Anda di halaman 1dari 11

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Nn. M Nama Mahasiswa : Nurjannah Fatimah


Interaksi Ke : I (Fase Perkenalan) Tanggal : Senin 04 Maret 2019
Lingkungan : ………………………………………………………….. Waktu :
………………………………………………………….. Tempat : ……………………………
Deskripsi klien : Penampilan kotor,tidak rapi,tidak ada kontak mata,kurang
aktivitas,ekspresi wajah kesepian dan penolakan di raut muka

Tujuan interaksi : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka
permasalahnya

Komunikasi verbal Komunikasi non verbal Analisa berpusat pada Analisa berpusat pada klien Landasan teoretis
perawat
P : Selamat pagi ibu? P : Memandang K dan P : Ingin membuka percakapan K masih ragu terhadap orang Salam merupakan kalimat
tersenyum pembuka untuk memulai
dengan klien dan berharap baru yang masuk ke
suatu percakapan sehingga
dengan sapaan sederhana P bisa lingkungannya dapat terjalin rasa percaya.
diterima oleh K.
K : Tidak ada kontak mata
dengan P dan penolakan raut
muka
K : Selamat pagi suster K : Ekspresi menolak K ragu terhadap orang baru
P : Memandang K P merasa tidak senang ada
tanggapan atas salam
Komunikasi verbal Komunikasi non verbal Analisa berpusat pada Analisa berpusat pada klien Landasan teoretis
perawat
P : Wah, suasana pagi ini sangat P : Memandang ke atas langit P ingin memulai percakapan K tidak memberikan respon Topik ringan akan memudahkan
sejuk dan dingin sekali nona, dengan topik ringan sebelum sepintas dan tidak
sambil melirik K interaksi lebih lanjut
masuk ke kondisi K menunjukkan perhatian cukup
terhadap P
K : (diam) dengan raut muka
K : Memandang ke arah
membelakangi suster
tembok

P : Oh ya, perkenalkan saya P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus K memberikan tanggapan Memperkenalkan diri dapat
Nurjannah, saya mahasiswa menjulurkan tangan ke K diberikan penjelasan tentang menciptakan rasa percaya klien
praktek disini yang akan merawat K : menjulurkan tangan pada kedatangan P terhadap perawat
Ibu. P dengan wajah senyum
K : Oh iya Sus
P : Nama Ibu siapa ? P : Masih menjabat tangan P ingin tahu nama pasien K tidak ragu untuk menjawab Mengenal nama pasien akan
pasien dan mendekatkan diri P merasa pasien ingin pertanyaan salam kenal P memudahkan interaksi
K : Maria ke-K berkenalan

K : Menoleh ke arah P K merasa perkenalan hanya


dengan bermain ujung jari formalitas belaka
tangan
P : Ibu senangnya dipanggil P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan K mencoba mengingat nama Nama panggilan merupakan
dengan nama apa? K : Menghadap ke arah P dengan pasien yang disukainya nama akrab klien sehingga
menciptakan rasa senang akan
K : Ria K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun jawaban K mulai tertarik dengan adanya pengakuan atas namanya
menjawab singkat lalu singkat perkenalan dengan P
menghadap ke arah tembok
P : Wah, kedengarannya enak P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K berpikir sejenak, mengingat Pujian berguna untuk
kalau saya manggil Ibu dengan tersenyum suasana nama yang disukainya mendekatkan perawat menjalin
sebutan Ibu Ria K : Balik senyum kearah P hubungan therapeutik dengan
klien

K : Iya sus K : melihat arah tembok P merasa pertanyaan K mulai merasa bahwa P
P : Memperhatikan K mendapatkan respon datang untuk membantu K
walaupun K sedikit ada
kontak mata

P : Ibu asalnya dari mana Ibu P : Memandang K P masih berusaha K berpikir dan mengingat- Topik sederhana membantu
Ria? K : Menjawab P membangun keakraban ingat menjalin kedekatan dengan klien
dengan topik sederhana

K : Saya itu asalnya dari Surabaya K : Menoleh ke arah P P senang karena K memberi K senang mengingat nama
sus sambil menjawab pertanyaan respon daerahnya tersebut
P : Memperhatikan K

P : Ibu Ria sudah berapa lama P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data umum K berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan apakah
disini? tersenyum pasien mengingat klien kronis atau akut
K : Menggenggam tangan
sambil mengoceh

K : Lama! 2 tahun. K : Bicara menoleh ke arah P P khawatir kalau pertanyaan K membayangkan keadaan
P : Memandang K membuat K tersinggung yang telah lama dijalaninya
P : Sejak tahun berapa Ibu disini ? P : Menunjukkan perhatian P berharap dapat K berusaha mengingat Daya ingat pasien dapat dikaji
K : Menunduk sambil memperoleh data lama rawat dengan menanyakan data-data
memandang kakinya secara lebih pasti sambil pasien yang sederhana
mengkaji daya ingat pasien
P senang karena mendapat
respon dari K

K : Yaaah, dua ribu tujuh belas K : Masih menunduk K menjawab dengan


P : Memperhatikan sekedarnya

P : Sekarang Ibu Ria umurnya P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat-ingat Umur mempengaruhi daya ingat
berapa? K : Menoleh ke halaman dan klien
terdiam beberapa lama

K : Em… 24 tahun sus K : Menoleh P sebentar lalu P merasa arah pertanyaan K menjawab sesuai dengan
menunduk lagi sudah dapat dijawab jelas daya ingat yang dimilikinya
P : Tersenyum oleh K
P : Ibu Ria ingat nggak, kenapa P : Menunjukkan keseriusan P berhati-hati karena K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan dasar
Ibu Ria dirawat disini? K : Memandang wajah P pertanyaan tersebut sangat pasien dirawat di RS Jiwa
spesifik dan takut
K : Saya itu ditinggal calon suami K : Menoleh ke P dan menyinggung pasien K menjawab dengan menangis
saya Sus,jadi waktu kita akan menepuk tangannya P lega karena K tidak
menikah suami saya tiba tiba tersinggung
pergi meninggalkan saya.
P : Ibu Ria pernah ngamuk? P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh alasan K mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi kapan
K : Menunduk pasien dirawat saja karena adanya stimulus
tertentu
K : Nggak, saya suka mengurung K : Menoleh ke salah satu P kaget, dan sadar kalau K mengalami halusinasi lihat
diri di kamar. Enak sendirian. perawat laki laki yg ada di pasien mengalami halusinasi
Suami saya sudah menikah lagi. halaman dan menunjuknya lihat
Itu suami saya! P : Memperhatikan respon
pasien
P:- P : Masih kaget P mendiamkan karena belum K mencoba menceritakannya Dengan diam therapeutik, klien
K : Memandang ke halaman menemukan pertanyaan yang pada P merasa didengarkan dan bercerita
K : Nyerocos sambil tepat untuk K K teringat kondisi pacarnya tentang keadaannya
menunduk

K :Tunangan saya itu ya orangnya P : Memperhatikan P menemukan tentang faktor


baik,penyayang dan selalu setia penyebab
sama saya sebelum akhirnya dia
terpincut oleh godaan wanita lain

P :Ibu Ria, kegiatan ibu sehari- P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan K teralih karena pertanyaan Pengalihan agar klien tidak larut
hari ngapain saja bu? K : Menoleh P pembicaraan terkait depresi baru dalam kesedihannya
yang dialami K
K : Mandi, makan,sesekali K : Menggaruk-garuk K mengingat apa yang
olahraga ehm…ya itu. kepalanya dilakukannya setiap hari
P : Memperhatikan respon K P merasa senang karena
pasien bisa beralih
P : Ibu Ria betah tinggal di sini? P : Melihat ibu Ria P mengalihkan perhatian K K masih terbawa oleh waham Pengalihan agar pasien tidak larut
Suasananya enak ya? K : menunduk sambil pada masa lalunya
menjawab P

K : Betah. K : Ikut melihat halaman K berusaha menjawab


P : memperhatikan P senang karena dapat sekenanya
mengalihkan perhatian
pasien
P : Tentunya keluarga ibu suka P : Memandang K sambil P ingin mengkaji K berusaha mengingat Keluarga merupakan support
menjenguk kesini. tersenyum keterlibatan keluarga keluarganya sistem bagi klien sehingga harus
K : Menoleh P terhadap perawatan K dikaji keterlibatannya

K : Seminggu sekali. K : Menunduk lagi K ingat terhadap keluarganya


P : Memperhatikan respon K P senang mendapatkan
jawaban K
P : Kalau ibu Ria suka pulang P : Memandang K P mengkaji hubungan K K mengingat hubungannya Berada di lingkungan keluarga
juga ya? K : Menunduk dengan keluarganya dengan keluarga akan membuat klien melihat
realitas menyenangkan atau
K : Tidak saya suka disini K : Menoleh P dan P senang mendapatkan K lebih senang jika berada di malahan stressor
tersenyum jawaban sesuai pertanyaan RS jiwa
P : Memperhatikan
P : Suka ngobrol nggak dengan P : Memandang K P mengkaji peran keluarga K- Menarik diri membuat K asyik
keluarga? K : Menunduk terhadap K dengan dunianya sendiri

K : Enakan diem, soalnya saya K : Menunduk K menganggap ngobrol


suka menyendiri mengganggu wahamnya
P : Memperhatikan P mendapatkan data menarik
diri pada K
P : Bagaimana perasaan ibu Ria P : Memandang K P mengalihkan topik bahasan K tidak bimgung dengan Pengalihan agar K tidak larut
sekarang? pertanyaan P dengan isolasi sosialnya

K : Senang sedih senang sedih K : Menunduk K menjawab tentang


kepikiran,ingin tunangan saya K : Menggaruk-garuk kepala keadaannya
kembali lagi bukan dengan wanita
itu
P bingung harus ngobrol
P : Memperhatikan tentang apa lagi

P : Ibu Ria , kita tadi sudah P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika K
berkenalan, masih inget nggak karena sudah cukup banyak dapat mengingat nama P
nama saya? data yang terkaji sehingga nantinya terjalin trust

K : Nurjannah K : Menoleh K mengingat-ingat nama P


K : Memandang P dan
tersenyum

P : Memperhatikan P senang karena K ingat


nama P
P : Nah, saya senang sekali bisa P : Menepuk bahu K P memberikan reinforcement K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
ngobrol dengan Ibu Ria . pada K reinforcement ditentukan dan harus
Bagaimana kalau selesai makan mendapatkan persetujuan klien
kita ngobrol lagi? Sebentar saja agar klien ingat terhadap kontrak
kok, yah cukup 20 menit saja.

K : Boleh K : Menoleh dan tersenyum K ikut menentukan kontrak


K : Tersenyum

P : Tersenyum P senang karena K mau


menentukan kontrak
berikutnya
P : Terimakasih atas kesediaan ibu P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa percaya Salam penutup merupakan akhir
Ria ngobrol dengan saya, selamat mengulurkan jabat tangan pada P fase yang harus dilakukan untuk
siang K : Menoleh, menjabat mencegah tidak percaya pada
tangan P klien
K : Siang. P senang karena K mau K menyambut salam P
K : Tersenyum lalu berinteraksi dengan P
menunduk
P : Tersenyum
KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun terkadang terganggu dengan isolasi sosialnya. Data yang tergali
adalah data mengenai menarik diri, koping individu tidak efektif Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses
interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

Anda mungkin juga menyukai