Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SENAM HIPERTENSI DAN REUMATIK

Disusun Untuk Memenuhi


Tugas Stase Keperawatan Komunitas

Disusun oleh :
1. Aulia Rosinta
2. Gia Putri Sunarta
3. Fajar Nurhabibi
4. Luqmanul Hakim
5. Muhammad Irfan
6. Herlin Wahyu Tri K
7. Rizka Nur Mukharomah
8. Risalatul Ikhtiarini
9. Nana Agustina Andriyani
10. Rizka Eka Aryanti

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN
PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN MENURAN

Pokok Bahasan : Promosi Kesehatan Tentang Senam Hipertensi


Sub Pokok Bahasan :1. Pengertian Hipertensi
2. Senam hipertensi Hipertensi
3. Cara melakukan senam rematik
4. Senam rematik
Hari/Tanggal : Kamis, 25 April 2019
Waktu : 50 Menit
Sasaran : Kader di Posyandu Lansia di wilayah Menuran
Tempat : Balai Desa Menuran
A. Latar Belakang
Gangguan kesehatan utama yang sering terjadi pada lansia salah satunya adalah
tekanan darah tinggi (hipertensi). Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan
darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitya 90 mmHg (Irmawati,
2013). Dari banyak penelitian di dapatkan bahwa dengan meningkatnya usia, maka tekanan
darah akan meningkat. Hipertensi menjadi masalah pada usia lanjut karena sering ditemukan
dan menjadi faktor utama stroke, payah jantung, dan penyakit jantung koroner (Surya,
2004).
Terapi dengan obat bisa dilakukan dengan pemberian obat anti hipertensi, sedangkan
untuk terapi tanpa obat bisa dilakukan dengan berolahraga secara teratur, dari berbagai
macam olahraga yang ada salah satu olahraga yang dapat dilakukan yaitu olahraga senam
(Armilawati, 2007). Pengaruh senam dalam menurunkan tingkat hipertensi sejalan dengan
penelitian Margiyati (2010) terdapat pengaruh pelaksanaan senam lansia terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi.
Rematik adalah orang yang menderita arthritis atau di sebut juga radang sendi. Tiga
jenis artritis yang paling sering diderita adalah osteoarthritis, arthritis gout, dan rheumatoid
arthritis yang menyebabkan berbenjol pada sendi atau radang pada sendi secara serentak
(Utomo, 2005).
Tenaga kesehatan yang menangani kasus osteoarthritis salah satunya adalah
fisioterapi. Menurut Fukuda (2011), dilihat dari aspek fisioterapi, Osteoarthritis dapat
menimbulkan bermacam-macam gangguan seperti impairment yaitu terjadi penurunan
kekuatan otot, adanya nyeri yang mengakibatkan lingkup gerak sendi terbatas, terjadi
spasme pada otot, dan disability yaitu terjadi ketidak mampuan dalam melakukan aktivitas
tertentu contoh berlutut, berdiri lama, bangkit dari duduk, dan jongkok. Akibat dari
menurunnya kemampuan gerak. Bahkan pada tingkat functional limitation seperti
mengalami gangguan saat berjalan, naik turun tangga, dan saat berlari.
Nyeri lutut merupakan salah satu keluhan yang sering timbul dan sering dijumpai pada
kasus osteoarthritis. Sedangkan nyeri merupakan gejala klinik yang sering dijumpai pada
pasien osteoarthritis lutut terutama saat melakukan aktifitas atau pembebanan yang berlebih.
Akibat lanjut dari osteoarthritis adalah terjadi penurunan aktifitas fungsional (Parjoto,
2000).

B. Tujuan
1. Tujuan Intuksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 50 menit, kader lansia dapat melakukan senam
hipertensi dan senam reumatik.
2. Tujuan Intruksional Khusus
a. Untuk menjelaskan pengertian hipertensi
b. Untuk menjelaskan langkah senam hipertensi
c. Mengetahui cara melakukan senam rematik
d. Mampu mendemonstrasikan senam rematik
C. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab
D. Media
1. LCD
2. Poster
E. Setting Tempat

Keterangan:
: Penyaji
: Observer
: Peserta
: Fasilitator

F. Pembagian peran TIM


1. Pemateri : Rizka Eka Ariyanti dan Risalatul Ikhtiarini
a. Menyusun rencana Penkes
b. Mengarahkan kelompok sesuai tujuan
c. Memfasilitasi anggota untuk mengekpresikan perasaan, pendapatan, dan memberikan
umpan balik
d. Memimpin role play
e. Mengkaji hambatan dalam kelompok
f. Mengkaji komplik interpersonal
g. Mengkaji sejauh mana anggota kelompok mengerti dan melaksanakan kegiatan
2. Fasilitator : Gia Putri Sunarta, Fajar Nur Habibi, Luqmanul H, Herlin Wahyu T, Nana A.
Andriyani.
a. Membantu pemateri memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dalam
mengkonsentransikan anggota kelompok untuk ikut dan fokus pada arahan yang
diarahkan oleh pemateri.
b. Membantu memotifasi dalam kelompok agar ikut dalam kegiatan.
c. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung
d. Mempertahankan kehadiran peserta :
1) Selama kegiatan Penkes berlangsung kurang lebih 30 menit.
2) Peserta yang ingin kebelakang untuk izin dan kembali ke kelompok awal.
3. Observer : Muhammad Irfan, Rizka Nur M.
a. Mengobservasi respon klien
b. Mengobservasi pelaksanaan Penkes
c. Mengobservasi jalannya/proses Penkes
d. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung.
G. Kegiatan Penyuluhan
No TAHAP WAKTU KEGIATAN Kegiatan
Peserta
1. Mengucapkan salam
1 Pembukaan 10 menit 2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
4. Kontrak waktu
Menjelaskan materi : 
2 Pelaksanaan 30 menit 1. Pengertian Hipertensi dan Poster dan
Reumatik. LCD
2. Senam hipertensi Hipertensi (video)
3. Senam reumatik
3 Penutup 10 menit Mengakhiri kegiatan 
Menutup dengan salam
J. Evaluasi Hasil
Evaluasi dilaksnaan selama proses dan pada ahir kegiatan penkes dengan memberikan
pertanyaan secara lisan sebagai berikut :
1. Mampu menyebutkan Pengertian Hipertensi
2. Mampu menyebutkan Pengertian Reumatik
3. Mampu mempraktikkan Senam hipertensi
4. Mampu mempraktikkan Senam hipertensi
Kriteria evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan materi dan media
3) Kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat
5) Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi Proses
1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama proses penkes berlangsung
2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
3) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan penyaji
4) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
5) Tanya jawab berjalan dengan baik
c. Evaluasi Hasil
1) Penkes dikatakan berhasil apabila sasaaran mampu menjawab pertanyaan 80%
lebih dengan benar
2) Penkes dikatakan cukup berhasil apabila sararan mampu menjawab pertanyaan
antara 50% - 80% dengan benar
3) Penkes dikatakan kurang berhsil/tidak berhasil apabila sasaran hanya mampu
menjawab pertanyaan kurang dari 50% dengan benar.
Lampiran
A. Hipertensi
1. Definisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung dan
memompa keseluruh jaringan dan organ–organ tubuh secara terus–menerus lebih dari
suatu periode (Irianto, 2014). Hipertensi dapat didifinisikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di
atas 90 mmHg (Syamsudin, 2011). Populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai
tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg (Smeltzer
dan Bare, 2002). Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, infak
miokard, diabetes dan gagal ginjal (Corwin, 2009).

B. Senam Hipertensi
1. Definisi
Senam hipertensi Olahraga yang ditunjukkan untuk penderita hipertensi dan
usia lanjut untuk mengurangi berat badan dan mengelola stres (faktor yang
mempertinggi hipertensi) yang dilakukan selama 30 menit dan dilakukan seminggu
minimal 3 kali.
2. Manfaat senam hipertensi
Untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru serta membakar lemak
yang berlebihan ditubuh karena aktifitas gerak untuk menguatkan dan membentuk
otot dan beberapa bagian tubuh lainya seperti : pinggang, paha, pinggul, perut dan
lain lain. Meningkatkan kelenturan, keseimbangan koordinasi, kelincahan, daya tahan
dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan dan olahraga lainnya
3. Cara Melakukan Senam Hipertensi
Simulasi senam hipertensi dengan tahapan:
a. Gerakan Pemanasan
1) Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama
dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan
sisi lain.
2) Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan posisi
kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan. Rasakan
tarikan bahu dan punggung.

b. Gerakan Inti
1) Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua tangan
searah dengan sisi kaki yang diangkat. Lakukan perlahan dan hindari
hentakan.
2) Buka kedua tangan dengan jemari mengepal dan kaki dibuka selebar bahu.
Kedua kepalan tangan bertemu dan ulangi gerakan semampunya sambil
mengatur napas.

3) Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat tangan menyerong. Sisi kaki yang
searah dengan tangan sedikit ditekuk.Tngan diletakkan dipinggang dan
kepala searah dengan gerakan tangan. Tahan 8-10 hitungan lalu ganti
dengan sisi lainnya.

4) Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi jari mengepal dan kedua
tangan diangkat keatas. Lakukan bergantian secara perlahan dan
semampunya.
5) Hampir sama dengan gerakan inti 1, tapi kaki dibuang ke samping.Kedua
tangan dengan jemari mengepal ke arah yang berlawanan. Ulangi dengan
sisi bergantian.

6) Kedua kaki dibuka lebar dari bahu, satu lutut agak ditekuk dan tangan yang
searah lutut di pinggang. Tangan sisi yang lain lurus kearah lutut yang
ditekuk. Ulangi gerakan kearah sebaliknya dan lakukan semampunya.

c. Pendinginan
1) Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan tahan
dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi lainnya.
2) Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan kesamping dengan gerakan
setengah putaran. Tahan 8-10 hitungan lalu arahkan tangan kesisi lainnya
dan tahan dengan hitungan yang sama.

SENAM REUMATIK
A. Pengertian
Senam merupakan bentuk latihan-latihan tubuh dan anggota tubuh untuk
mendapatkan kekuatan otot, kelentuka persendian, kelincahan gerak, keseimbangan
gerak, daya tahan, kesegaran jasmani dan stamina. Senam reumatik adalah suatu gerakan
yang dilakukan secara teratur dan terorganisasi bagi penderita rematik. Rematik
merupakan penyakit yang menyerang sendi dan otot yang sering digerakkan serta
menahun. Penyakit rematik banyak dijumpai terutama pada orang-orang yang berusia
diatas 40 tahun (Heriana, 2013).
B. Manfaat
Senam lansia memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ tubuh yang
berpengaruh dalam meningkatakan imunitas dalam tubuh. Manfaat senam reumatik ini
antara lain:
a. Memperlancar aliran darah
b. Mengurangi nyeri
c. Merelaksasikan otot
d. Mencegah adanya komplikasi
e. Memperbaiki aktivitas gerak (Widianti, 2016).
C. Tujuan Senam Rematik
Tujuan dari senam rematik ini yaitu:
 Mengurangi nyeri pada penderita rematik
 Menjaga kesehatan jasmani menjadi lebih baik (Maryam, 2013).
D. Keuntungan Senam Rematik
 Tulang menjadi lebih lentur.
 Otot-otot akan menjadi tetap kencang.
 Memperlancar peredaran darah.
 Memperlancar cairan getah bening.
 Menjaga kadar lemak tetap normal.
 Jantung menjadi lebih sehat.
 Tidak mudah mengalami cedera (Azizah, 2011).
E. Cara melakukan senam rematik
6 prinsip dasar di dalam melakukan senam rematik :
1. Prinsip Pertama: Latihan Pernapasan
Duduklah dengan nyaman dan tegakkan punggung Anda. Tarik napas melalui hidung
hingga tulang rusuk terasa terangkat dan hembuskan napas melalui mulut seperti
meniup lilin (untuk mengeceknya: letakkan tangan Anda pada bagian dada). Latihan
ini sangat berguna untuk mengurangi rasa nyeri saat rematik datang. Lakukan secara
kontinu, minimal 4 set dengan istirahat antar set 1-2 menit.
2. Prinsip Kedua: Pemanasan
Sebelum berlatih, Anda dianjurkan untuk melakukan pemanasan selama 5-10 menit.
Pemanasan ini dapat dilakukan dengan berjalan atau bersepeda santai, atau dengan
peregangan ringan.
3. Prinsip Ketiga: Latihan Persendian
Beberapa contoh latihan berikut sangat cocok untuk melatih beberapa titik persendian
Anda.
a. Sendi Leher
Tegakkan kepala Anda. Putar kepala ke kanan perlahan lahan hingga
kembali ke posisi awal. Lanjutkan dengan memutar kepala ke kiri secara
perlahan-lahan hingga kembali ke posisi awal. Lakukan secara berulang.
a. Sendi Bahu
Berbaringlah dengan nyaman dengan posisi lengan rileks di samping
tubuh Anda. Angkat lengan kanan secara perlahan ke arah samping menjauhi
tubuh Anda, kemudian kembalikan pada posisi semula. Ulangi gerakan yang
sama untuk lengan kiri Anda. Lakukan secara bergantian antara lengan kiri dan
kanan.
Mulailah dengan posisi siku ditekuk ke arah samping dan posisi telapak
tangan menyentuh bahu. Gerakkan kedua siku Anda ke arah depan, hingga
kedua siku saling menyentuh. Lanjutkan dengan menggerakkan siku hingga
kembali ke posisi awal. Rasakan dada Anda tertarik ketika menarik siku kembali
ke posisi awal.

Senam Rematik atau Sakit Sendi (Bahu)


c. Sendi Pinggul
Berbaringlah dengan nyaman dengan posisi ujung tumit menempel.
Jauhkan kaki kanan Anda secara perlahan dari tubuh, lalu kembalikkan ke
posisi awal. Lakukan secara bergantian antara kaki kanan dan kiri.

Senam Rematik atau Sakit Sendi (Pinggul)

d. Pergelangan Kaki
Putar pergelangan kaki kanan searah jarum jam secara perlahan
kemudian lakukan arah sebaliknya (berlawanan jarum jam). Lakukan
secara bergantian antara pergelangan kaki kanan dan kiri.

Senam Rematik atau Sakit Sendi (Pergelangan Kaki)


e. Pergelangan Tangan
Tekuk jari–jari tangan Anda, putar pergelangan tangan Anda searah
jarum jam dan kemudian berlawanan dengan jarum jam.

Senam Rematik atau Sakit Sendi (Pergelangan Tangan)


f. Ruas Jari
Sentuh tiap jari-jari tangan Anda dengan ibu jari. Ulangi hingga 5
kali.

Senam Rematik atau Sakit Sendi (Ruas Jari).


4. Prinsip Keempat: Latihan Kekuatan
Latihan ini bertujuan untuk melatih otot. Dilakukan sebanyak 3–5 set,
dengan istirahat antar set selama 1-2 menit.
a. Seated cross legged press
Duduklah pada kursi yang diganjal bantal. Silangkan pergelangan
kaki kanan di atas pergelangan kaki kiri. Tekan kaki kanan ke kaki
kiri, dan di saat bersamaan, tekan kaki kiri maju melawan kaki
kanan anda. Tahan posisi ini selama 3-6 detik, lalu lepaskan.
Ulangi dengan posisi pergelangan kaki kiri di atas pergelangan
kaki kanan.

Senam Rematik atau Sakit Sendi (Seated Cross Legged Press)


b. Pelvic tilt
Berbaringlah dengan lutut ditekuk dan telapak kaki menyentuh
lantai. Angkat panggul dari lantai dengan punggung atas dan
tengah serta tangan tetap menyentuh lantai. Rasakan adanya
kontraksi pada pantat dan perut Anda. Tahan posisi ini beberapa
detik, sambil mengambil napas dalam-dalam dan perlahan.
Senam Rematik atau Sakit Sendi (Pelvic Tilt)
c. Rubber band
Taruh karet gelang di kelima jari tangan Anda. Rentangkan jari-
jari Anda selebar yang Anda bisa. Perlahan lepaskan tekanan dari
karet gelang tersebut dan kembali ke posisi awal.

Senam Rematik atau Sakit Sendi (Pelvic Tilt)


5. Prinsip Kelima: Latihan Kardio
Latihan ini dilakukan untuk kesehatan jantung dan meningkatkan
stamina. Latihan ini dapat berupa jalan cepat, berlari, berenang,
aerobik, dan bersepeda. Lakukan latihan selama 30-45 menit dengan
pemanasan selama 5-10 menit.

Senam Rematik atau Sakit Sendi (Kardio)


6. Prinsip Keenam: Peregangan
Latihan ini dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas sendi dan otot.
Untuk sesi ini, Anda dapat menggunakan iringan musik lembut untuk
membangun suasana rileks (Atikah, 2014).
DAFTAR PUSTAKA

Atikah, A. d. (2014). Senam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.


Azizah, L. M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Heriana, E. (2013). Penyakit Asam Urat KandasBerkat Herbal. Jakarta: Fmedilab.
Junaidi, I. (2002). Panduan praktis pencegahan dan pengobatan stroke. Jakarta: Gramedia.
Maryam, S. (2013). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
Widianti, A. T. (2016). Senam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai