BAB II
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro merupakan sebuah wilayah Kabupaten yang dimekarkan dari
Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007, tentang pembentukan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Kabupaten ini merupakan salah satu dari 13 (tiga belas) daerah
otonom di Provinsi Sulawesi Utara yang merupakan daerah bahari dan terdiri dari pulau-pulau yang
membentang dari selatan ke utara. Kabupaten ini memiliki luas daratan mencapai 275,95 km 2, dengan ibukota
yang berkedudukan di Ondong (Kecamatan Siau Barat). Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terdiri
dari tiga pulau besar, yaitu Siau, Tagulandang dan Biaro.
Tabel 2.1
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kab. Kepl Siau Tagulandang Biaro
No. Nama DAS Luas (Ha) Debit (M3/dtk)
1. DAS Minanga + 3.169,33 0,3
2. DAS Karalung + 215,23 0,1
Sumber: Dinas PU Kab. Kepl. Siau Tagulandang Biaro
II - 1
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Penyediaan air bersih untuk masyarakat di Kab. Kepl Siau Tagulandang Biaro saat ini dilayani oleh Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Ulu, dengan memanfaatkan air yang berasal dari mata air Akelabo dan mata air
Kalarung. PDAM Ulu saat ini mendistribusikan air bersih masih terbatas untuk penduduk di wilayah Siau Timur,
Siau Barat, Siau Barat Selatan dan sebagian wilayah Tagulandang. Sedangkan untuk wilayah lain di kabupaten
ini ketersediaan air bersih diusahakan oleh masyarakat sendiri seperti menggunakan sumur gali, pada beberapa
tempat yang susah air masyarakat memanfaatkan air hujan dengan membangun PAH (Penampungan Air Hujan)
untuk kebutuhan akan air bersih. Disamping mata air sebagai sumber air bersih di kabupaten ini terdapat 2 (dua)
buah danau yaitu Danau Kapeta di Kecamatan Siau Barat Selatan dan Danau Makalehi di Pulau Makalehi
Kecamatan Siau Barat. Air di kedua danau ini perlu dikelola lebih dahulu sebelum dimanfaatkan sebagai sumber
air bersih yang layak untuk dikonsumsi.
Kondisi Klimatologi
Berdasarkan pendekatan tipe iklim Oldeman untuk data
Curah Hujan Bulanan Tahun 2000-2008
8 tahun terakhir (2000-2008) Siau – Tagulandang –
Biaro dan sekitarnya termasuk dalam tipe iklim B2 (7 800
mm
hujan >200 mm, sedangkan bulan kering adalah bulan 400
300
yang memiliki curah hujan <100 mm dan bulan lembab 200
adalah bulan yang memiliki curah hujan > 100 mm dan 100
0
< 200 mm. Rata-rata curah hujan bulanan yang dicatat JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT SEP OKT NOP DES
curah hujan bulanan tertinggi terdapat di bulan Januari. 2000 2001 2002 2003 2004
Bulan basah di wilayah perencanaan berlangsung 2005 2006 2007 2008 rerata
Suhu udara di suatu tempat dipengaruhi oleh tinggi Suhu Udara Bulanan Tahun 2005-2008
26 rerata
°C pada bulan Juli dan suhu rata-rata tertinggi sekitar 25
P
I
I
B
IL
LI
KT
ES
R
T
N
N
E
O
PE
AG
JU
JU
A
M
JA
SE
D
M
AP
Selain itu sebagai daerah tropis dan daerah kepulauan, Kelembaban Udara Bulanan Tahun 2005-2008
bulan Juni dan tertinggi sebesar 87% pada bulan Januari. 84 2005
82 2006
%
80 2007
78 2008
76 rerata
74
72
Gambar 2.4
PT
P
I
I
B
IL
LI
KT
ES
R
T
N
N
E
O
PE
AG
JU
JU
A
M
JA
SE
D
M
AP
bulan
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
II - 2
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Rata-rata Kecepatan Angin Bulanan tahun 2005-2008 Antara curah hujan dan keadaan angin biasanya ada
hubungan erat satu sama lain walaupun demikian,
hubungan tersebut agaknya tidak selalu ada. Keadaan
8
7
6 2005
angin pada musim hujan biasanya lebih kencang dan
5 2006 angin bertiup dari arah Barat dan Barat Laut atau yang
km/jam
4 2007
2008
lebih dikenal oleh masyarakat di kepulauan Siau
3
Kondisi topografi
Kondisi topografi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang dan Biaro pada umumnya memiliki bentuk wilayah
yang berbukit dan bergunung, dan memiliki kemiringan lereng yang curam. Meskipun curam, daerah ini masih
dimanfaatkan penduduk untuk ditanami dengan tanaman perkebunan seperti kelapa, cengkeh dan pala. Daerah
datar relatif sempit dan umumnya hanya terdapat di pesisir pantai yang dijadikan tempat pemukiman penduduk,
seperti di Ulu, Ondong (P.Siau), Buhias (P.Tagulandang) dan Lamanggo (P.Biaro). Daerah yang memiliki bentuk
wilayah berombak dan bergelombang di P. Siau dapat dijumpai di Pihise dan Pangirolong, sedangkan di P.
Tagulandang dapat dijumpai di Apengmulengen.
Gambar 2.8
Kondisi Topografi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Ketinggian tempat di pulau Siau bervariasi antara 0 meter dari permukaan laut (m dpl) sampai 1.784 m dpl yang
merupakan tempat tertinggi yaitu puncak gunung Karangetang. Kota Ondong sebagai pusat kegiatan kabupaten
terletak pada ketinggian + 0 - 10m dpl hal yang sama dengan Kota Ulu sebagai pusat perdagangan dan jasa.
Ketinggian tempat di Pulau Tagulandang bervariasi dari 0 m dpl sampai 784 m dpl (Wuluri Balinge), sedangkan
di Pulau Biaro bervariasi antara 0 m dpl sampai 323 m dpl.
2.1.3 Administratif
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terdiri dari 10 Kecamatan dengan 47 buah pulau dan sebanyak 7
buah pulau merupakan pulau yang berpenghuni sedangkan sisanya sebanyak 40 pulau tidak berpenghuni. Dari
seluruh pulau yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, pulau Siau merupakan pulau yang
terbesar dengan luas 129,05 km2 dengan jumlah kecamatan sebanyak 10 Kecamatan dengan wilayah
Kecamatan Siau Timur yang memiliki luas terbesar yaitu 55,95 km2 dan Kecamatan Siau Tengah dengan luas
paling terkecil yaitu 11,8 km2. Gambar dan tabel berikut memperlihatkan gambaran tentang wilayah Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dan luas wilayah yang dirinci setiap kecamatan.
II - 3
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Tabel 2.2 Luas wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Jumlah Luas Wilayah
No. Kecamatan
Kelurahan / Desa Luas (km2) %
1 Tagulandang 2 Kelurahan / 13 Desa 55.53 20.12
2 Biaro 5 Desa 20.85 7.56
3 Tagulandang Utara 6 Desa 17.92 6.49
4 Tagulandang Selatan 6 Desa 21.63 7.84
5 Siau Timur 5 Kelurahan / 11 Desa 55.94 20.27
6 Siau Timur Selatan 14 Desa 24.06 8.72
7 Siau Barat 3 Kelurahan / 9 Desa 34.92 12.65
8 Siau Barat Selatan 7 Desa 15.10 5.47
9 Siau Barat Utara 8 Desa 18.20 6.60
10 Siau Tengah 4 Desa 11.80 4.28
10 Kelurahan / 83 Desa 275.95 100.00
Sumber : BAPPEDA Kab. Kepl Siau Tagulandang Biaro.
Jarak antara Ibukota Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Ondong) dengan Ibukota Provinsi
Sulawesi Utara (Kota Manado) adalah 85 mil laut (157,42km). Sedangkan jarak rentang kendali di Kabupaten ini
dengan tempat-tempat lain adalah sebagai berikut :
- Ulu Siau (Kec. Siau Timur) – Buhias (Kec. Tagulandang) : 21 mil laut (38, 892 Km)
- Ulu Siau (Kec. Siau Timur) – Biaro (Kec. Biaro) : 41 mil laut (75, 932 Km)
- Ulu Siau (Kec. Siau Timur) – Tahuna (Kab. Kepl Sangihe) : 60 mil laut (111, 12 Km)
- Ulu Siau (Kec. Siau Timur) – Manado : 85 mil laut (157, 42 Km)
Melihat dari posisinya, SITARO dengan dua wilayah kabupaten kepulauan lainnya yaitu TALAUD dan SANGIHE
memiliki keunggulan dari segi jarak dengan Pusat Kegiatan Nasional di Provinsi Sulawesi Utara yaitu Manado-
Btung, dengan jarak + 85 mil laut, apabila menggunakan transportasi laut berupa kapal cepat yang berlayar
setiap hari ditempuh dalam waktu 4,5 jam (berangkat jam 10.00 tiba 14.30) sedangkan apabila menggunakan
kapal biasa ditempuh dalam waktu 7 jam (berangkat jam 18.00 tiba 02.00 dinihari). Peta berikut memperlihatkan
posisi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro di Provinsi Sulawesi Utara dan Peta Administrasi Kab
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
II - 4
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Peta 2.1.1 Posisi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro di Provinsi Sulawesi Utara
II - 5
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Peta 2.1.2 Peta Administrasi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Pulau Siau.
II - 6
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Wilayah perencanaan di
Kecamatan Tagulandang
Peta 2.1.3 Peta Administrasi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Pulau Tagulandang.
II - 7
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Peta 2.1.4 Peta Administrasi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Pulau Biaro.
II - 8
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
2.2 Demografi
2.2.1 Jumlah, penyebaran dan kepadatan penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro saat ini berjumlah 61.781jiwa merupakan
salah satu aspek yang paling penting dalam suatu perencanaan, karena penduduk merupakan subyek dan
obyek pembangunan suatu wilayah. Kelengkapan data tentang kependudukan sangat membantu dalam
keakuratan proyeksi yang akan dilakukan. Aspek-aspek kependudukan yang dibahas dalam laporan ini meliputi
jumlah dan perkembangan penduduk, penyebaran, kepadatan penduduk serta hasil proyeksi sampai dengan
Tahun 2015. Penduduk yang terbanyak pada tahun 2011 terdapat di Kecamatan Siau Timur dengan jumlah dan
tingkat kepadatan tertinggi yaitu 16.339 jiwa dan kepadatan sebesar 292 jiwa/km2, sedangkan jumlah kepadatan
penduduk terendah adalah Kecamatan Siau Tengah yaitu sebesar 1.909 jiwa, kepadatan penduduk terendah
adalah Kecamatan Biaro yaitu sebesar 161 jiwa/km2. Tabel berikut memperlihatkan jumlah penduduk dalam 5
(lima) tahun terakhir dan kepadatan penduduk pada tahun 2011.
Sesuai hasil perhitungan untuk proyeksi jumlah penduduk setiap kecamatan di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro dengan menggunakan formulasi bunga berganda –asumsi rata-rata jumlah penduduk
bertambah berlipat ganda setiap tahunnya– dan laju pertumbuhan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro sesuai hasil perhitungan adalah sebesar 1,47% per tahunnya. Formulasi untuk menghitungan proyeksi
jumlah penduduk adalah sebagai : Pn = Po (1 + r)n, dengan:
Jumlah penduduk dan kepadatannya setelah hasil proyeksi dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.
II - 9
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
II - 10
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Tabel 2.4: Ringkasan realisasi APBD Kab. Kepl. Siau Tagulandang Biaro dalam 5 tahun terakhir
No Anggaran 2008 2009 2010 2011 2012
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)
A Pendapatan
1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 4.276.606.000 9.963.685.540 11.130.394.799 9.739.666.500
2 Dana Perimbangan (Transfer) 286.803.379.452 273.115.147.791 320.584.407.810 346.450.875.810
3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 36.908.431.673 28.600.600.000 47.232.963.387 4.682.556.496
Jumlah Pendapatan 327.988.417.125 311.679.433.331 378.947.765.997 360.873.080.806
B Belanja
1 Belanja Tidak Langsung 142.918.352.990 142.974.216.983 170.520.752.542 186.493.944.177
2 Belanja Langsung 188.743.064.135 207.103.642.586 253.261.735.479 217.546.964.873
Jumlah Belanja 331.661.417.125 350.007.859.569 423.782.488.021 404.040.909.014
Surplus/Defisit Anggaran (3.673.000.000) (38.398.426.238) (44.834.722.024) (43.167.828.208)
Sumber: Bappeda Kab. Kepl. Siau Tagulandang Biaro
Tabel 2.5: Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir
No Subsektor/SKPD 2008 2009 2010 2011 2012
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)
A Data belum Data belum Data belum Data belum Data belum
Air Limbah/ terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun
Data belum Data belum Data belum Data belum Data belum
PU-CK terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun
B Persampahan/
Data belum Data belum Data belum Data belum Data belum
Dinas Kebersihan dan Penataan terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun
Ruang
C Drainase/ Data belum Data belum Data belum Data belum Data belum
Dinas Pekerjaan Umum terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun
F Total Belanja Modal Sanitasi dari Data belum Data belum Data belum Data belum Data belum
APBD murni (bukan pendamping) terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun
G Data belum Data belum Data belum Data belum Data belum
Total Belanja APBD terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun
H Proporsi Belanja Modal Sanitasi Data belum Data belum Data belum Data belum Data belum
terhadap Belanja Total (9:10x100%) terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun
I Data belum Data belum Data belum Data belum Data belum
Jumlah penduduk terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun
J Belanja Modal Sanitasi per Data belum Data belum Data belum Data belum Data belum
penduduk (E:I) terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun terhimpun
Ket: belanja modal (investasi baru dan pemeliharaan)
Sumber: Bappeda Kab. Kepl. Siau Tagulandang Biaro
Tabel 2.6.
Data mengenai ruang fiskal Kabupaten/Kota 5 tahun terakhir
Indeks Kemampuan Fiskal/ Ruang
Tahun
Fiskal Daerah (IRFD)
2008 -
2009 0,859
2010 1,028
2011 1,232
2012 1,484
Sumber: Peraturan Menteri Keuangan 2009, 2010, 2011 dan 2012.
II - 11
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Tabel 2.7 Data perekonomian umum daerah 5 tahun terakhir
No Deskripsi 2008 2009 2010 2011 2012
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)
1 PDRB harga konstan (struktur 266.053,44 289,434.84 310,628.18 334,181.8 358.890)*
perekonomian) (Rp)
2 Pendapatan Perkapita Kabupaten (Rp) 6.894.603 8.013.985 9.293.216 11.412.814 11.490.000
3 Upah Minimum Regional Kabupaten (Rp) 8.000.000 900.000 1.000.000 1.100.000 1.200.000
4 Inflasi (%) 9,67 9,67 6,32 6,00 5,7
5 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,60 7,18 7,32 7,54 7,85
Sumber: Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka 2012 dan RKPD 2009 – 2013.
)* Data prediksi
(2) Strategi dalam mewujudkan kebijakan “Pengembangan pemanfaatan sumber daya alam kelautan dan
perikanan, pertanian serta kebudayaan dan pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat”, terdiri atas:
a. Memantapkan fungsi kawasan lindung;
b. Meningkatkan produktifitas hasil pertanian khususnya perkebunan melalui intensifikasi lahan dan
peremajaan komoditi unggulan pala dan komoditi lainnya;
II - 12
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
c. Memanfaatkan lahan non produktif untuk budidaya hortikultura dan palawija alam rangka
peningkatan pendapatan masyarakat serta menjaga kualitas lingkungan;
d. MengemKepulauan Siau Tagulandang Biaron potensi pariwisata dengan membangun prasarana dan
sarana pendukung kegiatan wisata;
e. Meningkatkan SDM dalam mengelola obyek wisata menjadi lebih profesioanal;
f. MengemKepulauan Siau Tagulandang Biaron dan menggali potensi budaya daerah melalui media
promosi dan pembangunan bangunan cagar budaya;
g. Mengembangakan potensi pasar melalui media promosi; dan
h. Membangun prasarana dan sarana pendukung perikanan di sekitar pulau utama dan sekiitar
kawasan penangkapan ikan.
(3) Strategi dalam mewujudkan kebijakan “Pengembangan pusat-pusat permukiman dan pusat-pusat
kegiatan yang berwawasan lingkungan melalui pembangunan prasarana dan sarana penunjang”, terdiri
atas:
a. Memantapkan struktur ruang serta membangun setiap pusat-pusat permukiman dan pusat-pusat
kegiatan sesuai fungsi dan perannya masing-masing;
b. Meningkatkan aksesibilitas antara pusat permukiman, antar pusat kegiatan dan antar pusat
permukiman dengan pusat kegiatan, dengan membangun jaringan transportasi sebagai infrastruktur
utama yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan secara signifikan dan berimbang;
c. Membangun jaringan infrastruktur pendukung untuk memperkuat struktur ruang, antara lain : sistem
energi/listrik, telekomunikasi, air minum, drainase perkotaan dan perkampungan, pengelolaan limbah
dan persampahan;
d. Memprioritaskan peningkatan ruas jalan penghubung Ulu – Ondong, lingkar Pulau Siau, lingkar
Pulau Tagulandang, lingkar Pulau Biaro dan jalan diagonal di tiga pulau utama serta meningkatkan
intensitas penghubung antar tiga pulau utama sebagai perwujudan pemantapan struktur ruang; dan
e. Membangun prasarana dan sarana, fasilitas sosial dan fasilitas umum secara proporsional pada
setiap pusat permukiman dan pusat kegiatan.
(4) Strategi dalam mewujudkan kebijakan “Pengelolaan ruang berbasis mitigasi bencana melalui penyediaan
ruang dan jalur evakuasi bencana”, terdiri atas :
a. Menyediakan ruang dan membangun prasarana dan sarana penunjang evakuasi bencana alam
gunung berapi Gunung Karangetang dan Gunung Ruang;
b. Menyediakan ruang dan membangun prasarana dan sarana penunjang evakuasi bencana alam
tsunami, gelombang pasang, angin, banjir dan longsor; serta kebakaran hutan; dan
c. Membangun sistem mitigasi bencana untuk meminimalisir kerugian akibat bencana alam : gunung
api, tsunami, gelombang pasang, angin, banjir dan longsor; serta kebakaran hutan.
(5) Strategi dalam mewujudkan kebijakan “Penguatan aspek pertahanan dan keamanan pada kawasan ulau
terluar”, terdiri atas :
a. Menyediakan ruang dan membangun prasarana dan sarana penunjang aspek pertahanan dan
keamanan;
b. Menyelenggarakan kegiatan patroli pengamanan wilayah
2.3.2 Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Rencana struktur ruang kabupaten adalah dengan menetapkan pusat-pusat kegiatan di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro, terdiri atas :
(1) Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro meliputi :
a. Pusat-pusat kegiatan, terdiri atas:
- PKSNp (Pusat Kegiatan Strategis Nasional promosi), yaitu: Ondong (Kecamatan Siau Barat)
- PKWp (Pusat Kegiatan Wilayah promosi), yaitu: Ulu (Kecamatan Siau Timur)
- PKL (Pusat Kegiatan Lokal), yaitu: Buhias (Kecamatan Tagulandang)
II - 13
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
- PPK (Pusat Pelayanan Kawasan); yaitu: Sawang di Kecamatan Siau Timur Selatan, Talawid di
Kecamatan Siau Barat Selatan, Bawoleu di Kecamatan Tagulandang Utara, Kisihang di Kecamatan
Tagulandang Selatan, Lamanggo di kecamatan Biaro.
- PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan), yaitu: Hiung di Kecamatan Siau Barat Utara, Beong di
Kecamatan Siau Tengah, Makalehi di Kecamatan Siau Barat, Pahepa di Kecamatan Siau Timur
Selatan dan Minanga di Kecamatan Tagulandang Utara.
Peta-peta berikut memperlihatkan rencana struktur ruang wilayah dan rencana pola ruang wilayah Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sesuai dengan dokumen RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro 2011 – 2031.
II - 14
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Peta 2.2.1. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Pulau Siau
II - 15
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Peta 2.2.2. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, P. Tagulandang
II - 16
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Peta 2.2.3. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, P. Biaro
II - 17
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Peta 2.2.4. Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, P. Siau
II - 18
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Peta 2.2.5. Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, P. Tagulandang
II - 19
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Peta 2.2.6. Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, P. Tagulandang
II - 20
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Kawasan rawan bencana alam
Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro merupakan kawasan yang
sering berpotensi mengalami bencana alam sebagai berikut :
a. Kawasan rawan bencana gunung berapi, meliputi :
- Rawan bencana gunung berapi Gunung Karangetang (+ 1.784 m dpl) di Kecamatan Siau Barat,
Kecamatan Siau Tengah, Kecamatan Siau Timur dan Kecamatan Siau Barat Utara; dan
- Rawan bencana gunung berapi Gunung Ruang (+ 714 m dpl) di Kecamatan Tagulandang.
Rencana pengelolaan kawasan rawan gunung berapi di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
adalah berupa:
- Peruntukan ruang sebagai kawasan lindung (tidak layak untuk pembangunan fisik);
- Pada lokasi tertentu beberapa kegiatan terutama non fisik masih dapat dilaksanakan dengan ketentuan
khusus dan/atau persyaratan yang pada dasarnya diarahkan dengan pendekatan konsep penyesuaian
lingkungan, yaitu upaya untuk menyesuaikan dengan kondisi alam, dengan lebih menekankan pada
upaya rekayasa kondisi alam yang ada;
- Kegiatan budidaya yang berdampak tinggi pada fungsi lindung tidak diperbolehkan serta kegiatan yang
tidak memenuhi persyaratan harus segera dihentikan atau direlokasi; dan
- Meningkatan pemahaman masyarakat melalui penyuluhan baik secara langsung maupun melalui media
massa;
b. Kawasan rawan gelombang laut dan tsunami adalah kawasan yang berada di pesisir seluruh pulau di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, adapun rencana pengelolaan kawasan rawan gelombang
laut dan tsunami di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro adalah :
- Mengurangi dampak sapuan gelombang pasang perlu membangun infrastruktur penahan ombak dan
revitalisasi hutan bakau;
- Penatagunaan lahan dengan intensitas pemanfaatan lahan, jumlah bangunan dan penggunaannya dan
fungsi ruang terbuka pada daerah potensi gelombang pasang/tsunami tinggi;
- Menempatkan permukiman pada suatu ketinggian tertentu yang dalam sejarah wilayah tersebut tidak
pernah terlanda gelombang pasang;
- Menyediakan jalur-jalur evakuasi bencana;
- Menyiapkan lokasi evakuasi bencana (pada lokasi dengan ketinggian tertentu); dan
- Meningkatkan pemahaman masyarakat melalui penyuluhan baik secara langsung maupun melalui
media massa.
c. Kawasan rawan tanah longsor tersebar di seluruh wilayah kabupaten, dengan rencana pengelolaan
kawasan rawan tanah longsor berupa:
- Peruntukan ruang sebagai kawasan lindung (tidak layak untuk pembangunan fisik);
- Pada lokasi tertentu beberapa kegiatan terutama non fisik masih dapat dilaksanakan dengan ketentuan
khusus dan/atau persyaratan yang pada dasarnya diarahkan dengan pendekatan konsep penyesuaian
lingkungan, yaitu upaya untuk menyesuaikan dengan kondisi alam, dengan lebih menekankan pada
upaya rekayasa kondisi alam yang ada;
- Kegiatan budidaya yang berdampak tinggi pada fungsi lindung tidak diperbolehkan serta kegiatan yang
tidak memenuhi persyaratan harus segera dihentikan atau direlokasi;
- Kegiatan-kegiatan Pertanian / Perkebunan, Hutan Kota, dan Hutan Rakyat, dapat dilaksanakan dengan
beberapa persyaratan seperti pemilihan vegetasi dan pola tanam yang tepat, sistem terasering dan
drainase lereng yang tepat, rencana jalan untuk kendaraan roda empat yang ringan hingga sedang;
- Tutupan vegetasi yang tinggi dari perkebunan kelapa, cengkih dan pala yang ada di kawasan ini harus
tetap dipertahankan untuk melindungi tanah terhadap erosi dan longsor;
- Meningkatkan pemahaman masyarakat melalui penyuluhan baik secara langsung maupun melalui
media massa.
d. Kawasan rawan banjir tersebar di seluruh wilayah kabupaten, rencana Pengelolaan kawasan banjir,
meliputi:
- Menegaskan peruntukan ruang sebagai kawasan lindung;
- Beberapa kegiatan terutama non fisik pada lokasi tertentu masih dapat dilaksanakan dengan ketentuan
khusus dan/atau persyaratan yang pada dasarnya diarahkan dengan pendekatan konsep penyesuaian
lingkungan, yaitu upaya untuk menyesuaikan dengan kondisi alam, dengan lebih menekankan pada
upaya rekayasa kondisi alam yang ada;
II - 21
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
- Meningkatkan pemahaman masyarakat lewat penyuluhan baik secara langsung maupun melalui media
massa;
- Kegiatan budidaya yang berdampak tinggi pada fungsi lindung tidak diperbolehkan serta kegiatan yang
tidak memenuhi persyaratan harus segera dihentikan atau direlokasi;
- Kegiatan-kegiatan Pertanian / Perkebunan, Hutan Kota, dan Hutan Rakyat, dapat dilaksanakan dengan
beberapa persyaratan seperti pemilihan vegetasi dan pola tanam yang tepat, sistem terasering dan
drainase lereng yang tepat, rencana jalan untuk kendaraan roda empat yang ringan hingga sedang; dan
- Tutupan vegetasi yang tinggi dari perkebunan kelapa, cengkih dan pala yang ada di kawasan ini harus
tetap dipertahankan untuk melindungi tanah terhadap erosi dan tanah longsor.
e. Kawasan rawan gempa bumi tektonik dan vulkanik di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
tersebar di seluruh wilayah kabupaten karena dipengaruhi dua lempeng besar yaitu lempeng eurasia dan
lempeng pasifik serta dua lempeng kecil yaitu lempeng sangihe dan lempeng laut maluku serta gunung api
karangetang dan gunung api ruang. Rencana Pengelolaan kawasan rawan gempa bumi tektonik dan
vulkanik, meliputi:
- Perencanaan yang efektif dalam mengurangi resiko gempa bumi;
- Pengorganisasian dan pemanfaat ruang untuk kawasan budidaya mengacu pada fungsi ruang yang
fleksibel;
- Mempelajari perilaku bangunan dalam menerima beban gempa; dan
- Meningkatkan pemahaman masyarakat lewat penyuluhan baik secara langsung maupun melalui media
massa;
Tabel 2.8
Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2012
Jumlah Sarana Pendidikan
Nama Kecamatan Umum Agama
SD SLTP SMA SMK MI MTs MA
Kec. Biaro 6 2 1 1 0 0 0
Kec. Tagulandang Selatan 6 1 0 0 0 0 0
Kec. Tagulandang 15 5 1 0 0 0 0
Kec. Tagulandang Utara 7 2 1 1 0 0 0
Kec. Siau Barat Selatan 8 2 0 0 0 0 0
Kec. Siau Timur Selatan 13 2 1 1 0 0 0
Kec. Siau Barat 13 3 2 0 0 0 0
Kec. Siau Tengah 4 1 0 0 0 0 0
Kec. Siau Timur 21 5 3 1 0 0 0
Kec. Siau Barat Utara 9 2 0 0 0 0 0
Jumlah 102 25 9 4 0 0 0
Sumber : Kep Sitaro Dalam Angka 2012
II - 22
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak
dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat (Bappenas, 2004). Hak-
hak dasar antara lain: terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air
bersih, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak
kekerasan, hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2012 terbanyak terdapat di Kecamatan Siau Timur dengan jumlah
866 KK (24,20%) dan yang paling terendah adalah Kecamatan Siau Tengah sebesar 22KK (0,61%), data terinci
tentang jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat dilihat pada tabel
berikut.
Rumah sebagai tempat tinggal yang representatif akan memberi kenyaman dan keamanan bagi penghuninya,
dari data yang tersedia jumlah rumah di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro saat ini berjumlah
17.117 buah rumah yang tersebar pada 10 kecamatan. Jumlah rumah terbanyak terdapat di Kecamatan Siau
Timur yaiitu sebanyak 4.469 buah rumah (26,11%) sedangkan yang terendah adalah di Kecamatan Siau Tengah
dengan jumlah rumah sebanyak 455 buah rumah (2,66%). Data terinci tentang jumlah rumah di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat dilihat pada tabel berikut.
II - 23
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Buku Putih Sanitasi Kab. Kepl. KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2012
2.5 Kelembagaan Pemerintahan Daerah
Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mempunyai landasan hukum
berupa Peraturan Buapti Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Kedudukan Susunan Uraian Tugas dan Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro. Adapun susunan kelembagaan Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro dapat dilihat pada Diagram berikut.
II - 24
Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Gambar 2.9 Struktur Organisasi Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
BUPATI
DPRD
WAKIL BUPATI
SEKRETARIAT DAERAH
BAGIAN HUKUM
BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM BAG. ADM. PEMBANGUNAN BAGIAN ORGANISASI & TATA LAKSANA
BAGIAN KESRA BAG. PEREKONOMIAN BAGIAN UMUM & PERLENGKAPAN
BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
II - 25