Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur Azizah

NIM : 180070600111021
Membrane Dynamics & Auto phagy
Oleh : Prof. Dr. Delvac Oceandy, M.D.

Membran sel atau plasma adalah membran biologis yang dimiliki manusia yang berfungsi
sebagai pemisah komponen didalamnya, komponen intraseluler dari lingkungan diluarnya atau
komponen ekstraseluler. Membran sel memiliki 2 fungsi yaitu prokariot dan eukariot. Eukariot
merupakan sel yang memiliki nukleus yang sebenarnya atau materi genetik (DNA) yang
dibungkus oleh membran inti. Awalnya membran dikenal hanya memisahkan komponen
intraseluler dan ekstraseluler serta bertanggung jawab untuk menentukkan mana saja yang boleh
masuk, yaitu komponen, molekul, cairan, bahan kimia, dan komponen yang tidak boleh masuk
serta yang boleh keluar (eksresi). Sekarang membran mulai dikenal lebih kompleks dengan
struktur phospholipid bilayer yaitu terbentuk 2 lapis fosfolipid yang mengandung gugus fosfat dan
lemak. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa dalam fosfolipid juga terdapat protein yang
bersifat transmembran.
Sifat membran, antara lain :
a. Fluid
Tidak statis/ tetap. Lipid bergerak kemana- mana secara bebas. Banyaknya lemak membuat
membran lebih selektif untuk mementukkan protein mana yang dibawa tergantung penanda
protein tersebut yang diregulasi oleh struktur lemak tersebut
b. Mosaik
Tidak seragam yang artinya komposisi protein dan lemak berbeda
c. Asymmetrically
Terdapat protein yang muncul di permukaan intraseluler, ekstraseluler, dan transmembran.

Membran protein memiliki peranan yang penting dan sangat banyak serta dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa kelas sesuai dengan fungsi/ strukturnya. Fungsi membran antara
lain :
a. Kompartemenissai
Membran sel merupakan selaput berkelanjutan dan tidak putus yang membatasi dan
menyelubungi suatu ruangan (kopertemen). Membran bukan hanya membatasi sel dari
ektraseluler tetapi juga membentuk kompartemen didalamnya sehingga akan memberikan
spesialis fungsi pada setiap organ.
b. Mendeteksi signal- signal dari luar dan mengirimkannya ke dalam. Signal tersebut penting
untuk proses homeostatis, fisiologis, pertumbuhan sel, kematian sel (apoptosis), dan lain- lain
yang biasanya diregulasi dari membran reseptor.
c. Regulasi transport  ion, molekul melalui transporter dan chanel- chanel yang ada didalamnya.
d. Mempertahankan struktur sel  rangka dari sel menempel pada membran.
e. Regulasi fungsi metabolik dan biochemical  misalnya bagaimana merespon pada gula darah
(dikurangi/ diturunkan/ dinaikkan).
Nama : Nur Azizah
NIM : 180070600111021
Membran tersebut tidak statis tapi dinamis. Terdapan 3 contoh dinamika membran, yaitu :
1. Struktur membran dapat berubah sebagai respon terhadap penyakit pasien jantung
Penelitian dilakukan dengan mengisolasi sel jantung dari tikus/ mencit. Sel jantung tikus
berbentuk batang (lebih terorganisir), dan mencit berbentuk seperti sel jaringan ikat. Struktur
sel jantung penting untuk mempertahankan kontraksi, supaya sel jantung tidak lelah dan dapat
berkontraksi terus menerus (ritmis) tanpa disuruh (autonomis). Struktur sel jantung
memungkinkan molekul- molekul kalsium untuk menempel didinding mitokondria.
Kompleks antara ryanodine receptors dan L- type calsium channel (LTCC) complex
merupakan senyawa dari kontraksi jantung. Saat kontraksi kalsium naik dan saat relaksasi
kalsium turun, hal itu dikarenakan sebelum kontraksi sel jantung menerima impuls listrik di
membrannya, dimana impuls tersebut membuat sel LTCC terbuka sehingga kalsium masuk
sedikit. Kalsium kemudian akan membuka periode reseptor, dimana banyak sekali kalsium
didalam endoplasmic reticulum yang merupakan tempat penyimpanan kalsium sehingga akan
merangsang kontraksi. Saat relaksasi yang aktif adalah sel K yang memompa kalsium balik dari
endoplasmic reticulum dan sebagian dibuang keluar.
Saat kondisi heart failure, membran juga berubah dan tubulus menjadi tumpul sehingga
LTCC yang bisa bersinggungan dengan ryanodine receptors jumlahnya menjadi berkurang
sehingga menyebabkan kontraksi sel jantung menurun. Kesimpulannya adalah membran
dinamis mengikuti perkembangan maturitas/ kematangan sel jantung, membran saat neonatus,
dewasa, dan saat sakit berbeda.
2. Perubahan membran dalam memfasilitasi transport
Terdapat 3 transport yang difasilitasi oleh membran, yaitu fagositosis, pinositosis, dan,
endositosis. Receptor- mediated endocytosis (RME) dapat membentuk cekungan dan terlepas
menjadi vesikel dengan cara inisiasi, pemotongan dari vesikel, dan dilepasnya protein tersebut
sehingga vesikel bisa berjalan. Inisiasi apabila sudah aktif, yaitu membentuk vesikel endositosis
dengan menangkap protein banyak sekali molekul yang terlibat, yaitu salah satunya adalah
clathrin yang berfungsi untuk menutupi membran sehingga membran menjadi berat, kemudian
terjadi step kedua yaitu cargo recruitment dimasukkan semua nempel direseptor, apabila sudah
matang maka vesikel dipotong dengan molekul- molekul. Molekul yang sudah terpotong
(Scission) dan membentuk vesikel harus dilepas (uncoating) sehingga dapat bergerak sesuai
tujuannya. Vesikel dapat bergerak pada tujuannya karena terdapat mikrotubulus.
Vesikel dapat bergerak karena ada 2, yaitu kinesin dan dynein. Dynein bermuatan positif
sehingga apabila cargo menempel dengan dynein, maka akan bergerak ke arah nukleus. Kinesis
karena bermuatan negatif, maka akan bergerak ke arah membran.
Penyakit yang disebabkan karena ketidaknormalan dari membran, yaitu kelainan-
kelainan di sel saraf/ neuron yang menyebabkan penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer
dan parkinson. Hal itu disebabkan karena sel saraf panjang dan transport molekul- molekul dari
inti sampai ke ujung itu terganggu/ terjadi kesalahan maka dapat menyebabkan mikrotubulus
terputus sehingga vesikel dapat terhenti ditengah jalan dan tejadi penumpukan senyawa-
senyawa yang tidak menguntungkan (misalnya pada alzheimer terjadi penumpukan beta
Nama : Nur Azizah
NIM : 180070600111021
aminoid). Apabila transport tidak optimum, terjadi penumpukan senyawa- senyawa yang
mengganggu fungsi sel saraf. Apabila sel saraf yang terganggu memiliki fungsi kognitif, maka
menjadi pikun, sedangkan apabila yang terganggu adalah fungsi motorik dapat terjadi
kelumpuhan.
Contoh penelitian lain dari RME yang dapat ditarget untuk terapi baru pada bidang
cardiovaskuler. LDL apabila menumpuk di peredaran darah bisa fatal karena dapat tertimbun
di pembuluh darah koroner, membentuk plak, dan akhirnya membutu sehingga terjadi serangan
jantung. Sel hati/ liver ditubuh kita dapat menyeimbangkan kadar kolesterol di darah dengan
cara reseptor LDL yang ada di sel liver menempel di LDL kolesterol sehingga terbentuk vesikel
dibawa melalui mikrotubulus, kemudian lisosom akan mendegradasi LDL sehingga dapat
mengurangi kadar LDL di dalam darah. Salah satu komponen LDL tersebut adalah PCSK-9
yang berfungsi sebagai mutasi yang dapat meningkatkan kolesterol, sehingga dikembangkan
anti- PCSK 9 antibodi (Evolocumab dan Alirocumab) yang disuntik 1 bulan sekali untuk
menurunkan kolesterol. Terapi lain yang dikembangkan antara lain pemanfaan teknologi
CRISPR, yaitu gen sel liver diedit sehingga PCSK-9 tidak terbentuk dalam bentuk virus yang
disuntikkan masuk ke dalam sel liver mengedit gen PCSK-9 dengan harapan dapat menjadi
anti- kolesterol vaksin yang dapat bertahan seumur hidup.
3. Proses fisiologis yang membutuhkan dinamika membran yaitu autophagy
Autophagy adalah self- eating yang terbentuk dari kata auto (sendiri), dan phagy
(makan). Autophagy bertujuan untuk memakan atau mencerna dalam sel itu sendiri, merupakan
sistem homeostatis yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dari sel itu sendiri, untuk
membuang materi- materi yang tidak diperlukan didalam sel itu sendiri untuk digunakan
kembali (recycle). Berguna untuk menghilangkan bahan- bahan yang tidak berguna didalam
sel, contohnya yang paling banyak adalah mitokondria dan protein- protein yang sudah rusak.
Fungsi dari autophagy adalah recycle, menghilangkan/ membuang materi- materi yang
tidak berguna dan membahayakan tubuh. Autophagy ada 2, yaitu pertama sel yang tidak stres/
normal juga dapat terjadi autophagy tetapi dengan level yang sedikit. Kedua adalah sel yang
mengalami stres karena infeksi penyakit atau lingkungan yang menyebabkan sel starvation
(kelaparan), autophagy dapat naik untuk mengurangi beban sel itu sendiri.
Penyakit yang berkaitan dengan autophagy adalah :
a. aging/ penuaan, autophagy sangat pentig dalam merusak protein melalui proses autophagy
inhibition. Apabila autophagy kurang/ terhambat maka akan terbentuk aging karena terlalu
banyak timbunan material- material yang tidak berguna didalam sel.
b. Matabolic Disease. Autophagy yang kurang juga dapat membuat terbentuknya aterosklerosis
plak lebih cepat dan pada diabetes melitus juga dapat lebih cepat.
c. Neurodegenarative disease. Pada alzheimer dan parkinson, apabila autophagy kurang maka
toksik protein menjadi kebanyakan dan tertimbun di sel- sel neuron.
d. Inflammation. Melalui 2 proses yaitu pro survival akan membantu pertumbuhan sel kanker
dan pro apoptosis akan membunuh sel kanker
e. Heart Disease.
Nama : Nur Azizah
NIM : 180070600111021
- Heart Failure
- Chronic high blood pressure
- Myocardial infraction
Penelitian lain yang dilakukan dan berkaitan dengan autophagy adalah pada organ
jantung. Penelitian dilakukan dengan memberlakukan restriksi kalori pada mencit (60%
asupan karbohidrat dikurangi) selama 2 minggu. Restriksi kalori yang dilakukan dapat
meningkatkan autophagy yang ternyata berefek dalam menurunkan pembesaran dan fibrosis
jantung.

Anda mungkin juga menyukai