Biologi Sel
Ekologi
Zoologi
o Fisiologi Hewan
o Sistem Organ
o Jaringan Hewan
o Organ Reproduksi
o Sistem Endokrin
Mikrobiologi
Biokimia
Fungi
Tumbuhan
o Fisiologi Tumbuhan
o Struktur Tumbuhan
o Pterydophyta
Home » Biologi Sel » Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Bentuk Tabel
Bakteri adalah sel prokariot yang khas, uniseluler dan tidak mengandung struktur yang
terbatasi membran di dalam sitoplasmanya. Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan
metoda pewarnaan gram menjadi dua kelompok besar, yaitu bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif. Pewarnaan ini membedakan bakteri berdasarkan karakteristik fisik dan kimia
dinding selnya.
Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet
sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan
mikroskop. Sedangkan gram positif akan akan berwarna ungu. Bakteri gram positif seperti
Staphylococcus aureus hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding
sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90 % dari dinding sel tersebut tersusun atas
peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat. Di sisi lain,
bakteri gram negatif memiliki sistem membran ganda dimana membran plasmanya diselimuti
oleh membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan,
yang terletak di antara membran dalam dan membran luar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar berikut.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri gram positif
dan bakteri gram negatif:
Staphylococcus
Streptococcus
Enterococcus
Bacillus
Corynebacterium
Nocardia
Clostridium
Actinobacteria
Listeria
Sedangkan bakteri yang termasuk ke dalam bakteri gram negatif jenis-jenisnya yaitu:
Setiap spesies streptokokus adalah unik karena jenis dan konfigurasi struktural
polisakarida dinding sel yang mungkin berbeda. Sebuah bakteri dengan dinding sel
yang terdiri atas hanya 40% peptidoglikan dapat dianggap gram positif asalkan dapat
diwarnai dengan pewarnaan gram. Sebuah contoh adalah Mycobacterium yang
memiliki dinding sel yang terdiri dari 60% asam mycolic (lipid lilin), dengan sisanya
(40%) menjadi peptidoglikan. (Shagam 2006; Wheelis 2007)
Ciri bakteri Gram-negatif
Kehadiran membran luar dan kepemilikan hanya beberapa lapis peptidoglikan di
dinding sel membedakan bakteri Gram-negatif dari Gram-positif. Lipid kovalen
terkait dengan protein yang disebut lipoprotein adalah molekul yang mengikat
peptidoglikan ke membran luar. Peptidoglikan ini terletak di periplasm, ruang berisi
cairan yang terletak antara membran plasma dan membran luar. Sebuah jumlah yang
tinggi enzim degradatif dan protein transpor ditemukan di periplasma. Tidak seperti
dinding sel Gram-positif, kita tidak dapat menemukan asam teichoic di dinding sel
Gram-negatif. Selain itu, dinding sel bakteri Gram-negatif lebih rentan terhadap
kerusakan mekanis karena jumlah rendah dari peptidoglikan. (Shagam 2006; Wheelis
2007)
Membran luar dari bakteri Gram-negatif terdiri dari lipopolisakarida (LPS),
fosfolipid, dan lipoprotein. Hal ini memainkan peran yang sangat penting dalam
kelangsungan hidup bakteri di bawah tekanan lingkungan. Misalnya, mencegah
seluruh bakteri dari yang phagocytosed (misalnya oleh makrofag) karena muatan
negatif yang kuat. Mekanisme menghindari fagositosis melibatkan jalur biokimia
yang kompleks yang bukan ruang lingkup artikel ini. Selain itu, membran luar
berfungsi sebagai penghalang bagi bakteri terhadap efek merusak dari berbagai
antibiotik (misalnya eritromisin, penisilin, amoksisilin), enzim pencernaan seperti
enzim lisosom, logam berat, zat deterjen, garam empedu, dan beberapa pewarna.
(Shagam 2006; Wheelis 2007).
Hal ini, bagaimanapun, perlu bahwa membran luar tidak benar-benar membatasi ke
pintu masuk molekul karena dapat membahayakan kesehatan bakteri jika nutrisi
penting tidak bisa masuk sitoplasma. Membran luar sebenarnya permeabel terhadap
nutrisi karena adanya porins, protein yang membentuk saluran menuju sitoplasma.
Porins memungkinkan masuknya molekul berharga, seperti disakarida, nukleotida,
peptida, asam amino, zat besi, dan vitamin B12 tetapi mencegah masuknya molekul
lain, terutama yang lebih besar.
Komponen polisakarida LPS membran luar yang berfungsi sebagai antigen bakteri
dan sangat membantu dalam mengidentifikasi spesies bakteri Gram-negatif di
laboratorium. Ada tes laboratorium tertentu yang mendeteksi antigen spesifik untuk
spesies tunggal. Para LPS karena itu cukup berarti dalam diagnosis medis infeksi
patogen. (Shagam 2006; Wheelis 2007).