40
50
60
70
80
90
100
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Na2CO3 (g)
Uranium Terserap(% berat)
Gambar 3. Pengaruh jumlah pengkompleks
Na2CO3.terhadap penyerapan uranium
10
30
50
70
90
0 20 40 60 80
Waktu Kontak (menit)
UraniumTerserap(%berat)
Gambar 4. Pengaruh waktu kontak terhadap
penyerapan uranium
Berdasarkan Gambar 4 tampak bahwa
dengan bertambahnya waktu kontak, maka
jumlah uranium yang terserap semakin
meningkat. Penyerapan jumlah uranium akan
kembali stabil setelah waktu kontak 60 menit
dengan jumlah penyerapan 88,6 % berat,
sehingga waktu kontak 60 menit inilah yang
merupakan waktu kontak yang optimal.
60
15
10
5
0
0 20 40
Kandungan Limbah
(%berat)
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1.
AWALUDIN,R., 2009, �Mencari Jejak
Menggunakan Radioisotop�, Terdapat:
http://beritaiptek.istecs.org/mencari-jejakmenggunakan-
radioisotop, diakses 22-92009.
2.
HERBANU, D.,A., Produksi Radioisotop Mo99
Hasil Fisi U-235, PT. BATEK, Serpong
(2004).
99mTc
3.
IAEA, �Alternative Technologies for
Generator� (Tecdoc No. 852), IAEA,Vienna
(1995).
4.
IAEA, �Fission Molibdenum for Medical Use�
(Tecdoc No. 515), Vienna (1989)..
5.
DE VILLIERS, W. VAN ZYL., �The
Production of Fission 99Mo and Management
of The Resultant Waste� (IAEA-RTC on
Management of Low Level Radioactive
Waste from Hospital and Other Nuclear
Applications), IAEA, South Africa (1995).
6.
JNC.,�Research and Development for the
Geological Disposal of HLW in Japan�
(Second Progress Report ), JNC, Japan
(2000).
7.
ARAI T.; ABHARWAL K N., J. Nucl Sci
Technol, 3 (Supplement) (2002) 882-885.
8.
MARS, S.,F.; JARVINEN, G.D.,. BARTSCH
R.,A.; NAM, J.; and BARR, M.,E.,
J.Reactive and Functional Polymers, 35 (1)
(1997) 75-80.
9.
JAMES E MARK , Physical Properties of
Polymers Handbook, Springer (2006).
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir -BATAN 554
Aisyah, dkk
SEMINAR NASIONAL V
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009
ISSN 1978-0176
10.
MARCEL, R.; MIKHAIL R.; and
WOLFGANG H., J.Reactive and Functional
Polymers, 68 (6) (2008) 1072-1080.
11.
SAKR, K.; SAYED, M.,S,; HAFEZ, M.,.B.,
Journal of Radioanalytical and Nuclear
Chemistry,.256 (2)(2003) 179-184.
12.
JOEL R. FRIED. �Polymer Science and
Technology�. Prentice-Hall Inc. (1995).
13.
IAEA,�Characterization of Radioactive Waste
Form and Packages� (Technical Report
Series No. 383), IAEA,Vienna (1997).
14.
IAEA, �Strategy and Methodology for
Radioactive Waste Characterization� (Tecdoc
No.1537), Vienna (2007).
15.
DAN CAMPHELL; RICHARD A. PETRICK;
JUN R. WHITE, Polymer Characterization:
Physical Techniques, Oxford University
Press (2000).
16.
GEORGE, M.; CRANKOVIC, Materials
Characterization, ASM International (1992).
TANYA JAWAB
Pertanyaan
1.
Apakah ada alternative lain dalam
pengolahan limbah resin yang telah jenuh
dengan radionuklida selain dengan
imobilisasi? (Endang Nuraeni)
2.
Selama ini apakah telah dilakukan
pengolahan limbah produksi radioisotope
yang mengandung uranium di PTLR?
(Mirawaty)
Jawaban
1.
Saat ini PTLR melakukan pengolahan
limbah resin dengan cara langsung
diimobilisasi dengan semen selain itu ada
cara lain pengolahan limbah resin, yaitu
dengan membakar resin dalam in senator
hingga menjadi abu. Kemudian abu ini
baru diimobilisasi dengan bahan matriks
yang sesuai. Untuk kandungan
radionuklida umur panjang seperti uranium
maka diimobilisasi dengan polimer, yang
mana polimer lebih tahan dalam jangka
lama. Adapun trend pengolahan limbah
resin saat ini adalah dengan konsep
kondisioning limbah resin dalam wadah
baja yang tebal, ditutup rapat dan
disimpan. Hal ini dimaksudkan untuk
antisipasi penemuan mutakhir pengolahan
limbah resin di masa yang akan datang.
2.
Untuk mengolah limbah yang mengandung
uranium ini diperlukan fasilitas
pengolahan limbah yang saat ini masih
dalam perencanaan. Oleh karena itu
pengolahan limbah dari produksi
radioisotope ini dilakukan dalam skala
litbang.
Aisyah, dkk
555 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir -BATAN
SEMINAR NASIONAL V
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009
ISSN 1978-0176