Dosen Pengampu:
Indra Sabarianto, S.Pd.I., M.A
Disusun Oleh:
Kelompok IV
Elvita Rosmadina
Nurul Hidayah
Rica Anggraini
Suhaili
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Keguruan.
Dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok IV
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan........................................................................................................ 1
A. Kesimpulan................................................................................................ 8
B. Saran. ......................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian pendidikan administrasi pendidikan, pengertian dasar tentang
administrasi itu merupakan tumpuan pemahaman administrasi dari kata lain”ad”
dan “ministro”. Ad mempunyai arti”kepada” dan ministro “melayani”.
Administrai itu merupakan pelayanan atau pengabdian tentang subjek tertentu.
(Drs. H.M Daryanto) administrasi pendidikan sering kali disalah artikan sebagai
semata-mata ketatausahaan pendidikan.
Administrasi pendidikan sering kali diartikan dalam pengertian yang sempit
yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah, kegiatan rutin catat-mencatat,
mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala
aspeknya, serta mempersiapkan laporan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Administarsi dalam Pendidikan?
2. Apa saja Fungsi-fungsi Administrasi Pendidikan?
3. Bagaimana hubungan manusia dengan administrasi pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Administrasi dalam Pendidikan
2. Untuk mengetahui Fungsi-fungsi Administrasi Pendidikan
3. Untuk mengetahui hubungan manusia dengan administrasi pendidikan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Daryanto. Administrasi Pendidikan. ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008). Hlm 98-99.
2
pemantauan, dan penilaian. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan di
laksanakan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin di capai.
3. Administrasi pendidikan dapat di lihat dengan karangka berpikir sistem. Sistem
adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu
berintraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran: (a)
masukanya, yaitu bahan mentah yang berasal dari luar sistem (lingkungan)
yang akan diolah oleh sistem; dalam sistem sekolah dasar masukanan ini
adalah anak-anak yang masuk sekolah dasar itu, (b) prosesnya, yaitu kegiatan
sekolah beserta aparatnya untuk mengelolah memasukan menjadi keluaran.
Contoh proses itu di sekolah dasar adalah proses belajar mengajar
bimbingan kepada murid, kegiatan pramuka palang merah remaja, dan
sebagainya. Untuk melakukan proses ini harus ada sumber, baik tenaga,
serjana, dan prasaranya, uang maupun waktu. Suber ini sering kali dinamakan
masukan instrumental dan (c) keluaran, yaitu masukan yang telah di olah
melalui proses tertentu.
4. Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika
administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat
apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada didalam mencapai tujuan
pendidikan sudah mencapai sasaran yang sudah ditetapkan dan apakah dalam
pencapaian tujuan itu tidak terjadi pemborosan.
5. Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepimpinan. Sebagaimana
orang menggerakan orang lain untuk bekerja lebih giat dengan mempenggaruhi
dan mengawasi, bekerja bersama-sama, dan memberi contoh.
6. Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan.
Dalam berbagai situasi harus mampu untuk memecahkan masalah. Hal ini di
perlukan adalah kemampuan dalam menggambil keputusan, yaitu memilih
kemungkinan tindakan yang terbaik dari sejumlah kemungkinan-kemungkinan
tindakan yang dapat dilakukan.
7. Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi
adalah usaha untuk membuat orang lain mengertin apa yang kita maksudkan,
dan juga kita mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.
3
Administrasi pendidikan sering kali diartikan dalam pengertian yang sempit
yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah, kegiatan rutin catat-mencatat,
mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala
aspeknya, serta mempersiapkan laporan.
Konsep administrasi pendidikan, yaitu:
1. Sistem pendidikan Nasional
Cara yang paling baik untuk memahami sistem pendidikan nasional adalah
dengan membaca definisi sistem pendidikan nasional itu dari Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional.
Supaya otentik dan tidak keliru, dan baiknya dikutip lansung Bab 1 pasal 1 Ayat 3
Undang-Undang tersebut sebagai berikut; “sistem pendidikan nasioanal adalah
satu kesuluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang
berkaitan satu dengan lainya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan
nasional. 2
B. Fungsi Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan mempunyai fungsi, yaitu:
1. Fungsi perencanaan
Terwujud dalam bentuk langkah-langkah sebagai berikut: memperkirakan
keadaan dan kebutuhan di kemudian hari, menentukan tujuan yang ingin di capai,
menentukan kebijakan yang akan di tempuh, menyusun program, menetapkan
biaya, dan membuat jadwal dan prosedur kerjanya.
2. Fungsi Organisasi
Mencakup: pengelolaan personal, sasaran dan prasarana, pembagian tugas
dan tanggung jawab.
3. Fungsi Koordinasi
Mencakup: pengkoordinasikan berbagai tugas, tanggung jawab, dan
kewenangan agar menjadi kuat, mantap dan stabil sehingga program kerja yang
dilaksanakan mencapai sasaran secara efektif.
4. Fungsi Pengawasan
2
Sagala. Administrasi Pendidikan Kontemporer. (Bandung: Alfabeta,cv.2009) hlm 78-79
4
Mengawasi pengelolaan: secara negatif agar tidak terjadi pemyimpangan
sedangkan secara positif membimbing peningkatan kemampuan, memperoleh
umpan balik, mengukur tungkat pencapaian (pengevaluasian), dan mengadakan
perbaikan program kerja berdasarkan umpan balik dan evaluasinya.
C. Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan tidak lain adalah semua kegiatan itu mendukung tercapainya tujuan
pendidikan, di samping itu melakukan sendiri-sendiri secara teratur, juga harus
melakukan kegiatan yang sama dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Oleh
karena itu, apabila administrsi pendidikan ini semakin baik, bahwa semakin yakin
pula tujuan pendidikan itubyang akan di capai baik.3 Ada empat tujuan
administrasi, yaitu:
1. Efektifitas produksi
Efektifitas produksi yang belum berarti menghasikan sejumlah lulusan yang
sesuai dengan tuntunan kurikulum yang berlaku.
2. Efesiensi
Yaitu dengan daya nada dan tenaga yang sekecil mungkin tetapi hasil yang
sebanyak mungkin.
3. Kemampuan menyesuaikan diri (adaptiveness)
Yaitu siswa mampu melanjutkan ke tingkatan selanjutnya atau tingkatan
yang lebih tinggi.
4. Kepuasan kerja
Untuk memeberi kepuasan kerja bagi semua karyawannya, tujuan
pendidikan nasional Menurut GBHN: meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan
yang maha esa, kecerdasan, keterampilan, dan mempertebal semangat kebangsaan
agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangunkan dirinya sendiri yang serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa.
3
Suryati. Profesi Keguruan.Semarang: IKIP. PGRI SEMARANG PRESS, 2010) hlm. 112-
113
5
D. Hubungan manusia dengan administrasi pendidikan
Manusia adalah mahkluk psiko-fisik yang berkembang ke arah kematangan
secara integral dalam keseluruhan organ-organya. Fungsi-fungsi psikis dan
fisiknya berkembangan dalam suatu pola keseimbangan. Faktor manusia yang
berhubungan dengan sumber daya manusia mengandung makna atas semua
potensinya, sehingga di beri potensi berpikir dan prasangka. Potensi-potensi
sebagai energi yang memanfaatkan untuk mengelola sumber daya kehidupan
untuk keperluan manusia itu sendiri berwujud kemampuan produktifnya. Dalam
tubuh manusia itu ada energi dan di ketahui bahwa energi fisik, fisik ini
mempunyai keterbatasan, yang lebih luas adalah energi intelektualitas.4
Energi intelektualitas manusia di kembangkan melalui kegiatan pendidikan
mulai dari pendidikan di keluarga, mengikuti kegiatan di sekolah dan berkiprah
dalam masyarakat. Energi manusia itu memiliki nilai ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Nilai moral berintraksi sengan sesamanya, nilai budaya
mengaktualisasikan dirinya, dari aspek fisiologi seperti otak sumsum ,tulang
belakang, menjadi saraf pusat manusia, serta organ tubuh lainya selalu
bekerjasama “hemeostatis” perilaku lahiranya.
Maka manusia itu bermanfaat bagi manusia lainya, agar manusia lebih
bermanfaat dengan menggunakan jasa atau pelayanan yang secara individual
dapat juga secara kelompok dalam suatu yang lebih teratur yaitu sitem
administrasi.
E. Ruang lingkup dalam administrasi pendidikan
Bidang bidang ruang lingkup dan administrasi pendidikan.
1. Bidang Administrasi material, yaitu kegiatan yang menyangkut bidang-bidang
materi, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat- alat,
perlengkapan, dan lain-lain.
2. Bidang administrasi personel, yang mencangkup didalam nya administrai
personel guru dan pegawai sekolah sebagainya
4
Ibid, hlm. 127
6
3. Bidang administrai yang mencangkup didalamnya pelaksanaan kurikulum,
pemberisn kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian dan sebagainya. 5
F. Peranan guru Dalam Administrasi Pendidikan
Telah disebutkan bahwa tugas utama guru yaitu mengelola prosese belajar-
mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Disekolah guru berada
dalam kegiatan administrasi sekolah. Kegiatannya untuk mengahsilkan lulusan
yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkungan administrasi
sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan
melaksanakan proses perencanaan, pengorganiasasian, pembiayaan dan penilaian
kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah,
keuangan dan hubungan sekola, masyarakat, guru harus aktif memberikan
sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah
pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja
sama, bukan bersifat individual.
Di dalam peraturan pemerintahan No.. 38. Tahun 1992, pasal 20 di sebutkan
bahwa; “tenaga kependidikan yang ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola
satuan pendidikan dan pengawasan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dipilih dari kalangan guru, ini berarti bahwa selain peranannya untuk
menyukseskan kegiatan administrasi di sekolah guru perlu secara sungguh-
sungguh menimba pengalaman dalam administrasi sekolah, jikakarier yang di
tumpuhnya dalam administrasi sekolah, jika karier yang ditempuhnya nanti adalah
menjadi pengawas, kepala sekolah atau pengelola satuan pendidik yang lain.
5
Soetjipto. Profesi keguruan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) hlm 81.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian pendidikan administrasi pendidikan, penegertian dasar tentang
administrasi itu merupakan tumpuan pemahaman administrasi dari kata lain”ad”
dan “ministro”. Ad mempunyai arti”kepada” dan ministro “melayani”.
Administrai itu merupakan pelayanan atau pengabdian tentang subjek tertentu.
(Drs. H.M Daryanto) administrasi pendidikan sering kali disalah artikan sebagai
semata-mata ketatausahaan pendidikan.
Namun administrasi pendidikan sebenarnya adalah bukan sekedar itu karena
administrasi pendidikan menyangkut pengertian luas. Culbertson(1982),
mengatakan bahwa Schwab pada tahun enam puluhan telah mendiskusikan
bagaimana kompleksnya administrasi pendidikan sebagai ilmu.
Tujuan tidak lain adalah semua kegiatan itu mendukung tercapainya tujuan
pendidikan, di samping itu melakukan sendiri-sendiri secara teratur, juga harus
melakukan kegiatan yang sama dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan
B. Saran
Demi lebih bermutunya makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran
kepada semua pihak, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
8
DAFTAR PUSTAKA