Anda di halaman 1dari 6

Journal Endurance 2(2) June 2017 (145-150)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS


DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PELAJAR

Inggit Rahayu1, Venny Rismawanti2, Abdul Khodir Jaelani*


DIII Kebidanan, Akademi Kebidanan Indragiri, 29312 Rengat, Pekanbaru, Riau
Email : abdulkhodirapt@gmail.com

Submitted :24-02-2017, Reviewed:28-02-2017, Accepted:07-03-2017


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v2i2.1760

ABSTRACT
The low knowledge of HIV / AIDS among adolescents affects adolescent attitude on premarital sexual
behavior so as to increase adolescents' vulnerability to contracting HIV / AIDS. The purpose of this
study to determine the relationship of the level of knowledge about HIV / AIDS with Student Premarital
Sexual Behavior. This research is an analytic observational with cross sectional approach. Data were
collected prospectively (January 2017). The population in this study were students of SMA Negeri 1
Rengat. Sampling using acidental sampling with a sample size of 90 people. Analysis of the data using
the univariate and bivariate test. The results showed that the majority of students at SMA Negeri 1
Rengat have the level of knowledge of HIV / AIDS is a good total of 49 students (54%) in a manner that
does not support the premarital sexual behavior as many as 57 students (63%). The study also shows
that there is a correlation between the level of knowledge about HIV / AIDS with premarital sexual
behavior of students SMA Negeri 1 Rengat (pvalue <0.05).

Keywords : behavior, knowledge, and premarital sexual behavior

ABSTRAK
Rendahnya pengetahuan HIV/AIDS dikalangan remaja mempengaruhi sikap remaja pada prilaku
seksual pranikah sehingga dapat meningkatkan kerentanan remaja untuk tertular HIV/AIDS. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan Prilaku
Seksual Pranikah Pelajar. Jenis penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan
crossectional. Pengambilan data dilakukan secara prospektif (Januari 2017). Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Rengat. Pengambilan sampel dengan menggunakan
acidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 90 orang. Analisis data menggunkan uji univariat
dan uji bivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas siswa-siswa SMA Negeri 1 rengat
memiliki tingkat pengetahuan HIV/AIDS yang baik sebanyak 49 siswa(54%) dengan sikap yang tidak
mendukung terhadap prilaku seksual pranikah sebanyak 57 siswa (63%). Penelitian ini juga
menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku
seksual pranikah pelajar SMA Negeri 1 Rengat (Pvalue < 0,05).

Kata Kunci : HIV/AIDS, pengetahuan dan prilaku seksual pranikah

Kopertis Wilayah X 145


I. Rahayu – Hubungan Tingkat… Journal Endurance 2(2) June 2017 (145-150)

PENDAHULUAN Kabupaten/Kota se-Riau, Ibukota Provinsi


HIV/AIDS merupakan salah satu Riau yaitu Pekanbaru memiliki angka
masalah kesehatan yang sering terjadi di tertinggi dengan angka 399 untuk kasus
negara berkembang (Coovadia & HIV dan 469 untuk kasus AIDS dan angka
Hadingham, 2005), termasuk Indonesia. terendah ditemukan di kabupaten Indragiri
HIV dapat menyebabkan masyarakat Hulu sebanyak 4 kasus (Dinkes Riau,
kehilangan harapan mereka (Akol, 2000). 2016).
Penyakit yang menyerang sistem kekebalan
tubuh manusia ini memungkinkan Berdasarkan usia kasus HIV/AIDS di
munculnya berbagai jenis infeksi Indonesia paling banyak diderita oleh usia
oportunistik. produktif 25 – 49 tahun, dan usia remaja 15-
19 tahun menduduki posisi kelima
AIDS dimulai dari tubuh terinfeksi (Infodatin, 2014). Usia remaja merupakan
oleh Human Immunodeficiency Virus HIV, usia yang sangat rentang untuk terinfeksi
kemudian HIV menyerang sel-sel tertentu HIV. Lebih dari setengah infeksi baru HIV
dari sistem kekebalan tubuh dan didunia ditemukan pada usia 15-19 tahun,
menghacurkan sistem kekebalan tubuh dan mayoritas remaja terinfeksi karena
setelah menginfeksi host manusia (Guindo hubungan seksual (Guindo et al., 2014).
et al., 2014).. Dalam beberapa tahun terakhir, karena
perkembangan ekonomi dan pengaruh
Penyakit AIDS (Acquired media masa mempengaruhi sikap dan
Immunodeficiency Syndrome) merupakan persepsi remaja akan seks pranikah.
salah satu penyakit yang mengakibatkan
kematian di dunia. Menurut UNAIDS Berdasarkan hasil observasi dengan
(United Nations Programme on HIV and 15 siswa-siswi di SMA Negeri 1 Rengat, 10
AIDS) dan WHO (World Health diantaranya mengatakan bahwa mereka
Organization), AIDS telah mengakibatkan memiliki pengetahuan yang kurang tentang
kematian lebih dari 25 juta jiwa sejak HIV/AIDS dan prilaku seksual pranikah,
pertama kali diakui tahun 1981(Kent et al., tidak paham dengan bahaya dan resiko
2010). HIV/AIDS dan jika melakukan hubungan
seksual pranikah. Mereka juga tidak tahu
Pada tahun 2005-2015, kejadian bagaimana cara atau sikap yang harus
kasus HIVsemakin meningkat, pada 10 dilakukan untuk menghindari HIV/AIDS
tahun terakhir ditemukan ada 184.929 dan prilaku seksual pranikah.
kasus HIV/AIDS yang dilaporkan. Jumlah
kasus HIV tertinggi yaitu DKI Jakarta Dari uraian diatas, maka peneliti
(38.464 kasus), diikuti Jawa Timur (24.104 tertarik untuk meneliti tentang hubungan
kasus), Papua (20.147 kasus), Jawa Barat tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS
(17.075 kasus), dan Jawa Tengah (12.267 dengan prilaku seksual pranikah pelajar
kasus), sedangkan di wilayah Riau SMA Negeri 1 Rengat .
menduduki urutan ke 14 dari 34 provinsi di
Indonesia (Kepmenkes, 2016). METODE PENELITIAN

Perkembangan kasus HIV/AIDS Penelitian ini merupakan penelitian


menjadi tantangan besar untuk daerah- analitik observasional dengan pendekatan
daerah yang sedang berkembang. Terlihat cross sectional. Penelitian ini dilakukan di
dengan tren peningkatan kasus HIV/AIDS SMA Negeri 1 Rengat selama 1 bulan
di Riau. Data terakhir yang dihimpun (Januari 2017). Jumlah keseluruhan
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) populasi 890 orang, dan menggunakan
Provinsi Riau terdata 1.821 kasus yang metode purposive sampling dengan rumus
tersebar di seluruh daerah di Riau. Dari 12 Setiadi, (2012), diperoleh sampel sebanyak

Kopertis Wilayah X 146


I. Rahayu – Hubungan Tingkat… Journal Endurance 2(2) June 2017 (145-150)

90 orang. Data tingkat pengetahuan laki (41%), kecendrungan ini terjadi


HIV/AIDS dengan prilaku seksual pranikah dikarenakan jumlah responden perempuan
diperoleh degan instrumen kuisioner yang lebih banyak disetiap kelasnya
terdiri dari dua kuisioner yaitu kuisioner dibandingkan dengan jumlah responden
pengetahuan seksual pranikah dan laki-laki. Penelitian ini sejalan dengan data
kuisioner prilaku seksual pranikah. yang dilaporkan badan statistik hasil sensus
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel penduduk Indonesia tahun 2016 yang
dependen (terikat) yaitu Prilaku seksual menyebutkan bahwa jumlah remaja putri di
pranikah dan variabel independen (bebas) Kabupaten Indragiri Hulu lebih banyak
yaitu tingkat pengetahuan HIV/AIDS. dibandingkan remaja putra (BPS INHU,
Analisis data dilakukan secara univariat 2016).
untuk mempresentasikan karakteristik
responden dan analisis bivariat untuk Dalam penelitian ini mayoritas usia
melihat hubungan antara tingkat responden 16-17 tahun sebanyak 64 orang
pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan (71%), dimana rentang usia tersebut
prilaku seksual pranikah dengan merupakan usia pada tahap remaja tengah
menggunakan uji chi-square pada tingkat (Hockenberry, 2005), dimana pada masa
kemaknaan 95% (α ≤ 0,05). remaja usia ini berada pada masa
pendidikan sekolah menengah atas (SMA).
HASIL DAN PEMBAHASAN Menurut Yuliantini, (2012), menyebutkan
masa responden yang telah mencapai SMA
Penelitian ini dilakukan untuk menunjukan responden telah banyak
mengetahui hubungan tingkat pengetahuan memperoleh pengetahuan. Menurut Ngudi
dengan prilaku seksual pranikah, et al., (2010), menyebutkan bawha
pengambilan data dilakukan secara pendidikan dapat mempengaruhi
prospektif pada bulan Januari 2017. Sampel pengetahuan, semakin tinggi pendidikan
dalam penelitian ini adalah siswa-siswi seseorang maka semakin tinggi
SMA Negeri 1 rengat sebanyak 90 orang. pengetahuannya (Yuliantini , 2012), Selain
itu, remaja pada tahap menengah ini telah
Tabel 1. Karakteristik Responden
mampu membayangkan opini orang lain
KARAKTERISTIK
RESPONDEN
n % terhadap dirinya. Remaja juga sudah
menyadari bahwa dimasyarakat terdapat
Laki-laki 37 41%
Jenis kelamin
norma dan adat istiadat yang berlaku
Perempuan 53 59%
sehingga dalam tahap ini remaja mampu
14-15 tahun 23 26% mengambil sikap sesuai dengan norma dan
Usia adat istiadat yang berlaku misalnya seperti
16-17 tahun 64 71% prilaku seksual pranikah dikalangan
remaja.
18-19 tahun 3 3%

Berdasarkan karakteristik
responden (Tabel 1.) dapat dilihat bahwa
mayoritas jenis kelamin perempuan (59%)
lebih banyak dari pada jenis kelamin laki-

Kopertis Wilayah X 147


I. Rahayu – Hubungan Tingkat… Journal Endurance 2(2) June 2017 (145-150)

Tabel 2. Hubungan Tingkat


PENGETAHUAN Pengetahuan HIV/AIDS dengan Prilaku
3% seksual pranikah
BAIK Perilaku
43% 54% Seksual Total
CUKUP p
Pranikah
N Pengeta
KURANG Nega val
o huan Positif
tif ue
n % n % n %

Gambar 1. Diagram tingkat pengetahuan 0 4 55 4 55


1. Baik 0
responden tentang HIV/AIDS % 9 % 9 %

0 3 42 3 42 0,0
2. Cukup 0
% 8 % 8 % 00
PERILAKU
1% 1 2
3. Kurang 1 2 3 3%
% %
POSITIF
1 8 99 9 10
99% NEGATIF Jumlah 1
% 9 % 0 0%

Gambar 2. Diagram prilaku menyebukan tidak ada perbedaan yang


seksual pranikah terlalu besar antara pengetahuan baik dan
sedang, hal ini terjadi karena responden
Tingkat pengetahuan dalam
memiliki pengetahuan yang bervariasi.
penelitian ini dinilai dengan memberikan
Prilaku responden dipengaruhi oleh
quisioner tentang gambaran umum
beberapa faktor diantaranya pengetahuan,
penyakit HIV/AIDS meliputi pengertian
pengalaman pribadi, pengaruh orang lain,
HIV/AIDS, transmisi dan cara penularan,
kebudayaan, medi masa, pendidikan dan
tanda dan gejala serta pencegahan penyakit
emosional (Azwar, 2013). Tingkat
tersebut. Mayoritas pengetahuan tentang
pengetahuan seseorang dapat
HIV/AIDS siswa-siswi SMA Negeri 1
mempengaruhi seseorang untuk melakukan
rengat cukup sebanyak 54% dan baik
tindakan (Jaelani et al., 2017), hal ini
sebanyak 43 % (Gambar 1). Berdasarkan
memberikan landasan kognitif untuk
data tersebut dapat diketahui bahwa selisih
terbentuknya prilaku (McManus & Dhar,
tingkat frekuensi antara yang memiliki
2008), sehingga semakin tinggi tingkat
pengetahuan baik dan cukup tidak terlalu
pengetahuan seseorang maka akan semakin
besar sehingga diketahui sebaran responden
kecil kemungkinan untuk melakukan
tentang pengetahuan HIV/AIDS bervariasi.
prilaku seksual pranikah. Hasil penelitian
Dalam Notoadmojo, (2003), menyebutkan
menunjukan bahwa mayoritas prilaku
bahwa pengetahuan yang berbeda-beda
responden positif 99% (Gambar 2) dan
antara item soal dipengaruhi oleh instruksi
pengetahuannya tentang HIV/AIDS
verbal. Intruksi verbal merupakan
mayoritas cukup baik (Gambar 1). Prilaku
penerimaan informasi verbal seperti
postif responden menunjukan bahwa
melihat, mendengar melalui alat
sebagian besar responden tahu akan bahaya
komunikasi sepertir radio, televisi, internet
prilaku seksual pranikah, salah satunya
dan petugas kesehatan yang mengakibatkan
dapat menyebabkan terjadinya penyakit
responden memiliki tingkat pengetahuan
menular seksual seperti HIV/AIDS (Okonta
yang berbeda-beda (McManus & Dhar,
& Oseji, 2006).
2008). Penelitian ini sejalan dengan
Berdasarkan uji Univariat
penelitian Rahmawati, (2014), yang
didapatkan P Value< 0,05 (P value = 0,000)

Kopertis Wilayah X 148


I. Rahayu – Hubungan Tingkat… Journal Endurance 2(2) June 2017 (145-150)

(Tabel 2) artinya terdapat hubungan yang merupakan domain untuk seseornag


signifikan antara tingkat pengetahuan melakukan tindakan. Seseorang dianggap
HIV/AIDS dengan prilaku seksual pranikah memahami ditunjukan melalui
siswa siswa SMA Negeri 1 rengat, sehingga menginterpretasikan materi secara benar
semakin baik tingat pengetahuan siswa dan dapat mengaplikasikannya, yang
siswi SMA Negeri 1 Rengat maka semakin berarti responden mampu membaca kondisi
kecil kemungkinan untuk melakukan bahasa HIV/AIDS dan cara penularannya
tindakan seksual pranikah sehinga dapat (Shiferaw et al., 2011), sehingga dapat
mencegah penularan penyakit seksual melakukan pencegahan. Penelitian ini
seperti HIV/AIDS (Shiferaw et al., 2011). sejalan dengan penelitian rahmawati (2014)
Hal ini sesuai dengan teori dimana tingkat dan Handayani (2009) yang menyebutkn
pengetahuan akan berpengaruh terhadap ada hubungan tingkat pengetahuan HIV
prilaku responden dalam pencegahan /AIDS dengan Prilaku seksual pranikah.
HIV/AIDS. Tingkat pengetahuan

SIMPULAN
Sebagian besar siswa-siswi SMA UCAPAN TERIMAKASIH
Negeri 1 rengat memiliki pengetahuan yang Allhamdulillahirobbil’alamin,
cukup baik tentang HIV/AIDS sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
mayoritas memiliki prilaku positif. jurnal yang berjudul Hubungan Tingkat
Berdasarkan uji statatistik Univariat Pengetahuan Tentang HIV/AIDS
menunjukkan adanya hubungan bermakna Dengan Perilaku Seksual Pranikah
antara tingkat pengetahuan HIV/AIDS Pelajar. Penulis menyadari jurnal ini
dengan prilaku seksual pranikah ditunjukan tidak akan selesai tanpa bantuan berbagai
dengan nilai P value< 0,05 (P value = pihak. Penulis mengucapkan terimakasih
0,000), sehingga semakin baik pengetahuan kepada Direktur Akademi Kebidanan
HIV/AIDS siswa siswi SMA Negeri 1 Indragiri Rengat, LPPM dan SMA Negeri
rengat maka semakin kecil kemungkinan 1 Rengat yang sudah memfasilitasi
untuk melakukan tindakan seksual penelitian ini sehingga penulis dapat
pranikah. menyelesaikan jurnal ini.

DAFTAR PUSTAKA Mali, West Africa. International


Journal of Advanced Physiology
Akol. (2000). Knowledge, Attitudes and and Allied Sciences, 2(1), 12–23.
Sexual Behavior of Young People Hockenberry, J. . (2005). Essential of
towards HIV/AIDS. HIV/AIDS Pediatric Nursing. USA: Mosby
Guidelines for Educators. Company.
Azwar, S. (2013). Manusia Teori dan Infodatin. (2014). Situasi dan Analisis HIV
Pengukurannya (2 ed.). AIDS. Pusat Data dan Informasi
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kesehatan RI.
Coovadia, H., & Hadingham, J. (2005). Jaelani, A. K., Putri,M, & Lubis, N.A.
Global Trends, Global Funds and (2017). Hubungan Pengetahuan Ibu
Delivery Bottlenecks. Globalization Nifas Tentang Makanan Gizi
and Health. J. HIV/AIDS, 1, 1–10. Seimbang Dengan Penyembuhan
Dinkes Riau. (2016). Profil Dinas Luka Perineum Diwilayah Kerja
Kesehatan Riau 2016. Dinas Puskesmas Sipayung Indragiri
Kesehatan Provinsi Riau. Hulu. Jurnal Endurance, 2(1), 31–
Guindo, O. M., Liu, A., & Haba, K. (2014). 36.
Knowledge, Attitudes and Practices
of Youth towards HIV/AIDS in

Kopertis Wilayah X 149


I. Rahayu – Hubungan Tingkat… Journal Endurance 2(2) June 2017 (145-150)

https://doi.org/10.22216/jen.v2i1.1 Okonta, P. I., & Oseji, M. I. (2006).


120 Relationship between knowledge of
Kent, S. J., Cooper, D. A., Chhi Vun, M., HIV/AIDS and sexual behaviour
Shao, Y., Zhang, L., Ganguly, N., among in-school adolescents in
… Osmanov, S. (2010). AIDS Delta State, Nigeria. Nigerian
Vaccine for Asia Network (AVAN): Journal of Clinical Practice, 9(1),
Expanding the Regional Role in 37–39.
Developing HIV Vaccines. PLoS Rahmawati, F. (2014). Hubungan Tingkat
Medicine, 7(9). pengetahuan HIV/AIDS dengan
https://doi.org/10.1371/journal.pme Sikap terhadap Pencegahannya
d.1000331 pada Siswa kelas X dan XI di SMA
Kepmenkes. (2016). Informasi Pusat Data Taman Madya Jetis Yogyakarta.
dan Informasi Kementrian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kesehatan RI. ‘Aisyiyah, Yogyakarta.
McManus, A., & Dhar, L. (2008). Study of Setiadi. (2012). Konsep dan penulisan riset
knowledge, perception and attitude keperawatan. Yogyakarta: Graha
of adolescent girls towards Ilmu.
STIs/HIV, safer sex and sex Shiferaw, Y., Alemu, A., Girma, A.,
education: (A cross sectional survey Getahun, A., Kassa, A., Gashaw,
of urban adolescent school girls in A., … Gelaw, B. (2011).
South Delhi, India). BMC Women’s Assessment of knowledge, attitude
Health, 8, 12. and risk behaviors towards
https://doi.org/10.1186/1472-6874- HIV/AIDS and other sexual
8-12 transmitted infection among
Ngudi, E, Muryani, L, Nuraini, N, & preparatory students of Gondar
Ritianawati, N. (2010). Hubungan town, north west Ethiopia. BMC
Tingkat Pengetahuan Tentang Research Notes, 4, 505.
HIV/AIDS pada Mahasiswa https://doi.org/10.1186/1756-0500-
Reguler Universitas Indonesia 4-505
dengan Sikapnya Terhadap. Yuliantini, H. (2012). Tingkat Pengetahuan
Universitas Indonesia, Depok. HIV/AIDS dan Sikap Remaja
Notoadmojo, S. (2003). Pendidikan Dan Terhadap Perilaku Seksual
Perilaku Kesehatan. Jakarta: PraNikah di SMA “X.” Universitas
Rineka Cipta. Indonesia, Depok.

Kopertis Wilayah X 150

Anda mungkin juga menyukai