Bab 1 - 4
Bab 1 - 4
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TERORI
Tahap paling awal perumusan strategi pemasaran. Segmenting adalah proses dimana
anda sebagai seorang pemasar mengkategorikan, mengklasifikasikan, menggolong-
golongkan semua target potensial produk yang akan dipasarkan. Segmentasi pasar
adalah membagi pasar menjadi bagian-bagian berdasarkan pembeli dan kebutuhan,
karakteristik atau perilakunya, dsb.
2
Diffused preference (preferensi yang menyebar) =>Diffused preference
merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi
yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan
Clustered preference (preferensi yang mengelompok) =>Clustered preference
merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi
yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu
kelompok memiliki kesamaan preferensi.
Hal ini sangat tergantung dari jenis produk dan jasa yang anda (perusahaan) produksi
untuk ditawarkan. Satu contoh segmentasi bisa anda pilih, jika perlu bisa anda
kombinasikan
Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik
(lokasi) seperti negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan.
Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa
wilayah geografik, atau bisa juga beroperasi disemua wilayah tetapi lebih
memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan yangpasar didaerah tertentu tsb.
Banyak perusahaan dewasa ini “meregionalkan” progam pemasaran mereka,
melokalkan produk, iklan, promosi, dan usaha penjualan agar sesuai dengan
kebutuhan masing – masing wilayah.
Dalam pemasaran internet, google memfasilitasi keadaan ini dengan algoritma google
pigeon tujuannya agar bisnis lokal berkembang, dimana produk dipasarkan maka hasil
pencarian dengan lokasi terdekat akan diprioritaskan untuk dimunculkan.
Segmentasi Demografik
Segmetasi demografik adalah suatu proses yang membagi pasar menjadi kelompok-
kelompok berdasarkan variabel demografi seperti umur, jenis kelamin, ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal,
agama, ras dan kebangsaan.
3
pemakaian (konsumsi) seringkali erat kaitannya dengan variabel demografis. Selain
itu variabel demografis lebih mudah diukur dari pada kebanyakan variabel lain.
Bahkan jika segmen pasar ditetapkan dengan dasar segmentasi lainnya (non
demografis ) karakteristik demografis tetap harus diketahui untuk menaksir besarnya
pasar sasaran dalam usaha memenuhi kebutuhan mereka secara efisien.
Segmentasi Psikografis
Dalam segmentasi psikografis maka pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Kelas sosial => Karakteristik yang berbeda dan keinginan orang-orang dalam
kelas yang berbeda untuk membuat sebuah kelas sosial berbasiskan
segmentasi pasar seperti untuk minuman, perabotan, layanan keuangan, mobil,
pakaian, hotel, aktivitas hiburan, dll. Misalnya salon kecantikan mewah
dengan harga yang fantastis, sedangkan lainnya adalah salon kecantikan
dengan harga terjangkau disertai banyak diskon.
Gaya hidup => Menggambarkan bagaimana cara seseorang (target pasar)
menjalani hidupnya. Lanjutan penjelasannya adalah perilaku seseorang yang
ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan
dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Misalnya anda tidak
mungkin memasarkan jilbab ke komunitas gadis remaja yang senang ke
diskotik.
Kepribadian => Kepribadian calon pelanggan sangat diperhatikan. Dalam hal
ini anda sebagai seorang pemasar mencoba lebih menggambarkan bahwa
“brand” produk anda sesuai (memang dikhususkan) dengan kepribadian target
pasar sebagai pembeli. Misalnya memasarkan pakaian super casual bagi
individu yang memiliki kepribadian santai.
4
Measurable (terukur) => segmen pasar harus dapat membantu perusahaan
dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi
sumberdaya.
Substansial (banyak) => segmen tersebut harus besar dan profitable untuk
dilayani.
Accessible (dapat diakses) => segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk
dilayani.
Differentiable (dapat dibedakan) => segmen tersebut dapat dibedakan dengan
jelas.
Actionable (dapat dilayani) => segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani
dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Perusahaan harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang
secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi,
resiko yang rendah dan lain-lain. Perusahan juga perlu mempertimbangkan apakah
berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan
dan sumber daya perusahaan.
Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju.
Dalam menentukan targetingmaka dilakukan beberapa survei untuk dapat mengetahui
keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran.
5
a. 3 Kriteria Dalam Menentukan Target Pasar
Setidaknya ada 3 kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan
menentukan segmen pasar mana yang akan dijadikan target.
1. Perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup
besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan dapat saja
memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu mempunyai
prospek menguntungkan dimasa datang. Sehubungan dengan hal ini
perusahaan harus melihat lebih dalam terhadap kompetisi yang ada di sektor
tersebut serta potensinya untuk tumbuh karena akan berkaitan juga dengan
ukuran dan pertumbuhan target segmen perusahaan.
2. Strategi targeting harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan
yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur
apakah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk
menguasai segmen pasar yang dipilih, sehingga memberikan value bagi
konsumen. Untuk menghasilkan value yang unggul tidak cukup hanya
memiliki sumber daya yang memadai tetapi harus didukung dengan
kapabilitas, kompetensi inti, dan keunggulan kompetitif dalam melaksanakan
diferensiasi yang ditujukan untuk memenangkan kompetisi tersebut.
Perusahaan juga harus menganalisis dari dekat apakah segmen pasar yang
dipilih telah sejalan dan mendukung tujuan jangka panjang perusahaan?
3. Segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya.
Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan tsb.
Beberapa faktor yang dipertimbangkan disini antara lain intensitas persaingan
segmen, potensi masuknya pemain baru, hambatan masuk industri, keberadaan
produk-produk pengganti substitusi, kehadiran produk-produk komplementer
serta pertumbuhan kekuatan tawar menawar pembeli maupun pemasok.
6
Single Segment Concentration
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih
satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu
segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen tertentu
sehingga memungkinkan perolehan keuntungan yang maksiml. Kekurangan
konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar,
sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari
satu segmen.
Selective Specialization
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa
segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau
membentuk sinergi, tetapi setiap segmen yang dipilih menjanjikan pendapatan.
Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian,
misalnya salah satu segmen tidak produktif, perusahaan tetap memperoleh
pendapatan dari segmen yang lain.
Product Specialization
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat
produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi
yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila
terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan
melakukan perubahan teknologi.
Market Specialization
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani
berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh
reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang
dibutuhkan serta dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian
akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
7
Full Market Coverage
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani
semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan
besar yang memungkinkan melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan
konsumen, anda sebagai pemasar dapat melakukan diferensiasi yang
menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi
sama sekali. Kekurangannya, diferensiasi dapat meningkatkan biaya
perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila
dikaitkan dengan ”strategy profitability” strategi meraih keuntungan,
meskipun demikian perusahaan sebaiknya tidak gegabah agar tidak terjadi
“over segmenting” segmentasi berlebihan. Contoh biaya yang diperkirakan
dan dipertimbangkan adalah biaya modifikasi produk, biaya produksi, biaya
administrasi, biaya gudang dan inventori, dan tentu saja biaya promosi.
Market Leader => Sebuah perusahaan yang memposisikan diri sebagai market
leader cenderung menguasai pasar. Hal ini disebabkan faktor keadaan internal
perusahaan memang sudah sangat kuat, misal permodalan, gambaran positif
dimata pembeli yang sudah lama terbentuk, modernisasi produk hingga riset
dan pengembangan produk yang selalu berhasil dan terdepan jika
dibandingkan pesaing. Contoh : Indomie.
Challenger => Perusahaan yang memposisikan diri sebagai penantang adalah
selalu berusaha mengambil alih posisi “market leader” melalui pengembangan
produknya, promosi yang gencar hingga penetapan harga yang jauh lebih
rendah dengan kualitas mendekati. Perusahaan yang memposisikan diri
sebagai challenger umumnya mempunyai kekuatan yang hampir sama dengan
pemimpin pasar (market leader), akan tetapi mempunyai beberapa kelemahan
seperti misalnya kedewasaan (perusahaan baru). Contoh : Mie Sedap.
8
Follower => Perusahaan yang cenderung “cari aman” selalu mengikuti market
leader, baik itu dalam penetapan harga, inovasi dan teknologi. Seperti yang
sudah dikutip bahwa perusahaan yang memposisikan diri sebagai pengikut
umumnya mencari aman karena memiliki banyak keterbatasan dan
kekurangan, namun memiliki kemampuan untuk memproduksi pemutuhan
kebutuhan konsumen. Contoh : Mie ABC.
9
Dalam menetapkan penentuan positioning perusahaan dapat memperhatikan
faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning:
Teori SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats.
Seperti namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang
bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek, baik yang sedang
berlangsung maupun dalam perencanaan baru. Analisis SWOT pertama kali
diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada tahun 1960-an dalam memimpin proyek
riset di Stanford Research Institute yang menggunakan data dari perusahaan-
perusahaan Fortune 500.
10
a. Manfaat Analisis SWOT
Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan masalah dari 4
(empat) sisi yang berbeda, di mana aplikasinya adalah:
Terdapat 2 faktor pokok yang akan memengaruhi keempat komponen dasar pada
analisis SWOT yaitu:
Untuk faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam terdiri dari dua poin yaitu
kekuatan dan kelemahan. Keduanya akan berdampak lebih baik dalam sebuah
penelitian ketika kekuatan lebih besar dibandingkan kelemahan. Dengan demikian
kekuatan internal yang maksimum jelas akan memberikan hasil penelitian yang jauh
lebih baik. Adapun bagian bagian dari faktor internal itu sendiri ialah:
Ini merupakan faktor dari luar entitas, di mana faktor ini tidak secara langsung terlibat
pada apa yang sedang diteliti dan terdiri dari 2 poin yaitu ancaman dan peluang.
Adanya peluang serta ancaman ini tentu saja akan memberikan data yang harus
11
dimasukkan dalam jurnal penelitian sehingga menghasilkan strategi untuk
menghadapinya. Beberapa poin yang termasuk pada faktor eksternal ialah:
Tren
Budaya, sosial politik, ideologi, perekonomian
Sumber-sumber permodalan
Peraturan pemerintah
Perkembangan teknologi
Peristiwa-peristiwa yang terjadi
Lingkungan
Sebagaimana sebuah metode pada umumnya, analisa SWOT ini hanya dapat
membantu menganalisa situasi yang sedang dihadapi oleh perusahaan atau sebuah
organisasi. Dan metode ini bukan sebuah jawaban pasti yang mampu memberikan
solusi pada tiap masalah yang sedang dihadapi, namun minimal akan memecah
persoalan yang ada dengan mengurainya menjadi bagian-bagian kecil yang akan lebih
tampak sederhana.
Selain membuat analisis SWOT, perusahaan juga harus mulai membuat analisis
keuangan secara tepat. Dengan memiliki analisis keuangan, Anda dapat lebih mudah
mengambil keputusan hingga mengembangkan perusahaan. Jurnal merupakan
software akuntansi online yang dapat membantu Anda membuat laporan keuangan
secara instan, sehingga memudahkan dalam menganalisa keuangan perusahaan.
Marketing Mix atau bauran pemasaran adalah strategi pemasaran yang dapat
menentukan kesuksesan perusahaan dalam mengejar profit atau keuntungan maksimal
dengan cara meningkatkan jumlah pelanggan dan meningkatkan hasil penjualan
karena menggunakan semua alat- alat pemasaran dalam sebuah perusahaan yang
tergabung dalam konsep 7P, yaitu products, price, promotions, place, partisipant,
process, physical evidence. Di bawah ini adalah penjelasan lebih lengkapnya
1. Produk (Products)
Secara teori, produk merupakan segala bentuk hasil usaha yang ditawarkan ke
pasar untuk digunakan atau dikonsumsi sehingga bisa memenuhi kebutuhan
dan keinginan masyarakat. Jika Anda ingin sukses menjalankan strategi
12
marketing mix, Anda harus dapat membuat dan menghasilkan produk atau jasa
dengan kualitas dan keunikan tersendiri. Dengan begitu, produk atau jasa
Anda secara otomatis dapat meningkatkan daya saing di pasaran.
2. Harga (Price)
Harga yang dimaksud adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh user atau
klien Anda untuk mendapatkan produk yang Anda tawarkan. Dengan kata
lain, seseorang akan menggunakan jasa atau membeli produk yang Anda
tawarkan, jika pengorbanan yang dikeluarkan (yaitu uang dan waktu) sesuai
dengan manfaat yang ia ingin dapatkan dari produk atau jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan tersebut. Terkait poin ini, fokus Anda adalah bagaimana
caranya agar dapat membuat pelanggan atau calon pembeli potensial merasa
pengeluarannya sesuai dengan apa yang dia dapat.
3. Tempat (Place)
Konsep ini berfokus pada tempat atau lokasi di mana perusahaan Anda berdiri.
Di mana, semakin strategis tempat bisnis Anda, semakin besar juga
keuntungan yang akan didapatkan perusahaan. Dengan lokasi yang strategis,
konsumen atau calon pelanggan dapat lebih mudah menemukan dan
menjangkau bisnis Anda, sehingga transaksi penjualan lebih mudah terjadi.
4. Promosi (Promotions)
Strategi marketing mix ini berfokus pada masalah promosi bisnis, seperti
bagaimana cara memasarkan produk, media apa yang digunakan, dan
sebagainya. Promosi merupakan salah satu strategi marketing yang memiliki
tujuan sebagai berikut.
Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru.
Mengomunikasikan produk baru.
Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal
secara luas.
Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas
produk.
Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk.
Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk.
13
5. People
Faktor sumber daya manusia sangat menentukan maju atau tidaknya sebuah
perusahaan. Tak dapat kita pungkiri bahwa faktor ini berperan penting dalam
membuat suatu kemajuan atau bahkan kemunduran dari suatu perusahaan.
Inilah mengapa berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk mencari kandidat
pekerja terbaik, mereka bahkan rela membayar lebih untuk menyewa pihak
pencari kerja independen yang sudah ahli dalam mencarikan kandidat pekerja
bagi perusahaan.
6. Proses (Process)
Proses di sini mencakup bagaimana cara perusahaan melayani permintaan tiap
konsumennya, mulai dari konsumen memesan (order) hingga akhirnya mereka
mendapatkan apa yang mereka inginkan. Beberapa perusahaan tertentu
biasanya memiliki cara yang unik atau khusus dalam melayani konsumennya.
Seperti halnya di suatu restoran, ada beberapa restoran yang memberikan
fasilitas “open kitchen”, di mana konsumen bisa melihat tiap proses
pembuatan makanan yang mereka pesan.
7. Tampilan Fisik (Physical Evidence)
Tampilan fisik tempat usaha akan menjelaskan bagaimana penataan bangunan
dari suatu perusahaan. Apakah perusahaan menggunakan interior yang unik,
lightning system yang menarik, desain ruangan yang menarik perhatian, dan
lain sebagainya. Perusahaan tentu akan menyadari bahwa penataan bangunan
di suatu perusahaan tentu akan memengaruhi keinginan pengunjung. Desain
interior yang terkesan berantakan tentu akan membuat konsumen merasa agak
sedikit tidak nyaman dengan keadaan di perusahaan tersebut. Bangunan harus
dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga memberikan
pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah.
14
2.4 TEORI PEMASARAN MELALUI MEDIA TELEVISI
15
selanjutnya memperoleh keuntungan lagi dari volume penjualannya yang
meningkat. (Askurifai Baksin [38-40]).
Pada masa sekarang iklan masih menjadi senjata ampuh para pebisnis untuk
memperomosikan produk - produk mereka dan memasarkannya. Tak terkecuali
iklan produk property yang pada saat ini tengah ramai kita saksikan di layar
kaca televisi maupun majalah dan koran. Para pengusaha propertitersebut tak
tanggung tanggung untuk mengeluarkan milyaran rupiah untuk memasag iklan
di sejumlah stasiun televisi.
16
BAB III
PROFIL LEMBAGA
Indonesia Banking School secara resmi beroperasi sejak tahun 2004, berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor: 37/D/O/2003. Pendirian IBS
merupakan pengembangan dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI),
lembaga nirlaba yang memberikan jasa kepada perbankan dan masyarakat dalam
membentuk tenaga bankir profesional. Secara historis LPPI sudah berperan lebih dari
50 tahun, cikal bakalnya didirikan sejak tahun 1950-an. Nama dan kegiatan lembaga ini
sempat mengalami beberapa perubahan, dimulai dari Akademi Bank, Pendidikan
Tinggi Ilmu Keuangan khususnya perbankan (PTIKP), Lembaga Pengembangan
Perbankan Indonesia (LPPI) dan Institut Bankir Indonesia (IBI). Namun sejak tahun
2004 lembaga ini kembali melakukan kegiatannya dengan nama LPPI lagi.
Pada tahun 2008, BAN-PT sebagai Lembaga resmi penilaian akreditasi, memberikan
nilai “B” dan pada tahun 2013 empunyai nilai akreditasi yang sama. Nilai akreditasi
tersebut diperoleh bagi program studi Strata satu (S1) baik Prodi Akuntansi maupun
Prodi Manajemen. Secara resmi ijin untuk dua prodi tersebut pada kekhususan bidang
perbankan.
Pada bulan September 2008 untuk pertama kalinya IBS berhasil mewisuda sarjana S1
sebanyak seratusan orang. Sampai dengan saat ini IBS telah mewisuda sarjana S1
sebanyak delapan ratus sembilan puluh orang. Para alumni IBS sudah bekerja di
berbagai bidang, terutama keuangan, perbankan, bahkan beberapa alumni sudah ada
yang memiliki bisnis sendiri.
Pada tahun 2010 berdasarkan Surat keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor:
98/D/O/2010, IBS diberi ijin menyelenggarakan program studi S2 Magister
Manajemen. Tahun 2013 prodi MM, mendapatkan akreditasi Bdari BAN-PT. Prodi
MM sudah meluluskan dua puluh dua orang. Pada saat berkuliah di MM sebagian besar
17
merupakan karyawan bank, antara lain Bank Indonesia, Bank Mandiri Syariah, Panin
Syariah, Bank BRI, BRI Syariah, Bank Bukopin, Bank DKI, Bank Exim, Bank Capital,
Citibank, Bank BNI, Bank BTN.
Sejak tahun 2014 sampai saat ini, baik prodi Akuntansi, Manajemen, maupun MM
sedang ditingkatkan semua aktivitas dan tata kelolanya. Peningkatan di segala bidang
ini bertujuan untuk mendapatkan reakreditasi dengan nilai A dari BAN-PT. Berbagai
upaya yang sedang dilakukan diharapkan juga mampu menjadikan nilai akreditasi A
secara institusi.
IBS menjalin kerjasama (networking) dengan berbagai institusi, terutama yang erat
kaitannya dengan bidang keuangan dan perbankan. MOU yang sudah terjalin meliputi
kerjasama dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan. Bentuk kerjasama lainnya
antara lain dengan: Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia,
Bank BCA Syariah, Panin Syariah, Bank Danamon Indonesia, BRI Syariah, BNI
Syariah, Bank Mega Syariah, BTPN Syariah, Bukopin, Bank DKI.
Pada tahun 2014 Bank Mandiri memberikan dana hibah untuk penyempurnaan
lapangan olahraga indoor. Selain itu Bank Mandiri juga memberikan hibah
pembangunan mini bank. Bank Syariah Mandiri memberikan hibah pembangunan
Mushalla pada tahun 2014. Pada tahun 2015 Bank BRI menyumbangkan dana untuk
mendirikan kantin yang dapat digunakan untuk makan siang bagi mahasiswa, karyawan
dan masyarakat sekitar kampus.
18
3.2 Visi dan Misi
Visi IBS
Terwujudnya Banking School yang Unggul di ASEAN pada tahun 2025 (Superior
ASEAN Banking School in 2025)
Misi IBS
1. Melalui Tri darma Perguruan Tinggi (Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat) dapat ikut serta mensejahterakan Bangsa
Indonesia, menyampaikan kebenaran dan membawa rahmat bagi alam semesta.
2. Melalui Tri darma Perguruan Tinggi mengembangkan dan menyebarkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang sesuai dengan perkembangan di ASEAN.
3. Melalui Tri darma Perguruan Tinggi menghasilkan lulusan yang ber integritas,
memiliki keunggulan keilmuan keuangan dan perbankan, memiliki keterampilan
dalam bidangnya, professional dan mandiri.
4. Melalui Tri darma Perguruan Tinggi dapat menghasilkan lulusan yang berilmu
amaliah, dan beramal ilmiah.
3.3 Alamat
19
BAB IV
ANALISIS & PEMBAHASAN
4.1Strategi pemasaran
4.1.1 Segmentation
Segmentation STIE IBS yaitu setiap konsumen mempunyai kebutuhan,
keinginan, karakteristik, dan kepuasan yang berbeda-beda. Melalui identifikasi
segmentasi pasar, STIE IBS dapat mempermudah dan meringankan beban
pengeluaran calon mahasiswa ibs dengan biaya perkuliahan yang murah namun
berkualitas.
4.1.2 Targeting
Targeting STIE IBS dilakukan berdasarkan pada hasil pengolahan data dan
analisis hasil didapat pada deskriptif hasil kuesioner. Calon mahasiswa
didominasi oleh laki –laki dan perempuan lulusan baru SMA/SMK/MAdan
calon mahasiswa/i yang menginginkan pendidikan lebih menjurus dalam dunia
perbankan.
4.1.3Positioning
PositioningSTIE IBS adalah memberdayakan suatu organisasi menjadi lebih
kreatif dan inovatif.Taglineyang bisa mewakili STIE IBS adalah “Improve Your
Knowledge” yang berarti bahwa STIE IBS memberikan kesempatan pembelajaran
secara langsung kepada mahasiswa sehingga mampu memahami materi secara
lebih mendalam guna menambah wawasan dan memperluas pengetahuan.
4.1.4Differentiation
Diferensiasi Personal yang dilakukan STIE IBS adalah melatih mahasiswa/i
sehingga menjadi lebih baik. Dengan pelatihancompetencemembuat mahasiswa/i
yang ada memiliki kemampuan dan pengetahun yang lebih dan diharapkan
mahasiswa/i STIE IBS dapat menjadi lebih kreatif dan inovatif serta memiliki
karakteristik, knowledge,skill,dan integritas yang tinggi.
20
4.2 VALUE
21
4.3.3 Opportunities (Peluang)
Peluang dalam strategi kami adalah:
Lembaga pendidikan lan yang menjalin kerjasama dengan instansi lain untuk
penyaluran kerja.
Kepercayaan masyarakat terhadap lulusan dalam dunia kerja.
Institusi pendidikan lain berani memberikan reward yang besar kepada pembawa
calon mahasiswa.
22
4.4 MARKETING MIX
4.4.1 Product
4.4.2 Price
Penetapan Harga
23
Keterangan:
4.4.3 Place
STIE Indonesia Banking School berdiri sejak tahun 2004 yang berlokasi Jalan Kemang Raya
No.35,Jakarta Selatan, Lokasi yang strategis di pusat kota yang berdampingan dengan
Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI)
4.4.4 Promotion
Promosi yang kami ambil untuk memasarkan STIE Indonesia Banking School berupa
iklan melalui media televisi. Karena menurut kami media televisi lebih efesien untuk
memberikan informasi tentang berbagai hal yang dapat dilihat oleh semua kalangan,
menjakau pasar secara lebih luas dan cepat. Dengan itu kami memilih media televisi
sebagai media untuk memasarkan kampus kami.
4.4.5 People
People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people yang merupakan
karyawan dengan performance tinggi. kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja
tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. kemampuan knowledge pengetahuan
yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang
baik di luar.
1. Ketua STIE Indonesia Banking School
2. Kepala KPM
3. Direktur P3M
4. Wakil Ketua I Bidang Akademik
a. Kepala Prodi Akuntansi
24
b. Kepala Prodi Manajemen
c. Kepala Prodi Manajemen Keuangan dan Perbankan Syariah
d. Kepala Bagian Administrasi Akademik
e. Kepala Bagian Perpustakaan
5. Wakil Ketua II Bidang Adm. dan umum
a. Kepala Bagian Keuangan
b. Kepala Bagian SDM
c. Kepala Bagian Gedung & Umum
6. Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Pemasaran
a. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat
b. Kepala Bagian Kemahasiswaan & Alumni
c. Kepala Bagian Kerjasama Lembaga
d. Kepala Bagian Teknologi dan Komunikasi
7. Direktur MM
8. Dosen
9. Mahasiswa
10. Staff
4.4.6 Process
7. Ospek
8. Magang
25
9. Skripsi
10. Sidang
11. Wisuda
Merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai
tambah bagi konsumen dalam perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian kami
terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk fasilitas dan tata ruang yang lapang
menjadi perhatian penting kami dan dapat mempengaruhi mood calon mahasiswa/I
.Bangunan yang menciptakan suasana desain dan layout yang nyaman,menarik dan cukup
luas untuk para mahasiswa/I melakukan kegiatan atau aktivitas kampus dengan
memperhatikan ambience sehingga memberikan pengalaman kepada calon mahasiswa/i
dan dapat memberikan nilai tambah bagi calon mahasiswa/i, khususnya menjadi syarat
utama perusahaan jasa dengan kelas pendidikan yang mewakili berbagai macam prodi
yang tersedia yang tentunya akan mengutamakan ilmu di bidang perbankan serta berbagai
fasilitas yang disediakan dan juga ruang penghargaan (dilengkapi piagam, ijasah yang
diraih mahasiswa/i)yang akan menambah pengetahuan akan produk surrounding secara
signifikan.
26
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Tujuan dari strategi yang kami buat adalah untuk meningkatkan produktivitas jumlah
mahasiswa/I STIE Indonesia Banking School dengan memenuhi permintaan
masyarakat untuk mempermudah menemukan kampus yang memiliki integrity, skill,
dan knowledge dalam perbankan untuk melanjutkan pendidikan dengan kualitas dan
kuantitas yang baik ke perguruan tinggi.
5.2 SARAN
Semoga marketing plan ini dapat membantu meningkatkan jumlah mahasiswa/i STIE
Indonesia Banking School dan dapat menjadikan STIE Indonesia Banking School
menjadi kampus perbankan yang lebih unggul dan di minati oleh banyak orang
27