Anda di halaman 1dari 11

TERMODINAMIKA

Disusun Oleh:

1. Arif Hidayad (16504241003)


2. Muhammad Iqbal (16504241008)
3. Teguh Laksono (16504241011)
4. Yunus Saleh Aljufri (16504241019)
5. Nanang Setiawan (16504241035)

Kelas : A

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2016/2017
A. Pengertian dan Definisi Energi
Manusia membutuhkan energi untuk bergerak dan melakukan
aktivitas. Sehingga tidak heran bila iklan suplemen minuman dan makanan
penambah energi sangat marak di berbagai media massa baik koran maupun
televisi karena energi merupakan kebutuhan utama manusia. Dengan
memiliki energi, manusia bisa melakukan berbagai aktivitas mulai dari
aktivitas ringan sampai aktivitas berat. Energi adalah kemampuan untuk
melakukan kerja (usaha). Satuan energi menurut Satuan Internasional (SI)
adalah joule, satuan energi yang lain: erg, kalori, dan kWh. Satuan kWh biasa
digunakan untuk menyatakan energi listrik, dan kalori biasanya untuk energi
kimia.
Konversi satuan energi:
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
1 joule = 1 watt sekon
1 kWh = 3.600.000 joule
Berikut ini adalah pengertian dan definisi energi:
1. ARIF ALFATAH & MUJI LESTARI
Energi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar benda dapat
melakukan usaha. dalam kenyataannya setiap dilakukan usaha selalu ada
perubahan. Sehingga usaha juga didefiniskan sebagai kemampuan untuk
menyebabkan perubahan
2. CAMPBELL, REECE, & MITCHELL
Energi adalah kemampuan untuk mengatur ulang suatu kumpulan materi
atau dengan kata lain, energi adalah kapasitas atau kemampuan untuk
melaksanakan kerja
3. MICHAEL J. MORAN
Enegi merupakan konsep dasar termodinamika dan merupakan salah satu
aspek penting dalam analisis teknik
4. PARDIYONO
Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh
suatu benda
5. SUMANTORO
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha seperti mendorong dan
menggerakkan suatu benda
a. Konsep Energi
Dalam kehidupan sehari-hari semua aktivitas yang kita lakukan selalu
memerlukan energi. Jika anda bekerja tanpa henti lama-lama anda akan
kehabisan energi, maka anda butuh istirahat dan makan untuk memulihkan
energi. Untuk meringankan pekerjaan anda, anda butuh tambahan energi
lain, misalnya anda sedang mengangkat beban yang berat, maka anda
butuh alat pengangkut beban, misalnya mobil. Dan mobil dapat
mengangkut dan melaju dijalan raya juga butuh energi berbentuk bahan
bakar yang mengandung energi kimia. Jadi dapat dikatakan bahwa energi
adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Dan energi secara umum
justru bermanfaat ketika terjadi perubahan bentuk. Dalam pengamatan
sehari-hari energi muncul dalam berbagai bentuk, misalnya: energi kimia,
energi listrik, energy nuklir, dan sebagainya.
Beberapa contoh energi yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya:
1) energi cahaya, cahaya dapat mengahasilkan energi listrik, alat yang
dapat mengubah langsung energi cahaya matahari menjadi energi listrik
disebut sel fotovolatik.
2) energi gelombang, gerak gelombang air laut yang melimpah
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dalam bentuk
pembangkit listrik tenaga gelombang laut (PLTGL).
3) energi angin, sebuah kincir angin besar yang ditiup angin dengan
kecepatan 12 m/s mampu menghasilkan energi listrik 3 MW.
4) energi air, digunakan untuk menghasilkan listrik dalam pembangkit
listrik tenaga air (PLTA).
5) energi panas bumi, digunakan untuk menghasilkan listrik pada pusat
listrik tenaga panas bumi (PLTP).
6) energi listrik, energi yang paling mudah dan paling banyak digunakan
dalam kehidupan manusia.
7) energi nuklir, sumber energi yang menggunakan reaksi fisi dan fusi inti
atom uranium sebagai sumber energi listrik, yang dikerjakan oleh pusat
listrik tenaga nuklir (PLTN).
b. Macam-macam dan Bentuk Energi
Energi memiliki berbagai bentuk selain yang kita kenal dalam
kehidupan sehari-hari yang biasa sudah jadi kebutuhan publik yaitu bahan
bakar yang asalnya dari fosil baik itu BBM (bahan bakar Minyak ) atau
Batu bara. Sebelum ditemukannya bahwa materi bisa menjadi energi
dalam Fisika modern bahwa energi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan. Energi hanya bisa berubah bentuk dari bentuk satu ke
bentuk lain kali ini blogger akan membahas beberapa bentuk energi
alternatif selain fosil.
Macam-macam bentuk energi tersebut terbiasa kita gunakan atau kita
pakai dalam kehidupan sehari-hari baik dalam teknologi modern atau
teknologi sederhana. Maksudnya dari bentuk energi tersebut bisa juga kita
manfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Inilah sepuluh bentuk energi
alternatif selain fosil :

1) Energi Kinetik, adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda yang
bergerak seperti sepeda, mobil motor energi ini bisa digunakan untuk
menggerakkan turbin yang memutar generator sehingga disimpan
dalam sel akumulator.
2) Energi listrik, bentuk energi ini adalah bentuk dari energi yang paling
praktis digunakan karena mudah dalam transfer atau perpindahan.
Hampir semua sisi kehidupan membutuhkan energi listrik. Teknologi
elektronik, Komputer alat rumah tangga, telekomunikasi semua
membutuhkan listrik. Sekarang untuk keperluan memasak pun sudah
mulai beralih dari energi fosil, dan gas alam ke energi listrik.
3) Energi potensial, adalah energi yang tersimpan karena posisi sebuah
benda atau energi yang dimiliki karena kedudukan sebuah benda contoh
misalnya air yang tersimpan di sebuah bendungan memiliki energi
potensial yang sangat besar sehingga bisa dimanfaatkan untuk memutar
turbin yang akan menggerakkan generator untuk transfer energi dari
potensial ke bentuk energi Listrik. Contoh lain energi potensial adalah
energi yang dimiliki oleh sebuah pegas yang ditarik atau diregangkan,
contoh lain adalah energi potensial yang dimiliki oleh busur panah yang
sedang ditarik bisa meluncurkan mata panah yang sangat cepat.
4) Energi cahaya, Matahari sebagai sumber energi dengan panas yang
dipancarkan secara radiasi sampai ke bumi adalah sumber energi untuk
kehidupan yang dipakai oleh tanaman berchlororofil untuk mengubah
zat hara tanah menjadi sumber makanan. Pada akhirnya menjadi sumber
makanan pula buat hewan dan Manusia. Dengan teknologi cahaya
sebagai bentuk energi sekarang sudah bisa dimanfaatkan untuk diubah
menjadi energi listrik, dengan alat yang dinamakan solar cel.
5) Energi angin, angin sebagai sumber energi di manfaatkan untuk
memutar turbin, turbin yang ditempatkan di daerah-daerah yang
hembusan angin stabil. Negara yang banyak memanfaatkan energi
angin untuk diubah menjadi energi listrik adalah Belanda.
6) Energi Gelombang, energi ini dimanfaatkan di dunia pariwisata untuk
berselancar tetapi harus dipilih karakteristik gelombang besar yang
tidak mudah pecah misalnya Hawai, Tasmania, Bali, Nias serta Batu
Karas. Sekarang Energi gelombang laut digunakan untuk memutar
turbin dalam sebuah pembangkit listrik.
7) Energi Nuklir, adalah salah satu energi alternatif penghasil panas dalam
sebuah reaktor yang menghasilkan tenaga listrik jutaan Volt. Kebutuhan
akan energi listrik yang sangat besar, maka menuntut negara-negara
Industri besar untuk menggunakan teknologi nuklir seperti Amerika,
Jepang dan Prancis.
8) Energi Nabati, energi yang berasal dari makhluk hidup atau tanaman ini
sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu namun baru sekarang di buat
dengan teknologi misalnya minyak jarak untuk pengganti solar, atau
minyak sawit sebagai campuran solar. Sekarang minyak jelantah dari
limbah rumah makan sudah bisa sebagai bahan bakar bus. Contoh bus
Trans Pakuan di kota Bogor. Negara yang sudah banyak memanfaatkan
bahan bakar nabati terbesar adalah Brazil. Kabarnya 40 % kebutuhan
energi Nasional dipenuhi oleh minyak nabati. Barazil sebagai penghasil
kapas terbesar kedua setelah China memanfaatkan minyak biji kapas
yang diambil minyaknya untuk bahan bakar.
9) Gas methan dari kotoran dan sampah, gas ini berasal dari kotoran
hewan yang difermentasi sehingga menghasilkan gas methan yang
berfungsi sama dengan gas elpiji sebagai bahan bakar untuk memasak.
Teknologi ini sudah biasa dipakai serta dianjurkan karena ramah
lingkungan di daerah peternakan sapi dengan kotoran sapi sebagai
bahan baku utamanya.
10) Tenaga panas bumi, tenaga panas bumi yang berasal dari aktivitas
vulkanologi sekarang dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik,
sangat bagus karena tanpa polusi atau ramah lingkungan. Negara yang
banyak memanfatka teknologi ini adalah Newzealand dan Indonesia
juga sebagai negara dengan gunung berapi yang banyak sekarang sudah
memanfaatkan energi ini misalnya di Gunung Salak, Kamojang Kab
Bandung, Gn Darajat kabupaten Garut
B. Hukum Kekekalan Energi
Hukum kekekalan energi “Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain”
1. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena sifat
geraknya. Energi mekanik terdiri dari energi potensial dan energi kinetik.
Secara matematis dapat dituliuskan :
Em = Ep + Ek  dimana Em = Energi Mekanik

2. Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya


(kedudukan) terhadap suatu acuan. Sebagai contoh sebuah batu yang kita
angkat pada ketinggian tertentu memiliki energi potensial, jika batu kita
lepas maka batu akan melakukan kerja yaitu bergerak ke bawah atau jatuh.
Jika massa batu lebih besar maka energi yang dimiliki juga lebih besar,
batu yang memiliki energi potensial ini karena gaya gravitasi bumi, energi
ini disebut energi potensial bumi. Energi potensial bumi tergantung pada
massa benda, gravitasi bumi dan ketinggian benda. Sehingga dapat
dirumuskan:
Ep = m.g.h
dimana : Ep = Energi potensial
m = massa benda
g = gaya gravitasi
h = tinggi benda
3. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya.
Makin besar kecepatan benda bergerak makin besar energi kinetiknya dan
semakin besar massa benda yang bergerak makin besar pula energi kinetik
yang dimilikinya.
Secara matematis dapat dirumuskan:
Ek = 1/2 ( m.v2 ) dimana :
Ek = Energi kinetic
m = massa benda
v = kecepatan benda
C. Persamaan gas ideal.
Persamaan gas ideal di mana P adalah tekanan mutlak pada gas, V
adalah volume, n adalah jumlah partikel pada gas (dalam mol), T adalah
temperatur dalam satuan kelvin, dan R adalah konstanta gas ideal, yaitu
0,08205 L atm/mol K. Persamaan Umum Gas Ideal Persamaan Umum Gas
Ideal- Anda tentu telah mengetahui bahwa setiap zat, baik itu zat padat, cair,
maupun gas, terdiri atas materi-materi penyusun yang disebut atom. Sebagai
partikel penyusun setiap jenis zat yang ada di Bumi dan di seluruh alam
semesta, atom-atom berukuran sangat kecil dan tidak dapat dilihat, walaupum
menggunakan alat yang paling canggih. Oleh karena itu, gaya yang
ditimbulkan oleh interaksi antarpartikel dan energi setiap partikel hanya dapat
diamati sebagai sifat materi yang dibentuk oleh sejumlah partikel tersebut
secara keseluruhan. Analogi pernyataan ini dijelaskan sebagai berikut.
Misalkan, Anda memiliki sejumlah gas oksigen yang berada di dalam tabung
tertutup. Jika Anda ingin mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada setiap
atom oksigen, Anda hanya dapat mengamati perilaku seluruh gas oksigen
yang ada di dalam tabung dan menganggap bahwa hasil pengamatan Anda
sebagai penjumlahan dari gaya-gaya yang bekerja pada setiap atom gas
oksigen. Sifat mekanika gas yang tersusun atas sejumlah besar atom-atom
atau molekul-molekul penyusunnya dijelaskan dalam teori kinetik gas. Dalam
menjelaskan perilaku gas dalam keadaan tertentu, teori kinetik gas
menggunakan beberapa pendekatan dan asumsi mengenai sifat-sifat gas yang
disebut gas ideal. Sifat-sifat gas ideal dinyatakan sebagai berikut:
1. Jumlah partikel gas sangat banyak, tetapi tidak ada gaya tarik menarik
(interaksi) antarpartikel.
2. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang atau acak.
3. Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran ruangan tempat gas
berada.
4. Setiap tumbukan yang terjadi antarpartikel gas dan antara partikel gas dan
dinding bersifat lenting sempurna.
5. Partikel gas terdistribusi merata di dalam ruangan.
6. Berlaku Hukum Newton tentang gerak.
Pada kenyataannya, tidak ditemukan gas yang memenuhi kriteria gas ideal.
Akan tetapi, sifat itu dapat didekati oleh gas pada temperatur tinggi dan
tekanan rendah. Andaikan kita memiliki satu tangki gas sembarang, kemudian
tekanan dalam tangki kita sebut P, volume tangki adalah V, dan suhu dalam
tangki adalah T. Kita bisa mengatur atau mengubah tekanan, suhu maupun
volumenya. Ternyata antara P,V dan T saling memiliki kaitan tertentu.
Persamaan yang meghubungkan antara P, V dan T dinamakan sebagai
persamaan keadaan gas. Kita akan meninjau persamaan keadaan untuk gas
ideal. Bila tekanan dalam tangki kita ubah dan suhunya kita jaga agar tidak
berubah atau suhunya konstan, ternyata volumenya ikut berubah. Jika kita
memperbesar tekanan maka volumenya berkurang. Apabila kita memperbesar
volume tangki ternyata tekanan akan mengecil. Jadi tekanan berubah
berbanding terbalik dengan volumenya. Robert Boyle menemukan secara
eksperimen bahwa:
PV = konstan pada temperatur konstan
Hukum ini berlaku hampir untuk semua gas dengan kerapatan rendah.
Apabila sekarang tekanan kita jaga agar tetap, kemudian volume tangki kita
ubah ternyata jika volume kita perbesar maka suhu dalam tangki naik.
Kenaikan suhu sebanding dengan volumenya. Sifat ini berlaku untuk gas
dengan kerapatan rendah. Jacques Charles dan Gay Lussac menemukan
bahwa pada gas dengan kerapatan rendah berlaku
PV = CT
C adalah konstanta kesebandingan. T adalah suhu mutlak. Satuan T adalah
Kelvin, t suhu dalam satuan Celcius.
T = t + 273
Berapa besar C ? Misalkan kita punya dua wadah, tiap-tiap wadah tempat
berisi jenis gas yang sama dan jumlah gas yang sama. Apabila kedua tempat
tersebut kita satukan maka volumenya akan membesar menjadi dua kali.
Tekanan dan suhunya tetap. Dengan demikian konstanta C menjadi dua kali
semula. Hal ini berarti C sebanding dengan jumlah gas, atau dapat kita
tuliskan sebagai:
C = kN … (6)
k adalah konstanta yang baru, N adalah jumlah molekul gas. Persamaan (6)
sekarang dapat kita tuliskan menjadi:
PV = NkT
Konstanta k disebut konstanta Boltzmann. Secara eksperimen nilai k adalah:
k = 1,381 x 10-23 J/K
Persamaan keadaan untuk gas dengan kerapatan rendah menjadi:
PV = nNakT = nRT
R= kNa adalah konstanta gas umum, nilainya untuk semua gas adalah R =
8,314 J/mol. K = 0,08206L.atm/mol.K. Untuk gas nyata, nilai PV/nT sangat
mendekati konstan sampai pada range tekanan yang besar. Gas ideal
didefinisikan sebagai gas di mana PV/nT bernilai konstan untuk seluruh
keadaan. Jadi gas ideal memenuhi persamaan. PV = nRT . Kurva keadaan
isoterm untuk tiap T pada gas Ideal Untuk gas ideal nilai PV/nRT adalah
konstan. Ini berlaku untuk tekanan rendah. Pada umumnya masih berlaku
sampai tekanan beberapa atm. V diubah-ubah pada suhu yang konstan.
Keadaan ini dinamakan isoterm.Kurva pada gambar menunjukkan kurva
isoterm. (Tipler , Fisika 1) Nilai nR pada Persamaan (10) adalah konstan
sehingga kita bisa menuliskan. Kita sering membaca gas dalam keadaan
standar. Apa yang dimaksud dengan pada keadaan standar? Keadaan standar
adalah keadaan gas pada saat tekanannya 1 atm = 101 kPa dan suhu mutlak
273 K atau 0°C. Berapa volume 1 mol gas pada keadaan standar? Dari
persamaan kita bisa menghitung volume gas.
D. Hukum I Termodinamika
Seperti yang telah disebutkan di atas, Hukum – hukum Termodinamika
membahas tentang kekekalan energi antara sistem dan lingkungan. Ada dua
hukum dasar termodinamika, tetapi dalam artikel ini hanya akan dibahas
hukum I Termodinamika.
Hukum I termodinamika menyatakan bahwa "Jumlah kalor pada suatu sistem
adalah sama dengan perubahan energi di dalam sistem tersebut ditambah
dengan usaha yang dilakukan oleh sistem."

Energi dalam sistem adalah jumlah total semua energi molekul yang ada di
dalam sistem. Apabila sistem melakukan usaha atau sistem memperoleh kalor
dari lingkungan, maka energi dalam sistem akan naik. Sebaliknya energi
dalam sistem akan berkurang jika sistem melakukan usaha terhadap
lingkungan atau sistem memberi kalor pada lingkungan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa perubahan energi dalam pada sistem tertutup
merupakan selisih kalor yang diterima dengan usaha yang dilakukan sistem.

1. Rumus Hukum I Termodinamika

Dari bunyi hukum I Termodinamika, maka rumus hukum I


Termodinamika dapat dituliskan sebagai berikut :

Q = ∆U + W atau ∆U = Q – W atau

Dimana : ∆U : Perubahan energi dalam sistem (J)

Q : Kalor yang diterima/dilepas sistem (J)

W : Usaha (J)

2. Perjanjian pada hukum I Termodinamika

Rumus hukum I Termodinamika digunakan dengan perjanjian sebagai


berikut :

a. Usaha (W) bernilai positif (+) jika sistem melakukan usaha


b. Usaha (W) bernilai negatif (-) jika sistem menerima usaha
c. Q bernilai negatif jika sistem melepas kalor
d. Q bernilai positif jika sistem menerima kalor
E. Panas Jenis
Panas jenis merupakan panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu
yang sama atau berbeda dari suatu bahan ke bahan yang lain. Panas jenis
dapat dipengaruhi oleh perubahan suhu yang terjadi dan pengaruh panas jenis
air. Susu merupakan produk yang kaya kandungan vitamin dan
mineralnya. Produk olahan susu dapat berupa susu cair atau susu kental
manis dimana masing-masing telah diberi tambahan gizi sehingga
kandungannya tidak lagi sama, begitu pula dengan panas jenisnya. Pada
percobaan ini kita akan menguji pada empat jenis susu dengan merk yang
berbeda-beda. Penentuan kapasitas panas jenis susu dilakukan dengan
menghitung terlebih dahulu kandungan mineral pada tiap-tiap jenis susu.
Panas spesifik merupakan jumlah panas yang bertambah atau hilang dari
produk pangan setiap ada perubahan satu unit suhu tanpa terjadinya
perubahan bentuk (kJ/kg.ºC). oleh karena itu perlu untuk kita mengetahui
kapasitas panas jenis atau panas spesifik produk susu pada empat jenis susu
yang berbeda.
F. Hukum I Entalpi
Hukum kekekalan energi menjelaskan bahwa energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari
bentuk energi yang satu menjadi bentuk energi yang lain. Nilai energi suatu
materi tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah perubahan energi (ΔE).
Demikian juga halnya dengan entalpi, entalpi tidak dapat diukur, kita hanya
dapat mengukur perubahan entalpi (ΔH).

ΔH = Hp – Hr
dengan: ΔH = perubahan entalpi
Hp = entalpi produk
Hr = entalpi reaktan atau pereaksi
 Bila H produk > H reaktan, maka ΔH bertanda positif, berarti terjadi
penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem.
 Bila H reaktan > H produk, maka ΔH bertanda negatif, berarti terjadi
pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai