Anda di halaman 1dari 8

Etika Bisnis

Corporate Social Responsibility

Disusun oleh:
R Wida Robiatul Adawiyah (20172111002)
Eliza Artamevia ( )
Desire ( )
Jihan
Eva
Dita
Nadya firly
Benny
Cici
Melani
Selfi

STIE INDONESIA BANKING SCHOOL

JAKARTA

Jl. Kemang Raya No.35, Jakarta Selatan 12730, Indonesia


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat,

rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini dibuat oleh kelompok 2 (dua) sebagai pemenuhan tugas mata kuliah

Perbankan Internasional, dengan materi Corporate Social Responsibility yang akan dilakukan

di Taman Mentari . Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribisi dalam

pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi

susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan segala kritik

dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang Corporate Social Resposibility ini

dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Jakarta, 10 Januari 2019


Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya dunia perbisnisan di Indonesia, semakin memberikan


kesadaran terhadap masyarakat akan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan terkait
pengesploitasian lahan-lahan disekitar permukiman warga atau bisa juga dikatakan sebagai
bentuk ganti rugi perusahaan untuk beberapa dampak yang ditimbulkan seperti terjadinya
kerusakan daerah sekitar akibat adanya perusahaan tersebut. Bahwa tidak hanya keuntungan
atau profit saja yang harus dipikirkan, karena hubungan baik dengan lingkungan ekseternal
sangatlah penting guna keberlanjutan usaha yang sedang di jalankan.
Sesuai dengan paham yang dianut Indonesia yaitu paham demokrasi dimana
didalamnya terdapat HAM yang mana mengatur tentang hak dan kewajiban manusia. Bisa di
simpulkan bahwa pengolahan perusahaan, profit atau keuntungan adalah sebagai hak dan
tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebagai kewajiban perusahaan. Sehingga dengan
adanya penerapan semacam ini, maka kesejahteraan masyarakat akan terlaksana sebagaimana
tujuan mendasar perkonomian negara.

Corporate Social Responsibilty (CSR) berhubungan erat dengan "pembangunan


berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya
harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi,
misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan
lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi
perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak
(minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya
CSR adalah sebuah konsep yang tidak hadir secara instan. CSR merupakan hasil dari proses
panjang dimana konsep dan aplikasi dari konsep CSR pada saat sekarang ini telah mengalami
banyak perkembangan dan perubahan dari konsep-konsep terdahulunya.
Perkembangan CSR secara konseptual baru dikemas sejak tahun 1980-an yang dipicu
sedikitnya oleh 5 hal berikut:
1) Maraknya fenomena “take over” antar korporasi yang kerap dipicu oleh keterampilan rekayasa
finansial.
2) Runtuhnya tembok Berlin yang merupakan simbol tumbangnya paham komunis dan semakin
kokohnya imperium kapitalisme secara global.
3) Meluasnya operasi perusahaan multinasional di negaranegara berkembang, sehingga di tuntut
supaya memperhatikan: HAM, kondisi sosial dan perlakukan yang adil terhadap buruh.
4) Globalisasi dan menciutnya peran sektor publik (pemerintah) hampir di seluruh dunia telah
menyebabkan tumbuhnya LSM (termasuk asosiasi profesi) yang memusatkan perhatian mulai
dari isu kemiskinan sampai pada kekuatiran akan punahnya berbagai spesies baik hewan
maupun tumbuhan sehingga ekosistem semakin labil.
5) Adanya kesadaran dari perusahaan akan arti penting merk dan reputasi perusahaan dalam
membawa perusahaan menuju bisnis berkelanjutan.

Pada tahun 1990-an muncul istilah corporate social reponsibility(CSR). Pemikiran yang
melandasi CSR yang sering dianggap inti dari etika bisnis adalah bahwa perusahaan tidak
hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi dan legal (artinya kepada pemegang saham
atau shareholder) tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang
berkepentingan (stakeholder) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas.
Tanggung jawab sosial dari perusahaan terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua
stakeholder, termasuk di dalamnya adalah pelanggan atau customer, pegawai, komunitas,
pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor. Perkembangan CSR saat
ini juga dipengaruhi oleh perubahaan orientasi CSR dari suatu kegiatan bersifat sukarela untuk
memenuhi kewajiban perusahaan yang tidak memiliki kaitan dengan strategi dan pencapaian
tujuan jangka panjang, menjadi suatu kegiatan strategis yang memiliki keterkaitan dengan
pencapaian tujuan perusahaan dalam jangka panjang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Corporate Social Responsibility (CSR)?


2. Apa tujuan & manfaat dari Corporate Social Responsibility (CSR)?
3. Bagaimana penerapan CSR di negara Indonesia?
4.
1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:


1. Mengetahui dan memahami tentang Corporate Social Responsibility?
2. Mengetahui manfaat dari Corporate Social Responsibility ?
3. Mengetahui bagaimana penerapan Corporate Social Responsibilty ?
4. Melaksanankan kegiatan CSR di Taman Mentari
Bab II

Pembahasan

2.1 Pengertian Corporate Social Responsibility

Menurut Kotler dan Nancy (2005) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan
sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik
bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan
Menurut CSR Forum (Wibisono, 2007) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan
sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai
moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan.
Corporate Social Responsibilit(CSR)adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh
perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka
terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggung
jawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak
mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas
masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat
yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR)
merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan
stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan
jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.

2.2 Tujuan dan manfaat Corporate Social Responsibilty

CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari orientasi
dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard
Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan
kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku
CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa
dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum,
dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus
melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah persoalan
kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai
koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social Responsibilty). Pemerintah bisa
menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus,

dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan
memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini.
Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-
kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses
manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.

2.3 Bagaimana penerapan Corporate Social Responsibilty di Indonesia

Seiring dengan perkembangan isu lingkungan global, konsep dan aplikasi CSR semakin
berkembang, termasuk di Indonesia. CSR tidak semata menjadi kewajiban sosial perusahaan,
namun juga dikaitkan sebagai konsep pengembangan yang berkelanjutan (sustainable
development). Sayangnya, dikarenakan belum adanya aturan baku dan pemahaman yang sama
tentang pemberdayaan masyarakat, sebagian besar korporasi di Indonesia belum menjalankan
prinsip-prinsip CSR yang sesungguhnya.Meneg Lingkungan Hidup (LH) Rachmat Witoelar
mengatakan kepedulian industri di Indonesia terhadap fungsi tanggung jawab sosialnya (CSR)
parah karena kurang dari 50 persen yang menerapkan program CSR terutama di bidang
lingkungan.

Meskipun CSR di Indonesia bukan lagi sebatas wacana, namun yang terjadi sesunguhnya
kebanyakan baru sebatas pada fenomena “CSR Peduli”, yaitu aktivitas reaktif dan latah dengan
membuka posko peduli atau berduyun-duyun membagikan paket bantuan sembako dan memberi
layanan kesehatan di wilayah bencana. Tentu saja dengan kampanye iklan di media massa
dengan harapan mendapatkan citra positif perusahaan. Kegiatan Public Relations seperti ini
memang tidak menyalahi prinsip solidaritas kemanusiaan tetapi menjadi aktivitas simbolis belaka
dalam konteks CSR. Fenomena CSR Peduli ini ibarat orang kaya yang kikir dengan hanya
melempar sekeping uang seratus perak pada pengemis yang meratap di gerbang mewah
rumahnya. Beberapa perusahaan memang mampu mengangkat status CSR ke tingkat yang lebih
tinggi dengan menjadikannya sebagai bagian dari upaya brand building dan peningkatan
corporate image. Namun upaya-upaya CSR tersebut masih jarang yang dijadikan sebagai bagian
dari perencanaan strategis perusahaan.
Bab III

Pelaksaan Corporate Social Responsibilty di Taman Mentari

Walaupun konsep CSR dewasa ini sangat popular, namun belum dijumpai keseragaman
dalam mendefinisikan konsep CSR. CSR digagas Howard Rothmann Browen untuk
mengeleminasi keresahan dunia bisnis. CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan
mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka. CSR bisa dikatakan
komitmen yang berkesinambungan dari kalangan bisnis, untuk berperilaku secara etis dan
memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan
dari karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya.
Dalam interaksi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip
kesukarelaan dan kemitraan.

Profil cerita Mentari yang bertempat ditaman pelangi komunitas yang dimana terdapat
kegiatan membaca seru adik-adik diwilayah Kemang. Yang bertempat di Taman Jogging track
Kemang village. Kegiatan ini sudah berjalan kurang lebih selama 3 tahun. Jumlah peserta
kurang lebih dua puluh orang, kegiatan ini dilakukan secara rutin pada hari sabtu dan minggu
yang dilakukan pada pukul 06.30 s/d 07.30. Kegiatan ini diajarkan oleh pengajar yang berjumlah
kurang lebih lima orang dan jadwal kegiatan mengajar sudah ditentukan . Adik-adik yang
bergabung dikegiatan tersebut mereka tinggal dibelakang Kemang village dan masih ada beberapa
perkampungan yang padat penduduknya. Disitulah adik-adik itu tinggal. Komunitas ini akan
mengadakan goes to kampong buat belajar membaca buku bersama adik-adik disana. Harapan dari
kegiatan ini yang kami lakukan ini dapat menambah materi ilmu dan pengetahun pembelajaran untuk
adik-adik dan kami pun membuat akun media social Instagram agar orang lain dapat mengetahui
kegiatan ini. Tujuan kami bergabung di Cerita Mentari dari awal tujuannya untuk memberikan ilmu tidak
sekedar hanya membaca tapi

Anda mungkin juga menyukai