Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH TERAPI RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT

TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR LANSIA DI DESA


CERMEE RT 04 KECAMATAN CERMEE KABUPATEN BONDOWOSO

PROPOSAL

Disus untuk memenuhi sebagia npersyaratan


Mencapai derajat sarjana keperawatan
Program studi ilmu keperawatan

Disusun Oleh :

Muhammad jayadi
NIM. 14201.07.15049

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL
HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang.

Lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas yang

menjadi tua dan mengakibatkan timbulnya berbagai masalah kesejahteraan

dihari tua. Banyak fenomena yang terjadi dikalangan lanjut usia, terutama

masalah-masalah yang terjadi akibat proses penuaan yang terjadi pada

lansia. Salah satu bentuk permasalahan pada lansia adalah gangguan

pemenuhan kebutuhan tidur. (Siti Aisyah, 2015)

Gangguan pemenuhan kebutuhan tidur adalah salah satu masalah

yang dihadapi lansia. lanjut usia sering mengeluhkan gangguan ini akibat

dari perubahan proses fisiologis dan biologis. Gangguan pemenuhan

kebutuhan tidur dikenal sebagai penyebab morbiditas yang signifikan. Ada

beberapa dampak serius yang terjadi apabila pada lansia tidak mencukupi

kebutuhan tidurnya, misalnya mengatuk berlebihan di siang hari, gangguan

atensi dan memori, mood depresi, sering terjatuh, penggunaan hipnotik yang

tidak semestinya, dan penurunan kualitas hidup (Nurmiati Amir, 2008)

Menurut Data WHO, di kawasan Asia Tenggara populasi Lansia

sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan

populasi lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun ini. Pada tahun 2000 jumlah

Lansia sekitar 5.300.000 (7,4%) dari total populasi, sedangkan pada tahun

2010 jumlah lansia 24.000.000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020
diperkirakan jumlah lansia mencapai 28.000.000 (11,34%) dari total populasi.

(World Health Organization, 2014)

Di Indonesia sendiri pada tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia

sekitar 80.000.000 (Kemenkes RI, 2013). Menurut United Nations (2015)

Indonesia memiliki jumlah lansia urutan ke-4 terbesar didunia, setelah

negara China, India dan Amerika. Menurut Data Badan Pusat Statistik (2014)

menyebutkan bahwa jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,04 juta orang

atau sekitar 8,05% dari seluruh penduduk Indonesia. Jumlah lansia di

Indonesia mencapai 18,96 juta orang. Dari jumlah tersebut 14% diantaranya

berada di daerah provinsi Yogyakarta, 11,16% provinsi Jawa Tengah dan

11,14% berada di Jawa Timur.

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 18 februari 2019

dengan menggunakan metode wawancara di posyandu lansia desa cermee

rt 04 kecamatan cermee kabupaten bondowoso, pada 10 orang lansia di

dapatkan 6 orang (60%) lansia mengalami rasa tidak nyaman ketika tidur,

karena bangun terlalu dini dan terbangun di malam hari karena ingin ke

kamar mandi, dan siang harinya sering mengalami mengantuk. sedangkan 4

orang (40%) lansia tidak mengalami masalah apapun ketika waktu tidur

Pada lansia akan terjadi penurunan berat , isi cairan dan aliran otak,

peningkatan ukuran vertikel serta penebalan kortek otak, pada spinal cord

terjadi penurunan reaksi dan terjadi perlambatan simpatik yang

mengakibatkan penurunan pola tidur. Selama penuaan, pola tidur mengalami

perubahan– perubahan yang khas yang membedakannya dari orang–orang

yang lebih muda. Perubahan-perubahan tersebut mencakup kelatenan tidur,


pemenuhan kebutuhan istirahat tidur yang kurang, terbangun pada dini hari

dan peningkatan jumlah tidur siang. Jumlah waktu yang dihasilkan untuk

tidur yang lebih dalam juga menurun (Stanley & Beace, 2011).

Ada beberapa etiologi yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan

istirahat tidur pada lansia. Di antaranya yaitu. Penyakit medis kronis dan

pengaruh psikologis adalah faktor penting yang mempengaruhi kualitas tidur.

peningkatan pemanfaatan layanan kesehatan, dan kualitas hidup yang

terganggu. Mengingat konsekuensinya, kualitas tidur yang buruk adalah

masalah utama bagi para profesional kesehatan. Keluhan tidur malam yang

terganggu secara signifikan harus diselidiki dan ditangani lebih awal (Nimitha

dkk 2018)

Pengaruh banyak metode non-farmakologis pada kualitas tidur pada

orang tua telah diselidiki. Misalnya, studi Chan dkk., Tentang efek musik,

Kirisoglu dan Guilleminault tentang efek cahaya, de Castro Toledo

Guimaraes dkk., Tentang efek olahraga, dan Reza dkk., Mempelajari tentang

efek pijatan. Dalam peneleitian ini Footbath adalah intervensi keperawatan

dan metode non-farmakologis yang dapat membantu lansia untuk rileks dan

memiliki perasaan yang baik, tetapi beberapa penelitian telah memeriksanya

dalam aspek ini.Irama suhu kulit dan suhu tubuh inti memiliki hubungan

fungsional dengan siklus tidur dan terjaga. Suhu rektal meningkat setelah

bangun dan puncaknya di sore hari. Ada hubungan negatif antara suhu

tubuh inti dan kecenderungan tidur. Ketika suhu tubuh inti menurun, onset

tidur lebih mungkin terjadi. Penurunan suhu tubuh inti sebelum dan selama

tidur dikaitkan dengan pelebaran pembuluh darah perifer, dan itu dapat

mendorong panas dari tubuh inti ke pembuluh darah perifer. Oleh karena itu,
baskom dengan air hangat dapat meningkatkan darah dan suhu tubuh

perifer tanpa meningkatkan atau menurunkan suhu inti tubuh dan dapat

meningkatkan kualitas tidur dan meredakan onset tidur. (Hossein Kalantri,

2013)

Rendam kaki menggunakan air hangat (Footbath) diajarkan kepada

para lansia yang mengalami gangguan dalam pemenuhan istirahat tidur.

agar pemenuhan kebutuhan istirahat tidurnya terpenuhi. para peserta

diminta untuk meletakkan kaki mereka di plastik wadah dengan tinggi 10 cm

mirip dengan yang ada disediakan oleh peneliti diisi dengan air hangat 41 °

C hingga 42 ° C, selama 6 minggu, setiap malam selama 20 menit, satu jam

sebelum waktu tidur mereka. Suhu air diukur menggunakan termometer

yang ditandai suhu yang diinginkan oleh peneliti( Leila Valizadeh,dkk.2015)

Sebagai tenaga kesehatan, perawat berperan penting dalam

memberikan asuhan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan dasar usia

lanjut (lansia), yang mana salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan

istirahat tidur yang baik. mengingat permasalahan di atas maka peneliti

tertarik untuk meneliti, pengaruh rendam kaki menggunakan air hangan

terhadap pemenuhan kebutuhan istirahat tidur Desa Cermee Kecematan

Cermee Kabupaten Bondowoso.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang dapat dirumuskan

yaitu adakah pengaruh rendam kaki menggunakan air hangat terhadap

pemenuhan kebutuhan istirahat tidur lansia di Desa Cermee RT 04

Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh rendam kaki menggunakan air hangat

terhadap pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada lansia di Desa Cermee

RT 04 Kecematan Cermee Kabupaten Bondowoso.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada lansia

sebelum di lakukan rendam kaki menggunakan air hangat.

2. Mengidentifikasi pemenuhan kebutuhan istirahat tidur lansia sesudah di

lakukan rendam kaki menggunakan air hangat.

3. Menganalisis pengaruh rendam kaki menggunakan air hangat terhadap

pemenuhan kebutuhan istirahat tidur.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Sebagai bahan refrensi di dalam mengembangkan proses belajar

mengajar dalam program pendidikan.

1.4.2 Bagi Profesi Keperawatan

Menambah pengetahuan dan pengalaman yang berharga bagi

mahasiswa khususnya ilmu Keperawatan STIKES Hafshawaty Zainul

Hasan Genggong sebagai wacana pengembangan wawasan ke ilmuan

tentang pengaruh rendam kaki menggunakan air hangat terhadap

pemenuhan kebutuhan istirahat tidur

1.4.3 Bagi Lahan Penelitian


Sebagai pengetahuan baru bahwa pengaruh rendam kaki

menggunakan air hangat terhadap kualitas tidur pada lansia itu sangat

penting demi meningkatkan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur.

1.4.4 Bagi Responden

Untuk membantu lansia dalam meningkatkan kemandirian dalam

memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari dan dapat meningkatkan

kesehatan pada lansia Di Desa Cermee RT 04 Kecamatan Cermee

Kabupaten Bondowoso.

1.4.5 Bagi Peneliti

Hasil peneliti ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

peneliti tentang pengaruh rendam kaki menggunakan air hangat terhadap

pemenuhan kebutuhan istirahat tidur.

Anda mungkin juga menyukai