Anda di halaman 1dari 12

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan konflik


yang mungkin meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik
profesional. Kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan
hukum telah berperan dalam peningkatan perhatian terhadap etik. Standart
perilaku perawat ditetapkan dalam kode etik yang disusun oleh asosiasi
keperawatan internasional, nasional, dan negera bagian atau provinsi. Perawat
harus mampu menerapkan prinsip etik dalam pengambilan keputusan dan
mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi, perawat, dan semua pihak yang
terlibat. Perawat memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak klien dengan
bertindak sebagai advokat klien (R. Rizal Isnanto. 2009).

Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari
martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari
profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan
situasi individu yang dilayani. Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi
yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan
kepada klien, keluarga dan masyarakat; menerima tanggung jawab untuk
membuat keadaan lingkungan fisik, sosial dan spiritual yang memungkinkan
untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan penyakit; serta meningkatkan
kesehatan dengan penyuluhan kesehatan. Sebagai seorang perawat yang
professional wajib mengetahui fungsi dan perannya sebagai seorang perawat, dan
juga mengenal etika-etika yang berlaku dalam prosfesinya supaya dapat terhindar
dari tindakan-tindakan yang menyalahi etika profesinya yang akan berujung
kepada malpraktik atau kelalaian yang merugikan klien, perawat itu sendiri dan
profesinya.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari kode etik?


2. Apa tujuan dari kode etik?
3. Apa fungsi kode etik?
4. Apa kode etik keperawatan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari kode etik

2. Untuk mengetahui tujuan dari kode etik

3. Untuk mengetahui fungsi kode etik

4. Untuk mengetahui apa kode etik keperawatan Indonesia

2
BAB II

Pembahasan

2.1 Definisi Kode Etik

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai


pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan
yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas atau
fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang
perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran
etik dapat di hindarkan.

Kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, serta apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar dan
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan yang harus dihindari. Tujuan kode
etik adalah agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Adanya kode etik, akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

2.2 Tujuan Kode Etik

2.2.1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. Dalam hal ini
yang dijaga adalah image organisasi dan mencegah orang luar memandang rendah
atau remeh suatu profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan
melarang berbagai bentuk tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapat
mencemarkan nama baik profesi di dunia luar.

2.2.2. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Dalam hal


ini kode etik juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu sehingga para anggota
profesi mengetahui tugas dan tanggungjawab pengabdian profesinya. Kode etik
merumuskan ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam
menjalankan tugasnya.

3
2.2.3. Untuk meningkatkan mutu, kode etik juga memuat tentang norma-
norma serta anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu
profesi, sesuai dengan bidang pengabdiannya.

2.3 Fungsi Kode Etik

2.3.1 Menurut Kozier & Erb (1989)

2.3.1.1 Memberikan dasar dalam mengatur hubungan antara perawat,


pasien, tenaga kesehatan lain, masyarakat dan profesi keperawatan.

2.3.1.2 Memberikan dasar dalam menilai tindakan keperawatan.

2.3.1.3 Membantu masyarakat untuk mengetahui pedoman dalam


melaksanakan praktek keperawatan. Menjadi dasar dalam membuat kurikulum
pendidikan keperawatan.

2.3.2 Menurut PPNI

2.3.2.1 Kode etik perawat menunjukan kepada masyarakat bahawa


perawat diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggung jawab
yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat.

2.3.2.2 Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan
menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam menerapkan praktik etika.

2.3.2.3 Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional


yang harus dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien atau klien sebagai
advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman
sejawat dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor dan dengan
masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan.

2.3.2.4 Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai


profesi.

4
2.4 Kode Etik Keperawatan Indonesia

Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia melalui Musyawarah Nasional PPNI VIII
di Balikpapan pada tahun 2010. Kode etik adalah pernyataan standar profesional
yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk
membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam
melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia,
dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga
kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik keperawatan di Indonesia
telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia
(DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta pada tangal 29 November 1989.

Dalam bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas


pengabdian untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah Air, persatuan
perawat Indonesia menyadari bahwa Perawat Indonesia yang berjiwa Pancasila
dan berlandaskan pada UUD 1945 merasa terpanggil untuk menunaikan
kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh tanggung jawab, berpedoman
kepada dasar-dasar seperti tertera di bawah ini :

2.4.1 Perawat dan Klien

a) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai


harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh
oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, jenis
kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan
sosial.
b) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya, adat istiadat dan kelangsungan beragama dan klien.
c) Tanggung jawab adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.

5
d) Perawatan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali
jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.

2.4.2 Perawat dan Praktek

a) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang


keperawatan melalui belajar terus menerus.
b) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang
tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan
serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
c) Perawat dalam membuat keputuasan didasarkan pada informasi
yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi
seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan
memberikan delegasi kepada orang lain.
d) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.

2.4.3 Perawat dan Masyarakat

Perawat mengemban tanggungjawab bersama masyarakat untuk


memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

2.4.4 Perawat dan Teman Sejawat

a) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama


perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
b) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis
dan ilegal.

6
2.4.5 Perawat dan Profesi

a) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar


pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam
kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
b) Perawat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan profesi
keperawatan.
c) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun
dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya
asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

Kode etik keperawatan Indonesia : Terdiri dari 5 Bab, dan 17 pasal, yaitu:

1. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat


a. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman
kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan
keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan
senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya, adat-istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu,
keluarga dan masyarakat.
c. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan
masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan
martabat dan tradisi luhur keperawatan.Tanggungjawab terhadap tugas.
d. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu,
keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan
upaya kesehatan khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai
bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat.
2. Tanggungjawab terhadap tugas
a. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi
disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta
ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan
masyarakat.

7
b. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh
yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
c. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan
keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma
kemanusiaan.
d. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha
dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan
agama yang dianut serta kedudukan sosial.
e. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien
dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam
mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan
tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.
3. Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya
a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan
dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan
suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh.
b. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan
pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan
pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan
dalam bidang keperawatan.
4. Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan
a. Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesional secara
sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi
perkembangan keperawatan.
b. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan
dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.

8
c. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan
dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan
pendidikan keperawatan.
d. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi
profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.
5. Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa dan negara
a. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai
kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan
dan keperawatan.
b. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran
kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan
keperawatan kepada masyarakat.

9
BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan brtanggung


gugat atas pelayanan/asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan
hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan perawatan di Indonesia sangat
diperlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan etika
keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja kode etik yang dibuat
masih sulit dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode etik yg ada masih belum
dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk tekhnis.

Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap perilaku yang


dipertanggung jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah
dan didalam etik terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari perilaku
manusia (niat). Prinsip-prinsip moral telah banyak diuraikan dalam teori termasuk
didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di dalam profesi keperawatan. Penerapan
nilai moral professional sangat penting dan sesuatu yang tidak boleh di tawar lagi
dan harus dilaksanakan dalam praktek keperawatan.

Setiap manusia mempunyai hak dasar dan hak untuk berkembang


demikian juga bagi pasien sebagai penerima asuhan keperawatan mempunyai hak
yang sama walaupun sedang dalam kondisi sakit. Demikian juga perawat sebagian
pemberi asuhan keperawatan mempunyai hak dan kewajiban masing-masing.
Kedua-duanya mempunyai hak dan kewajiban sesuai posisinya. Disinilah sering
terjadi dilemma etik, dilemma etik merupakan bentuk konflik yang terjadi
disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal,
disamping itu karena adanya interaksi atau hubungan yang saling membutuhkan.
Oleh sebab itu dilema etik harus diselesaikan baik pada tingkat individu dan
institusi serta organisasi profesi dengan penuh tanggung jawab.

10
3.2 Saran

1. Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan


dapat dipertanggung jawabkan.
2. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan
sebagai bentuk pelindung hukum baik pemberi dan penerima
praktek keperawatan.
3. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan
adanya perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat
dilaksanakan secara baik dilapangan.
4. Sebgai seorang mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas
keperawatan kita harus mengetahui dengan pasti segala bentuk etik
maupun isu etik keperawatan, dan makalah ini merupakan salah
satu bagian pembelajran yg sesuai.

11
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/29532590/Makalah_etika_keperawatan

https://documents.tips/documents/bab-1-3-kode-etik-keperawatanpdf.html

http://docshare01.docshare.tips/files/26577/265771735.pdf

https://olhachayo.files.wordpress.com/2014/08/makalah-etikum-ok.pdf

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=r
ja&uact=8&ved=0ahUKEwjkgdfMr73WAhXGsY8KHbrcASEQFgg8MAU&url=
https%3A%2F%2Fsababjalal.files.wordpress.com%2F2012%2F02%2Fkode-etik-
keperawatan-ppni.doc&usg=AFQjCNFawASFLb5ytZWH_Slpo6SImJrTqA

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=r
ja&uact=8&ved=0ahUKEwiVs8KJo73WAhWBQo8KHfd4AOUQFgg0MAM&ur
l=https%3A%2F%2Fcurrikicdn.s3-us-west-
2.amazonaws.com%2Fresourcefiles%2F54d377d6ddb26.ppt&usg=AFQjCNEgF
GLczuFv2l-kCtP_E7qvn6L6nQ

12

Anda mungkin juga menyukai