Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
Puji syukur yang sangat dalam kepada Allah SWT atas limpahan nikmat dan
karunia-Nya kepada seluruh isi alam.Dia yang telah menciptakan manusia sebagai mahluk
yang terbaik.Dia pula yang mengajarkan manusia dengan kelam-Nya untuk mengali
keagungan dan kebesaran-Nya.Rangkaian shalawat dan salam semoga tercurah kepada
baginda Nani Muhammad SAW pembawa risalah pamungkas yang menjadi penutan bagi
seluruh manusia.Dengan membawa wahyu Al-Qur’an sebagai teks suci yang mampu
menerangi dan menebus sampai segala penjuru jaman.
Penyusunan proposal ini di tulis untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana program studi ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Gajah Putih Takengon Dengan Judul “KOMUNIKASI PARTISIPASIF
KETUA PROGRAM POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR
(PTM)PADA MASYARAKAT” Studi Kasus di Desa Burni Telong Kecamatan Wih Pesam
Kabupaten Bener Meriah)
Ucapan terima kasih yang tiada terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada Kedua orang tua ayahhanda (Mahmuddin) dan ibunda(Dewi) yang tercinta yang
telah memberikan dukungan,do’a dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan
kuliah,hingga proposal ini dapat diselesaikan.
Semua pihak yeng telah memberikan bantuan atas penyelesaina proposal
ini.Selanjutnya,ucapan terimakasih penulis sampaikan pula kepada:
Akhirnya dengan keikhlasan hati ,Peneiti memohon maaf atas semua kesalahan serta
kekurangan dalam proposal ini dan terimakasih atas bantuan semua pihak semoga
Allha SWT melindungi kita semua.Amin yarabbal’alamin.
Takengon ………2019
dPenulis
LISMA WARDA
NPM.150302030
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
Secara harafiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih untuk
menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara umum bertujuan untuk
memberikan pengetahuan kepada orang lain.Komunikasi yang baik adalah komunikasi
yang dapat dimengerti dan diterima oleh orang lain. Selain dengan cara verbal, komunikasi
juga bisa dilakukan dengan bahasa tubuh atau menggunakan gesture untuk tujuan tertentu.
Dalam sebuah organisasi atau bisnis, komunikasi memiliki peranan sangat penting
karena merupakan bentuk koordinasi antar anggota atau tim untuk menyampaikan ide dan
gagasan. Dalam artikel ini akan dibahas lebih dalam tentang pengertian komunikasi dan
peranannya dalam bisnis.
Komunikasi adalah proses pertukaran informasi dan gagasan. Informasi dan gagasan ini
disebut dengan pesan. Komunikasi yang efektif adalah jika pengertian penerima tentang
pesan yang dikomunikasikan ini PERSIS SAMA dengan yang dimaksudkan oleh si
pengirim.
Dalam proses komunikasi, pesan yang hendak disampaikan oleh si pengirim
di encode dalam bentuk vocabulary, voice, danvisual. Selanjutnya si penerima akan men-
decode (memberikan arti atas vocabulary, voice, dan visual) pesan yang diterimanya
tersebut. Komunikasi dikatakan efektif jika hasil decode si penerima atas pesan yang
diterimanya PERSIS SAMA dengan yang dimaksudkan oleh si pengirim.
Komunikasi yang efektif dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor FCB,
yaitu Field of Experience, Context, dan Barriers.
Semakin banyak kesamaan latar belakang antara si penerima dan si pengirim pesan maka
akan semakin besar pula kemungkinan untuk terjadinya komunikasi yang efektif. Hal ini
karena kemungkinan terjadinya “salah tafsir” atas pesan yang dikirimkan akan semakin
kecil. Latar belakang ini dapat berupa kesamaan budaya, kesamaan pengalaman,
kesamaan nilai-nilai, dan lain-lain.
2. Context (konteks)
Konteks adalah lingkungan sosial, fisik, kronologis, dan variabel-variabel budaya yang
mengelilingi suatu proses komunikasi. Semakin besar kesamaan pemahaman konteks
antara si pengirim dan si penerima atas komunikasi yang sedang dilakukan, maka akan
semakin besar pula kemungkinan untuk terjadinya komunikasi yang efektif.
3. Barriers (hambatan)
Hambatan adalah faktor-faktor yang dapat mengganggu penerimaan pesan. Faktor-faktor
ini diantaranya adalah bahasa (misal penerima tidak mengerti bahasa yang digunakan oleh
si pengirim), lingkungan (misalnya komunikasi yang terjadi di areal yang memiliki
kebisingan tinggi), fisik (misalnya penerima memiliki gangguan atas fungsi
pendengarannya), dan psikologis (misalnya penerima sedang dalam keadaan marah
sehingga tidak dapat melakukan komunikasi secara sehat).
Jadi, komunikasi yang efektif akan terjadi jika pengirim dan penerima pesan memperhatikan
faktor FCB diatas dalam komunikasi yang dilakukan.
2.2 pengertian Partisipasif