Anemia Hemolitik Definisi -Defek konten internal RBC (Hemoglobinopati ec 1.Autoimun (AIHA) 1.Autoimun (AIHA)
Penurunan jumlah RBC akibat thalasemia) Tipe Hangat Tipe Hangat
penghancuran berlebih (umur -Defek genetic&lingkungan (autoimun; Def G6PD) Rx autoantibody suhu 37C Kortikosteroid (prednisone)
eritrosit<100 hari) baik karena -Infeksi (Malaria) Anamnesis-pemfis 1-1.5 mg/kgBB/hari
imun maupun non imun ↓ Anemia, ikterik, demam, urin gelap Immunosupresan:
Laju destruksi > sintesis RBC: (Hbnuria), spleno-hepatomegali, Azatioprin50-200 mg/hari
Klasifikasi Penurunan jumlah RBC Penunjang Siklofosfamid 50-150 mg/hari
1.Autoimun (AIHA) ↓ Hb<7 g/dl Transfusi hanya pada keadaan
Tipe Hangat Anemia normositik: Retikulosit 200000-600000/ul mengancam jiwa (Hb<3)
Tipe Dingin 1.Gejala umum anemia (↑HR, ↑RR, lemas, pucat) ADT: sferositosis
2.Paroxysmal cold hemoglobinuria 2.Hemolisis RBC ↑ Coomb’s test (+)IgG
3.AIHA terinduksi obat Bilirubin indirek ↑Jaundice
4.AIHA post transfusi *Hemoglobin dipecah menjadi heme & globin; Tipe Dingin Tipe Dingin
5.Anemia hemolitik non imun Heme diurai jadi Fe (dikembalikan ke RES limfa- Rx autoantibody suhu rendah Hindari dingin
hepar utk disimpan) & protoporfirin (diurai jadi Anamnesis-pemfis Klorambusil 2-4 mg/hari
gas CO-terekspirasi lewat udara & bilirubin Anemia splenomegali, akrosianosis (krn Cari penyebab sekunder
unconjugated akan terkonjugasi di aglutinasi intravascularbiru/ungu pada
heparbilirubin conjugatedempedu kulit jika terpapar suhu dingin) 2.Paroxysmal cold hemoglobinuria
urobilinogen (urin) &sterkobilinogen (feses) Penunjang Hindari dingin
3.Aktivasi komplemen (autoimun) Hb 9-12 g/dl Bila sifilis terapi dengan R/sifilis
Hemolisis intravascular(Hb bebas dalam Retikulositosis Azatioprin50-200 mg/hari
plasma) ADT: sferositosis, polikromatosis Siklofosfamid 50-150 mg/hari
a.diikat haptoglobinkomp Hb-Haptoclearance Coomb’s test (+)IgM
o/RES 3.AIHA terinduksi obat
b.diikathemopeksin(glikoproteinditangkap R/Hentikan obat
o/hepatosit) komp Hb-Hemopeksin clearance
o/RES 4.AIHA post transfuse
c.OksidasiMethemoglobinemia R/stop transfusi
d.GinjalHbnuria (↑filtrasi Hb di Pasang jalur IV
ginjal)Hemosiderinuria (besi yg disimpan di Cairan kristaloid NaCl 0.9%
tubulus ginjal terbuang di urin: tanda hemolisis
intravascular) 5.Anemia hemolitik non imun
4.Destruksi o/makrofag RES splenomegali R/Terapi penyebab dasarnya
R/Kortikosteroid
Immunosupresan
Splenektomi
DD:
2.Paroxysmal cold hemoglobinuria 3.AIHA terinduksi obat 4.AIHA post transfusi 5.Anemia hemolitik non imun
Jarang terjadi, hemolisis massif Anamnesis-pemfis Antibodi kadar rendah thdp Ag minor Herediter
berulang setelah terpapar udara Riw pengobatan, tanda2 hemolisis eritrosit 1.Defek enzim (def piruvat kinase)
dingin, berkaitan dgn sifilis Penunjang Demam, menggigil, sesak, mual muntah, 2.Defek jalur heksosa-monofosfat (def
Anamnesis-pemfis Hb ↓ shock G6PD)
Hemolisis paroksismal disertai Retikulositosis 3. Hb-opati (thalassemia)
demam, menggigil, myalgia, sakit Leukopenia 4.Defek membrane(sferosis herediter)
kepala, urtikaria Trombositopenia Didapat
Penunjang Coomb’s test (+) Mikroangiopati: TTP, DIC, Preeclampsia
Hbnuria, sferositosis, Hb-emia Infeksi: Malaria
Coomb’s test (+) Hbnuria Anamnesis-pemfis
Ab cold reacting IgG (+) Mudah lelah, pusing, sesak, ikterik,
splenomegali
Penunjang
Hb↓
Retikulositosis
ADT: sferositosis, sel target pada
thalassemia, schistosit pada peny hati
Hiperbilirubinemia
Anemia Definisi Vit B12+B12 cofactor (intrinsic factor) berikatan Anamnesis-Pemfis Suplementasi asam folat
Megaloblastik -Anemia ditandai adanya sel dengan reseptor di ileum terminalis diserap di Lemah, mudah lelah, nyeri kepala ringan, 1 mg/24 jam/oral (kalo permasalahan
megaloblast dalam sumsum tulang, ileum terminalis pucat, diare, glositis (buffy tongue/ lidah bukan di absorpsi)
disebabkan ggn pembentukan DNA merah spt daging), kelainan neurologi Dosis max 5 mg/24 jam/oral selama 4
pada inti eritroblast, o/karena def Vit B12&Asam folat berperan dlm : (neuropati perifer: mati rasa, kram, rasa bulan
vit B12 & Asam folat -pembentukan DNA inti RBC (def vit B12 tidak terbakar) Suplementasi vit B12
Etiologi seimbang maturasi sitoplasma&nucleus; maturasi Penunjang Hydroxycobalamin
-Nutrisi (vegetarian) inti juga jadi lbh lambat shg kromatin lbh longgar; Hb↓ 200 ug/24 jam/IM (karena ada ggn pd
-Kebutuhan ↑(ibu hamil, bayi, sel jd besar krn pembelahan sel lambat) Folat serum↓<4 mg/dl lambung)
pasien HD) -berperan dalam pembentukan myelin (def vit (N: 6-20 mg/dl) Atau
-Malabsorpsi: B12 menyebabkan neuropati perifer) Vit B12 ↓ <3 ng/ml 1000 mg/minggu (selama 7 minggu)
-Post gastrektomi>3 thn lalu ADT: Makrositik, retikulosit ↓
-Tumor gaster Dosis maintenance:
-Konsumsi PPI jangka panjang DD 200 mg/30 hari
-Anemia perniciosa (kerusakan Anemia Def Asam folat Atau 1000 mg/3 bulan
sel-sel parietal sehingga factor Anemia Perniciosa
intrinsik↓) Anemia def Fe (mikrositik) Respon terapi:
-Cholitis, Chron disease (rusaknya Anemia peny kronik (normositik) Retikulosit mulai meningkat hari 2-3
reseptor B12 di ileum terminalis) dengan puncak
Komplikasi hari 7-8
1.Hiperhomosistenemia Hb harus naik 2-3 g/dl tiap 2 minggu
Folat dibentuk oleh 5-methyl
tetrahydrofolic acid, diperlukan dalam
proses konversi homosistein jadi metionin
Folat↓Homosistein↑ pada ibu
hamil: abortus spontan, malformasi
kongenital
2.Neural tube defect (spina bifida)
Asam folat diperlukan dalam
pembentukan tabung saraf pada janin
Demam tifoid Etiologi Transmisi feco-oral melewati pertahanan tubuh Anamnesis Non farmako:
S. Typhii sal cerna (saliva, HCl) Ileum (melewati IgA Inkubasi 10-14 hari Tirah baring
Antigen O: Polisakarida dinding sel mukosa usus)Plak peyeri (focus infeksi, panggil Minggu I Diet lunak, rendah selulosa
Flagel H: Menyebabkan salmonella makrofag) Masuk ke sistem limfe usus (Ductus -Demam, sore malam tinggi (intermitten) Terapi simptomatik & suportif (cairan,
mobile,hambat fagositosis toracicusgallbladder BAKTEREMIA I -Nyeri kepala antipiretik & antiemetic)
Kapsul Vi: Menentukan virulensi ASIMPTOMATIKdorman di gallbladder)sekresi -Pusing
S.Typhii, hambat aktivasi empedu(bakteri keluarampula vaterkeluar -Myalgia Farmako:
komplemen di duodenum plak peyeri) Fokus infeksi -Ggn GIT (anoreksia, mual muntah, diare) 1.Quinolone generasi 2
pecah BAKTEREMIA II Toksin Hematogen Minggu II -Ciprofloxacin 500 mg 2x1
-Ggn kesadaran -Ofloxacin 200 mg 2x1
-Demam (7 hari; tidak diberi pada anak; ggn
pertumb tulang)
Pemfis 2.Cephalosporin generasi 3
-Foetor ex ore (bau mulut tidak sedap Ceftriaxon 2-4 gr/24 jam/intravena (3-5
karena demam lama) hari)
-Coated tongue (lidah kotor) 3.TMP-SMX (Cotrimoxazol)
-Bradikardi relative (peningkatan suhu 160-800 mg 2x1 (7-10 hari)
tidak diiringi dengan peningkatan HR)
-Hepatosplenomegali *Chloramphenicol sudah ditinggalkan,
-Rose spot (bintik kemerahan pada region menyebabkan supresi BM & baby grey
abdomen atas) syndrome pada ibu hamil
Penunjang Komplikasi:
1.Darah (leukopeni/N/leukositosis, Intestinal:
Trombositopenia, anemia ringan; Perforasi
o/karena endotoksin&mediator endogen Ekstra intestinal:
mensupresi BM) Pankreatitis tifosa
2.Widal Miokarditis
Mulai minggu I Gangguan kesadaran
Puncak minggu 4
Bertahan 6-12 bulan Status tifosa:
+O> 1/320 Bibir kering
+H>1/640 Rambut kering
3.Tubex Kulit kering
Deteksi IgM antibody anti-S.Typhii Kesadaran menurun
<2 negatif
3 borderline
4-5 infeksi tifoid aktif
6 indikasi kuat tifoid aktif
4.Kultur darah/tinja (media SS agar)
Minggu 1: kultur darah
Minggu2-3:feses & urin
DHF Definisi -Halstead 1973 mengajukan hipotesis Secondary 1.Dengue Fever Terapi simptomatik:
Peny infeksi yang disebabkan Heterologoues Infection yang menyatakan bahwa a.Probable PCT 500 mg/8 jam/oral
o/virus dengue dengan manifestasi DHF terjadi bila seseorang terinfeksi ulang virus Demam akut+2/lebih dari:
klinis: dengue dengan tipe yang berbeda. Reinfeksi Headache Cairan: 1500 +20(BB-20)
demam (demam bifasik), myalgia, menyebabkan reaksi amnestik antibody shg Nyeri retroorbital Berapa tpm….?
leucopenia, mengakibatkan konsentrasi kompleks imun yang Rash 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
=
trombositopenia, tinggi Myalgia ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑦 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
diathesis hemoragik -Kurane&Ennis 1994: infeksi virus dengue Leukopeni<5000 *factor tetes:
aktivasi makrofag yang memfagositosis kompleks Trombositopeni<150000 Makro (dewasa) =20
Etiologi virus-antibodi non netralisasi shg virus bereplikasi Ht↑ Mikro (anak) =60
Dengue virus Flavivirus family di makrofag mengaktivasi T-helper dan T-
Flaviviridae sitotoksik shg produksi IFN-gamma IFN-gamma Dan + Serologi titer DHF grade I-II
4 serotype DEN-1,DEN-2,DEN- mengaktivasi monosit shg disekresi berbagai NS1 (hari 1-6) IVFD kristaloid (NaCl 0.9%)
3,DEN-4 mediator inflamasi spt TNF-alfa, IL-1,PAF(platelet IgM (hari 5-3 bln) 6-7 ml/kgBB/jam
Bereplikasi pada nyamuk genus activating factor), IL-6 dan histamine dis-fx IgG (hari 5-selamanya) Evaluasi 3-4 jam (Ht,HR,BP, Produksi
Aedes endothel dan kebocoran plasma. b.Confirmed urin):
-Trombositopenia tjd melalui mekanisme: Probable + 1 dari: Perbaikan: 5 ml/kgBB/jam
Klasifikasi 1.Supresi BM -Isolasi virus dari serum Tidak perbaikan: 10 ml/kgBB/jam
Grade I Demam, gejala Gambaran BM pada fase awal infeksi : keadaan -IgG & IgM Evaluasi:
konstitusional, manifestasi hiposelular & supresi megakariosit, shg tjd -Virus antigen terdeteksi ELISA Perbaikan: 3 ml/kgBB/jam
perdarahan hanya rumple leede (+) kompensasi stimulasi trombopoeisis Tidak perbaikan:
Grade II Spt derajat I, peteki (trombopoeitin darah↑) 2.DHF 15 ml/kgBB/jam
spontan di kulit 2.Destruksi & pemendekan pemendekan masa Kriteria WHO 2011: Evaluasi:
Grade III Kegagalan sirkulasi (HR↑, hidup trombosit Min 1 dari manifestasi perdarahan Perbaikan: stop 24-48 jam
BP↓, hipotensi, akral dingin, -↑fragmen C3g, antibody virus dgn endotel dis- 1.Rumple leede +>20 peteki
sianosis) fx endotel. 2.Peteki, ekimosis,purpura Tidak perbaikan: SHOCK(lanjut di
Grade IV Shock berat (BP tidak -pengeluaran platelet factor koagulopati 3.Perdarahan mukosa bawah)
terukur, HR tidak teraba) konsumtif (konsumsi trombosit selama proses 4.Hematemesis/melena
koagulopati & sekuestrasi di perifer) 5.Trombositopenia DHF grade III-IV & DSS
-Koagulopati terjadi akibat interaksi virus- Min1 dari tanda2 kebocoran plasma Oksigenasi O2 2-4 liter/menit/nasal
endoteldis-fx endotel 1.HT↑>20% dibandingkan standar kanul
-Aktivasi komplemen Anafilatoksin umur/JK RL/NaCl 0.9%
↑permeabilitas kapiler (Ht↑, Na↑)Kebocoran 2.HT ↓>20% setelah terapi cairan 20 ml/kgBB/bolus secepatnya (15 min)
plasma (di rongga pleura&peritoneum) 3.Efusi pleura, ascites, hipoproteinemia Evaluasi 30 min (GCS, HR, BP, akral
Hipovolemia Shock dingin, sianosis):
3.DSS Shock teratasi:
DHF+Tanda shock 10 ml/kgBB/jam
Takikardi, ekstremitas dingin, CRT Stabil 24 jam:
panjang, HR lemah, letargi(↓perfusi otak) 5 ml/kgBB/jam
Pulse pressure<20 mmHg 3 ml/kgBB/jamstop48 jam
Hipotensi sistolik Shock tidak teratasi:
Lanjut 15-20 ml/kgBB/jam
+koloid/plasma(FFP)+koreksi asidosis
Evaluasi 1 jam:
Ht tetap tinggi: Koloid 20 ml/kgBB
Transfusi PRC 10ml/kgBB dapat diulang
sesuai kebutuhan
4.PPAR(Thiazolidindione)
Kerja:Agonis Peroxisome Proliferator
Activated Receptor Gamma yg selektif di
target kerja insulin (hepar, otot, adiposa)
ES:BB↑, edema, ISPA, anemia dilusional
LADA adalah DM tipe 1 yang late onset R/Pioglitazone
autoimun muncul pada usia dewasa/ DM
Tipe 1 setengah…. 5.α-glukosidase inhibitor
Perbedaan onset DM tipe 1 disebabkan Kerja:↓Absorpsi glukosa usus sewaktu
karena perbedaan jenis autoantibody: makan (inhibisi enzim α-glukosidase di
-ICA (Islet Cell Autoantibody) dinding enterosit proximal usus halus)
-IA2 (Insulin Autoantibody) ES: Maldigesti KH
-Anti-GLUT yang sering muncul pada R/Acarbose
LADA
Obatnya adalah insulin. 6.DPP-IV-inhibitor & GLP-1
Kerja DPP IV Inhibitor: Me↑masa kerja
MODY adalah DM tipe 2 yang muncul Glucagon Like Peptide (sel α pancreas)
awal pada usia muda/DM Tipe 2 yang menghambat dihasilkannya
setengah…. glukagon
Obatnya adalah obat oral antidiabetic. ES: Sakit kepala, ISK, nasofaringitis
R/Vildagliptin
Plan diagnostic: Siltagliptin
-Pemeriksaan kadar insulin
jika rendah: LADA
jika cukup: MODY
-Pemeriksaan kadar C-Peptide (biasa
ditemukan dengan jumlah yang sama
dengan insulin, karena insulin & C-peptide
terikat pertama kali diproduksi oleh
pancreas)
-Pemeriksaan autoantibody (anti-
GLUT)hanya bisa diperiksa di Amerika
Kronik
1.Makrovaskuler (CAD, Stroke,
PVD/DVT)
2.Mikrovaskuler (Retinopati, Nefropati,
Neuropati)
Kaki Diabetik Definisi 1.Vaskular Atherosklerosis Iskemik jaringan Anamnesis Tambahan Tatalaksana
Komplikasi kronik DM tidak Ulkus diabetis Lama menderita DM 1.Kontrol hiperglikemi
terkontrol yang dipengaruhi 2.Neuropati Gula darah terkontrol/tdk Insulin
beberapa factor seperti -Sensoris Ggn sensibilitas Status nutrisi Diet
-neuropati -Autonom Kulit kering Fisura Alergi Olahraga
-biomekanika kaki yang abnormal -MotorikDeformitas Perbedaan titik tumpu Gejala neuropati 2.Penanganan luka
-penyakit arteri perifer 3.Lingkungan: Faktor risiko Cuci luka
-penyembuhan luka yg buruk -Kebiasaan pakai sepatu Pengobatan sebelumnya Debridement
-Kebersihan Aktivitas Dressing
Klasifikasi -Infeksi 3.Antibiotik kombinasi 3:
Klasifikasi Wagner Pemeriksaan Bakteri gram -:Kuinolon
I: Ulkus superficial terbatas pada 1.Deskripsi luka R/Levofloxacin 500 mg/24 jam/oral
kulit -ukuran R/Ciprofloxacin 500 mg/12 jam/oral
II: Ulkus tembus tendon&tulang -kedalaman Bakteri gram+:Cephalosporin
III:Abses dalam, dengan/tanpa -lokasi R/Ceftriaxone 1 gr/24 jam/IV
osteomielitis -warna kulit R/Cefixime 200 mg/12 jam/oral
IV:Gangren jari kaki/distal -tanda infeksi Bakteri anaerob:Metronidazole
V:Gangren seluruh kaki 2.Kelainan Metronidazole 500 mg/8 jam/oral
ALIKlasifikasi Rutherford Kelainan Vaskular Neuropati (semuanya 7-10 hari)
I: perfusi cukup, arteri sempit, Kulit Dingin, Hangat,
sensasi motoris&sensoris + sianosis, Kering, Pencegahan
IIa:perfusi tidak memadai hitam Warna -Kontrol mekanik (istirahatkan kaki,
klaudikasio intermitten (nyeri saat normal kurangi beban pada daerah luka)
aktivitas normal saat istirahat) Pulsus Tidak Normal -Kontrol vascular (pemeriksaan ABI)
IIb:perfusi tidak memadai, teraba -Kontrol metabolic (kontrol glikemia
gangguan motoris&sensoris + Refleks Normal ↓ dengan terapi gizi medis&farmako)
III:iskemia berat, kerusakan Ankle -Kontrol luka (nekrotomi, debridement,
irreversibel Sensitivitas Normal ↓ pembedahan, amputasi)
PADFountaine -Kontrol edukasi (pemilihan alas kaki)
I:tidak ada gejala Deformitas Normal Clawed -Kontrol infeksi (antibiotic)
IIa:klaudikasio ringan toe,otot
IIb:klaudikasio ringan-berat atrofi
III:nyeri iskemik istirahat Lokasi Jari kaki Plantar
IV:ulkus
ABI <0.9 Normal
4.Monofilamen Test
Tes sensibilitas & garpu tala, interpretasi:
+ skor 1: rasa & tau tempat
- skor 0: tidak rasa
OA Definisi Adanya jejas mekanis & kimiawi (umur, stress Anamnesis Non Farmako
Penyakit degenerative yang bersifat mekanik, defek anatomis, obesitas) -nyeri dirasakan berangsung (gradual -Fase akut: istirahatkan
kronik, menyebabkan kerusakan ↓ onset) -Mobilisasi sendi secara pasif& aktif,
kartilago disertai pembentukan Menyebabkan ketidakseimbangan homeostasis -tidak disertai inflamasi (kaku sendi penguatan otot
tulang baru. dari metabolisme kartilago dirasakan <30 menit, bila disertai -Hindari rokok, alkohol
Faktor Risiko Enzim yg bersifat katabolic/degradative lebih inflamasi umumnya teraba hangat,
-Umur (sering >60 thn) banyak daripada enzim yg bersifat bengkak yang minimal, dan tidak disertai Farmako
-Jenis kelamin (wanita lebih sering anabolic/sintetis, yakni MMP (Matrix kemerahan pada kulit) -Terapi nyeri sesuai WHO stepladder
terkena OA lutut daripada laki2, Metalloproteinasi) -tidak disertai gejala sistemik 1-3: NSAID+/-adjuvant
setelah menopause wanita lebih ↓ -nyeri sendi saat aktivitas 4-6: NSAID+/-adjuvant+weak opioid
sering) -merusak kondrosit -predileksi tersering: Weight bearing joint, 7-10: NSAID+/-adjuvant+strong opioid
-Suku (lebih sering pada org kulit -menyebabkan produk degradasi lumbosacral, panggul, lutut, pergelangan -Pilihan NSAID:
putih, terkait perbedaan lifestyle) terakumulasi dalam rongga synovial kaki, MTP1, CMC,PIP,DIP Na diclofenac 25-50 mg (2-3x1)
-Genetik(diperankan oleh Gen Coll ↓ Piroxicam 20 mg (1x1)
2A1, bila terjadi mutasi pada gen ini Inflamasi cairan synovial Pemeriksaan Fisis Meloxicam7.5-15 mg (1x1)
akan terjadi OA pada usia dini) Aktivasi sitokin pro inflamasi (TNFα, IL1, IL6) -Gait (antalgic/drop foot) -Bila ada masalah GIT: tambah PPI
-Obesitas(dihub dengan Weight -Kelemahan/atrofi otot -Aspirasi cairan sendi bila ada efusi
bearing joint) OA juga disertai: -Tanda inflamasi minimal/efusi sendi -Steroid intraartikular Triamcinolone
-Trauma&olahraga (berkaitan -Kekakuan sebagai akibat dari tergantinya -ROM terbatas (Range of Motion) acetonide 10 mg/3 bulan (Kelllgren II/III)
dengan penggunaan sendi yg Collagen type II dengan collagen type I sehingga -Nyeri saat pergerakan/akhir pergerakan -Injeksi hyaluronic acid 10 mg/ml
berulang) elastisitas struktur kolagen berkurang -Krepitasi diencerkan dengan aquades
Klasifikasi -Remodelling tulang sebagai akibat aktivitas -Deformitas *1x dengan berat molekul besar atau
1.OA Primer osteoblast (feedback positive dari apoptopsis *3-5x dengan berat molekul kecil setiap
Idiopatik, tidak ada hub dgn peny osteoclast) Pemeriksaan Penunjang 6-12 bulan
sistemik maupun perubahan local -Lab (DR, LED, Ur/Cr) -Total Knee Arthroplasty (Kellgren IV)
pada sendi -Aspirasi cairan sendi dan analisa cairan
2.OA Sekunder sendi
-Metabolik (Gout, akromegali) -Radiologi:
-Kelainan anatomis (Valgus, varus) 1.Celah sendi sempit (Joint space
-Trauma (Fraktur, obes, trauma narrowing)
sendi) 2.Peningkatan densitas (sklerosis)
-Infeksi subkondral
3.Osteofit pada pinggir sendi
4.Perubahan anatomi sendi
Klasifikasi Kellgren-Lawrence:
1. Normal
2.JSN
3.JSN + osteofit
4.JSN + osteofit + sedikit sklerosis,
kemungkinan ada deformitas
5.Deformitas nyata
Alarm-symptom
Anemia
Loss weight
Anoreksia
Recent onset of progressive
symptom
Masses/Melena/Hematemesis
Swallowing difficult
(disfagi/odinofagi)
+Umur > 45 tahun
+Jaundice