Oleh :
William Vanrusel Sandaupa
(D31152019)
Ikhbal Ngasa
(D31151005)
Menurut Bacal (2005:6), agar manfaat – manfaat itu dapat dicapai, maka
perlu memfokuskan pada hal-hal berikut :
1. Mengawasi sasaran
Sebelum melangkah dalam proses menajemen kinerja, pimpinan
perlu menyadari dan memahami bahwa sasaran manajemen kinerja untuk
meningkatkan kinerja dan membantu keberhasilan setiap orang. Pimpinan
perlu berfokus pada hal itu.
2. Bersabar mengenai hasil
Setelah manajemen kinerja dimulai, anda tidak akan segera melihat
manfaatnya. Manfaat sepenuhnya baru terlihat setelah dijalani siklus selama
paling sedikit enam bulan atau satu tahun.
3. Lakukan semua langkah
Penilaian kinerja sendiri tidak meningkatkan kinerja. Bila semua
langkah manajemen kinerja dilakukan baru mendapat hasil. Langkah –
langkah itu antara lain merencanakan kinerja, berkomunikasi sepanjang
tahun, diagnosis masalah dan meninjau kinerja.
D. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja (performance appraisal), yang dikenal juga dengan
performance evaluation, perfomance rating, performance assessment, service
rating, dan lain – lain pada dasarnya merupakan proses dimana organisasi
memperoleh informasi tentang seberapa baik seseorang karyawan melakukan
pekerjaannya (Noe et al, 2006:330).
Dalam melakukan penilaian kinerja, ada tiga kriteria yang perlu
diperhatikan yaitu :
1. Tugas karyawan
2. Perilaku karyawan
3. Ciri – ciri karyawan
Ada beberapa alasan untuk menilai kinerja yaitu :
1. Penilaian kinerja memberi informasi tentang bagaimana kinerja dikaitkan
dengan kebijakan fungsi MSDM.
2. Penilaian kinerja memberi peluang kepada pada karyawan untuk meninjau
perilaku yang berhubungan dengan kerjanya.
3. Mendorong kearah pengembangan dan peningkatan kinerja.
4. Penilaian hendak berpusat pada proses perencanaan karir.
Tabel 2.1 Aktivitas Supervisi Sebelum, Selama, Dan Sesudah Wawancara Umpan
Balik Kinerja
Sebelum
• Sering berkomunikasi dengan bawahan tentang kinerja mereka.
• Mendapatkan pelatihan dalam wawancara penilaian kinerja.
• Berencana menggunakan pendekatan problem-solving dari pada sell-and-tell.
• Mendorong bawahan bersiap-siap untuk wawancara umpan balik kinerja.
Selama
• Mendorong bawahan berpatisipasi.
• Menilai kinerja, bukan kepribadian.
• Harus spesifik.
• Harus menjadi pendengan aktif.
• Menetapkan tujuan yang disepakati untuk perbaikan yang akan datang.
• Menghindari kritik destruktif.
Sesudah
• Terus berkomunikasi dengan bawahan tentang kinerja mereka.
• Secara berkala menilai kemajuan terhadap sasaran.
• Memberi penghargaan organisasi berdasarkan kinerja.
1. Kemampuan
Contohnya seperti Talenta, Keterampilan, Kecerdasan, Pengetahuan.
2. Motivasi
Contohnya seperti Faktor Eksternal (Penghargaan dan Hukuman) maupun
Faktor Internal.
3. Situasi/ sistem
Tabel 2.2 Hambatan Situasional Yang Mungkin Terhadap Kinerja
1 Ketidak hadiran atau pergantian karyawan kunci
2 Kelambata prosedur untuk mendapatkan persetujuan tindakan
3 Dukungan administrative yang tidak memadai
4 Kekurangan pasokan dan/atau bahan baku
5 Pembatasan berlebihan terhadap biaya operasi
6 Kondisi fisik kerja tidak memadai
7 Ketidak mampuan mempekerjakan staf yang di butuhkan
Kinerja yang tidak memadai rekan kerja atau personel di unit kerja
8
yang padanya kerja karyawan tergantung
9 Kinerja bawahan yang tidak memadai
10 Kinerja manajer yang tidak memadai
Tabel 2.3 Cara Menentukan Dan Memperbaiki Masalah Kinerja
PERBAIKAN YANG
PENYEBAB PERTANYAAN
MUNGKIN
Apakah karyawan pernah
Pelatihamn pemindahan
Kemampuan berkinerja yang memadai ?
Dapatkah karyawan lain
melakukan pekerjaan ini Mendesain ulang pekerjaan
dengan memadai,bukan mem-PHK
karyawan ini?
Apakah tingkat kinerja Memper jelas hubungan
Usaha karyawan itu menurun ? antara kinerja dan imbalan
Apakah kinerjanya lebih rendah
pada semua tugas Mengakui kinerja yang baik
Menyederhanakan proses
Apakah kinerja tidak menentu?
Situasi kerja
Memperjelas kebutuhan
I. Kriteria Keberhasilan
Manajemen kinerja dapat dinyatakan berhasil apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Proses manajemen kinerja telah memungkinkan pengalaman dan
pengetahuan yang diperoleh individu dari pekerjaan dapat dipergunakan
untuk memodifikasi tujuan organisasi.
2. Proses penyelenggaraan manajemen dapat disesuaikan dengan pekerjaan
sebenarnya dari organisasi dan bagaimana kinerja pada umumnya dikelolah.
3. Proses manajemen kinerja dapat bekerja dengan fleksibel untuk disesuaikan
dengan kebutuhan lingkungan lokal atau khusus.
4. Proses manajemen kinerja siap diterima oleh semua yang berkepentingan
sebagai komponen alamiah manajemen yang baik dan praktik pekerjaan.
J. Tanya Jawab
1. Apa yang di maksud supervisi ?
Jawab : Supervisi adalah pengarah serta pengendali kepada tingkat
karyawan yang berada dibawahnya dalam suatu organisasi atau
kelompok.
2. Jelaskan bagaimana peran manajemen kinerja dalam mendorong terjadinya
perubahan pada prestasi kerja suatu karyawan ?
Jawab : Peran manajemen kinerja dalam mendorong terjadinya perubahan
pada prestasi kerja suatu karyawan adalah membangun suatu
budaya dalam perusahaan yang mendorong individu dan kelompok
untuk bertanggung jawab memperbaiki secara terus menerus
kegiatan operasional perusahaan serta kemampuan dan kontribusi
karyawan.