576 C 59 Ad 03 Cfbgis
576 C 59 Ad 03 Cfbgis
Materi I
Pengertian GIS
1
BAB I
PRNDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu menggunakan GPS.
Mahasiswa mampu membuat peta digital
Mahasiswa mampu mengaplikasikan SIG dalam keadaan nyata.
2
BAB II
PEMBAHASAN
b) kompilasi data,
c) penyimpanan data,
f) manipulasi data,
1. Data Raster
Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat
(grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Foto digital seperti areal
fotografi atau foto satelit merupakan bagian dari data raster pada peta. Raster
mewakili data grid continue. Nilainya menggunakan gambar berwarna seperti
fotografi, yang di tampilkan dengan level merah, hijau, dan biru pada sel. Pada
3
data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang
disebut sebagai pixel (picture element). Resolusi (definisi visual) tergantung pada
ukuran pixel-nya, semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan
oleh sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster dihasilkan dari sistem
penginderaan jauh dan sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang
berubah secara gradual seperti jenis tanah, kelembaban tanah, suhu, dan lain-
lain.Peta Raster adalah peta yang diperoleh dari fotografi suatu areal, foto satelit
atau foto permukaan bumi yang diperoleh dari komputer. Contoh peta raster yang
diambil dari satelit cuaca.
Pada model data raster, matriks atau array diurutkan menurut koordinat
kolom (x) dan barisnya (y). Pada sistem koordinat piksel monitor komputer, titik
asal sistem koordinat raster terletak di sudut kiri atas. Nilai absis (x) akan
meningkat ke arah kanan, dan nilai ordinat (y) akan membesar ke arah bawah –
seperti terlihat pada gambar di atas. Walaupun demikian. sistem koordinat ini
sering pula ditransformasikan sehingga titik asal sistem knordinat rerletak di sudut
kiri bawah, makin ke kanan nilai absisnya (x) akan meningkat. dan nilai
ordinatnya (y) makin meningkat jika bergerak ke arah atas.
Entiry spasial raster disimpan di dalam layer yang secara fungsionalitas
direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Contoh sumber-sumber entity spasial
raster adalah citra satelit, misalnya NOAA. Spot, Landsad Ikonos, dll. Kemudian
citra radar, dan model ketinggian dijital seperti DTM atau DEM dalam model data
raster.
2. Data Vektor
Pada model data vektor, unsur geografik disajikan secara digital seperti
bentuk visualisasi/penyajian dalam peta hardcopy. Model data vektor
menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan :
1.Titik-titik.
Entity titik meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan
dengan koordinat. Di samping koordinat-koordinat, data atau informasi yang
diasosiasikan dengan ‘titik’ tersebut juga harus disimpan untuk menunjukkan
jenis titik yang bersangkutan.
2. Garis-garis atau kurva.
4
Entity garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur-unsur linier yang
dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh
dua titik koordinat atau lebih.
3. Poligon/luasan beserta atribut-atributnya.
Cara yang paling sederhana untuk merepresentasikan suatu poligon adalah
pengembangan dari cara yang digunakan untuk merepresentasikan arc yang
sederhana yaitu merepresentasikan setiap poligon sebagai sekumpulan koordinat
(x,y) yang membentuk segmen garis, dimana mempunyai titik awal dan titik akhir
segmen garis yang sama (memiliki nilai koordinat yang sama).
Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model
data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Di
dalam model data spasial vektor, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan
titik-titik terurut yang dihubungkan. Sedangkan luasan atau poligon juga disimpan
sebagai sekumpulan list titik-titik, tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik
akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama dengan syarat poligon tersebur
tertutup.
Representasi vektor suatu objek merupakan suatu usaha di dalam
menyajikan objek yang bersangkutan sesempurna mungkin. Untuk itu, ruang atau
dimensi koordinat diasumsikan bersifat kontinyu yang memungkinkan semua
posisi, panjang dan dimensi didefinisikan dengan presisi.
Diatas merupakan contoh data titik , data garis dan data luasan
Karakteristik Raster
Resolusi suatu data raster akan merujuk pada ukunan permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh setiap piksel. Makin kecil ukuran atau luas permukaan
bumi yang dapat direpresentasikan oleh setiap pikselnya, makin tinggi resolusi
spasialnya.
Piksel-piksel di dalam zone atau area yang sejenis memiliki nilai (isi piksel atau
ID number) yang sama.
Pada umumnya, lokasi di dalam model data raster, diidentifikasi dengan
menggunakan pasangan koordinat kolom dan baris (x,y).
Nilai yang merepresentasikan suatu piksel dapat dihasilkan dengan cara sampling
yang berlainan:
5
v Nilai suatu piksel merupakan nilai rata-rata sampling untuk wilayah yang
direpresentasikannya.
v Nilai suatu piksel adatah nilai sampling yang berposisi di pusat (atau di tengah)
piksel yang bersangkutan.
v Nilai suatu pikset adatah nilai sample yang tertetak di sudut-sudut grid.
Karakteristik Vektor
Dalam model data vektor :
Titik distrukturisasi dan disimpan (direcord) sebagai satu pasang
koordinat (x,y).
Garis distrukturisasi dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y)
yang berurutan.
Luasan distrukturisasikan dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat
(x,y) yang berurutan yang menyatakan segmen-segmen garis yang menutup
menjadi suatu poligon.
Perbandingan Data Raster dan Data Vektor
Model Data Raster
no Kelebihan Kekurangan
1 Memiliki struktur data yang Secara umum, mernenlukan ruang
sederhana. atau tempat penyimpanan (disk) yang
besar di komputer. Banyak terjadi
redudancy data baik untuk setiap
layer-nya maupun secara keseluruhan.
2 Mudah dimanipulasi dengan Penggunaan ukunan grid yang lebih
menggunakan fungsi-fungsi besar untuk menghemat ruang
matematis sederhana (karena penyimpana akan rnenyebabkan
strukturnya sederhana seperti kehilangan informasi dan ketelitian
matrik bilangan biasa
3 Teknologi yang digunakan cukup Sebuah citra raster hanya mengandung
murah dan tidak begitu kompleks satu tematik saja — sulit digabungkan
sehingga pendapat membuat dengan atribut atnibut tainnya dalam
sendiri program aplikasi yang satu layer.
menggunakan citra raster.
6
4 Compatible dengan citra-citra Tampilan atau representasi, dan
satelit pengindraan jauh dan akurasi posisinya sangat bergantung
semua image hasil scanning data pada ukuran pikselnya
spasial.
5 Overlay dan kombinasi data Sering mengalami kesalahan dalam
spasial raster dengan data inderaja menggambarkan bentuk dan ganis-
mudah dilakukan. garis batas-batas suatu objek sangat
bergantung pada resolusi spasialnya
dan toleransi yang diberikan.
6 Metode untuk mendapatkan citra Sangat sulit untuk merepresentasikan
raster Iebih mudah (baik melalui hubungan topologi (juga network).
scanning dengan scanner segala
ukuran yang sudah beredar luas,
maupun dengan menggunakan
citra satelit atau konversi dan
format
7 Gambaran permukaan bumi dalam Metode untuk mendapatkan format
bentuk citra raster yang didapat data vektor melalui proses yang lama,
dan radar atau satelit pengindraan cukup melelahkan dan relatif mahal.
jauh
7
dikandung oleh satu layer, banyak untuk mernbuat programnya sendiri
peta tematik lain yang dapat untuk memenuhi kebutuhan
dihasiikan sebagai peta aplikasinya. Hal ini disebabkan oleh
turunannya. struktur data vektor yang lebih
kompleks dan prosedur-prosedur
fungsi dan analisisnya memerlukan
kemampuan yang tinggi karena lebih
sulit dan rumit.
4 Hubungan topologi dan network Tidak compatible dengan data citra
dapat dilakukan dengan mudah. satelit pengindraan jauh
5 Representasi grafis data spasialnya Memerlukan perangkat lunak dan
sangat mirip dengan peta garis perangkat keras yang lebih mahal
buatan tangan manusia.
6 Memiliki batas-batas yang teliti, Overlay beberapa layer vektor secara
tegas dan jelas sehingga sangat simultan memerlukan waktu yang
baik untuk pembuatan pela-peta relatif lama.
administrasi dan persil tanah
milik.
7 Memiliki resolusi spasial yang Tidak compatible dengan data citra
tinggi. satelit pengindraan jauh.
8
diatas muka bumi (diudara) dan dibawah permukaan bumi. Data spasial memiliki
dua jenis tipe yaitu vektor dan raster. Model data vektor menampilkan,
menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-
garis atau kurva, atau poligon beserta atribut-atributnya. Model data Raster
menampilkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks
atau piksel – piksel yang membentuk grid. Pemanfaatan kedua model data spasial
ini menyesuaikan dengan peruntukan dan kebutuhannya.
9
Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana;
Bidang sosial
Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola
pembangunan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam
bidangsosial SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut:
10
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan :
11
DAFTAR PUSTAKA
12
Laporan Resmi
Materi II
Track and Point
13
Bab I
Pendahuluan
I.I Latar Beakang
Pengukuran koordinat bumi telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat dengan penggunaan perangkat GPS (Global Positioning System). GPS
adalah perangkat system navigasi (kedudukan koordinat) berdasarkan satelite.
Pada tahun 1978 diluncurkan satelite GPS (NAVSTAR, the official U.S.
Department of Defense name for GPS) merupakan satelite pertama yang
dipergunakan dalam pengukuran GPS. Pada awalnya, pembuatan GPS hanya
dipergunakan untuk kebutuhan militer, tetapi pada tahun 1980, pemerintah AS
mengijinkan sistem tersebut dipergunakan untuk keperluan sipil. Dan pada tahun
1994 telah diluncurkan 24 satelite untuk keperluan sipil. Penggunaan GPS dalam
GIS Pertanian sangat membantu di dalam penentuan koordinat object potensi
sumberdaya lahan, pembuatan jalur rintisan, penentuan batas satuan tanah.
Tujuan Instruksional Khusus pemberian materi ini adalah setelah mendapatkan
modul ini, para mahasiswa diharapkan dapat :
a. Memahami Prinsip Kerja GPS dan Komponen GPS
b. Mengoperasikan GPS
c. Melakukan tracing area dan atau menentukan routing dengan point
14
Bab II
Hasil dan Pembahasan
2.1 Tracking
Apakah tracking dengan GPS itu? Tracking dalam peristilahan global
positioning system (GPS) adalah melakukan akuisisi data koordinat secara
otomatis berdasarkan jalur yang kita lalui dan data tersebut disimpan dalam kartu
memori GPS secara otomatis pula.
Ini adalah teknik standar perolehan data koordinat, tetapi jika anda tidak
dapat berhenti secara langsung, ataupun harus bergerak terus, maka anda dapat
menggunakan fasilitas Man Over Board (MOB) untuk memperoleh/capturing data
koordinat/waypoint. Seperti misal anda berada diatas kapal atau sampan. Cara
MOB ini dengan menekan tombol Find agak lama untuk melakukan Marking,
dan tekan Enter untuk menampilkannya arah lokasi anda ke titik MOB didalam
peta GPS.
15
Laporan Resmi
Sistem Informasi Geografi
Materi III
Mengedit Track and Point
16
Bab I
Pendahuluan
I.I Latar Belakang
Graphic Map menunjukkan peta dasar (basemap) dan peta detail yang
telah anda install dan tidak terkunci. Basemap berisi kota-kota besar, jalan, dan
jalan besar, kadang-kadang peta detail juag berisi jalan kecil, alamat,
persimpangan dan titik-titik yang dipenting. Waypoints, rute, dan lintasan yang
telah anda tranfer dari GPS atau ciptakan dalam MapSource nampak pada Graphic
Map. Rute nampak sebagai garis berwarna pada Graphic Map; rute yang tidak
terpilih nampak dalam warna pucat (purple). Waypoints tampakdengan simbol
dan nama. Lintasan tanpak sebagai garis-garis putih. Points of Interest tampak
sebagai simbol. Nama dari beberapa Points of Interest tampak pada peta dalam
sebuah font yang berbeda dibandingkan dengan nama-nama waypoint. Ketika
anda memilih sebuah item pada peta atau dalam data tabs, item terpilih tersebut
akan disorot dalam warna kuning.
1.2 Tujuan
Tujuan Instruksional Khusus pemberian materi ini adalah setelah
mendapatkan materi ini, para mahasiswa diharapkan dapat :
a. Mengoperasikan program MapSource untuk mengedit track hasil transfer dari
GPS
b. Memahami dengan benar pengertian Track dan Route
c. membuat route dari hasil tracking dan point dengan GPS
d. Mentranfer file ke format lain khususnya .dxf
17
Bab II
Hasil dan Pembahasan
2.1 Edit Track dan Route
Sebelum anda melakukan edit track atau route, terlebih dahulu atur display setting
dari menu MapSource. Untuk menampilkan menu edit track atau route dalam
layar MapSource, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Buka program MapSource
2. Klik menu View maka muncul dropdown window view.
3. Geser kursor kebawah untuk memilih Show Toolbars maka pilihan toolbars
muncul, beri tanda centang pilihan yang ingin ditampilkan, seperti gambar
dibawah:
Edit track dilakukan untuk menentukan presisi garis track dalam gambar yang
ditayangkan oleh MapSoure dalam Graphic Map. Peta hasil editing ini digunakan
untuk mengkompilasi peta lain yang dikerjakan melalui program pengolah gambar
lain. Dalam kata lain untuk menentapkan titik ikat dengan koordinat bumi.
Langkah mengedit gambar peta dapat dilakukan dengan cara:
1. Klik gambar pensil pada menu edit track
2. Letakkan tepat diatas salah satu waypoint.
3. Geser mouse sampai berimpit dengan waypoint berikutnya dan klik, lanjutkan
lagi menggeser mouse dan lanjutkan langkah berikutnya sampai semua waypoint
terhubung dan lanjutkan ke waypoint pertama dan klik.
5. Bila semua waypoint telah terhubung maka akan terbentuk suatu poligon
(areal) dan akhiri dengan menekan tombol Esc.
6. Simpan gambar tersebut sebagai route.
18
Laporan Akhir Sistem Informasi Geografis
Materi IV
Pengenalan Arcmap
19
BAB I
PENDAHULUAN
20
1.2 Tujuan
Tujuan dari materi ini adalah
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
22
ArcInfo, memiliki kemampuan sebagaimana ArcEditor dengan
tambahan fungsi manipulasi data, penyuntingan, dan analisis.
ArcCatalog , tool untuk menjelajah (browsing), mengatur
(organizing),membagi (distribution) mendokumentasikan data
spasial maupun meta data dan menyimpan (documentation) data –
data SIG.
ArcGIS itu sangat berguna dalam berbagai bidang kehidupan dan lebih unggul
daripada sistem informasi biasa. Misalnya :
23
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
24
BAB IV
1. Klik Start > Programs > ArcGIS > ArcMap atau double klik icon
membuka Project baru (open new map), membuka format yang telah
disediakan (template), atau membuka sebuah Project document yang
25
3. Pilih An Existing Map, kemudian klik di Browse for Maps untuk
melihat Project document yang telah ada lanjutkan dengan klikOK.
26
4. Arahkan pada directory d:\TBI GIS Training\Workspace dan pilih
fileProject
dengan nama PetaAdministrasiRiau
27
Table of Data Frame
Contents
6. Selanjutnyakitaakanmelihatserangkaiandataset(shapefileatauimage)
a. KotaProvnas_font_point
b. Negara_polygon
28
c. Indonesia_polygon
d. Bps_riau_district2003
e. Laut Nas1_region
f. tbi_riauproject_esri_srtm.img
29
4. Geser kursor di atas point Kota pada peta. Perhatikan, ArcMap akan
menampilkan nama kota. Data atribut dalam layer kota akan
ditampilkan melalui MapTips.
7. Perhatikan, pada saat kita memperbesar peta, maka nama kota akan
muncul. Data atribut ini ditampilkan sebagai label, dan hanya dapat
terlihat pada skala yang sudah ditetapkan. ArcMap memiliki
kemampuan untuk mengatur tampilan layer pada skala yang
ditetapkan dan berpengaruh pada keakuratan data spasial dengan
skala tertentu. Sebagai contoh beberapa feature tidak dapat diberi
label secara tepat pada perbesaran yang terlalukecil.
8. Apabila ada keterangan feature yang tidak muncul, klik kanan pada
layer, properties, pada tab display checklis show map tips. Show
map tips baru dapat digunakan apabila layer tersebut mempunyai
index(ArcCatalog).
30
4.3 PenyusunanLayer
31
gambar yang memperlihatkan poligon sebaran kabupaten di
PropinsiRiau.
1. Non−aktifkanlayerbps_riau_district2003
2. Non aktifkan semua layer kecuali layer image atau layer yang
berekstensi
*.img, yaitu salah satu tipe data berbeda yang digunakan dalam SIG.
Tipe data ini dikenal sebagai data raster, atau data image. Klik Full
4. Perbesar (zoom in) hanya pada daerah Riau. Pada skala ini kita dapat
melihat keterbatasan sebuah data raster(image).
5. Data raster maupun data vektor tidak cukup detil untuk digunakan
pada skala tertentu yang memiliki keterbatasan pada skalatertentu.
32
6. Klik File menu dan pilih exit. Akan muncul kotak dialog yang berisi
pertanyaan apakah kita mau menyimpan perubahan pada dokumen.
Pilih No.
Kita akan mulai melihat perbedaan view data dalam ArcMap. View
adalah window yang akan paling sering digunakan dibandingkan window
lainnya di ArcGIS. Langkah − langkah pengoperasian ArcMap sebagai berikut:
Klik tombol Start > Program > ArcGIS > ArcMap atau dengan mengklik
icon ArcMap pada layar desktopanda.
1. Dari Startup dialog box pilih An Existing Map, pilih Browser for Maps
dan klikOK
4. Dua data frame dalam map dokumen tersebut – dapat diperhatikan pada
list Tabel of content. Perhatikan Inset Data Frame – frame yang aktif
akan berwarna hitamtebal.
5. Data−dataframeiniakanmunculpadatabelofcontentlayarmonitoranda.
6. Untuk mengaktifkan layer klik kanan pada layer tersebut, misalkan pada
layer Detail Data Frame. Sebuah menu box akan muncul. Pilih Activate
33
maka pada layar monitor akan tampil Inset Data Frame sebuah petaRiau.
7. Pada Table of Content untuk map document yang terdapat 2 data frame,
keduanya memperlihatkan layer dan cover area yang berbeda. Perhatikan
data yang ditampilkannya. Sebagai indikasi frame yang aktif adalah
tulisan tebalhitam.
9. Kedua data frame dapat langsung dilihat pada layout view – ArcMap’s
desktop publishingenvironment.
10. Untuk melihat view yang berbeda hanya dengan mengklik view −>layout
view atau tombol Layout View pada sudut kiri bawahArcMap:
34
11. ArcMap sekarang menampilkan frame yang sama seperti yang anda
lihat pada data view. Pada layout view yang terlihat akan sama
dengan hasil yangakandi−printnantinya.
12. Pada data frame anotasi tidak tepat di atas feature tetapi berada di
13. Klik tombol Data View, pada tombol kiri layout untuk kembail ke
mapview.
35
c
2. Sekarang lihat setiap fungsi dari tombol pada toolbar navigation,
dan coba pahami bagaimana penggunaannya. Perlu diperhatikan
juga bahwa tidak semua tombol tersedia pada toolbar, untuk
menemukannya adalah dengan menggunakan tool tips. Berikut
ini adalah fungsi dari tombol toolbarNavigation:
3. Sekarang buka kembali map view untuk menampilkan data view
Propinsi
Riau.Untukmembuatnyaandadapatmenggunakanpre−definedbook
mark
36
yang telah di set−up dalam map document. Klik menu view, pilih
Bookmark
2. Kemudian klik sebuah sebuah layer Kota point, dari hasil identify
akan muncul keterangan seperti kotak dialog dibawahini:
1. Pada layer jalan (layer line) klik kanan dan pilih Properties pilih tab
Symbology.
3. UntukmelakukansettingsimboldanwarnapadafeaturePointmaupun
Polygon digunakan prosedur yang sama.
Pada Layer Properties kita dapat mengatur skala sehingga suatu layer
dapat ditampilkan dengan skala tertentu yang kita inginkan langkah–langkahnya
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
http://laminer10science.blogspot.co.id/p/panduandasar-arcgis-
dimanapada_8383.html
https://sabrinahelper.wordpress.com/2014/10/25/makalah-singkat-tentang-
software-arcgis/
Materi V
Mengenal ArcCatalog
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Mengetahui ArcGis itu sendiri dalam Sig sehingga dengan mengetahui dan
mengenal ArcGis, kita dapat mengetahui kemudahan yang ada dalam Arcgis
tersebut sehingga memudahkan kita untuk melaksanakan memetakan suatu
wilayah yang kita ingin kan
1.Pengertian
ArcGIS adalah paket perangkat lunak yang terdiri dari produk perangkat
lunak sistem informasi geografis (SIG) yang diproduksi olehEsri.
3. Pastikan Anda memilih map doc dan kemudian pilih document latihan
4. Peta akan menampilkan latihan . Sekarang perhatikan peta pada data view.
5. Dua data frame dalam map dokumen tersebut – dapat diperhatikan pada list
Tabel of Content.Perhatikan Detail Data Frame – frame yang aktif akan berwarna
hitam tebal.
6. Data-data frame ini akan muncul pada Tabel of content layar monitor anda.
7. Untuk mengaktifkan layer klik kanan pada layer tersebut. Misalkan pada layer
Overview Data Frame.Sebuah kotak menu akan muncul. Pilih Activate, maka
pada layar monitor akan tampil Overview
8. Pada Table of Content untuk map document yang terdapat dua data frame.
Keduanya memperlihatkan layer dan cover area yang berbeda. Perhatikan data
yang ditampilkan. Sebagai indikasi frame yang aktif adalah tulisan tebal hitam.
9. Untuk melihat view yang berbeda, caranya dengan mengklik tombol Layout
View pada sudut kiri ArcMap:
12. ArcMap sekarang menampilkan frame yang sama seperti yang Anda lihat
pada data view. Pada layout view yang terlihat akan sama dengan hasil yang akan
dicetak atau print nantinya.
13. Pada data frame Annotation tidak tepat di atas Feature, tetapi berada di atas
data frame saja.
4. Klik tombol Data View pada tombol kiri layout untuk kembali ke map view.
2.6. Mengolah Peta
1. Arahkan kursor ke tombol tersebut.
1. Kemudian klik sebuah sebuah layer Dari hasil identify akan muncul
keterangan seperti kotak dialog di bawah ini
4. Kotak dialog Data Frame Properties akan muncul, kemudian klik pada tab
Coordinate System
5. Sistem koordinat pada data frame saat ini adalah
WGS_1984_UTM_Zone_46N.
6. Pada bagian bawah kotak dialog yang ditampilkan terdapat bagian yang
bertuliskan Layers..
7. Kemudian klik tanda + pada masing-masing layer peta dan perhatikan
bahwa data yang tersimpan memiliki koordinat sistem yang berbeda-beda, tetapi
ArcMap menampilkan semua pada satu sistem koordinat, yaitu WGS_1984_UTM
_Zone_46N.
8. Untuk mengubah tampilan sistem koordinat, gunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Pada tab Select a coordinate system klik Predefined, kemudian klik
Projected Coordinate System.
2. Klik UTM kemudian klik WGS 1984 dan pilih WGS 1984 UTM Zone
3.6.3. Pengaturan Koordinat Baca
1. Gunakan tombol Zoom In untuk memperjelas pada sebuah view yang
menampilkan Peta Aceh
Besar.
2. Gerakan kursor Anda pada map view dan perhatikan pada kotak posisi di
bawah data frame. Di situ akan tampak posisi koordinat dari kursor Anda.
3. Untuk kepentingan-kepentingan tertentu, jika Anda menghendaki
pembacaan koordinat dalam bujur dan lintang sedangkan yang tertera di layar
adalah dalam satuan meter, maka untuk mengubahnya ikutilah langkah-langkah
2.Pada Create New Shapefile dialog, ganti nama fileyang akan kita edit menjadi
apa . Ada tiga jenis
feature, yaitu titik, poligon dan garis. Pilih Feature Type menjadi Point. Klik pada
tombol Edit untuk menentukan sistem koordinat
4. Kemudian sistem koordinat yang relevan, caranya klik Edit kemudian
muncul kotak dialog Spatial Reference Properties. Setelah itu klik Select untuk
menentukan sistem koordinat yang akan Anda gunakan.
5. Untuk sistem koordinat geografis, dapat memilih World. Lalu pilihlah
Spatial References WGS 1984.prj, simpan perubahan yang Anda telah lakukan
dengan cara klik Apply
6. Jika yang ingin menggunakan sistem koordinat UTM 46N, caranya sama
dengan cara sebelumnya. Namun pada saat Anda mendapatkan kotak dialog
pilihan sistem koordinat, pilihlah Projected Coordinate Systems. Kemudian Anda
dapat memilih UTM sebagai Spatial Referencenya. \
7. Jika yang ingin menggunakan sistem koordinat UTM 46N, caranya sama
dengan cara sebelumnya. Namun pada saat Anda mendapatkan kotak dialog
pilihan sistem koordinat, pilihlah Projected Coordinate Systems. Kemudian Anda
dapat memilih UTM sebagai Spatial Referencenya. Selanjutnya Anda pilih sistem
1. Anda akan membuat sebuah personal geodatabase baru. Database ini akan
digunakan untuk
menyimpan data Aceh Besar.
2. Pada Catalog Klik kanan pada C:\BasicArcGIS\Data, pilih New >Personal
Geodatabase. Nama
geodatabase “acehbesar.mdb
3.7.4. Membuat Feature Classes
melakukan penyusunan Feature classes untuk memuat data/atribut baru.
4.1 Kesimpulan
ArcGIS adalah paket perangkat lunak yang terdiri dari produk perangkat
lunak sistem informasi geografis (SIG) yang diproduksi olehEsri.
ArcGIS adalah paket perangkat lunak yang terdiri dari produk perangkat
lunak sistem informasi geografis (SIG) yang diproduksi olehEsri.
4.2` SARAN
Materi VI
Retifikasi Peta
Prosedur Rektifikasi:
Langkah-langkah dalam melakukan rektifikasi peta adalah sebagai berikut :
1. Scanning peta analog rupa bumi MADIUN LBR 1508-231 dengan resolusi
sekitar 300-600 dpi.
2. Edit hasil scanning dengan software mengolah gambar Photoshop.
3. Buka ArcMap 9.3 dengan klik Start > All Program > ArcMap (Win XP), Start
> Panah Bawah, gulung untuk menemukan ikon ArcMap > double klik
ArcMap (Win 8) atau doule klik ikon (
4. Pada saat ArcMap dijalankan, maka akan terlihat kotak dialog Startup yang
akan memberikan pilihan untuk memulai sebuah sesi pekerjaan. Kita dapat
memilih: membuka Project baru (A new empty map), membuka format yang
telah disediakan (A template), atau membuka sebuah Project yang telah dibuat
sebelumnya (An existing map).
5. Pilih A new existing map, klik ceckbox Do not show this dialog again dan
akhiri dengan klik Button OK. Maka layar ArcMap akan terbuka.
2. Pilih file yang akan ditambahkan, misalnya MADIUN LBR 1508-231. Jpg
dan akhiri dengan klik Add. Maka akan muncul window peringatan
unknown spatial reference seperti berikut: dan klik OK.
4. Letakkan kursor pada MapView diatas peta, dan klik kanan mouse, maka
akan muncul menu pilihan dan pilih Data Frame Properties, maka akan
muncul windows Data Frame Properties sebagai berikut:
11. Dari menu utama klik View > Toolbar > Pilih Georefering bila belum aktif.
12. Pada toolbar georefering kik ikon Add Control Point
15. Isikan nilai Longitude degree, minute and Second sesuai dengan nilai
koordinat titik yang di klik tadi, dan akhiri dengan klik OK.
16. Gambar di Map View akan hilang. Klik kanan pada MADIUN LBR 1508-231
dan pilih Zoom to Layer. Maka gambar akan ditampilkan kembali.
17. Ulangi langkah no 15 dan 16 untuk tiga titik kontrol yang lain dan usahakan
tidak sejajar secara vertikal atau horisontal.
18. Setelah selesai semua, klik View Link Table ( )yang ada di toolbar
georeferencing, mala akan tampil window View Link Tabel sebagai berikut:
Materi VII
Menyiapkan Shapefile
4.1 Hasil
Hasil yang didapat dari pembuatan Shapefile pada aplikasi Arcgis adalah
beberapa layer shapefile pada ArcMap yang akan digunakan untuk mendigitasi
peta. Sehingga, pada ArcMap terdapat layer – layer untuk mendigitasi peta sesuai
kebutuhan.
4.2 Pembahasan
Shapefile dibuat untuk melengkapi layer – layer pada peta. Hal ini sangat
berguna untuk memperjelas berbagai data yang akan dijadikan informasi.
Shapefile dibuat berdasarkan layer – layer yang dibutuhkan dalam sebuah peta,
misal saja Sawah Irigasi dan Sawah Tadah Hujan. Maka Shapefile yang dibuat
hanya 2 shape file saja jika data yang diperlukan dalam sebuah peta hanya Sawah
tadah hujan dan sawah irigasi.
Untuk menunjukkan sebuah wilayah, biasanya Shapefile akan dibuat
menggunakan feature polygon, dan jika peta yang akan dilakukan digitasi
erbentuk garis seperti jalan atau sungai, maka feature yang digunakan adalah jenis
feature polyline. Jenis – jenis feature pada shapefile disesuaikan pada peta yang
akan didigitasi.
5.1 Kesimpulan :
Kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1. Shapefile memiliki beberapa feature yang dapat digunakan sesuai yang
diperlukan.
2. Shapefile berfungsi sebagai layer pada ArcMap untuk digitasi agar
didapat data dan dapat dijadikan Informasi.
Materi VIII
Editing Data
Materi X
Memasang Attribute Fiture
1.2 Tujuan
Tujuan Intruksional:
Tujuan Instruksional Khusus pemberian materi ini adalah setelah mendapatkan
materi ini, para mahasiswa diharapkan dapat :
a. Memahami dan mampu melakukan pemasangan atribute feature
b. Memahami tipe-tipe data atribute
c. Memahami dan mampu melakukan link ke database lain.
3. Untuk menambah Field klik Option > Add Field maka akan tampil
windows Add Field sebagai berikut:
4. Pada Textfield Name beri nama Field yang akan ditambahkan misalnya Lebar.
Pada Type, klik
panah dropdown dan misalnya pilih Float dan akhiri dengan klik OK.
5. Ulangi langkah nomor 3 dan 4 untuk menambah Field yang lain.
6. Untuk mengedit Field klik pada nama field, ikuti dengan Klik
Editor > Start Editing > Klik kanan Nama field > Properties. Maka
windows Field Properties akan tampil.
7. Pada Alias edit nama yang diberikan misalnya Lebar (m),
selanjutnya klik Button Numeric untuk memilih Number Format
sesuai dengan kategori Numeric, Rounding Number of Decimal
Places isikan misalnya 1 dan Alignment Right 5 caracter. Seperti
gambar dibawah. Akhiri dengan klik OK > klik Applay > klik OK.
8. Masukkan data-data dalam field-field yang dibuat tadi. Ingat setiap selesai
memasukkan data klik di
cell baris dibawahnya.
9. Klik Editor > klik Save Edit > klik Stop Editing.
12. Klik pada objek feature yang ingin di uji atributenya. Misalnya pada objek
Kali_Madiun, maka akan tampil atribute sebagai berikut: