Anda di halaman 1dari 8

As-Syifaa Vol 05 (01) : Hal.

95-102, Juli 2013


ISSN : 2085-4714

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SILDENAFIL SITRAT PADA JAMU


KUAT LELAKI YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR

Risda Waris *), Abd. Kadir **), Chairil Akbar *)


*)
Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia
**)
Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin
Email : risdawaris@gmail.com

ABSTRACT

A studies have been conducted identifying and determining the levels of


sildenafil citrate in men vitality herbs that marketed in twon of makassar. This study
aims to determine the presence of drugs chemicals substances (BKO) in men vitality
herbs that is sildenafil citrate with TLC–Densitometry method. Herbal samples
extracted using methanol solvent. Identification test by thin layer chromatography
(TLC) using a mobiloe phase of chloroform – ethanol (9.5 : 0,5) indicates that the
herbal sample were compared with comparator compounds contains sildenafil
citrate. Assay done using a TLC-Densitometry at a maximum wavelength of 292 nm.
The results showed levels of sildenafil citrate in men vitality herbs was 0,00827
g/100 g or 0,00827 % per capsule.

Key Words : Identifying, Determining, Sildenafil Citrate, Men Vitality Herbs

PENDAHULUAN berkhasiat tertentu. Senyawa aktif


Obat tradisional oleh tersebut bekerja mirip obat kimia,
Departemen Kesehatan seperti mengatasi peradangan
diklasifikasikan sebagai Jamu, (antiinflamasi), melancarkan air seni
Fitofarmaka dan Taman Obat (diuretik), menghilangkan rasa sakit
Keluarga (TOGA). Jamu adalah obat (analgesik), dan membunuh bakteri
yang berasal dari bahan tumbuh- (antibakteri). Bedanya, reaksi jamu
tumbuhan, hewan dan mineral dan dalam meredam gejala mungkin tidak
atau sediaan galeniknya atau sekuat obat kimia, sehingga
campuran dari bahan-bahan tersebut memerlukan waktu lebih lama dan
yang digunakan dalam upaya harus dikonsumsi dengan dosis
pengobatan berdasarkan pengalaman khusus. Karena waktu yang
(Ditjen POM, 2000). dibutuhkan oleh obat herbal jauh lebih
Beberapa jamu mengandung lama untuk menghasilkan efek yang
herba yang memiliki senyawa aktif dibutuhkan, banyak produsen obat

95
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki

jamu menambahkan bahan kimia obat sebagai terapi gangguan ereksi


kedalam produksi jamu untuk peroral Sildenafil sitrat berupa serbuk
mempercepat terjadinya efek kristalin berwarna putih sampai
pengobatan. Berikut ini 9 obat kimia di keputihan dengan kelarutan 3,5 mg/ml
balik “kemanjuran” jamu palsu (Najib, dalam air. Sildenafil sitrat (1-[[3-(6,7-
2009). Jamu kuat lelaki yang beredar Dihydro -1-methyl- 7-oxo-3-propyl -1H-
di kalangan masyarakat banyak yang pyrazolo [4,3-d] pyrimidin-5-yl)-
telah ditambahkan Bahan Kimia Obat 4thoxyphenyl]sulphonyl]-4-methyl
(BKO) yaitu Sildenafil Sitrat. piperazine citrate)adalah golongan
Penggunaan Sildenafil Sitrat harus obat untuk mengatasi disfungsi ereksi
selalu dibawah pengawasan ketat (DE) yang bekerja dengan cara
dokter setelah ada diagnosa pasti meningkatkan kadar cyclicguanosine
tentang disfungsi ereksi. Penggunaan monophosphate (cGMP) dalam corpus
yang tidak dibawah pengawasan cavernosum secara tidak langsung
dokter dan atau tidak tepat dapat yaitu melalui penghambatan enzyme
meningkatkan risiko efek yang tidak phospho diesterase tipe 5 (PDE 5)
diinginkan antara lain gangguan oleh meningkatnya nitrogen oksida
penglihatan, gangguan pencernaan (NO). Hal ini menimbulkan efek
(dyspepsia), muntah, sakit kepala, relaksasi otot polos dan dilatasi
reaksi hipersensitif dan priapism pembuluh darah yang menyebabkan
(ereksi berkepanjangan lebih dari 4 peningkatan aliran darah ke dalam
jam). Pada pasien dengan riwayat corpus cavernosum. Efek tersebut
penyakit kardiovaskular dapat dimanfaatkan untuk pasien dengan
meningkatkan risiko kejadian disfungsi ereksi (Ditjen POM, 2005).
infarkmiokard. Obat ini tidak boleh METODE PENELITIAN
digunakan pada pasien yang sedang a. Ekstraksi sampel secara
dalamterapi nitrat, pasien infark Maserasi
miokard, pasien yang tidak boleh Ditimbang sampel serbuk
melakukanaktivitas seksual, pasien jamu kuat lelaki kurang lebih 400
yang baru mengalami stroke, angina mg/kapsul, di masukkan dalam
yang tidakstabil dan tekanan darah wadah maserasi, lalu di tambahkan
dibawah 90/50 mm Hg (Ditjen POM, metanol kurang lebih 5 ml. setelah
2005). Sildenafil sitrat merupakan 1 - 2 hari saring dan tamping
bahan aktif pertama yang digunakan ekstrak cair dari sampel jamu.
96
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki

b. Identifikasi Kromatografi lapis sehingga di peroleh konsentrasi


tipis (KLT) 500 ppm.
Ekstrak metanol jamu kuat 2. Pembuatan larutan sampel
lelaki dan senyawa pembanding Masing-masing sampel
Sildenafil sitrat ditotolkan pada jamu hasil meserasi di pipet
lempeng KLT dengan ukuran 1 x 7 sebanyak 1 ml kemudian
cm, dimasukkan ke dalam chamber dilarutkan dengan 5 ml metanol.
yang berisi eluen Kloroform : 3. Penentuan kadar Sildenafil
Etanol (9,5 : 0,5). Setelah eluen Sitrat pada sampel
mencapai batas tanda, angkat dan Disiapkan lempeng KLT
keringkan. Kemudian kromatogram dengan ukuran 10 x 10 cm,
yang dihasilkan diamati nodanya di dengan tepi atas ditandai 0,5
bawah sinar ultra violet (UV) pada cm dan tepi bawah ditandai 1
panjang gelombang 254 nm dan cm. Dari larutan baku dengan
366 nm. Dibandingkan noda yang konsentrasi 500 ppm kemudian
terdapat pada senyawa ditotolkan dengan
pembanding, ekstrak jamu dengan menggunakan mikropipet
ekstrak yang di tambahkan demgan variasi konsentrasi 1 µl
senyawa pembanding dan , 2 µl , 3 µl dan 4 µl.Kemudian
perhatikan ada tidaknya kesamaan ekstrakcair jamu kuat lelaki
pada penampakan noda dan hitung ditotolkan dengan
nilai Rf-nya. menggunakan mikropipet
c. Penetapan kadar dengan KLT- sebanyak 2µl pada lempeng
Densitometri KLT yang sama dan dilakukan
1. Pembuatan larutan baku replikasi sebanyak tiga kali.
Sildenafil Sitrat Lempeng di elusidalam
Pembanding Sildenafil chamber yang berisi kloroform :
Sitrat ditimbang 10 mg etanol (9,5 : 0,5). Noda yang
kemudian dilarutkan dengan 10 terpisah diamati dengan lampu
ml metanol dengan konsentrasi UV 254 nm dan diukur dengan
1000 ppm. Dari konsentrasi KLT - densitometri pada
1000 ppm tersebut di pipet panjang gelombang maksimum
sebanyak 500 µl dan 292 nm, dilakukan analisis
ditambahkan 1 ml metanol terhadap hasil scan.
97
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki

HASIL PENELITIAN
Tabel 1 : Hasil identifikasi Sildenafil sitrat dengan menggunakan metode KLT
(Kromatografi Lapis Tipis).

Nilai Rf Nilai Rf Sampel +


Nilai Rf Sampel Sildenafil
No Jamu Pembanding Pembanding
Sitrat
254 nm 366 nm 254 nm 366 nm 254 nm 366 nm
0,80
0,80
0,63
0,63
0,36
0,36 0,18
1 Jamu I 0,14 0,14 1,18 0,25 -
0,25 0,14
0,18
0,18
0,14
0,07
0,07
0,76 0,76
0,52 0,52
2 Jamu II 0,10 0,10 0,10 0,34 0,10 0,34 +
0,25 0,25
0,10 0,10
0,18 0,18
3 Jamu III 0,10 0,10 0,18 0,18 -
0,10 0,10
0,78
0,78
0,54
0,54
4 Jamu IV 0,14 1,14 - 0,14 0,25 -
0,25
0,14
0,10
0,10

Tabel 2 : Hasil Perhitungan kadar Sildenafil sitrat pada jamu kuat lelaki secara KLT-
Densitometri

Kadar
Luas Kadar Sildenafil Kadar rata-rata
Sampel Rf sildenafil sitrat
Area sitrat (µg) Sildenafil sitrat (µg)
per kapsul (%)
1 0,28 5998,15 1,3144
Jamu II 2 0,30 6623,01 1,4966 1,4498 0,00827
3 0,30 6458,60 1,4489

Gambar 1. Grafik Kurva baku Sildenafil sitrat secara KLT-Densitiome

98
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki

Gambar 2. Profil 2 dimensi KLT Densitometri sildenafil sitrat pada jamu kuat lelaki.

PEMBAHASAN cahaya tunggal atau ganda,baik


Analisis kuantitatif dari suatu berdasarkan cahaya yang
senyawa yang telah dipisahkan dapat ditranmisikan maupun yang
dilakukan dengan metode analisis direfleksikan oleh bercak pada
instrumental berdasarkan radiasi lempeng.
elektromagnetik dengan analit berupa Mekanisme alat KLT-
noda pada plat. Penentuan kadar Densitometri sama seperti dengan alat
suatu senyawa dapat menggunakan spektrofotometer, perbedaannya
alat KLT-Densitometri dengan cara terletak pada sampel kompartemen
noda-noda yang telah terpisah pada yaitu spektrofotometer menggunakan
plat dimasukkan kedalam alat tersebut kuvet sedangkan alat KLT-
kemudian ditentukan kadarnya densitometri menggunakan lempeng.
berdasarkan hubungan Area Under Rangkaiannya berupa sumber cahaya
Curva (AUC) masing-masing noda menuju monokromator untuk
pada plat. mengubah cahaya polikromatik
Densitometri merupakan menjadi monokromatik kemudian
pengukuran sifat-sifat absorbsi atau cahaya dipancarkan ke sampel
flourosensi suatu zat langsung pada kompartemen (lempeng) lalu
kromatogram lapisan tipis dipantulkan, cahaya yang dipantulkan
menggunakan alat dengan sumber dideteksi dengan detektor dan

99
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki

diperkuat pembacaannya dengan cavernosum secara tidak langsung


amplivier dan hasil yang diperoleh yaitu melalui penghambatan enzyme
dibaca pada layar baca atau visual phospho diesterase tipe 5 (PDE 5)
display. oleh meningkatnya nitrogen oksida
Bahan Kimia Obat (BKO) (NO). Hal ini menimbulkan efek
merupakan bahan kimia sintesis yang relaksasi otot polos dan dilatasi
biasa dicampurkan pada sediaan jamu pembuluh darah yang menyebabkan
untuk menjadikan jamu tersebut peningkatan aliran darah ke dalam
semakin berkhasiat secara instan. corpus cavernosum. Efek tersebut
Produk jamu yang dicampur dengan dimanfaatkan untuk pasien dengan
bahan-bahan kimia berbahaya ini disfungsi ereksi.
biasa digunakan dalam mengobati Sildenafil Sitrat merupakan obat
berbagai penyakit seperti pegal linu, keras yang hanya boleh digunakan
rematik, sesak napas, disfungsi ereksi, dengan resep dokter untuk mengatasi
masuk angin dan pelangsing. gangguan ereksi. Penggunaan yang
Bahan-bahan kimia berbahaya kurang tepat dapat menyebabkan sakit
(BKO) yang biasa digunakan meliputi kepala, muka merah, pusing, mual,
metampiron, fenilbutason, antalgin, nyeri perut, gangguan penglihatan,
deksametason, allopurinol, CTM, infark miokard, nyeri dada, jantung
sildenafil sitrat, sibutramin hidroksida, berdebar dan kematian.Tidak boleh
furosemid, kofein, teofilin dan digunakan oleh penderita gangguan
parasetamol. Dan untuk jamu kuat jantung, stroke, dan penderita tekanan
lelaki, bahan kimia berbahaya yang darah di bawah 90/50 mmHg.
sering digunakan adalah Sildenafil Metode ekstraksi yang
sitrat. digunakan adalah maserasi, metode
Sildenafil sitrat atau (1-[[3-(6,7- ini dipilih karena digunakan untuk
Dihydro -1-methyl- 7-oxo-3-propyl -1H- simplisia yang mempunyai tekstur
pyrazolo [4,3-d] pyrimidin-5-yl) -4- lunak dan mengandung zat aktif yang
ethoxyphenyl]sulphonyl]-4-methyl mudah larut dalam cairan penyari.
piperazine citrate) adalah golongan Selain itu metode ini juga digunakan
obat untuk mengatasi disfungsi ereksi karena peralatannya sederhana dan
(DE) yang bekerja dengan cara mudah diusahakan. Setelah
meningkatkan kadar cyclicguanosine diekstraksi diperoleh ekstrak cair untuk
monophosphate (cGMP) dalam corpus jamu sebanyak5 ml. Adapun pelarut
100
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki

yang digunakan yaitu metanol yang dan 3 µl memiliki nilai Rf yang sama
merupakan pelarut semi polar dimana yaitu 0,27. Untuk pembanding IV (4 µl)
pelarut yang bersifat semi polar dapat dan sampel I memiliki nilai Rf yang
menarik semua jenis senyawa sama yaitu 0,28. Sedangkan Rf untuk
sehingga sangat baik digunakan untuk sampel II dan III yaitu 0,30. Perbedaan
mengekstraksi. nilai Rf disini kemungkinan pada saat
Pada penelitian ini, dilakukan mengelusi dipengaruhi oleh faktor
identifikasi Sildenafil sirat dengan kejenuhan camber namun perbedaan
metode kromatografi lapis tipis tersebut sangat kecil. Untuk
(KLT)dimana noda ekstrak yang ada penentuan kadar, diperoleh kadar rata-
pada lempeng KLT menunjukkan nilai rata dari 3 replikasi yaitu1,4208
Rf yang sama, berwarna biru µguntuk penotolan 2 µl dan untuk
keunguan dan sejajar dengan kadar sildenafil sitrat per kapsul pada
pembanding Sildenafil sitrat setelah jamu kuat lelaki yaitu 0,00827 g/100 g
dideteksi pada lampu UV 254 nm dan atau 0,00827 %.
penentuan kadar sildenafil sitrat pada KESIMPULAN
jamu kuat lelaki dilakukan Berdasarkan hasil penelitian
menggunakan alat KLT-Densitometri, yang telah dilakukan maka dapat
keuntungannya yaitu pengerjaannya disimpulkan bahwa dari 4 jenis jamu
lebih sederhana dan memiliki kuat lelaki yang di identifikasi terdapat
kepekaan tinggi dalam menganalisis 1 jenis jamu yang positif mengandung
senyawa yang akan dideteksi. Dalam Sildenafil sitrat yaitu jamu II dengan
pengerjaannya harus diperhatikan kadar0,00827 g/100 g atau 0,00827
cara penotolan ekstrak dan volume %.per kapsul.
yang ditotolkan harus sama.Penelitian DAFTAR PUSTAKA
ini bertujuan untuk mengidentifikasi Adnan, M., 1997. Tehnik Krimatografi
Untuk Analisis Bahan Makanan,
bahan kimia obat (BKO) dalam hal ini
Penerbit Andi, Yogyakarta
Sildenafil sitrat dan menentukan
Amin, A. 2010. Obat Asli Indonesia.
berapa kadar dari senyawa tersebut. Farmasi UMI, Makassar.
Analisis Sildenafil sitrat secara
Badawy, M, Dkk .2011. Stability
KLT-densitometri pada panjang Indicating Methods For The
gelombang maksimum 292 nm Determination Of Sildenafil
Citrate In The Presence Of Its
diperoleh nilai Rf untuk pembanding Degradation Product. Pharmacir
Sildenafil sitrat pembanding 1µl, 2 µl Globale. Cairo.

101
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki

Ditjen POM. 2005. Produk Ilegal Yang Najib, A. 2009. Waspadai Bahan Kimia
Dicampur Bahan Kimia Obat yang Dioplos
Keras Sildenafil Sitrat. Jakarta. dalam Jamu.http://nadjeeb.word
press.com/2009/10/15/waspada
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat i-bahan-kimia-yang-dioplos-
dan Makanan. 1986, Sediaan dalam-jamu/. Diakses tanggal 3
Galenik, Departemen Februari 2012.
Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta. Rohman. 2007. Kimia analisis farmasi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
dan Makanan. 2000, Parameter Sastrohamidjoyo, H. 1985.
Standar Umum Ekstrak Kromatografi,Liberty. Yogyakarta.
Tumbuhan Obat, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Schunack, W. 1990. Buku pelajaran
Jakarta. kimia farmasi (Edisi 2).
Yogyakarta : Universitas
Gritter, R.J., 1991, Pengantar Gadjah Mada.
kromatografi, Terjemahan
Sherma, J. 1994. Handbook of Thin-
Padmawinata, Edisi Ketiga,
Layer Chromatography Third
Institut Teknologi Bandung,
Edition. New York : Marcel
Bandung.
Dekker Inc.
Ganiswarna, S. 2007. Farmakologi
Sukandar E Y. 2006. Tren dan
dan Terapi Edisi V. Universitas
Paradigma Dunia Farmasi,
Indonesia; Jakarta.
Industri Klinik Teknologi
Gennaro, A. 2005. Remington The Kesehatan, disampaikan dalam
Science and Practice of orasi ilmiah Dies Natalis ITB,
Pharmacy 21st Edition.A Wolters http://itb.ac.id/focus/focus_file/or
Kluwer Company; Phyladelphia. asi-ilmiah-dies-45.pdf, diakses
27 maret 2012.
Guyton, A. 1996. Fisiologi manusia
dan Mekanisme Penyakit. ECG Tjay. 2008. Obat-obat Penting Edisi V.
Penerbit Buku Kedokteran; Depkes RI : Jakarta
Jakarta. Tjitrosoepomo, G., 1989, Taksonomi
Tumbuhan Obat-Obatan,
Harmoto N, dkk. 2006. Herbal dan Universitas Gaja Mada Press,
Jamu (Pengaruh dan Efek Yogyakarta.
Sampingnya),http://www.ningha
rmanto.com/bukumade/Pilih WHO, 2003, Traditional medicine,
Jamu http://www.who.int/mediacentre/
danHerbal_Tanpa_Efek_Sampi factsheets/fs134/en/,diakses 16
ng.pdf. Diakses 27 Maret 2012. Februari 2012.

102

Anda mungkin juga menyukai