PKM-GT 2017
PKM-GT 2017
Nrp : 1121400019
Judul Tugas: PKM-GT
RINGKASAN
Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam hal penyediaan sumber karbohidrat,
seperti singkong, garut, ganyong, sukun, ubi jalar, jagung, talas, gembili, suweg, gadung,
huwi sawu, kimpul, kentang jawa dan sagu.
Kecenderungan menurunnya konsumsi beras per kapita dan meningkatnya konsumsi
bahan makanan impor seperti terigu serta naiknya konsumsi ubi-ubian menunjukkan bahwa
diversifikasi pangan pada masyarakat sudah berjalan. Program pengembangan substitusi
beras penting dilakukan untuk memperoleh bahan dengan sifat fisikokima dan bentuk yang
seperti beras mengingat ditinjau dari sudut pandang budaya masyarakat di Indonesia,
pengertian makan diinterpretasikan sebagai makan nasi yang berasal dari beras (Iyus
Hendrawan, 2015).
Untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan khususnya adalah beras maka pada
kegiatan ini akan dibuat mesin beras analog yang mampu mencetak biji beras dari umbi-
umbian dengan menggunakan tenaga manusia tanpa menggunakan mesin. Alat ini bekerja
dengan menggunakan roda gigi mekanik, sehingga mampu melipat gandakan putaran dari
tenaga manusia dan tak perlu bersusah payah untuk memutarnya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menggubah tepung dari umbi-umbian menjadi
biji beras.
1
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia mempunyai potensi yang besar baik dari segi jumlah maupun
penyebaran aneka sumber karbohidrat, seperti singkong, garut, ganyong, sukun, ubi
jalar, jagung, talas, gembili, suweg, gadung, huwi sawu, kimpul, kentang jawa dan
sagu. Dengan potensi 52 juta ha hutan yang dikelola untuk menghasilkan kayu juga
dapat dihasilkan 1560 juta ton/tahun bahan pangan dengan keragaman 77 jenis pangan
sumber karbohidrat dan 26 jenis kacang-kacangan (Iyus Hendrawan, 2015).
Kecenderungan menurunnya konsumsi beras per kapita dan meningkatnya
konsumsi bahan makanan impor seperti terigu serta naiknya konsumsi ubi-ubian
menunjukkan bahwa diversifikasi pangan pada masyarakat sudah berjalan. Program
pengembangan substitusi beras penting dilakukan untuk memperoleh bahan dengan
sifat fisikokima dan bentuk yang seperti beras mengingat ditinjau dari sudut pandang
budaya masyarakat di Indonesia, pengertian makan diinterpretasikan sebagai makan
nasi yang berasal dari beras (Iyus Hendrawan, 2015).
Oleh karena itu kami tertarik untuk membuat sebuah mesin beras analog.
dimana alat ini mampu mencetak biji beras dari umbi-umbian dengan menggunakan
tenaga manusia itu sendiri tanpa menggunakan mesin. Alat ini bekerja dengan
menggunakan roda gigi mekanik, sehingga mampu melipat gandakan putaran dari
tenaga manusia dan tak perlu bersusah payah untuk memutarnya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menggubah tepung dari umbi-umbian
menjadi biji beras. Kebanyakan orang Indonesia menyebutkan bahwa “belum disebut
makan kalau bukan dengan nasi”, oleh karena itu kami berusaha mengubah umbi-
umbian menjadi beras dengan menggunakan alat ini sebagai makanan alternatif
pengganti beras padi.
3
1.3 TUJUAN
a. Mengetahui prinsip kerja serta merancang dan membuat mesin beras analog
menggunakan system roda gigi mekanik.
b. Hasil karya ini diharapkan dapat diterapkan pada proses pembuatan biji beras
menggunakan umbi-umbian.
4
BAB 2
GAGASAN TERTULIS
Beras merupakan komponen utama dalam konsumsi energi per kapita yakni
sebesar 54% dalam pola makan masyarakat Indonesia. Kondisi tersebut
menimbulkan konsekuensi bahwa pada saat beras cukup, maka ketahanan pangan
akan tercapai. Sebaliknya, bila terjadi kekurangan beras akan timbul kerawanan
pangan dan kekurangan gizi. Dominasi ketergantungan pada satu jenis pangan
tertentu ini secara bertahap harus dikurangi.
Beras analog (gambar 1) merupakan salah satu makanan alternatif pengganti
beras. Dalam pembuatan beras analog perlu adanya substitusi atau kesetaraan antara
beras dengan beras analog. Beras analog dapat dibuat menggunakan bahan baku
tepung tapioka, tepung terigu, tepung singkong, tepung jagung dan lain sebagainya.
Salah satu alternatif terobosan untuk mendukung program diversifikasi
pangan yang mempunyai peluang keberhasilan cukup baik adalah pengembangan
teknologi pengolahan beras analog yaitu beras yang dibuat dari karbolokal non_padi.
( Hadi Feriyanto, 2015 )
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan
dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan
dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa menghasilkan
keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu mengubah
kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua roda gigi
berhubungan dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya adalah pasangan roda
gigi dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan gaya translasi, bukan gaya
rotasi.
5
Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan,
keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang
bisa dihitung dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi dengan jumlah gigi yang
lebih besar berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun meningkatkan torsi
(gambar 2).
6
2.4 BLOK DIAGRAM
Tenaga Manusia Tuas Roda Gigi Poros Penggerak Pisau Ulir Pisau Cetak
Gambar 4. Blok diagram mesin beras analog menggunakan sistem roda gigi mekanik
Tenaga manusia adalah sumber utama penggerak untuk menjalankan mesin ini,
yang kemudian tenaganya akan dilipatgandakan melalui roda gigi supaya mesin tidak
membutuhkan energi yang terlalu besar pada saat menggunakannya.
Sistem ini menggunakan metode roda gigi untuk mentransmisikan daya dari
tenaga manusia untuk memutarkan poros yang kemudian menjadi gerak pisau ulir dan
umbi-umbian masuk ke pisau cetak.
7
Gambar 5. Mesin beras analog