Anda di halaman 1dari 19

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)


GOLONGAN III ANGKATAN VIII
TAHUN 2018

Disusun oleh:

Nama : Muhammad Romadhoni, S.Si


NIP : 19920309 201801 1 001
Jabatan : Fungsional Umum – Analis Laboratorium
Unit Kerja : Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kabupaten Bima

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN JAKARTA
2018
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
GOLONGAN III ANGKATAN III
TAHUN 2018

Oleh:

Nama : Muhammad Romadhoni, S.Si


NIP : 19920309 201801 1 001
Jabatan : Fungsional Umum – Analis Laboratorium
Unit Kerja : Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kabupaten Bima

Telah disetujui untuk diseminarkan


di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta
pada Tanggal 19 September 2018

Coach, Mentor,

Tulis nama Tulis nama


Margaretha Yuliani, SKM, MM Yogi Abaso Mataram, S.Si, Apt.
NIP. 19630718 198603 2 002 NIP. 19810124 200912 1002

i
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................... i
PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA ...................................................................... 1
1.1 Profil Organisasi ............................................................................................ 1
1.1.1 Badan Pengawas Obat dan Makanan ............................................... 1
1.1.2 Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kabupaten Bima .......... 1
1.1.3 Visi Loka POM di Kabupaten Bima ................................................... 2
1.1.4 Misi Loka POM di Kabupaten Bima .................................................. 2
1.1.5 Tugas Loka POM di Kabupaten Bima .............................................. 2
1.1.6 Budaya Kerja ............................................................................................. 3
1.1.7 Struktur Organisasi ................................................................................ 4
1.2 Profil Peserta .................................................................................................. 5
RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................................................... 7
2.1 Deskripsi Isu ................................................................................................... 7
2.2 Penetapan Core Issue ................................................................................... 8
2.3 Penetapan Penyebab..................................................................................... 10
2.4 Gagasan Pemecah Isu .................................................................................. 12
2.5 Matriks Rancangan Aktualisasi ............................................................... 13
2.6 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ............................................ 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 25

. Diagram Fish bone .......................................................................................................... 11

ii
PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA

1.1 Profil Organisasi


1.1.1 Badan Pengawas Obat dan Makanan
BPOM adalah sebuah Lembaga Pemerintahan Non Kementerian
(LPNK) yang bertugas mengawasi peredaran obat, obat tradisional, suplemen
kesehatan, kosmetik dan makanan di wilayah Indonesia. Tugas, fungsi dan
kewenangan BPOM diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun
2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah non Departemen yang telah diubah
terakhir kali dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001.
BPOM sebelum dibentuk sebagai sebuah Lembaga Pemerintah Non
Departemen (LPND)/LPNK, pada tahun 1975 sampai 2000 merupakan salah
satu direktorat jenderal di lingkungan Departemen Kesehatan (sekarang
disebut Kementerian Kesehatan) yang bernama Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan (Ditjen POM).

1.1.2 Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kabupaten Bima


Loka Pengawas Obat dan Makanan (Loka POM) di Kabupaten Bima
merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI (Badan POM RI) sesuai Peraturan Badan POM RI nomor 12
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Badan POM RI.
Loka POM di Kabupaten Bima ini sebelumnya merupakan Pos
Pengawasan Obat dan Makanan (Pos POM) di Kabupaten Bima. Dimana
tujuan pembentukan Pos POM di Kabupaten Bima yaitu untuk
mengoptimalkan pengawasan di cathment area di pulau Sumbawa khususnya
Kabuaten Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu. Sedangkan fungsi secara
umum antara lain pengawasan sarana distribusi, melaksankan sampling, dan
uji cepat menggunakan Rapid test dan KIE dengan tokoh masyarakat.

1.1.3 Visi Loka POM di Kabupaten Bima

1
Dalam menghadapi dinamika lingkungan dengan segala bentuk
perubahannya, maka segenap jajaran Loka POM di Kabupaten Bima bercita-
cita untuk mewujudkan suatu keadaaan ideal bagi masyarakat, sesuai dengan
visi Badan Pengawas Obat dan Makanan, yaitu :

“Obat dan Makanan Aman Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan


Daya Saing Bangsa”

1.1.4 Misi Loka POM di Kabupaten Bima


Misi Loka POM di Kabupaten Bima didefinisikan sebagai tujuan mulia
Badan Pengawas Obat dan Makanan dengan :
1. Meningkatkan sistem pengawasan Obat dan Makanan berbasis resiko
untuk melindungi masyarakat.
2. Mendorong kemandirian pelaku usaha dalam memberikan jaminan
keamanan obat dan makanan serta memperkuat kemitraan dengan
pemangku kepentingan.

1.1.5 Tugas Loka POM di Kabupaten Bima


Loka POM di Kabupaten Bima mempunyai tugas melakukan inspeksi
dan sertifikasi sarana/fasilitas produksi dan/atau distribusi Obat dan
Makanan dan sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian, sertifikasi produk,
pengambilan contoh (sampling), dan pengujian Obat dan Makanan,
intelijen, penyidikan, pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi,
pengaduan masyarakat, dan koordinasi dan kerja sama di bidang
pengawasan Obat dan Makanan, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan
rumah tangga di cathment area di pulau Sumbawa khususnya Kabupaten
Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu.
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan
fungsi antar Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Pengawas Obat dan
Makanan, maka Balai Besar POM di Mataram ditunjuk sebagai koordinator
Loka POM di Kabupaten Bima sesuai dengan Keputusan Kepala Badan POM
RI No. HK.04.01.1.22.06.18.3240 tahun 2018 tentang penunjukan balai
besar/balai pengawas obat dan makanan sebagai koordinator loka pengawas
obat dan makanan.

2
1.1.6 Budaya Kerja
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan
harus dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam
melaksanakan tugas serta menjadi semangat dalam berkarsa dan berkarya:

1. Profesional: Menegakkan profesionalisme dengan integritas,


objektivitas, ketekunan dan komitmen yang tinggi.
2. Integritas: Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
3. Kredibilitas: Dapat dipercaya, dan diakui oleh masyarakat luas,
nasional dan internasional.
4. Kerjasama Tim: Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan
komunikasi yang baik.
5. Inovatif: Mampu melakukan pembaruan dan inovasi-inovasi sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi
terkini.
6. Responsif/Cepat Tanggap: Antisipatif dan responsif dalam mengatasi
masalah.

1.1.7 Struktur organisasi


a). Badan Pengawas Obat dan Makanan
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM disusun berdasarkan Peraturan
Kepala BPOM Nomor 12 Tahun 2018. Berikut merupakan Organisasi dan Tata
Kerja Badan POM:

3
Gambar: Struktur Organisasi Badan POM

b). Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kabupaten Bima


Sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM Nomor 12 Tahun 2018, UPT
BPOM berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan, yang
secara teknis dibina oleh Deputi dan secara administratif dibina oleh
Sekretaris Utama. Tetapi terdapat perbedaan untuk Loka, dimana terdapat
koordinasi dan supervisi oleh Balai Besar POM atau Balai POM. Untuk Loka di
Kabupaten Bima dikoordinir dan supervisi oleh Balai Besar POM di Mataram

4
Gambar: Struktur Organisasi Loka POM di Kabupaten Bima

1.2 Profil Peserta


Nama : Muhammad Romadhoni, S.Si
NIP : 19920309 201801 1 001
Pangkat/Gol. Ruang : Penata Muda/IIIa
Unit Kerja : Loka Pengawas Obat dan Makanan di
Kabupaten Bima

Dalam pelaksanaan aktualisasi, mengacu pada kegiatan dalam Sasaran


Kerja Pegawai (SKP), sebagai berikut:

No. Kegiatan Sumber

1. Melaksanakan Pemeriksaan Sarana Distribusi dan SKP


Pelayanan Obat dan Makanan
2. Entri Data Hasil Pemeriksaan melalui SIPT sebagai SKP
Operator
3. Melaksanakan Pemeriksaan Sarana Distribusi dalam SKP
rangka Intensifikasi menjelang hari raya keagamaan dan
Tahun Baru dan Penertiban Produk TMK
4. Melakukan kegiatan sampling obat dan makanan SKP
5. Melakukan Pengujian sampel Obat dan makanan SKP
6. Memuat Sertifikat Hasil Pengujian (CP-LCP) SKP

5
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Deskripsi Isu


Loka POM di Kabupaten Bima dalam menjalankan tugas dan fungsinya
memiliki beberapa hambatan antara lain, kurangnya sumber daya manusia
dimana sebelumnya Pos POM di Kabupaten Bima hanya memiliki 1 (satu)
orang PNS. Berikutnya Loka POM di Kabupaten Bima belum memliki sarana
dan prasarana laboratorium pengujian, pengujian saat ini terbatas dengan
menggunakan Rapid test kit. Loka POM di Kabupaten Bima juga belum
memiliki petunjuk teknis/SOP Mikro/Instruksi kerja yang digunakan untuk
pengisian form pemeriksaan sarana produksi dan distibusi obat dan
makanan sehingga kemungkinan terjadi inkonsistensi dan ketidakseragaman
pengisian oleh petugas. Karena terbatasnya SDM juga mengakibatkan Loka
POM di Kabuaten Bima belum memiliki petunjuk teknis/SOP Mikro/Instruksi
kerja tentang pengarsipan surat-menyurat, serta belum maksimalnya
penyampaian informasi terkait obat dan makanan (KIE).
Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa
isu yang terjadi pada Loka POM di Kabupaten Bima, antara lain: 1) Belum
berjalannya kegiatan pegujian obat dan makanan di laboratorium (pengujian
hanya menggunakan Rapid test kit), disebabkan oleh belum adanya sarana
dan prasarana laboratorium (Manajemen ASN, Pelayanan publik, WoG); 2)
Inkonsistensi dan ketidakseragaman pengisian form pemeriksaan sarana
produksi dan distibusi obat dan makanan oleh petugas, disebabkan belum
adanya petunjuk teknis/SOP Mikro/Instruksi kerja terkait pengisian form
pemeriksaan sarana produksi dan distibusi obat dan makanan (Manajemen
ASN, Pelayanan publik, WoG); 3) Pengasipan dan tata kelola surat menyurat
yang masih belum teratur, disebabkan belum adanya petunjuk teknis/SOP
Mikro/Instruksi kerja tentang pengarsipan surat-menyurat (Manajemen ASN,
Pelayanan publik, WoG); 4) Belum maksimalnya penyampaian informasi

6
terkait obat dan makanan, disebabkan kurangnya jumlah pegawai
(Manajemen ASN).

2.2. Penetapan Core Issue


Berdasarkan hasil scanning environment terhadap beberapa masalah
yang ada dan dibutuhkan prioritas masalah yang harus segera ditangani,
maka ditetapkan satu isu adalah Inkonsistensi dan ketidakseragaman
pengisian form pemeriksaan sarana produksi dan distibusi obat dan
makanan oleh petugas (Manajemen ASN, Pelayanan publik, WoG). Penetapan
isu ini juga berdasarkan hasil diskusi dengan mentor, terkait permasalahan
apa yang harus segera diselesaikan pada Loka POM di Kabupaten Bima.

7
2.3 Penetapan Penyebab

Masalah Penyebab
Belum adanya petunjuk teknis/SOP
Mikro/Instruksi kerja terkait pengisian
Material
form pemeriksaan sarana produksi dan
distibusi obat dan makanan
1. Belum adanya penanggungjawab atau

Inkonsistensi dan koordinator di bagian pemeriksaan


Man 2. Kurangnya pemahamam tentang
ketidakseragaman
pentingnya penyusunan petunjuk
pengisian form
teknis / SOP Mikro / Instruksi kerja
pemeriksaan sarana 1. Kurangnya sosialisasi terkait tata
produksi dan distibusi cara pengisian form pemeriksaan
obat dan makanan oleh sarana produksi dan distibusi obat
petugas. dan makanan oleh petugas
Method 2. Kurangnya Komunikasi antar
pegawai terkait tata cara pengisian
form pemeriksaan sarana produksi
dan distibusi obat dan makanan oleh
petugas

12
2.4 Gagasan Pemecahan Isu

Dalam rangka menyelesaikan permasalahan, maka perlu dilakukan


upaya penyusunan draft usulan petunjuk teknis/SOP Mikro/ Instruksi kerja
terkait pengisian form pemeriksaan sarana produksi dan distibusi obat dan
makanan. Rincian mengenai kegiatan penyesaian isu sebagai berikut:

No. Kegiatan Sumber

1. Persiapan kegiatan penyusunan draft usulan petunjuk SKP dan


teknis/SOP Mikro/ Instruksi kerja terkait pengisian form Tugas
pemeriksaan sarana produksi dan distibusi obat dan Tambahan
makanan
2. Pengumpulan informasi terkait penyusunan draft usulan SKP dan
petunjuk teknis/SOP Mikro/ Instruksi kerja terkait Tugas
pengisian form pemeriksaan sarana produksi dan Tambahan
distibusi obat dan makanan
3. Penyusunan draft usulan petunjuk teknis/SOP Mikro/ SKP dan
Instruksi kerja terkait pengisian form pemeriksaan Tugas
sarana produksi dan distibusi obat dan makanan Tambahan
4. Pembuatan poster petunjuk teknis/SOP Mikro/ Instruksi Inovasi
kerja terkait pengisian form pemeriksaan sarana
produksi dan distibusi obat dan makanan
5. Diseminasi di internal Loka POM di Kabupaten Bima SKP
6. Monitoring dan evaluasi SKP

13
2.6 Matriks Rancangan Aktualisasi
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rancangan kegiatan yang
akan dilakukan oleh peserta untuk mengatasi isu yang terdapat di unit kerja
dengan menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA). Rancangan
kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada matriks sebagai berikut:

14
Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kabupaten Bima


Isu yang diangkat : Inkonsistensi dan ketidakseragaman pengisian form pemeriksaan sarana produksi dan
distibusi obat dan makanan oleh petugas (Manajemen ASN, Pelayanan publik, WoG)
Gagasan pemecahan isu : Penyusunan draft usulan petunjuk teknis/SOP Mikro/Instruksi kerja terkait pengisian form
pemeriksaan sarana produksi dan distibusi obat dan makanan.

14
Matriks Rancangan Aktualisasi

Kontribusi
Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Terhadap Penguatan
No. Kegiatan Mata Pelatihan
Kegiatan Hasil Visi Misi Nilai Organisasi
Organisasi

1. Persiapan a. Berkonsultasi Catatan Saya menyampaikan Kegiatan ini Kegiatan ini


kegiatan dengan hasil rencana kegiatan dengan diharapkan diharapkan dapat
penyusunan draft pimpinan konsultasi jujur dan transparan dapat memberikan
usulan petunjuk (Akuntabilitas) berkontribusi penguatan
teknis/SOP Saya berkonsultasi kepada terhadap visi terhadap nilai
Mikro/ Instruksi Pimpinan dengan sopan BPOM yaitu organisasi Badan
kerja terkait dan santun (Etika Publik) “Obat dan POM yaitu
pengisian form Makanan Aman professional
b. Menyampai- Rencana Saya menyampaikan
pemeriksaan Meningkatkan
sarana produksi kan rencana kegiatan rencana kegiatan dengan Kesehatan
dan distibusi obat kegiatan ke sopan santun (Etika Masyarakat dan
dan makanan rekan-rekan Publik) Daya Saing
Bangsa”

15
2. Pengumpulan a. Mengumpulk Data Saya mengumpulkan data Kegiatan ini Kegiatan ini
informasi terkait an data mengenai dengan cermat dan teliti bertujuan diharapkan dapat
penyusunan draft terkait mekanisme agar tidak terjadi kesalaan untuk memberikan
usulan petunjuk mekanisme penyusunan (Akuntabilitas) memudahkan penguatan
teknis/SOP penyusunan draft usulan penulis terhadap nilai
Mikro/ Instruksi draft usulan petunjuk Dengan jujur dan memahami cara organisasi Badan
kerja terkait petunjuk teknis/SOP professional saya tidak penyusunan POM yaitu
pengisian form teknis/SOP Mikro/ memanipulasi draft usulan professional
pemeriksaan Mikro/ Instruksi data pegawai karena petunjuk
sarana produksi Instruksi kerja harus sesuai dengan data teknis/SOP
dan distibusi obat kerja yang sesungguhnya (Anti Mikro/
dan makanan Korupsi) Instruksi kerja
dan diharapkan
Saya mengerjakan dan dapat
menyelesaikan pekerjaan berkontribusi
dengan segera, tepat, terhadap visi
bertanggung jawab, dan organisasi yaitu
tanpa membuang-buang “Obat dan
waktu (Anti Korupsi) Makanan Aman

16
b. Konsultasi Catatan Saya menyampaikan Meningkatkan
dengan rekan hasil catatan hasil konsultasi Kesehatan
kerja dan konsultasi kepada atasan dengan Masyarakat dan
atasan jujur dan transparan Daya Saing
(Akuntabilitas) Bangsa”
Saya berdiskusi dengan
rekan kerja dengan sopan
dan santun (Etika
Publik)

…………………….dan seterusnya……………….

2.7 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


September Oktober Nopember Desember
No. Kegiatan
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1. Persiapan kegiatan penyusunan draft usulan petunjuk
teknis/SOP Mikro/ Instruksi kerja terkait pengisian form
pemeriksaan sarana produksi dan distibusi obat dan
makanan
2. Pengumpulan informasi terkait penyusunan draft usulan
petunjuk teknis/SOP Mikro/ Instruksi kerja terkait pengisian
form pemeriksaan sarana produksi dan distibusi obat dan

17
makanan
3. Penyusunan draft usulan petunjuk teknis/SOP Mikro/
Instruksi kerja terkait pengisian form pemeriksaan sarana
produksi dan distibusi obat dan makanan
4. Pembuatan poster petunjuk teknis/SOP Mikro/ Instruksi
kerja terkait pengisian form pemeriksaan sarana produksi
dan distibusi obat dan makanan
5. Diseminasi di internal Loka POM di Kabupaten Bima
6. Monitoring dan evaluasi

18
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2018, Peraturan Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 12 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat Dan Makanan,
Jakarta.

Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2018, Keputusan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan Nomor HK.04.01.1.22.06.18.3240 Tahun 2018
tentang Penunjukan Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan
sebagai Koordinator Loka Pengawas Obat dan Makanan, Jakarta.

Balai Besar POM di Mataram, 2017, Laporan Kinerja Balai Besar POM di Mataram
Tahun 2017, Mataram.

Fatimah, E., dan E. Irawati, 2017, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Analisis Isu
Kontemporer, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

Idris, I., Y. Suwarno, B.H. Purwana, S. Dendi, S. Imran, dan B.S.P. Nusa, 2017, Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen Aparatur Sipil Negara, Jakarta,
Lembaga Administrasi Negara.

Kumorotomo, W., N.R.D. Wirapradja, dan A. Imbaruddin, 2015, Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS: Nilai - Nilai Dasar PNS: Etika Publik, Jakarta, Lembaga
Administrasi Negara.

Kusumasari, B., S. Dwiputrianti, dan E.L. Allo, 2015, Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Nilai - Nilai Dasar PNS: Akuntabilitas, Jakarta, Lembaga Administrasi
Negara.

Komisi Pemberantasan Korupsi, 2015, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nilai -
Nilai Dasar PNS: Anti Korupsi, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

Latief, Y., A. Suryanto, dan A.A. Muslim, 2015, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Nilai – Nilai Dasar PNS: Nasionalisme, Jakarta, Lembaga Administrasi
Negara.

Suryanto, Y., dan T.A. Sejati, 2017, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Whole of
Goverment, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

Purwanto, E.A., D. Tyastianti, A. Taufiq, dan W. Novianto, 2017, Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS: Pelayanan Publik, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

Yuniarsih, T., dan M. Taufiq, 2015, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nilai – Nilai
Dasar PNS: Komitmen Mutu, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

25

Anda mungkin juga menyukai