MARPOL ANNEX II Peraturan Untuk Pengawas
MARPOL ANNEX II Peraturan Untuk Pengawas
13.7675/K
KALK III B
ANNEX II
PERATURAN UNTUK PENGAWASAN PENCEMARAN OLEH ZAT CAIR
BERACUN
ANNEX II
Peraturan untuk pengawasan pencemaran oleh zat cair beracun
Bagi kapal yang sudah di survey dan di berikan sertificat berdasarkan international
bulk carrier chemicalcode ( IBC code )tidak perlu di survey lagi untuk mendapatkan NLS
CERT.disamping itu kapal ini juga dilengkapi dengan IOPP CERT.
Negara Negara peserta konvensi MARPOL 1973 menerima kewajiban pengadaan dan
memelihara fasilitas fasilitas penampungan yang cukup untuk menampung sisa sisa minyak
dan zat zat kimia beracun,termasuk kotoran dan sampah dari kapal kapal.negara negara
pantai sekitar batas daerah daerah khusus dikenakan kewajiban tambahan.
TUJUAN ANNEX II
1. Pencegahan pencemaran operasional oleh zat zat cair beracun ( noxious liquid
substances / NLS ) yang diangkut kapal dalam jumlah besar.
2. Mengurangi kemungkinan bahwa zat zat beracun akibat kecelakaan ,akan lepas
kedalam lingkungan laut ( marine environment)
Tujuan akan tercapainya dengan baik oleh adanya suatu jami9nan bahwa kapal
kapal, setelah membongkar suatu jenis muatan NLS,tidakdibenarkanberlayar kecuali residu
muatan dalam tangki tangki dan saluran pipa pipa yang berhubungan telah berkurang
hingga jumlah tertentu yang tidak berarti.
1. Dibagi dalam 4 kategori yaitu A,B,C,D,sesuai tingkat tingkat bahaya yang dimiliki
terhadap lingkungan laut.
2. Tingkat tingkat bahaya ini di tetapkan oleh kelompok ahli mengenai aspek aspek
ilmiah akan pencemaran laut( the group experts on scientific aspects of marine
pollution )
3. Zat zat kategori A memiliki tingkat bahaya tertinggi dan D memiliki tingkat bahaya
terendah terhadap lingkungan laut.
1. Kategori A
Yaitu zat cair beracun yang apabila di buang kelaut dari pencucian tanki muatan atau
dari ballast yang dimuat di tanki muatan akan menimbulkan bahaya yang besar (
major hazard)baik terhadap sumber hayati laut,kesehatan manusia,dan
menimbulkan ancaman harus serius terhadappenggunaan laut secara sah lainnya
sehingga mengharuskan penggunaan alat alat penanggulangan yang lebih kuat untuk
membersihkan. Contohnya yaitu aceton
yanohydrin,acrolein,diciorobenzene,carbonsulphide,cresols,phosphorus.
2. Kategori B
Yaitu zat cair beracun yang apabila di buqng ke laut akan menimbulkan bahaya (
hazard)baik terhadap sumber hayati laut,kesehatan manusia,menimbulkan ancaman
terhadap penggunaan laut secara sah sehingga mengharuskan penggunaan alat anti
polusi khusus.
3. Kategori C
Yaitu zat cair yang apabila di buang dilaut akan menimbulkan bahaya kecil ( minor
hazard)sehingga membutuhkan aperasi khusus untuk penanggulangannya.
4. Kategori D
Yaitu zat cair yang beracun yang apabila di buang ke laut memperhatikan bahaya
yang dapat diketahui (recognized hazard )sehingga memerlukan perhatian.
Pengawasan pembuangan operasional zat zat cair beracun dan membatasi sekecil mungkin
accidental discharge.
Setelah selesai pembongkaran tangki dicuci sampai sisa muatan dalam tangki tidak
lebih dari 1 m kubik atau 1/3000 kapasitas tangk dani di buang reception facility.kemudian
apabila di tambahkan air dapat dibuang ke laut dengan persyaratan :
Untuk kapal kategori D tidak perlu diadakan pre wash dan dapat di buang kelaut dengan
persyaratan :