Dalam pandangan para filsuf Yunani, aksioma adalah klaim atau pernyataan yang
dapat dianggap benar,tanpa perlu pembuktian lebih lanjut. Tradisi ini diteruskan
dalam logika yang tradisional, bahkan sampai kepada (apa yang kita sebut) ilmu-
ilmu eksakta
Fraud is Hidden
Reserve proof secara harfiah berartu pembuktian secara terbalik. Agar kita tidak
keliru mencampur adukannya dengan istilah hukum “reverse proof” sebagai
“pembuktian fraud secara timbal balik”
Existence Of Fraud
Axioma ini secara sederhana ingin mengatakan bahwa hanya pengadilan yang
dapat berhak menetapkan bahwa fraud memang terjadi atau tidak terjadi. Dalam
upaya menyelidiki adanya fraud, pemeriksa membuat dugaan mengenai apakah
seseorang bersalah (guilty) atau tidak (innocent). Bersalah atau tidaknya
seseorang merupakan dugaan atau bagian dari teori fraud, sampai pengadilan
(majelis hakim) memberikan putusan atau vonis.
1. Penyelidikan
2. Penyidikan
3. Penuntutan
4. Pemeriksaan disidang pengadilan
5. Putusan pengadilan
6. Upaya hukum
7. Pelaksanaan putusan pengadilan
8. Pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pengadilan
Teknik-Teknik Audit
Dalam pengantar bagian ketiga dijelaskan cakupan dari berbagai teknik audit
dalam berbagai audit investigatif, seperti teknik teknik yang diterapkan dalam
kejahatan perpajakan dan kejahatan terorganisasi (organized crime), follow the
money dalam fraud dan tindak pidana pencucian uang, teknik pembuktian hukum,
computer forensics dan lain sebagainya.