STOP KONTAK
DISUSUN OLEH :
AMIRAH KHAIRUNNISAH
KELAS 2 LF
2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Ketentuan mengenai komponenkomponen instalasi listrik sudah
terangkum dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) dan ketentuan-
ketentuan lain sebagai berikut:
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Persyaratn Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit.
2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Pedoman-Pedoman Teknis
Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit Tahun 2014.
3. SNI 03-0711-2004, atau edisi terakhir, Keselamatan pada bangunan fasilitas
kesehatan.
4. SNI 04-7018-2004, atau edisi terakhir, Sistem pasokan daya listrik darurat dan
siaga.
5. SNI 04-7019-2004, atau edisi terakhir, Sistem pasokan daya listrik darurat dan
menggunakan energi tersimpan.
6. Kriteria desain konsultan.
3
1.2.2 Saklar Tunggal
Saklar berfungsi sebagai pemutus aliran listrik, dari sumber / main line
listrik ke titibeban dalam suatu rangkaian terttup. Jika suatu instalasi penerangan
dipasang tanpa saklar, maka lampu akan hidup terus dan biaya listrik jadi boros.
jadi saklar ini memang komponen penting dalam dunia listrik, terutama dalam
instalasi penerangan. Terdapat bermacam-macam sakelar listrik, diantaranya
adalah sakelar tunggal, sakelar deret (seri), sakelar tukar dan lain-lain.
Saklar tunggal adalah saklar yang terdiri dari satu buah tuas. Bisa
mematikan dan menghidupkan lampu dengan sekali tekan.
Bentuknya seperti ini :
Pada gambar diatas garis berwarna merah jambu dan merah adalah kabel
fase / phase nya. Perbedaannya adalah garis berwarna merah jambu artinya adalah
kabel listrik yang belum dialiri arus. Sedangkan yang berwarna merah artinya
4
kabel yang telah dialiri arus listrik. Kabel yang berwarna biru adalah kabel
netralnya. Pemasangan kabel fase adalah dari main line /PLN menuju ke saklar
kemudian menuju lampu. Sedangkan kabel netralnya langsung ke lampu. Yang
terpenting adalah kabel yang melewati saklar haruslah kabel fasanya, bukan kabel
netral. Karena untuk meminimalisir efek kesetrum ketika kita akan maintenance
lampu/ instalasi kabelnya.
Lampu akan menyala jika saklar ditekan, seperti analogi gambar dibawah ini :
1.2.3 Kabel
Kabel Fasa / Phase atau dikenal juga dengan fase adalah bagian dari
instalasi listrik yang mengandung tegangan dan biasanya selalu dilambangkan
dengan simbol sinusoida " ~ " dan sering menggunakan warna kuning / merah /
hitam. Jika stop kontak / kabel yang merupakan fasa ini kita test dengan testpen
maka indikator lampu testpen akan menyala. Pada banyak instalasi listrik juga
kabel ini banyak dilabeli dengan " L " yang berarti Line. Aliran fasa ini juga yang
bisa menyebabkan tersengat listrik dan akan berakibat fatal jika tersengat listrik di
tempat lembab dengan tanpa alas kaki.
5
Kabel Netral, jika dalam instalasi listrik sering menggunakan warna biru,
kabel netral walaupun tersentuh kita tidak akan tersetrum karena sesuainamanya
adalah netral atau tidak mengandung tegangan, jika kita test dengan sebuah
testpen netral ini tidak akan menyalakan lampu testpen. Pada dasarnya kabel
netral ini adalah kabel acuan / tegangan 0 dalam instalasi listrik, jika di
pembangkin listrik netral ini disambungkan ke tanagh (jika di pembangkit listrik,
bedakan dengan instalasi rumahan ya). Pada instalasi listrik sering dilabeli dengan
" N " yang berarti Netral.
6
Beberapa jenis kabel yang biasa digunakan dalam instalasi listrik adalah
sebagai berikut:
a. Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar atau
kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam sesuai
dengan peraturan PUIL.. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat,
tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. Agar aman
memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau
saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila
ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang. Gambar berikut
ini merupakan contoh kabel NYA.
b. Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abuabu),
ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis,
sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal
dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah,
namun tidak boleh ditanam. Gambar berikut ini merupakan contoh dari kabel
NYM.
7
c. Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut
berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan
fleksibelitas yang tinggi. Gambar berikut ini merupakan contoh dari kabel NYAF.
d. Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya berwarna hitam), ada yang
berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel
tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya
lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan
yang tidak disukai tikus. Gambar Berikut ini merupakan contoh dari kabel NYY.
e. Kabel NYFGbY
8
Gambar 2.28 Kabel NYFGbY
f. Kabel BCC
Kabel Bare Copper Conductor (BCC) merupakan kawat tembaga telanjang yang
biasanya digunakan untuk saluran udara dan kabel tanah. Konduktor jenis BCC
ini digunakan untuk transmisi daya saluran udara. Kabel BCC sering digunakan
dalam instalasi penyalur petir dan pentanahan.
9
b. Kawat Penghantar AAAC (All Alluminium Alloy Conductor)
Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat tengah, pada
instalasi listrik dengan penghantar netral. Untuk menghindarkan kesalahan, warna
biru tersebut tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar lainnya. Warna
biru hanya dapat digunakan untuk maksud lain, jika pada instalasi tersebut tidak
terdapat penghantar netral atau kawat tengah. Warna biru tidak untuk kabel
pentanahan.
10
Untuk pengawatan di dalam perlengkapan listrik disarankan hanya mengunakan
kabel dengan satu warna., khususnya warna hitam. Jika diperlukan warna lain
untuk penandaan disarankan mengunakan warna cokelat.
Untuk kabel dengan isolasi dari bahan polyethylene disingkat dengan PE,
polyvinyl chloride disingkat dengan PVC, cross linked polyethylene disingkat
dengan XLPE. e. Warna untuk kabel berselubung berinti tunggal
Kabel berselubung berinti tunggal boleh digunakan untuk fase, netral, kawat
tengah atau penghantar pembumian asalkan isolasi kedua ujung kabel yang
terlihat ( bagian yang dikupas selubungnya ) dibalut isolasi khusus yang berwarna.
Untuk instalasi listrik - Fasa R merah - Fasa S kuning - Fasa T hitam - netral
biru Untuk pelengkapan listrik - U / X merah - V / Y kuning - W / Z hitam -
Arde loreng hijau – kuning
- Kabel berisolasi tegangan pengenal (500 V) putih - Kabel udara berisolasi PE,
PVC, XPLPE (600 – 1000 V) hitam - Kabel tanah berselubung PE dan PVC (600
– 1000 V) hitam - Kabel tanah berselubung PE, PVC > 1000 V merah
11
pemasangan stop kontak diluar tembok (Outbow), perlu roset, pipa pelindung.
Pemasangan stop kontak didalam tembok(Inbow) , perlu inbowdus dan pipa.
Selain stop kontak seperti diatas dipasaran banyak tersedia berbagai
macam jenis stop kontak , ada stop kontak yang sudah dikombinasikan dengan
sakelar dan bahkan dilengkapi dengan lampu tanda /indikator, fungsinnya
memberi tanda keberadaan stop kontak dalam keadaan gelap.
1.2.5 FITTING
Fiting adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk memasang atau
menempatkan bola lampu yang digunakan sebagai penerangan untuk menyalakan
dan memadamkan lampu fiting biasanya dihubungkan dengan sakelar.
12
Bentuk fiting tusuk ini ada dua sbb :
1. fiting tusuk biasa
2. fiting tusuk putar.
Penggunaan dan Pemasangan Fiting
Berdasarkan pengunaan dan pemasangan dalam instalasi penerangan ,
fiting dapat dibagi menjadi 4 macam yaitu :
a. Fiting Duduk, pemasangan langsung didudukkan pada tempatnya (
dilangit-langit, dinding-dinding, bangku-bangku ), bahan dari bakelit,
ebonit, porselin.
b. Fiting gantung, pemasangan digantung pada langit-langit, menggunakan
kabel snur yg dilengkapi dengan tali diikat pada cincin fiting sebagai
penahan berat fiting dan armaturnya.
c. Fiting Kombinasi, Fiting yang dilengkapi dengan stop kontak sebagai
tempat pengambilan arus listrik yang dibantu oleh steker.
d. Fiting kedap Air, fiting yang tidak mudah dimasuki air, fiting ini biasanya
dipasang pada tempat yang kedap air( lembab).
1.2.6 Lampu
Menurut SNI 03-6575-2001, dalam pemilihan lampu, ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu tampak warna yang dinyatakan dalam temperatur warna dan
efek warna yang dinyatakan dalam indeks renderasi warna. Temperatur warna
yang lebih besar dari 5300 Kelvin tampak warnanya dingin, 3300 ~ 5300 Kelvin
tampak warnanya sedang dan lebih kecil dari 3300 Kelvin tampak warnanya
hangat. Indeks renderasi warna dinyatakan dengan angka 0 sampai dengan 100,
dimana angka 100 menyatakan warna benda yang dilihat akan sesuai dengan
warna aslinya. Lampu pijar dan lampu halogen mempunyai indeks renderasi
warna mendekati 100. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada butir 4.4 perihal
kualitas warna cahaya.
13
pembangkit listrik terpusat (Centrally Generated Electric Power) seperti PLN dan
Genset ataupun tenaga listrik yang dihasilkan oleh Baterai dan Aki.
Di zaman modern ini, Lampu Listrik telah menjadi salah satu alat listrik
yang paling penting bagi kehidupan manusia. Dengan adanya lampu listrik, kita
dapat melakukan berbagai kegiatan pada malam hari, memperindah Interior
maupun Eksterior rumah, penerang ruangan yang gelap ataupun sebagai Indikator
tanda-tanda bahaya. Sebelum ditemukan lampu listrik, manusia pada saat itu
menggunakan lilin, lampu minyak dan api unggun sebagai alat penerang pada
malam hari.
14
Jenis lampu listrik dibedakan menjadi dua yaitu lampu pijar dan lampu
pelepasan gas (SNI 03-6575-2001).
a. Lampu Pijar
Lampu pijar menghasilkan cahayanya dengan pemanasan listrik dari kawat
filamennya pada temperatur yang tinggi. Temperatur ini memberi radiasi dalam
daerah tampak dari spektrum radiasi yang dihasilkan. Komponen utama lampu
pijar terdiri dari : filamen, bola lampu, gas pengisi dan kaki lampu (fitting).
1. Filamen Makin tinggi temperatur filamen, makin besar energi yang
jatuh pada spektrum radiasi tampak dan makin besar efikasi dari lampu. Pada saat
ini jenis filamen yang dipakai adalah tungsten.
2. Bola Lampu Filamen suatu lampu pijar ditutup rapat dengan selubung
gelas yang dinamakan bola lampu. Bentuk bola lampu bermacam-macam dan juga
warna gelasnya. Bentuk bola (bentuk A), jamur (bentuk E), bentuk lilin dan lustre
dengan bola lampu bening, susu atau buram dan dengan warna merah, hijau, biru
atau kuning (SNI No. 04-1704-1989 ).
3. Gas Pengisi
Penguapan filamen dikurangi dengan diisinya bola lampu dengan gas
inert. Gas yang umumnya dipakai adalah Nitrogen dan Argon.
4. Kaki Lampu
Untuk pemakaian umum, tersedia dua jenis yaitu : kaki lampu berulir dan
kaki lampu bayonet, yang diindentifikasikan dengan huruf E (edison) dan B
(Bayonet), selanjutnya diikuti dengan angka yang menyatakan diameter kaki
lampu dalam milimeter (E27, E14dan lain-lain). Bahan kaki lampu dari
alumunium atau kuningan.
Terdapat dua jenis lampu pijar khusus yaitu lampu reflektor dan lampu
halogen:
1. Lampu Reflektor
Lampu pijar yang mempunyai reflektor yang terbuat dari lapisan metal
tipis pada permukaan dalam dari bola lampu yang memberikan arah intensitas
cahaya yang dipilih. Reflektor dalam tidak boleh rusak, korosi atau
terkontaminasi.
15
Ada dua jenis lampu berreflektor yaitu jenis Pressed glass dan jenis Blown
bulb.
1. Lampu Pressed glass, adalah lampu yang kokoh dan gelas tahan panas.
Gelas depan mempunyai beberapa jenis pancaran cahaya seperti spot, flood, wide
flood. Lampu ini dapat dipasang langsung sebagai pasangan instalasi luar, tahan
terhadap cuaca.
2. Lampu Blown bulb, menyerupai lampu pressed glass, tetapi lampu ini
hanya dipasang di dalam ruangan.
2. Lampu Halogen
Lampu Halogen adalah Lampu pijar biasa yang mempunyai filamen
temperatur tinggi dan menyebabkan partikel tungsten akan menguap serta
berkondensasi pada dinding bola lampu yang selanjutnya mengakibatkan
penghitaman. Lampu halogen berisi gas halogen (iodine, chlorine, chromine) yang
dapat mencegah penghitaman lampu.
16
dan 38 mm, mempunyai bermacam-macam warna; merah, kuning, hijau, putih,
daylight dan lain-lain serta tersedia dalam bentuk bulat (TLE).
Lampu fluoresen mempunyai dua sistem penyalaan, yaitu memakai starter
dan tanpa starter. Starternya dibahas dalam butir 5.2.1. Lampu fluoresen jenis
tanpa starter antara lain TL-RS, TL-X dan TL-M. Ada dua jenis lampu fluoresen
tanpa starter yaitu rapid start dan instant start. Bentuk lampu fluoresen dapat
berbentuk miniatur dan ada yang dilengkapi dengan balast dan starter dalam satu
selungkup gelas dan kaki lampunya sesuai dengan kaki lampu pijar . Lampu ini
memakai balast elektronik atau balast konvensional dan disebut lampu fluoresen
kompak. Lampu ini mengkonsumsi hanya 25% energi dibandingkan dengan
lampu pijar untuk fluks luminus yang sama serta umurnya lebih panjang.
Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu:
Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-
alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan
sumber listrik atau stop kontak.
Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang
berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya,
dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan
lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.
17
BAB II
PEMBAHASAN
Lampu 1 buah
Saklar tunggal 1 buah
Kotak hubung 1 buah
Kabel phasa 5 buah
Kabel grounding 2 buah
Kabel netral 3 buah
Fitting 1 buah
Stop kontak 1 buah
MCB 1 buah
3 2
L1
S1
18
2.2.2 DIAGRAM PENGAWATAN
Terdapat 1 saklar tunggal dan 1 lampu sesuai gambar diagram lokasi dan gambar
pengawatan diatas, dimana :
Apabila saklar ditekan (ON) maka lampu akan hidup
Apabila saklar ditekan (OFF) maka lampu akan mati
19
2.2.4 LANGKAH KERJA
1. Siapkan semua alat praktikum yang akan digunakan yaitu satu buah sumber
listrik, satu buah kotak hubung, satu buah saklar tunggal, satu buah stop kontak,
satu buah lampu, dan kabel secukupnya.
2. Rangkailah kabel phasa dari sumber arus ke kotak hubung. Pada saklar tunggal
terdapat satu lubang masukan dan keluaran, sambungkan kabel phasa dari kotak
hubung ke lubang masukan saklar tunggal dan sambungkan juga kabel phasa dari
lubang keluaran saklar tunggal ke kotak hubung lalu diteruskan ke lampu.
4. Rangkailah kabel grounding dari sumber ke kotak hubung lalu sambungkan lagi
kabel grounding dari kotak hubung ke stop kontak.
5. Pastikan semua kabel telah terpasang dengan baik dan benar tidak ada kabel
phasa dan netral bergabung, setelah semua kabel sudah terangkai hidupkan MCB
pastikan lampu pada sumber listrik hanya satu yang menyala yang berarti tidak
terjadi kesalahan.
6. Setelah semuanya telah dirasa benar, tekan saklar tunggal untuk menghidupkan
lampu (ON) jika lampu hidup maka berarti instalasi yang kita rangkai telah benar
dan begitu sebaliknya.
20
2.2.4 LAMPIRAN PRATIKUM
Gambar 1 Gambar 2
( Rangkaian Sebelum Saklar di Tekan, ( Rangkaian Setelah Saklar di Tekan,
Lampu Mati dan Stop Kontak Berfungsi ) Lampu Hidup dan Stop Kontak Berfungsi )
21
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Mahasiswa dapat memasang instalasi rangkaian saklar tunggal dan stop
kontak dengan baik.
Dari praktikum yang telah dilakukan diketahui bahwa saat memasang
instalasi rangkaian saklar tunggal dan stop kontak harus diperhatikan kabel
- kabel yang akan disambungkan, sehingga pada saat proses pemasangan
instalasi nanti dapat bekerja dengan baik.
3.2 SARAN
Semoga laporan ini dapat menjadi refrensi bagi semua pihak untuk dapat
lebih mengerti tentang mata kuliah Rancangan Instalasi Penerangan II yang pada
kali ini membahas mengenai “ Instalasi Rangkaian Saklar Tunggal dan Stop
Kontak ”. Selain itu ketika akan menggambar sebaiknya sangat diperhatikan saat
menyambungkan kabel – kabelnya dan saat penyambungan kabel harus benar agar
instalasi dapat bekerja dengan baik.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://ngelistrik.com/2018/02/17/saklar-tunggal-dan-saklar-ganda-seri/
https://blog.kangmiftah.com/2014/01/cara-pemasangan-saklar-tunggal-dan-saklar-
double.html?m=0
https://id.wikipedia.org/wiki/Lampu
https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-lampu-listrik-simbol-lampu/
http://distributoralatlistrikmurah.blogspot.com/2013/09/sekilas-tentang-junction-
box.html
https://panduanteknisi.com/mengenal-listrik-fasa-netral-dan-ground.html
23