Study Kelyakan RSMB
Study Kelyakan RSMB
ERNIEK SAPTOWATI
20181030040
I.Bab I Pendahuluan
II.2. Produk
II.3.1. Permintaan
II.3.2. Penawaran
II.5. Persaingan
II.8. Rekomendasi
BAB I
PENDAHULUAN
Sesungguhnya Allah yang menciptakan penyakit dan sesungguhnya tiap penyakit ada
obatnya kecuali penyakit tua. Bertolak dari situ, Muhammadiyah sebagai organisasi
kemasyarakatan yang salah satu amal usahanya adalah dalam bidang kesehatan. Dan sudah
merupakan komitmen muhammadiyah sejak awal berdirinya untuk mengamalkan Al-Quran
dan hadist, dimana Islam sebagai agama yang sempurna yang mengatur semua sendi
kehidupan, baik dalam hubungan dengan manusia (habbul minannas) maupun hubungan
dengan Allah (habbul minnallah). Untuk itu merupakan kewajiban seorang muslim untuk
selalu berikhtiar guna meningkatkan derajat kesehatan yang layak, oleh karena itu
muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan mendirikan Rumah Sakit sebagai sarana
dakwah amal makruf nahi mungkar di bidang kesehatan.
Secara harfiah, pengertian Rumah sakit(hospital) adalah sebuah institusi perawatan kesehatan
profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat dan tenaga ahli kesehatan
lainnya.
Masalah kesehatan akan terus berkembang. Ini menuntut kemampuan dan
profesionalisme kalangan medis untuk mengatasinya. Layanan medis yang tepat, cepat, dan
akurat, sangat diharapkan masyarakat. Sebab kesehatan menjadi salah satu hal terpenting
yang tengah menjadi sorotan sekaligus kebutuhan masyarakat.
Maka diharapkan dengan dibangunnya sebuah Rumah Muhammadiyah Babat dengan fasilitas
yang cukup lengkap dan disertai tenaga medis handal akan menjawab sebagian tuntutan
masyarakat untuk mendapatkan pelayan kesehatan terbaik. Untuk menjawab permintaan
tersebut maka Rumah Sakit Muhammadioyah Babat mencoba untuk memberikan pelayanan
yang terbaik dengan menggunakan fasilitas terbaik dan selalu menjaga kualitas rumah sakit.
Tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk menentukan rencana bisnis rumah sakit
Muhammadiyah Babat di daerah kebalanpelang. Didalam rencana bisnis ini terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan
untuk memutuskan bagaimana rumah sakit merencanakan usahanya.
Tujuan dalam penyusunan bisnis plan ( rencana bisnis ) adalah
1. Membantu pengelola agar tetap kreatif dan fokus pada tujuan yang telah ditetapkan
saat awal ingin membukarumah sakit ( visi).
2. Alat untuk mencari dana, sehingga Anda dapat mengatur keuangan dan berhasil
dalam bisnis.
3. Sarana komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, dan penyandang
dana. Hal ini akan membuat mereka mengerti tujuan dan cara operasional bisnis
Anda.
II.1 PRODUK
Rumah Sakit Muhammadiyah Babat memiliki berbagai pelayanan medis dan alat
penunjang medis yang memadai yang akan menunjang kesehatan .
Pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat dibagi menjadi beberapa
kelas sesuai dengan fasilitas yang diberikan. Pembagian kelasnya adalah sebagai berikut :
R. Rawat VVIP :
R. Rawat VIP :
R. Rawat Kelas 1 :
R. Rawat Inap Kelas 2 :
R. Rawat Inap Kelas 3 :
Pelayanan Medis
Pelayanan medis yang diberikan oleh Rumah Sakit Muhammadiyah Babat kepada
masyarakat diantaranya :
Poli Umum
Poli Gigi
Poli spesialis Anak
Poli spesialis Kandungan
Poli spesialis penyakit Dalam
Poli spesialis Bedah Umun
Poli spesialis Mata
Poli spesialis Paru
Poli spesialis Syaraf
Poli spesialis Jantung
Poli spesialis THT
Poli spesialis Kulit Kelamin
Poli spesialis Bedah Tulang
InstalasiGawatDarurat
Unit BedahSentral
Unit Kebidanan
Penunjang Medis
Penunjang medis yang diberikan oleh RumahsakitMuhammadiyahbabat kepada
masyarakat, diantaranya :
Laboratorium
Radiologi
Farmasi
Ambulance
Tabel 1
Tabel 2.
Jumlah RW 7 98 - Jumlah RW
Jiwa/kel Jiwa/kel
Berdasarkan tabel kependuduan di atas dapat diketahul karakteristik demografi pada area
studi, yaitu Kelurahan Babat, mempunyai sistem administratif pemerintahan yang besar
dilihat dan jumlah RT dan RW dibandingkan dengan Kelurahan lain yang Derada diwilayah
Kecamatan Babat Hal mi berarti bahwa Kelurahan Babat mempunyal hal-hal berikut:
a. Luas area besar, yaitu 286,4km2
b. Jumlah penduduk yang besar dengan kepadatan yang tinggi, yaitu 3.998 jiwa / km2 atau
sebanyak 695 keluarga /km2
c.Laju pertambahan penduduk pada daerah studi relatif kecil.
Populasi penduduk yang sedemikian besar ini dengan perbandingan kepadatan penduduk jauh
lebih banyak dibandingkan rata-rata indikator kepadatan penduduk untuk Kabupaten
lamongan, berarti wilayah ini mempunyal kebutuhan yang besar akan kesehatan, di saamping
itu letaknya yang berada di pertigaan jalan nasional maka akan memudahkan akses bagi
pasien dari daerah di luar babat.
Struktur Penduduk
Kondsi sosial masyarakat sekitar area studi di Kecamatan Babat dapat diketahui dengan
melihat struktur penduduk menurut jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan mata
pencarian penduduk wilayah tersebut.Stuktur penduduk daerah studi menunjukkan bahwa:
a. Usia penduduk Kelurahan Babat yang paling dominan berada pada umur 40 -50 tahun,
dimana usia tersebut menunjukkan bahwa daerah ini pada masa 5-10 tahun lagi akan
banyak terdapat penduduk lanjut usia yang akan menjadi beban berat dan mungkin juga
akan menimbulkan banyak masalah jika tidak dapat didukung oleh kualitas hidup dan
kesehatan dan kelompok lanjut usia ini ataupun dengan nilai tambah yang dihasilkan
oleh penduduk usia produktif;
b. Rasio sex jumlah penduduk laki-laki relatif sedikit lebih besar jumlahnya dibandingkan
dengan jumlah penduduk perempuan
d. Profil pembagian jenis pekerjaan penduduk Kabupaten Lamongan dipakai untuk acuan
pembahasan pada wilayah studi.
c. Sebanyak 19% keluarga di Kelurahan Babat dan Kecamatan Babat belum memiliki
pekerjaan, sehingga berarti tidak dapat diasumsikan kelompok ini mempunyai pendapatan
bulanan yang dapat diterima oleh keluarga.
II.2.2 PENAWARAN
Perlu kita lihat pelayanan kesehatan yang ada di wilayah babat dan sekitarnya, maka
kita peroleh jumlahFasilitaskesehatan yang adadisekitarbabat
1. Puskesmas Babat 1
2. Puskesmas babat 2
3. Puskesmas bluluk
4. puskesmas Modo
5. Puskesmas Kedungpring
6. Puskesmas Gunung sari
7. puskesmas Widang
8. Klinik Rawat inap Gotong Royong Babat
9. Klinik Bersalin Permata Bunda Babat
10. Klinik Rapat inap YPPI 1945
11. Klinik Rawat Inap Abdi Husada Pucuk
12. Klinik Rawat Inap Assyifa Pucuk
Dilihat dari kondisi pelayanan Kesehatan, maka di simpulkan bahwa di wilayah Babat belum ada
Rumah Sakit yang memadai selain Rumah Sakit Muhammadiyah Babat, Sedang dokter specialis
yang berdomisili di lamongan jumlahnya sangat sedikit, Rata rata mereka berdomisili di Surabaya.
Tabel di bawah ini kita bisa lihat penyebaran dokter umum, dokter gigi, perawat dan bidan di wilayah
lamongan, tuban dan bojonegoro
Tabel 3
Rasio Penyebaran Tenaga Kesehatan per 100.000 penduduk tahun 2010
satuan Kel. Babat Kec. Babat Kab. satuan Kel. Babat
Lamongan
Jumlah RW 7 98 - Jumlah RW 7
Jiwa 3200 75.156 - Jiwa 3200
II.4 PERSAINGAN
Dalam peninjauan aspek pasar, kita juga perlu membandingkan adanya pesaing
ataupun pembanding dalam penentuan penjualan jasa. Untuk di babat dan sekitarnya
mungkin kita bersaing dengan klinik-klinik rawat inap. Walaupun sebenarnya seharusnya
tidak terjadi karena Rumah sakit jelas pelayanannya lebih komplit dan memadai. Tapi itu
kondisi real yang ada. Kekurangan dari Rumah Sakit Muhammadiyah yang ada saat ini
adalah akses jalan yang ada sangat sulit juga parkir. Hal ini terjadi karena banyaknya
pedagang yang menngunaakan bahu jalan sebagai tempat dagangan. Karena lokasi Rumah
Sakit Muhammadiyah yang ada sekarang berada di sekitar pasar Babat. Hal ini yang
mendorong Pimpinan cabang Muhammadiyah Babat untuk membentuk Panitia Relokasi
Rumah Sakit Muhammadiyah Babat
1 B u l a n 7 . 9 4 %
3 B u l a n 7 . 9 9 %
S T R E N G T H ( S ) W E A K N E S S ( W )
1 Kemudahan akses dari jalan utama (strategis) 1 Kurangnya informasi tentang RSMB
O P P O R T U N I T Y ( O ) T H R E A T S ( T )
1 Terdapat di daerah pemukiman padat (rumah dan apartemen) 1 Memiliki banyak pesaing dari klinik rawat inap
3 Kemampuan ekonomi masyarakat sekitar cukup tinggi 3 Masih banyak warga yang klini k
4 Adanya pertumbuhan jumlah penduduk 4 Dalam waktu dekat akan muncul RS baru
5 Mendapat dukungan pemerintah dan perserikatan 5 Inflasi akan mempengaruhi pengeluaran RSMB
Dari penilaian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Rumah Sakit Muhammadiyah
Babat termasuk dalam kategori S-O, dengan grafik seperti berikut:
Grafik Matriks SWOT Rumah Sakit Muhammadiyah Babat
Pada matriks terlihat bahwa posisi Rumah Sakit Muhammadiyah Babat berada pada
angka 1.2 pada Strength dan 0.65 pada Opportunity. Maka Rumah Sakit Muhammadiyah
Babat cukup layak untuk dibangun dan diharapkan dapat memberikan keuntungan jika faktor
Strength dioptimalkan dan dapat memanfaatkan faktor Opportunity secara maksimal.
S - O S t r a t e g i e s : W - O S t r a t e g i e s :
1 Melakukan tindakan promosi terkait dengan tingkat pelayanan terbaru kepada seluruh warga Jakarta (S1-S3-S5-S8-O2-O4) 1 Melakukan promosi kepada warga tentang RSMB (W1-O1-O3)
2 Menjalin kerjasama dengan perusahaan rekanan dan asuransi (S4-O2) 2 Menyewa lahan kosong disekitar lokasi sebagai lahan parkir (bila diperlukan) (W2-O2-O4)
3 Meningkatkan pelayanan dengan fasilitas yang telah tersedia (S2-S3-S7-S9-O3) 3 Bersedia melayani klinik gigi, THT, bayi tabung (W3-O2)
4 Meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan (S8-S5-O1-O2) 4 Gaji disesuaikan dengan prestasi (W4 -O5)
5 Melakukan proses audit terhadap pengelolaan manajemen rumah sakit secara rutin (S6-O6)
S - T S t r a t e g i e s : W - T S t r a t e g i e s :
1 Melakukan kerjasama dengan perusahaan rekanan dan asuransi (S4-T1-T2) 1 Menambah fasilitas klinik selain ibu dan anak (W3-T1)
2 Memberikan pelayanan sesuai dengan fasilitas yang ada (S2-S3-S6-S9-T2) 2 Melakukan tindakan promosi terkait dengan tingkat pelayanan terbaru kepada seluruh warga Jakarta (W1-T1-T2-T3)
3 Melakukan promosi kepada warga tentang RSIA di tempat yang mudah terlihat (S1-S2-S5-S10-T1-T3) 3 Diadakan sistem motivasi, reward, dan hukuman yang jelas untuk setiap pegawai (W4-W6-T4)
4 Mengadakan training secara rutin untuk tenaga medis untuk meng-update pengetahuan (S5-T1) 4 Mengoptimalkan pengoperasian ambulance (W2-T1-T5)
6 Meningkatkan layanan bermutu, baik perawatan, mutu dokter, menggunakan sistem manajemen ke arah perbaikan mutu (S2-S3-S5-S8-T1-T4-T6)
Berdasarkan analisa SWOT yang telah dilakukan sebelumnya, strategi yang bisa
digunakan adalah strategi Strength – Opportunity, yaitu :
Melakukan tindakan promosi terkait dengan tingkat pelayanan terbaru kepada seluruh
warga Babat dan sekitarnya
Menjalin kerjasama dengan perusahaan rekanan dan asuransi
Meningkatkan pelayanan dengan fasilitas yang telah tersedia
Melakukan proses audit terhadap pengelolaan manajemen rumah sakit secara rutin
Meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan
II.7 REKOMENDASI
Berdasarkan analisa aspek pasar dan pemasaran yang telah dilakukan, ditinjau dari
sisi proyeksi permintaan dan penawaran, analisis peluang, persaingan, produk, distribusi,
promosi dan analisa SWOT, maka dapat disimpulkan bahwa rencana pembangunan Rumah
Sakit Muhammadiyah Babat ini layak.