3 – 5 ) + ( -51 +80) =…. (skor 10)
2. Tentukan hasil penjumlahan bilangan berikut!
a. 25 + 75 = ..... (skor 10)
b. 47 + (68) = ..... (skor 10)
3. Menggunakan sifat-sifat yang berlaku pada penjumlahan bilangan bulat
tentukan hasil dari :

18
a. 23 + 8 + 17 = ..... (skor 10)
b. 234 + 0 = ..... (skor 10)
4. Tentukan invers atau lawan dari bilangan bulat berikut:
a. 34 = ..... (skor 10)
b. 76 = ..... (skor 10)
5. Tentukan hasil pengurangan bilangan berikut:
a. 23  12 = ..... (skor 10)
b. 34  (18) = ..... (skor 10)

19

Anda mungkin juga menyukai