Penguat kelas-D dapat dikontrol dengan menggunakan sirkuit digital maupun analog. Kontrol
digital memberikan distorsi tambahan yang dikenal sebagai Error Kuantisasidisebabkan oleh
runtunan konversi sinyal masukan menjadi digital.
Keunggulan utama dari penguat kelas-D adalah efisiensi daya. Karena sinyal-sinyal keluaran
memiliki amplitudo tetap (elemen pensaklaran (ini seringkali MOSFET, tetapi katup tabung
hampa) dan atau mungkin bahkan transistor bipolar kadang-kadang juga digunakan) yang
disaklarkan seluruhnya ON atau seluruhnya OFF, daripada dioperasikan di model linear.
Sebuah MOSFET beroperasi dengan tahanan terendahnya ketika sepenuhnya ON dan maka
(kecuali ketika sepenuhnya OFF) memiliki disipasi daya terendahnya ketika berada pada
keadaan itu (cepat panas, sehingga hanya baik untuk pensaklaran). Dibandingkan dengan
sejawatnya kelas AB, penguat kelas-D kurang mengizinkan penggunaan Heat sink untuk
MOSFETnya dan juga mengurangi secara signifikan penggunaan daya masukan yang
diperlukan, menghasikan desain power supply berkapasitas daya rendah (yang sering dipakai
pada sistem audio mobil).
Proses modulasi sinyal input mejadi PWM membutuhkan sinyal berupa gelombang gigi gergaji yang
dibandingkan dengan sinyal input audio oleh bagian comparator. Proses modulasi pada power amplifier
kelas D menggunakan rangkaian buck converter yang mendapat input berupa gelombang gigi gergaji dan
sinyal input audio seperti terlihat pada gambar diatas. Bentuk Gelombang PWM Power Amplifier Kelas D
Teknik modulasi pada sistem power amplifier kelas D memerlukan sebuah generator
gelombang segitiga dan komparator untuk menghasilkan sinyal PWM yang proporsional
terhadap amplitudo sinyal input. Pola sinyal PWM hasil dari modulasi ini ditunjukan pada
gambar diatas. Pulsa PWM tersebut digunakan untuk mendrive power transistor swicthing
pada power amplifier kelas D sesuai bagiannya (high side dan low side). Karena transistor
switching mendapat drive dari sinyal yang berbentuk pulsa maka transistor switching pada
power amplifier kelas hanya memiliki 2 kondisi ON dan OFF saja. Pada bagian akhir power
amplifier kelas D pulsa PWM yang dikuatkan tersebut diubah menjadi gelombang sinus
(sinyal audio) oleh LPF (Low Pass Filter) Kelebihan Power Amplifier Kelas D Kelebihan
power amplifier kelas D terletak pada efisiensinya, dimana efisiensi daya pada power
amplifier kelas D berada pada 90-95%. Efisensi tinggi pada power amplifier kelas D
diperoleh karena power transistor pada power amplifeir kelas hanya menguatkan sinyal
sesuai keperluan saja. Transistor power tidak mengalami masa transisi sedikitpun, hanya
memiliki 2 kondisi yaitu ON dan OFF saja sesuai pulsa PWM yang diberikan. Dalam konsep
yang ideal power amplifier kelas D dapat memiliki efisiensi 100%, berkurangnya effisiensi
menjadi 90-95% tersebut karena faktor tidak idealnya komponen yang digunakan dan
proses conversi kembali dari bentuk PWM menjadi sinusoidal lagi oleh LPF (Low Pass
Filter) pada bagian akhir power amplifier kelas D. Power amplifier kelas D baik digunakan
sebagai power amplifier untuk nada rendah saja (low tone) seperti power untuk subwoofer,
karena reproduksi sinyal audio untuk nada menegah (vokal) dan tinggi (treble) pada power
amplifier kelas D tidak bagus. Reproduksi sinyal audio pada nada menengah (mid tone) dan
nada tinggi (high tone) pada power amplifier kelas D disebabkan oleh proses conversi
sinyal sinusoidal menjadi pulsa PWM dan proses conversi pulsa PWM menjadi sinyal
sinusoidal kembali.
Amplifier Tradisional/Kuno
Analogi Penguat D