Cemas Scribd
Cemas Scribd
IDENTITAS PASIEN
Umur : 41 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
LAPORAN PSIKIATRIK
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama
Pasien perempuan umur 41 tahun datang ke Poliklinik Jiwa RSU Undata Palu
dengan keluhan Sering merasa cemas dan ketakutan sejak 2004. Perasaan cemas
pertama kali muncul pada tahun 2004 saat pasien menjaga mertuanya yang sakit dan
mertuanya meninggal dihadapan pasien saat di kamar mandi. Sejak saat itu pasien akan
merasa cemas dan ketakutan saat mendengar berita kematian. Pasien juga merasa
cemas dan takut jika berada pada suasana sepi dan dalam kamar mandi.
Hendaya Disfungsi
pasien
Berita kedukaan
psikis sebelumnya :
sehat.
Riwayat Perkerjaan
Riwayat Pernikahan
Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga tidak ada, namun kakak dan
F. Situasi Sekarang
kedua anaknya.
A. Deskripsi Umum
Penampilan:
warna hitam, nampak sesuai usia dan nampak sehat dan perawatan
diri baik.
Kesadaran: Jernih
4
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
B. Keadaan afektif
Mood : Cemas
Afek : apropriate
Orientasi :
Waktu : baik
Tempat : baik
Orang : baik
Daya ingat
D. Gangguan persepsi
E. Proses berpikir
Arus pikiran :
A. Produktivitas : Baik
B. Kontinuitas : Relevan
Isi Pikiran
F. Pengendalian impuls
Baik
G. Daya nilai
5
H. Tilikan (insight)
Dapat dipercaya
Pemeriksaan fisik :
Gizi : Baik
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 24x/menit
Status Neurologis :
GCS :E4M6V5, pupil bundar isokor, reflex cahaya (+)/(+), fungsi motorik
Undata Palu dengan keluhan Sering merasa cemas dan ketakutan sejak
2004. Perasaan cemas pertama kali muncul pada tahun 2004 saat pasien
saat di kamar mandi. Sejak saat itu pasien akan merasa cemas dan
ketakutan saat mendengar berita kematian. Pasien juga merasa cemas dan
takut jika berada pada suasana sepi dan dalam kamar mandi.
sudah mulai berkurang tapi pasien tetap ketakukan jika mendengar berita
kematian. Pasien berobat rutin dari tahun 2004 sampai 2011 kemudian
6
pasien hamil. Menurut pengakuan pasien, pasien menghentikan
janinnya. Pasien tidak berobat dari tahun 2011 hingga 2012 karena pasien
ketakutan dan kecemasan lagi karena pasien mengaku harus kuat dan tidak
dan anaknya mulai aktif sekitar tahu 2013 pasien mulai merasakan
bermain naik meja dan kursi setelah itu pasien kembali berobat lagi. Tapi
pasien mengaku saat berobat kali ini pasien masih tetap merasa ketakukan
dan cemas jika mendengar berita duka seakan pasien juga akan mengalami
kecemasan yang berlebihan seperti keluarga pasien yaitu kakak dan adik
pasien.
berwarna hitam, berjilbab warna hitam, nampak sesuai usia dan nampak
sehat dan perawatan diri baik. Kesadaran jernih, perilaku dan aktivitas
pertanyaan, banyak bicara, cepat dan lancar dan sikap terhadap pemeriksa
kooperatif. Mood cemas, afek apropriate dan empati dapat diraba rasakan.
baik. Orientasi waktu,tempat dan orang baik. Daya ingat jangka pendek
,jangka sedang dan jangka panjang baik. Pikiran abstrak baik. Tidak
7
V. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I :
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
pasien sendiri.
Aksis V
GAF Scale 90-81 gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak
memerlukan psikofarmaka.
Psikologik
8
Ditemukan adanya kecemasan dan ketakutan yang mengganggu
Sosiologik
VII. PROGNOSIS
Faktor pendukung
1. Psikofarmaka
2. Non psikofarmaka
a. Terapi psikoterapi
9
Memotivasi pasien agar minum obat teratur dan kontrol rutin
b. Terapi kognitif
c. Terapi keluarga
d. Terapi pekerjaan
yang bermanfaat.
IX. FOLLOW UP
ditegakkan berdasarkan:
“mengambang”
10
a) Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti dujung
santai); dan
terdapat
A. PPDGJ III
debar)
B. DSM IV
11
Kecemasan kronik yang lebih berat (berlangsung lebih dari 6
melemah)
berkeringat)
12
antagonists (propranolol). Terapi pada gangguan cemas menyeluruh
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Jaya, Jakarta.
13