Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi

keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun

isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca

untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Watampone ,20 Januari 2017

KELOMPOK 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................... 2

C. TUJUAN .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EROSI ........................................................................ 3

B. JENIS-JENUS EROSI ......................................................................... 4

C. PENYEBAB EROSI ........................................................................... 7

D. AKIBAT EROSI .................................................................................. 11

E. CARA PENANGGULANGAN EROSI .............................................. 12

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN .................................................................................... 13

B. SARAN ............................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 14


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Erosi tanah adalah penyumbang terbesar dari terjadinya degradasi

lahan. Walaupun degradasi lahan bukan merupakan peristiwa ekonomi akan

terapi proses ini berkaitan erat dengan penurunan mutu lahan yang

menyebabkan menurunnya produksi pertanian dan meningkatnya biaya

pencegahan degradasi lahan yang merupakan problem ekonomi. Kerugian

ekonomi yang ditimbulkan akibat erosi tanah dapat dibagi atas kerugian

ekonomi yang diakibatkan oleh dampak langsung di tempat kejadian erosi

(on-site) maupun dampak di luar tempat kejadian erosi (off-site). Dampak

langsung yang utama adalah penurunan produktivitas tanaman yang

diakibatkan oleh kemerosotan produktivitas tanah, kehilangan unsur hara

tanah dan kehilangan lapisan tanah yang baik/subur bagi berjangkarnya akar

tanaman,

Oleh karena itu demi mengantisipasi terjadinya kerusakan lahan maka

diperlukan pemamfaatan teknologi yang efektif dan mampu menyajikan

informasi yang akurat dan komprehensif. Hal ini sesuai dengan GBHN

1999-2004 yang menyebutkan bahwa pembangunan nasional merupakan

usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia dilakukan

secara berkelanjutan berlandaskan kemampuan nasional, dengan


memamfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

memperhatikan tantangan perkembangan global.

B. RUMUSAN MASALAH

A. Apa Pengertian Erosi

B. Apa Sajakah Jenis-Jenis Erosi

C. Jelaskan Penyebab Erosi

D. Apa Akibat Erosi

E. Bagaimana Cara Penanggulangan Erosi

C . TUJUAN

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi dan untuk menambah

nilai.

2. Untuk mengetahui bagaimana erosi itu bisa terjadi, apa penyebabnya,

bagaimana cara menanggulanginya dan dampak-dampak apa saja yang

dapat

diakibatkan karena adanya erosi tersebut.

3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang berbagai macam

bencana alamyang belakangan ini sering terjadi di Indonesia.


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EROSI

Erosi adalah pengikisan tanah yang diakibatkan oleh air dan angin.

Ada beberapadefinisi, antara lain pengikisan dan penorekan bahan-bahan

yang disebabkan oleh air,angin dan cairan gletser.

Erosi dibedakan menjadi dua, yaitu erosi hgiologi (alami) dan erosi

dipercepat(accelerated erosion). Erosi geologi merupakan erosi yang

berjalan sangat lambat, dimana jumlah tanah yang tererosi sama dengan

jumlah tanah yang terbentuk. Erosi ini tidak berbahaya karena terjadi

dalam keseimbangan alami. Sedangakan erosi dipercepat merupakan erosi

yang terjadi lebih cepat akibat aktifitas manusia yang menganggu

keseimbangan alam. Jumlah tanah yang tererosi lebih banyak daripada

tanah angterbentuk. Erosi ini berjalan sangat cepat sehingga tanah di

permukaan (topsoil) menjadi hilang.


B. JENIS-JENIS EROSI

Erosi terbagi atas beberapa jenis diantarannya sebagai berikut.

1. Erosi Air

Erosi air dimulai dari jatuhnya air hujan. Air hujan tersebut tidak

mampu memecahkanagregat (bahan-bahan mineral yang tidak bergerak

seperti batu kerikil dan debu) danmenghempaskan partikel-partikel

bersama percikan air hujan. Adapun bentuk atau tipe erosinya sebagai

berikut :

a. PelarutanTanah, Kapur mudah dilarutkan air sehingga di daerah

kapur sering di temukan sungai-sungai di bawah tanah.

b. Erosi percikan (Splash Erosion), Cura hujan yang jatuh langsung

ke tanah dapat melempar butr-butir tanah sampai setinggi1 meter

keudara. Didaerah yang berlereng, tanah yangt terlempar tersebut

umumnya jatuhkelereng dibawahnya

c. Erosi Lembar (Sheet Erosion), Pemindahan tanah terjadi lember

demi lember (lapis demi lapis) mulai dari lapisan yangpaling atas.

Erosi sepintas lalu tidak terlihat, karena kehilangan lapisan-lapisan

tanahseragam, tetapi dapat berbahaya karena pada suatu saat

seluruh top soil akan habis.

d. Erosi Alur (Rill ERosion), Dimulai dengan genagan-genagan

kecil setempat-setempat di satu lereng, maka bila airdalam genagan

tersebut mengalir, terbentuklah alur-alur bekas aliran tersebut.


Alur-alurtersebut mudah di hilangkan dengan pengolahan tanah

biasa.

e. Erosi Gully (Gully Erosion), Erosi ini merupakan lanjutan dari

erosi alur tersebut. Karena alur yang terus-menerusdigerus oleh

aliran-aliran air terutama daerah-daerah yang banyak hujan, maka

alur-alurtersebut menjadi dalam dan lembare dengan aliran yang

lebih kuat. Alur-alur tersebuttidak dapatb hilang dengan

pengolahan tanah biasa

f. Erosi Parit (Channel Erosion), Arit-parit yang besar sering masih

terus mangalir lama setelah hujan berhenti. Aliran airdalam parit

ini dapat mengikis dasar parit atau dinding (tebing) parit dibawah

permukaanair, sehingga tebing diatasnya dapat runtuh ke dasar

parit. Adanya gejala Neader darisuatu aliran dapat meningkatan

pengikisan tebing di tempat-tempat tertentu (Beasley,1972).

Erosi juga dapat mneyebabkan longsor. Tanah longsor terjadi

karena gaya grafitasi . padaumumnya, karena di bagian bawa tanah

terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukardi tembus air) seperti

batuan liat. Pada saat musim hujan, tanah di atasnya menjadi jenuhair

sehingga berat dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licintersebut

sebagai tanahlongsor.

2. Erosi Angin

Erosi angin terjadi di daerah berpasir, mengakibatkan

terbentuknya bukit-bukit pasir.Proses pengikisan bantuan yang dilakukan


oleh angin disebut deflasi. Proses erosi inihanya terjadi di daerah yang

kering, misalnya : padang pasir dan pantai berpasir

3. Erosi Gletser

Erosi gletser disebut juga extarasi gletser atau es. Terdapat di

daerah kutub dan puncak-puncak gunung tinggi seperti Gunung Himalaya,

Alpen, Rocky Mountain, pegununganJaya Wijaya.

4. Erosi Abrasi

Erosi abrasi menyebabkan terbentuknya cliff. Cliff adalah lereng

dengan dinding bagianatas menggantung karena dinding bagian bawah

telah terkikis oleh gelombang air laut.


C. PENYEBAB EROSI

a. FAKTOR ALAM

1. Curah Hujan

Intensitas hujan dapat mepengaruhi erosi. Semakin deras hujan,

maka semakin besarerosi yang di timbulkan. Selain itu curah hujan yang

jatuh di permukaan tanah yangkekuatnnya sangat besar untuk

memecahkan gumpalan-gumpalan tanah. Penghancurangumpalan tanah

tersebut selain memudahkan pengangkutan partikel-partikel tanahketempat

lain, partikel-partikel tanah menjadi halus dan dapat enutupi pori-pori

tanahsehingga menyebabkan peresapan air kedalam tanah menjadi

terhambat. Akibatnya,aliran permukaan (run off) menjadi lebih besar

sehingga kemungkinan terjadinya erosi juga meningkat.

2. Sifat-Sifat Tanah.

Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan erosi adalah:

1. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi laju infiltrasi, permeabilitas

dan kapasitas menahan air.


2. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi ketahanan struktur tanah

terhadap disperse dan pengikisan oleh butir-butir hujan yang jatuh

dan aliran permukaan.

Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi erosi:

1. Tekstur

Tekstur adalah ukuran dan proporsi kelompok ukuran butir-

butir primer bagian mineral tanah. Terbagi menjadi liat (clay),

debu (silt) dan pasir (sand). Tanah bertekstur kasar (pasir atau pasir

berkerikil) mempunyai kapasitas infiltrasi tinggi, tanah bertekstur

pasir halus juga mempunyai kapasitas infiltrasi cukup tinggi, akan

tetapi jika terjadi aliran permukaan maka butir-butir halus akan

mudah terangkat, Tanah mengadung liat dalam jumlah yang tinggi

akan menyebabkan terjadinya aliran permukaan erosi yg tinggi.

2. Struktur

Struktur adalah ikatan butir primer kedalam butir sekunder

atau agregat. Terdapat 2 aspek struktur yang penting yaitu :

 Sifat fisika-kimia liat.

 Adanya bahan pengikat butir-butir primer sehingga

terbentuka gregat yang mantap.

3. Bahan organic

Bahan organik berupa daun, ranting dan sebagainya yang

belum hancur yang menutupi permukaan tanah merupakan


pelindung tanah terhadap kekuatan perusak butir-butir hujan yang

jatuh.

4. Sifat lapisan tanah

Tanah yang dalam dan permeabel kurang peka terhadap

erosi daripada tanah yang permeabel tetapi dangkal.

5. Tingkat kesuburan tanah

Perbaikan kesuburan tanah akan memperbaiki pertumbuhan

tanaman. Pertumbuhan tanaman yang lebih baik akan memperbaiki

penutupan tanah dan lebih banayak sisa tanaman yang kembali ke

tanah.

3. Lereng / Topografi

Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau

semakin panjnag. Yang mempengaruhi kemungkinan yang terjadi

pada lereng adalah:

a. Panjang Lereng

Panjang lereng dihitung mulai dari titik pangkal aliran

permukaan sampai suatu titik di mana air masuk kedalam saluran

atau sungai, atau sampai kemiringan lereng berkurang demikian

rupa sehingga kecepatan aliran air berubah.

b. Konfigurasi Lereng

Lereng permukaan tanah berbentuk cembung (konvek) atau

cekung (konkav). Erosi lembar lebih besar terjadi pada permukaan


lereng cembung dari pada permukaan cekung. Sedangkan pada

permukaan cekung cenderung terbentuk erosi alur atau parit.

c. Konfigurasi Lereng

Lereng permukaan tanah tidak selalu seragam

kecuramannya. Sehingga memungkinkan berpengaruh terhadap

aliran permukaan dan erosi.

d. Arah Lereng

Di belahan bumi bagian utara lereng yang menghadap

kearah selatan mengalami erosi lebih besar daripada yang

menghadap ke uatara. Tanah-tanah pada lereng yang menghadap

ke selatan sedikit kandungan organik dan lebih mudah terdispersi

karena pengaruh sinar matahari.

4. Vegetasi

Vegetasi memunyai pengaruh terhadap erosi, seperti

menghalangi air hujan agar tidak langsung jatuh ke permukaan tanah,

menghambat aliran permukaan danmemperbanyakair infiltrasi, serta

penyerapan air dalam tanah diperkuat oleh transpirasi (penguapan air)

melalui vegetasi.

b. FAKTOR SOSIAL

1. Manusia

Tindakan manusia sering kali berdampak buruk terhadap

lingkungan yaitu menyebabkanerosi di percepat. Kepekaan tanah


terhadap erosi dapat diubah oleh manusia menjadi lebih baik atau lebih

buruk.

Pembuatan teras-teras pada tanah yang berlereng curam merupakan

pengaruh baik bagi manusia karena dapat mengurangi erosi.

Sebaliknya, penggundulan hutan di daerah-daerah pegunungan

merupakan pengaruh manusia yang jelek karena dapat mempengaruhi

banjir.

Contoh pengndulan hutan di daerah pegunungan menyebabkan

erosi dan banjir.

1. Erosi air diakibatkan oleh kekuatan atau volume air yang

besar dan kemiringan lereng.Semakin curam lereng semakin

besar erosinya. Dan keadaan vegetasi, semakin lebarvegetasi

yang ada semakin kecil erosi yang yerjadi

2. Erosi angin diakibatkan oleh angin kencang yang

mengandung pasir melintasi batuan-batuan yang

mengakibatkan batuan tersebut terkikis dan membentuk batu

cendawan.

3. Erosi gletser diakibatkan oleh cairan gletser atau es

4. Erosi abrasi disebabkan oleh gelombang air laut yang terus

menerus menghantambibir pantai.


D. AKIBAT EROSI

1. Erosi air mengakibatkan terseretnya tanah dari tempat yang lebih

tinggi ke tempatyang lebih rendah. Membawa tanah dari daerah

asalnya ke tempat yang lain, dan jugabisa mengakibatkan frakmega

atau hancuran batuan

2. Erosi angin mengakibatkan terbentuknya bukit-bukit pasir

3. Erosi gletser mengakibatkan terjadinya longsor es slju dari bukit atau

gunung salju.

4. Erosi abrasi mengakibatkan terjadinya cilff (lereng dengan dinding

bagian atasmenggunung karena dinding bagian bawah tanah terkikis

oleh gelombang air laut).

E. CARA PENANGGULANGAN EROSI

Cara menanggulangi erosi air, yaitu dengan membuat terasering,

menanami pohon-pohon pada tanah yang miring.

Cara menanggulangi erosi angin, yaitu dengan membuat oasis buatan,

danmengaliri air atau menanami pohon-pohon, seperti : kaktus, pakis

dan lain-lainyang bisa menyimpan air.

Cara menanggulangi erosi gletser adalah dengan cara menanami

pohon-pohonuntuk menghalangi longsorang salju.

Cara menanggulangi erosi abrasi dengan cara memecah ombak-ombak

yang besardengan cara membuat benteng atau karung buatan.


BAB III

PENUTUP.

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, kami dapat menyimpulkan bahwa Erosi

adalah pengikisantanah yang diakibatkan oleh air, angin, es dan

gelombang laut. Tanah longsor yang baru-baru ini sering terjadi di negara

kita disebabkan karena pengkisan tanah oleh air hujansehingga tanah

menjadi longsor. Jika hal itu terjadi di daerah dekat dengan

pemukimanpenduduk akan berakibat fatal. Rumah penduduk tertimbun

tanah sehingga dapatmemakan korban jiwa.Cara menanggulangi erosi air

adalah dengan cara membuat terasering, menanami pohon-pohon pada

tanah yang miring.

B. Saran

Dari uraian yang telah kami sampaikan di depan, kami dapat

memberikan saran, antaralain :

1. Jangan menebang pohon secara sembarangan karena hal ini dapat

mengakibatkantanah tidak mampu untuk menahan air yang datang

dengan jumlah besar.

2. Tanamilah kembali lahan-lahan gundul di sekitar kita agar dapat

menahan air hujansehingga kita bisa terhindar dari bencana tanah

longsor.
DAFTAR PUSTAKA

Morgan, R. P. C. 1979. Soil Erosion. Longman Group Ltd., New York.

Kartasapoetra, A.G dan Sutedjo, M.M, 1991. Teknologi Konservasi Tanah dan

Air, Bhineka Cipt: Jakarta.

Hartobudoyo, D. 1979. Pemangkasan kopi. Balai Penelitian Perkebunan, Sub

Balai Penelitian Budidaya: Jember

Anda mungkin juga menyukai