Diperbolehkan memperbanyak modul tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta untuk
proses pembelajaran tanpa mengambil keuntungan ekonomi
PELATIHAN BENDAHARA PENGELUARAN
APBN
MODUL
Pembukuan dan
Pertanggungjawaban
Bendahara Pengeluaran
Oleh:
1. Mukhtaromin
Widyaiswara Ahli Madya
2. Muchamad Amrullah
Widyaiswara Ahli Madya
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Modul ini tentunya masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kepada semua pihak
kami harap dapat menyampaikan kesalahan, memberikan kritik dan saran guna perbaikan
modul ini di masa mendatang.
Bogor,
Kepala Pusat,
Iqbal Islami
NIP 19631206 198403 1 001
1.Gambaran
Umum
Pembukuan
Bendahara
Pengeluaran
2.Sistem dan
5.Pertanggungja
Tata Cara
waban
Pembukuan
Bendahara
Bendahara
Pengeluaran
Pembukuan dan Pengeluaran
Pertanggung
jawaban
Bendahara
Pengeluaran
3.Simulasi
4.Pembukuan Pembukuan
Uang Muka Bendahara
Pengeluaran
A. Deskripsi Singkat
B. Prasyarat Kompetensi
C. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
D. Relevansi Modul
A. Deskripsi Singkat
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara pasal 3 ayat (1)
mengamanatkan bahwa keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Dalam rangka mencapai tujuan bernegara,
maka para penyelenggara negara termasuk bendahara pengeluaran wajib menjalankan
amanat tersebut.
Menurut UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pasal 1 angka
18, bendahara pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan
belanja negara dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara pada
kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga. Dalam rangka mempertanggungjawabkan
penerimaan, penyimpanan, dan pembayaran yang dilakukannya bendahara pengeluaran
perlu menyelenggarakan pembukuan. Jadi pembukuan merupakan wujud upaya bendahara
pengeluaran untuk mengelola keuangan negara secara tertib dan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai amanat undang-undang.
Modul pembukuan dan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran ini
dimaksudkan untuk membantu peserta diklat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap bendahara pengeluaran dalam memahami mekanisme pembukuan, pelaporan dan
pertanggungjawaban bendahara pengeluaran. Modul ini mencakup gambaran umum
pembukuan, sistem dan tata cara pembukuan, simulasi pembukuan, tata cara dan simulasi
penyusunan laporan pertanggungjawaban, serta kerugian negara oleh bendahara
pengeluaran. Modul terbagi dalam lima kegiatan belajar sebagai berikut:
Kegiatan Belajar 1: Gambaran Umum Pembukuan Bendahara Pengeluaran
Kegiatan Belajar 2: Sistem dan Tata Cara Pembukuan Bendahara Pengeluaran
Kegiatan Belajar 3: Simulasi Pembukuan Bendahara Pengeluaran
Kegiatan Belajar 4: Pembukuan Uang Muka
Kegiatan Belajar 5: Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran
B. Prasyarat Kompetensi
Prasyarat kompetensi adalah kemampuan awal yang harus dimiliki oleh peserta diklat
yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul. Sebelum mempelajari modul ini sebaiknya
peserta diklat sudah memahami dasar-dasar pengelolaan keuangan pemerintah pusat atau
memiliki pengalaman menjalankan salah satu fungsi di bagian keuangan satker.
D. Relevansi Modul
Modul ini diharapkan berguna bagi peserta diklat untuk memahami mekanisme
pembukuan dan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran. Penguasaan terhadap
kompetensi dasar dalam modul ini akan berguna bagi para peserta diklat dalam
melaksanakan tugasnya sebagai bendahara pengeluaran, khususnya dalam:
a. Melaksanakan pembukuan,
b. Menyusun laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran,
c. Menjelaskan kerugian negara oleh bendahara pengeluaran
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menjelaskan Pengertian Pembukuan
B. Menjelaskan Ketentuan Umum Pembukuan
Uraian dan Contoh
A. Pengertian Pembukuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Luar Jaringan (KBBI Luring) versi 1.5,
terdapat dua arti pembukuan, yaitu 1) pencatatan dalam buku; 2) proses pemindahan
transaksi dari jurnal ke buku besar. Arti yang pertama bersifat umum, sesuai kaidah
dalam bahasa Indonesia, awalan pe- dan akhiran -an mengandung arti proses,
kegiatan, atau aktivitas yang dilakukan sesuai kata dasarnya. Seperti pengujian,
artinya aktivitas menguji; pengelolaan artinya kegiatan mengelola. Jadi pembukuan
secara harfiah dapat dikatakan sebagai aktivitas membukukan/mencatat. Sedangkan
arti yang kedua lebih bersifat khusus, yakni salah satu tahapan dalam siklus akuntansi
yang dilakukan setelah jurnal, yang akan menghasilkan neraca saldo. Dalam konteks
bendahara pengeluaran, maka arti yang pertama lebih cocok untuk digunakan, yaitu
pencatatan dalam buku. Pertanyaannya adalah apa yang dicatat?, buku apa saja yang
digunakan untuk mencatat?, bagaimana mencatatnya? dan apa tujuan pencatatan?
Berdasarkan tugas bendahara pengeluaran, pencatatan dilakukan atas aktivitas
penerimaan dan pengeluaran kas oleh bendahara pengeluaran. Aktivitas penerimaan
kas mencakup semua penerimaan kas oleh bendahara pengeluaran. Contohnya
adalah penerimaan uang dari penerbitan SP2D UP/TUP/GUP/LS Bendahara oleh
KPPN, penerimaan uang dari pungutan pajak atas pembayaran yang dilakukan oleh
bendahara pengeluaran, dan penerimaan lain yang menjadi hak negara, misalnya
penerimaan denda atas keterlambatan penyerahan hasil pekerjaan oleh pihak ketiga
atau penerimaan kembali belanja karena kelebihan pembayaran.
Aktivitas pengeluaran kas mencakup semua pengeluaran kas dari bendahara
pengeluaran, baik untuk pembayaran belanja yang sudah definitif, pembayaran yang
bersifat uang muka, maupun pengeluaran kas dalam rangka penyetoran pajak yang
dipungut bendahara pengeluaran ke kas negara. Belanja yang sudah definitif adalah
belanja yang sudah diserahterimakan barang/jasanya, misalnya pembayaran tagihan
pengadaan ATK yang sudah diserahterimakan, pembayaran perjalanan dinas yang
sudah dilaksanakan, dan pembayaran uang makan pegawai. Sedangkan pembayaran
yang bersifat uang muka adalah pembayaran yang dilakukan di muka atas barang/jasa
yang belum diterima, mendahului serah terima barang/pelaksanaan pekerjaan,
misalnya pembayaran uang muka perjalanan dinas atau uang muka kerja.
Di samping itu, bendahara pengeluaran juga membukukan pembayaran
langsung dari KPPN kepada pihak ketiga melalui SP2D LS. Dalam hal SP2D LS pihak
3. Pemeriksaan Kas
4. Rekonsiliasi Internal
Berikan tanda silang (x) pada B jika pernyataan itu benar atau S jika pernyataan itu
salah!
1. B S PMK 162 Tahun 2013 merupakan dasar hukum pembukuan bendahara
pengeluaran.
Berikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang Anda anggap paling benar!
1. PMK dasar hukum pembukuan bendahara pengeluaran yang berlaku mulai
tahun 2014 adalah:
a. PMK 162 tahun 2013
b. PMK 73 tahun 2008
c. PMK 190 tahun 2012
d. PMK 03 tahun 2014
2. Uang yang tidak perlu ditatausahakan oleh bendahara pengeluaran:
a. UP
b. Pajak melalui potongan SPM LS
c. LS bendahara
d. Pajak dari pembayaran dengan UP
Apabila hasil penilaian mencapai tingkat penguasaan materi 80% ke atas maka Anda
dapat dikatakan telah berhasil menguasai materi pelajaran dengan baik dan dapat
melanjutkan pada kegiatan belajar selanjutnya. Apabila hasilnya masih di bawah 80%, Anda
diminta untuk mengulang mempelajari kembali materi kegiatan belajar ini.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menjelaskan Sistem Pembukuan
B. Menjelaskan Tata Cara Pembukuan
Uraian dan Contoh
A. Sistem Pembukuan
Prinsip pembukuan adalah ketentuan yang dipahami sebagai dasar yang
digunakan untuk membukukan suatu transaksi keuangan oleh bendahara
pengeluaran. Pembukuan bendahara pengeluaran menganut prinsip basis kas dan
single entry. Basis kas artinya pencatatan transaksi dilakukan jika kasnya sudah
diterima atau dibayarkan. Single entry artinya pencatatan transaksi dilakukan dengan
mencatatnya satu kali. Transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kas dicatat pada
sisi debet, dan transaksi yang berakibat berkurangnya kas dicatat pada sisi kredit.
Prinsip pembukuan lainnya adalah Buku Kas Umum hanya membukukan
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang melalui dan berkaitan bendahara
pengeluaran. Terakhir, prinsip pembukuan bendahara pengeluaran adalah, buku
pembantu hanya membukukan transaksi yang dibukukan di BKU. Artinya tidak ada
pembukuan transaksi di buku pembantu tanpa ada pembukuan di BKU terlebih dahulu.
Menurut Mulyadi, sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok suatu organisasi. Setiap
sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang bersifat rutin atau terjadi berulangkali
dalam suatu organisasi. Suatu sistem terdiri dari unsur-unsur yang saling bekerja
sama untuk mencapat tujuan tertentu.
Sistem juga dapat diartikan sebagai serangkaian prosedur untuk mengubah input
menjadi output. Suatu sistem merupakan kesatuan yang terdiri dari input, proses, dan
output. Dalam sistem pembukuan, inputnya adalah dokumen sumber yang sah.
Prosesnya adalah dokumen sumber diinput dalam Buku Kas Umum, buku-buku
pembantu, dan buku pengawasan anggaran. Outputnya berupa pembukuan dalam
BKU, buku-buku pembantu, buku pengawasan anggaran. Output dari pembukuan
selanjutnya akan digunakan sebagai input penyusunan berita acara pemeriksaan kas
dan rekonsiliasi serta penyusunan laporan pertanggungjawaban. Jadi sistem
pembukuan bendahara pengeluaran adalah serangkaian prosedur yang dimulai dari
input dokumen sumber, pencatatan dalam buku, dan menghasilkan pembukuan dalam
buku kas umum, buku-buku pembantu, serta buku pengawasan anggaran.
Berikan tanda silang (x) pada B jika pernyataan itu benar atau S jika pernyataan itu
salah!
1. B S Pembukuan bendahara pengeluaran menganut single entry.
Berikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang Anda anggap paling benar!
1. Pembukuan bendahara pengeluaran menganut sistem pencatatan:
a. Single entry
b. Double entry
c. Triple entry
d. No entry
2. Berikut bukan dokumen sumber pembukuan bendahara pengeluaran:
a. SSP
b. SPP
c. SSBP
d. SSPB
3. Dokumen berikut tidak dibukukan di BKU:
a. Bukti pembayaran UP
b. SSPB
c. DIPA
d. SP2D LS Bendahara
Apabila hasil penilaian mencapai tingkat penguasaan materi 80% ke atas maka Anda
dapat dikatakan telah berhasil menguasai materi pelajaran dengan baik dan dapat
melanjutkan pada kegiatan belajar selanjutnya. Apabila hasilnya masih di bawah 80%, Anda
diminta untuk mengulang mempelajari kembali materi kegiatan belajar ini.
SIMULASI PEMBUKUAN
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menerapkan Pembukuan
B. Menerapkan Penyusunan Berita Acara
Uraian dan Contoh
A. Simulasi Pembukuan
Pada pertemuan kali ini, Anda akan menerapkan tata cara pembukuan yang sudah
dipelajari pada kegiatan belajar sebelumnya melalui simulasi pembukuan. Selamat belajar!
Istiqomah
Nip.197007071990031001
Berikut ini adalah contoh transaksi pembukuan Bendahara Pengeluaran Satker Pusdiklat
Bendahara bulan Januari 20x1:
Transaksi No.1
Tanggal 02 Januari 20x1
( Amanah ) ( Jujur )
Nip.197007071990031001 Nip. 198008081999031001
Selanjutnya pagu belanja per akun dicatat di buku pengawasan anggaran belanja sebagai
berikut:
Akun 521111
dan seterusnya.
Transaksi No.2
Tanggal 06 Januari 20x1
Transaksi Menerima SP2D UP No.100A tgl.06-01-20x1 sebesar Rp 10.000.000,-
(No.001)
Pembukuan BKU (D)
BP Bank (D)
BP UP (D)
a. Pembukuan:
1) BKU Debet
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Januari 20x1 001 SP2D UP No.100A tgl.06-01-20x1 10.000.000 10.000.000
BUKU PEMBANTU UP
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Januari 20x1 001 SP2D UP No.100A tgl.06-01-20x1 10.000.000 10.000.000
Transaksi No.3:
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
7 Januari 20x1 002 PU Bank 10.000.000 10.000.000
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Januari 20x1 001 SP2D UP No.100A tgl.06-01-20x1 10.000.000 10.000.000
7 Januari 20x1 002 PU Bank 10.000.000 -
a. Pembukuan:
1) BKU
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
7 Januari 20x1 002 PU Bank 10.000.000 10.000.000
10 Januari 20x1 003 Tagihan listrik Januari 20x1 3.000.000 7.000.000
3) Buku Pembantu UP
BUKU PEMBANTU UP
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Januari 20x1 001 SP2D UP No.100A tgl.06-01-20x1 10.000.000 10.000.000
10 Januari 20x1 003 Tagihan listrik Januari 20x1 3.000.000 7.000.000
Transaksi No.5:
a. Pembukuan:
1) BKU
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
7 Januari 20x1 002 PU Bank 10.000.000 10.000.000
10 Januari 20x1 003 Tagihan listrik Januari 20x1 3.000.000 7.000.000
15 Januari 20x1 004 Pembayaran ATK Toko Jaya 5.500.000 1.500.000
005 Pungut PPN 500.000 2.000.000
006 Pungut PPh 22 75.000 2.075.000
3) Buku Pembantu UP
BUKU PEMBANTU UP
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Januari 20x1 001 SP2D UP No.100A tgl.06-01-20x1 10.000.000 10.000.000
10 Januari 20x1 003 Tagihan listrik Januari 20x1 3.000.000 7.000.000
15 Januari 20x1 004 Pembayaran ATK Toko Jaya 5.500.000 1.500.000
Debet
Tanggal No.Bukti Uraian Kredit Saldo
PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 PPh lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
15 Januari 20x1 005 Pungut dari Toko Jaya 500.000 500.000
006 Pungut dari Toko Jaya 75.000 575.000
Transaksi No.6:
Tanggal 16 Januari 20x1
Transaksi Menyetorkan ke kas negara melalui bank persepsi pungutan pajak an. Tk.
Jaya dengan SSP PPN (No.007) dan SSP PPh 22 (No. 008).
Pembukuan BKU (K)
BP Kas Tunai (K)
BP Pajak (K)
a. Pembukuan:
1) BKU
BUKU KAS UMUM
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Januari 20x1 001 SP2D UP No.100A tgl.06-01-20x1 10.000.000 10.000.000
7 Januari 20x1 002 PU Bank 10.000.000 10.000.000 10.000.000
10 Januari 20x1 003 Tagihan listrik Januari 20x1 3.000.000 7.000.000
15 Januari 20x1 004 Pembayaran ATK Toko Jaya 5.500.000 1.500.000
005 Pungut PPN 500.000 2.000.000
006 Pungut PPh 22 75.000 2.075.000
16 Januari 20x1 007 Setor PPN 500.000 1.575.000
008 Setor PPh 22 75.000 1.500.000
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
7 Januari 20x1 002 PU Bank 10.000.000 10.000.000
10 Januari 20x1 003 Tagihan listrik Januari 20x1 3.000.000 7.000.000
15 Januari 20x1 004 Pembayaran ATK Toko Jaya 5.500.000 1.500.000
005 Pungut PPN 500.000 2.000.000
006 Pungut PPh 22 75.000 2.075.000
16 Januari 20x1 007 Setor PPN 500.000 1.575.000
008 Setor PPh 22 75.000 1.500.000
Debet
Tanggal No.Bukti Uraian Kredit Saldo
PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 PPh lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
15 Januari 20x1 005 Pungut dari Toko Jaya 500.000 500.000
006 Pungut dari Toko Jaya 75.000 575.000
16 Januari 20x1 007 Setor PPN dari Toko Jaya 500.000 75.000
008 Setor PPh 22 dari Toko Jaya 75.000 -
Transaksi No.8:
Tanggal 27 Januari 20x1
Transaksi Membayar tunai pengadaan ATK kepada toko Raya sebesar Rp 750.000
(No.009, Akun 521111)
Pembukuan BKU (K)
BP Kas Tunai (K)
BP UP (K)
BPAB (K)
a. Pembukuan:
1) BKU
BUKU KAS UMUM
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Januari 20x1 001 SP2D UP No.100A tgl.06-01-20x1 10.000.000 10.000.000
7 Januari 20x1 002 PU Bank 10.000.000 10.000.000 10.000.000
10 Januari 20x1 003 Tagihan listrik Januari 20x1 3.000.000 7.000.000
15 Januari 20x1 004 Pembayaran ATK Toko Jaya 5.500.000 1.500.000
005 Pungut PPN 500.000 2.000.000
006 Pungut PPh 22 75.000 2.075.000
16 Januari 20x1 007 Setor PPN 500.000 1.575.000
008 Setor PPh 22 75.000 1.500.000
27 Januari 20x1 009 Pembayaran ATK Toko Raya 750.000 750.000
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
7 Januari 20x1 002 PU Bank 10.000.000 10.000.000
10 Januari 20x1 003 Tagihan listrik Januari 20x1 3.000.000 7.000.000
15 Januari 20x1 004 Pembayaran ATK Toko Jaya 5.500.000 1.500.000
005 Pungut PPN 500.000 2.000.000
006 Pungut PPh 22 75.000 2.075.000
16 Januari 20x1 007 Setor PPN 500.000 1.575.000
008 Setor PPh 22 75.000 1.500.000
27 Januari 20x1 009 Pembayaran ATK Toko Raya 750.000 750.000
3) Buku Pembantu UP
BUKU PEMBANTU UP
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Januari 20x1 001 SP2D UP No.100A tgl.06-01-20x1 10.000.000 10.000.000
10 Januari 20x1 003 Tagihan listrik Januari 20x1 3.000.000 7.000.000
15 Januari 20x1 004 Pembayaran ATK Toko Jaya 5.500.000 1.500.000
27 Januari 20x1 009 Pembayaran ATK Toko Raya 750.000 750.000
a. Pembukuan:
1) BKU
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Januari 20x1 001 SP2D UP No.100A tgl.06-01-20x1 10.000.000 10.000.000
7 Januari 20x1 002 PU Bank 10.000.000 -
30 Januari 20x1 010 SP2D GUP No.100D tgl. 30-01-20x1 9.250.000 9.250.000
BUKU PEMBANTU UP
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Januari 20x1 001 SP2D UP No.100A tgl.06-01-20x1 10.000.000 10.000.000
10 Januari 20x1 003 Tagihan listrik Januari 20x1 3.000.000 7.000.000
15 Januari 20x1 004 Pembayaran ATK Toko Jaya 5.500.000 1.500.000
27 Januari 20x1 009 Pembayaran ATK Toko Raya 750.000 750.000
30 Januari 20x1 010 SP2D GUP No.100D tgl. 30-01-20x1 9.250.000 10.000.000
Akun 522111
a. BKU
b. BP Bank
BUKU PEMBANTU UP
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Januari 20x1 001 SP2D UP No.100A tgl.06-01-20x1 10.000.000 10.000.000
10 Januari 20x1 003 Tagihan listrik Januari 20x1 3.000.000 7.000.000
15 Januari 20x1 004 Pembayaran ATK Toko Jaya 5.500.000 1.500.000
27 Januari 20x1 009 Pembayaran ATK Toko Raya 750.000 750.000
30 Januari 20x1 010 SP2D GUP No.100D tgl. 30-01-20x1 9.250.000 10.000.000
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
31 Januari 20x1 011 SP2D LS Bendahara No.100E tgl.31-01-20x1 1.000.000 1.000.000
Pada hari ini, Jumat tanggal 31 bulan Januari tahun 20x1, kami selaku Kuasa Pengguna Anggaran
telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Pengeluaran dengan nomor rekening…………………….…
dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp 11.000.000 dan nomor bukti terakhir 011
Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut:
I. Hasil pemeriksaan pembukuan bendahara
A. Saldo Kas Bendahara Pengeluaran
1 Saldo BP Kas (Tunai dan Bank) Rp 11.000.000
2 Saldo BP BPP Rp 0
3 Saldo BP Uang muka Rp 0
4 Jumlah (A.1 + A.2+A.3) Rp 11.000.000
B. Saldo Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari
1 Saldo BP UP Rp 10.000.000
2 Saldo BP LS Bendahara Rp 1.000.000
3 Saldo BP Pajak Rp 0
4 Saldo BP Lain-lain Rp 0
5 Jumlah (B.1+B.2+B.3+B.4) Rp 11.000.000
C. Selisih Pembukuan (A.4-B.5) Rp 0
II. Saldo BP lain-lain sebagaimana angka I.B.4 terdiri dari:
a.
b.
dst
III. Hasil Pemeriksaan Kas
A. Kas yang dikuasai Bendahara
1 Uang tunai di brankas bendahara Rp 750.000
2 Uang di rekening bank Rp 10.250.000
Uang di rekening……….. Rp 0
3 Jumlah Kas (A.1++A.2) Rp 11.000.000
B. Selisih Kas (I.A.1-II.A.3) Rp 0
IV.Hasil Rekonsiliasi Internal (Bendahara dengan UAKPA)
A. Pembukuan UP menurut Bendahara
1 Saldo UP Rp 10.000.000
2 Kuitansi UP yang belum SP2D Rp 0
3 Jumlah (A.1+A.2) Rp 10.000.000
B. Pembukuan UP menurut UAKPA Rp 10.000.000
C. Selisih pembukuan bendahara dengan UAKPA (A.3-B) Rp 0
V. Penjelasan atas selisih
1 Selisih Kas (II.B)………………………………………………………………………………………….
2 Selisih Pembukuan (III.C)…………………………………………………………………………….
Jujur Amanah
Nip 198008081999031001 Nip 19700707199003`001
Latihan I
Berikut ini transaksi dan mutasi kas Satker Pusdiklat Bendahara Januari 20x1:
No Tanggal Transaksi
Diminta: Bukukan transaksi di atas kemudian susun Berita Acara Pemeriksaan Kas dan
Rekonsiliasi!
Berikan tanda silang (x) pada B jika pernyataan itu benar atau S jika pernyataan itu
salah!
1. B S DIPA dan POK tidak dibukukan di BKU
2. B S Saldo BKU jika bendahara tidak mengelola selain uang persediaan sama
dengan saldo UP ditambah saldo pajak yang belum disetor
3. B S Saldo normal BKU juga merupakan penjumlahan saldo bank ditambah saldo
kas tunai
Apabila hasil penilaian mencapai tingkat penguasaan materi 80% ke atas maka Anda
dapat dikatakan telah berhasil menguasai materi pelajaran dengan baik dan dapat
melanjutkan pada kegiatan belajar selanjutnya. Apabila hasilnya masih di bawah 80%, Anda
diminta untuk mengulang mempelajari kembali materi kegiatan belajar ini.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menjelaskan Tata Cara Pembukuan Uang Muka
B. Menerapkan Pembukuan Uang Muka
Uraian dan Contoh
e. Pembukuan Pajak
Dokumen Sumber : LPJ BPP
Analisis Transaksi : - Karena tidak mempengaruhi saldo BKU, BKU
Debet-Kredit
- Karena pungutan-setoran pajak, BP Pajak Debet-
Kredit
- Karena dipungut dan disetorkan oleh BPP, BP
BPP Debet-Kredit
Pembukuan : BKU (D-K), BP Pajak (D-K), dan BP BPP (D-K).
Catatan: jika penyetoran pajaknya diserahkan kepada bendahara, ketika
menerima uang pungutan pajak dari BPP dicatat BKU D, BP Kas Tunai D, dan
BP Pajak D.
a. Pembukuannya:
1) BKU
2) BP Kas Tunai
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
3 Pebruari 20x1 Saldo awal 750.000
3 Pebruari 20x1 012 PU Bank 7.000.000 7.750.000
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
3 Pebruari 20x1 Saldo awal 10.250.000
3 Pebruari 20x1 012 PU Bank 7.000.000 3.250.000
2. Transaksi No. 2:
Tanggal 04 Pebruari 20x1
Transaksi Membayar tunai honor pengelola keuangan sebesar Rp 1 juta
(No.013).
Pembukuan BKU (Kredit)
BP Kas Tunai (Kredit)
BP LS Bendahara (Kredit)
a. Pembukuannya:
1) BKU
2) BP Kas Tunai
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
3 Pebruari 20x1 Saldo awal 750.000
3 Pebruari 20x1 012 PU Bank 7.000.000 7.750.000
4 Pebruari 20x1 013 Pembayaran honor pengelola keuangan 1.000.000 6.750.000
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
3 Pebruari 20x1 Saldo awal 1.000.000
4 Pebruari 20x1 013 Pembayaran honor pengelola keuangan 1.000.000 -
3. Transaksi No. 3:
Tanggal 05 Pebruari 20x1
Transaksi Menyalurkan dana UP ke BPP sebesar Rp 5 juta secara tunai
(No. 014).
BKU (D-K)
Pembukuan BP BPP (Debet)
BP Kas Tunai (Kredit)
a. Pembukuannya:
1) BKU
2) BP BPP
BUKU PEMBANTU BPP
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
5 Pebruari 20x1 014 Uang muka BPP 5.000.000 5.000.000
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
3 Pebruari 20x1 Saldo awal 750.000
3 Pebruari 20x1 012 PU Bank 7.000.000 7.750.000
4 Pebruari 20x1 013 Kekurangan gaji 1.000.000 6.750.000
5 Pebruari 20x1 014 Uang Muka BPP 5.000.000 1.750.000
4. Transaksi No. 4:
Tanggal 06 Pebruari 20x1
Transaksi Membayar uang muka perjalanan dinas sebesar Rp 3 juta via
transfer bank (No. 015).
Pembukuan BKU (D-K)
BP Uang Muka (Debet)
BP Bank (Kredit)
a. Pembukuannya:
1) BKU
2) BP Uang Muka
BUKU PEMBANTU UANG MUKA
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Pebruari 20x1 015 Uang Muka Perjadin 3.000.000 3.000.000
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
3 Pebruari 20x1 Saldo awal 10.250.000
3 Pebruari 20x1 012 PU Bank 7.000.000 3.250.000
6 Pebruari 20x1 015 Uang Muka Perjadin 3.000.000 250.000
5. Transaksi No. 5:
Tanggal 14 Pebruari 20x1
Transaksi Menerima pertanggungjawaban perjalanan dinas Rp 3 juta. (Akun
524111, No.016).
Pembukuan BKU (K)
BP UP (Kredit)
BP Uang Muka (Kredit)
BPAB (Kredit)
a. Pembukuannya:
1) BKU
2) BP UP
BUKU PEMBANTU UP
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
3 Pebruari 20x1 Saldo awal 10.000.000
14 Pebruari 20x1 016 Pertanggungjawaban perjadin 3.000.000 7.000.000
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Pebruari 20x1 015 Uang Muka Perjadin 3.000.000 3.000.000
14 Pebruari 20x1 016 Pertanggungjawaban perjadin 3.000.000 -
4) BPAB
BUKU PENGAWASAN ANGGARAN BELANJA
Kementerian/Lembaga
:( 015 ) Kementerian Keuangan Fungsi : (01) Pelayanan Umum
Unit organisasi :( 011 ) Badan Diklat Keuangan Sub fungsi : (01.01) Lembaga eksekutif,
Prov/Kab/Kota :( 02 ) Jawa Barat Program : (015.11.04) Program Pendidikan
Satuan Kerja :( 123456 ) Pusdiklat Bendahara Kegiatan : (1700) Pengembangan SDM
Tgl. No. SP. DIPA : 05 Desember 20x0, No.015.11.2.123456/20x1
Tahun Anggaran : 20x1
KPPN :(023) Bogor
6. Transaksi No. 6:
Tanggal 25 Pebruari 20x1
2) BP Kas Tunai
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
3 Pebruari 20x1 Saldo awal 750.000
3 Pebruari 20x1 012 PU Bank 7.000.000 7.750.000
4 Pebruari 20x1 013 Kekurangan gaji 1.000.000 6.750.000
5 Pebruari 20x1 014 Uang Muka BPP 5.000.000 1.750.000
25 Pebruari 20x1 017 LPJ BPP-pengembalian sisa uang muka 100.000 1.850.000
3) BP UP
BUKU PEMBANTU UP
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
3 Pebruari 20x1 Saldo awal 10.000.000
14 Pebruari 20x1 016 Pertanggungjawaban perjadin 3.000.000 7.000.000
25 Pebruari 20x1 017 LPJ BPP-fullboard meeting 4.900.000 2.100.000
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
5 Pebruari 20x1 014 Uang muka BPP 5.000.000 5.000.000
25 Pebruari 20x1 017 LPJ BPP-fullboard meeting 4.900.000 100.000
LPJ BPP-pengembalian sisa uang muka 100.000 -
LPJ BPP-pajak 100.000 100.000 -
5) BP Pajak
BUKU PEMBANTU PAJAK
Debet
Tanggal No.Bukti Uraian Kredit Saldo
PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 PPh lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 Pebruari 20x1 017 LPJ BPP-Fullboard meeting 100.000 100.000 -
6) BPAB
BUKU PENGAWASAN ANGGARAN BELANJA
Kementerian/Lembaga
:( 015 ) Kementerian Keuangan Fungsi : (01) Pelayanan Umum
Unit organisasi :( 011 ) Badan Diklat Keuangan Sub fungsi : (01.01) Lembaga eksekutif,
Prov/Kab/Kota :( 02 ) Jawa Barat Program : (015.11.04) Program Pendidikan
Satuan Kerja :( 123456 ) Pusdiklat Bendahara Kegiatan : (1700) Pengembangan SDM
Tgl. No. SP. DIPA : 05 Desember 20x0, No.015.11.2.123456/20x1
Tahun Anggaran : 20x1
KPPN :(023) Bogor
Pada hari ini, Jumat tanggal 28 bulan Pebruari tahun 20x1, kami selaku Kuasa Pengguna Anggaran
telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Pengeluaran dengan nomor rekening…………………….…
dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp 2.100.000 dan nomor bukti terakhir 017
Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut:
I. Hasil pemeriksaan pembukuan bendahara
A. Saldo Kas Bendahara Pengeluaran
1 Saldo BP Kas (Tunai dan Bank) Rp 2.100.000
2 Saldo BP BPP Rp 0
3 Saldo BP Uang muka Rp 0
4 Jumlah (A.1 + A.2+A.3) Rp 2.100.000
B. Saldo Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari
1 Saldo BP UP Rp 2.100.000
2 Saldo BP LS Bendahara Rp 0
3 Saldo BP Pajak Rp 0
4 Saldo BP Lain-lain Rp 0
5 Jumlah (B.1+B.2+B.3+B.4) Rp 2.100.000
C. Selisih Pembukuan (A.4-B.5) Rp 0
II. Saldo BP lain-lain sebagaimana angka I.B.4 terdiri dari:
a.
b.
dst
III. Hasil Pemeriksaan Kas
A. Kas yang dikuasai Bendahara
1 Uang tunai di brankas bendahara Rp 1.850.000
2 Uang di rekening bank Rp 250.000
Uang di rekening……….. Rp 0
3 Jumlah Kas (A.1++A.2) Rp 2.100.000
B. Selisih Kas (I.A.1-II.A.3) Rp 0
IV.Hasil Rekonsiliasi Internal (Bendahara dengan UAKPA)
A. Pembukuan UP menurut Bendahara
1 Saldo UP Rp 2.100.000
2 Kuitansi UP yang belum SP2D Rp 7.900.000
3 Jumlah (A.1+A.2) Rp 10.000.000
B. Pembukuan UP menurut UAKPA Rp 10.000.000
C. Selisih pembukuan bendahara dengan UAKPA (A.3-B) Rp 0
V. Penjelasan atas selisih
1 Selisih Kas (II.B)………………………………………………………………………………………….
2 Selisih Pembukuan (III.C)…………………………………………………………………………….
Jujur Amanah
Nip 198008081999031001 Nip 197007071990031001
No Tanggal Transaksi
1 03 Mengambil kas ke bank sebesar Rp14.000.000 (No......)
2 04 Membayar tunai honor pengelola keuangan Rp2.000.000 (No....).
3 05 Membayar tunai uang muka BPP untuk keperluan penyelenggaraan
rapat koordinasi sebesar Rp10.000.000 (No…..).
4 10 Membayar tunai uang muka perjalanan dinas sebesar Rp2.500.000
(No…..).
5 12 Membayar via transfer bank uang muka kerja kegiatan sosialisasi
sebesar Rp5.000.000 (No…..).
6 19 Menerima pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas sebesar
Rp2.500.000 (Akun 524111, No.....)
7 21 Menerima pertanggungjawaban uang muka kerja kegiatan sosialisasi
(paket fullboard meeting dalam kota, akun 524114) sebesar
Rp5.000.000. Terdapat pungutan pajak PPh 21 sebesar Rp350.000 yang
belum disetorkan, diserahkan ke bendahara (No......)
8 24 Menyetorkan PPh 21 sebesar Rp350.000 (No.........)
9 25 Menerima LPJ BPP (No.......) dilampiri:
Bukti pengeluaran rapat koordinasi (paket fullboard meeting luar kota,
akun 524119) Rp9.000.000.
Bukti pungut dan setor pajak PPh 21 Rp700.000
Uang tunai sisa uang muka Rp1.000.000
10 28 PPK mengajukan SPP GUP kepada PPSPM.
PPSPM menerbitkan SPM GUP dan diajukan ke KPPN pada hari itu
juga.
Diminta: Bukukan transaksi di atas kemudian susun BA Pemeriksaan Kas (saldo awal
Pebruari sama dengan saldo akhir bulan Januari).
1. Berikut ini adalah jenis-jenis uang muka yang dikelola oleh bendahara pengeluaran:
a. Uang muka perjalanan dinas
b. Uang muka belanja
c. Uang muka kegiatan/kerja
d. Jawaban a dan c benar
6. Dilihat dari sisi tersimpannya uang bendahara, saldo kas yang ada di buku pembantu
BPP/uang muka sebesar:
a. Rp 1.000.000
b. Rp 2.000.000
c. Rp 9.000.000
d. Rp 10.000.000
7. Jika hanya terdapat dua uang muka, dan saldo uang muka perjalanan dinas diketahui
Rp3.000.000, maka saldo BPP sebesar:
a. Rp 3.000.000
b. Rp 10.000.000
c. Rp 9.000.000
d. Rp 6.000.000
8. Jika tidak ada uang yang bersumber dari LS bendahara maupun penerimaan lainnya,
maka selisih antara BKU dengan buku pembantu UP adalah saldo:
a. Saldo kas tunai
b. Saldo bank
c. Saldo pajak yang belum disetorkan
d. Saldo uang muka
9. Jika realisasi perjalanan dinas Rp 2.500.000 dan sisanya dikembalikan ke bendahara,
maka pembukuan pertanggungjawaban perjalanan dinas di BKU:
a. Debet Rp 500.000, Kredit Rp 2.500.000
b. Debet Rp 2.500.000, Kredit Rp 500.000
c. Debet Rp 500.000, Debet-Kredit Rp 2.500.000
d. Debet-Kredit Rp500.000, Kredit Rp 2.500.000
10. Jika realisasi LPJ BPP sebesar Rp 7.000.000 maka pembukuannya di BKU adalah:
a. Kredit Rp 7.000.000, Debet-Kredit Rp 1.000.000
b. Kredit Rp 7.000.000, Debet Rp 1.000.000
c. Debet-Kredit Rp 1.000.000, Kredit Rp 6.000.000
d. Debet Rp 7.000.000, Kredit Rp 6.000.000
Apabila hasil penilaian mencapai tingkat penguasaan materi 80% ke atas maka Anda
dapat dikatakan telah berhasil menguasai materi pelajaran dengan baik dan dapat
melanjutkan pada kegiatan belajar selanjutnya. Apabila hasilnya masih di bawah 80%, Anda
diminta untuk mengulang mempelajari kembali materi kegiatan belajar ini.
PERTANGGUNGJAWABAN
BENDAHARA PENGELUARAN
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menyusun Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Pengeluaran
B. Menjelaskan Kerugian Negara Oleh Bendahara Pengeluaran
Uraian dan Contoh
A. Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
BKU
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
7 Januari 20x1 002 PU Bank 10.000.000 10.000.000
10 Januari 20x1 003 Tagihan listrik Januari 20x1 3.000.000 7.000.000
15 Januari 20x1 004 Pembayaran ATK Toko Jaya 5.500.000 1.500.000
005 Pungut PPN 500.000 2.000.000
006 Pungut PPh 22 75.000 2.075.000
16 Januari 20x1 007 Setor PPN 500.000 1.575.000
008 Setor PPh 22 75.000 1.500.000
27 Januari 20x1 009 Pembayaran ATK Toko Raya 750.000 750.000
10.575.000 9.825.000
BP Bank
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Januari 20x1 001 SP2D UP No.100A tgl.06-01-20x1 10.000.000 10.000.000
7 Januari 20x1 002 PU Bank 10.000.000 -
30 Januari 20x1 010 SP2D GUP No.100D tgl. 30-01-20x1 9.250.000 9.250.000
31 Januari 20x1 011 SP2D LS Bendahara No.100E tgl.31-01-2014 1.000.000 - 10.250.000
20.250.000 10.000.000
BP UP
BUKU PEMBANTU UP
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Januari 20x1 001 SP2D UP No.100A tgl.06-01-20x1 10.000.000 10.000.000
10 Januari 20x1 003 Tagihan listrik Januari 20x1 3.000.000 7.000.000
15 Januari 20x1 004 Pembayaran ATK Toko Jaya 5.500.000 1.500.000
27 Januari 20x1 009 Pembayaran ATK Toko Raya 750.000 750.000
30 Januari 20x1 010 SP2D GUP No.100D tgl. 30-01-20x1 9.250.000 10.000.000
19.250.000 9.250.000
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
31 Januari 20x1 011 SP2D LS Bendahara No.100E tgl.31-01-20x1 1.000.000 1.000.000
1.000.000 -
BP Pajak
Debet
Tanggal No.Bukti Uraian Kredit Saldo
PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 PPh lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
15 Januari 20x1 005 Pungut dari Toko Jaya 500.000 500.000
006 Pungut dari Toko Jaya 75.000 575.000
16 Januari 20x1 007 Setor PPN dari Toko Jaya 500.000 75.000
008 Setor PPh 22 dari Toko Jaya 75.000 -
500.000 75.000 575.000
Selanjutnya BKU diambil saldo akhir dan nomor bukti terakhirnya, sedangkan
buku-buku pembantu diambil total penjumlahan debet dan kreditnya, kemudian
dimasukkan ke dalam format LPJ. Jika diketahui uang saldo uang dibrankas sama
dengan saldo di BP Kas Tunai dan saldo rekening koran sama dengan saldo BP bank,
serta tidak ada perbedaan antara saldo UP menurut bendahara dengan UAKPA, maka
LPJ bulan Januari 20x1 adalah sebagai berikut:
I. Keadaan Pembukuan bulan pelaporan dengan saldo akhir BKU sebesar Rp 11.000.000
dan Nomor Bukti Terakhir 011
Jenis Buku Pembantu Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. BP Kas, BPP, dan Uang Muka 0 30.825.000 19.825.000 11.000.000
1. BP Kas (Tunai dan Bank) 0 30.825.000 19.825.000 11.000.000
2. BP BPP 0 0 0 0
3. BP UANG MUKA 0 0 0 0
B. BP Selain Kas, BPP, UM 0 20.825.000 9.825.000 11.000.000
1. BP UP 0 19.250.000 9.250.000 10.000.000
2. BP LS Bendahara 0 1.000.000 0 1.000.000
3. BP Pajak 0 575.000 575.000 0
4. BP Lain-lain 0 0
*) jumlah pengurangan sudah termasuk kuitansi UP yang belum di SPM GU-kan sebesar Rp 0
Amanah Jujur
Nip 197007071990031001 Nip 198008081999031001
BKU
BP Kas Tunai
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
3 Pebruari 20x1 Saldo awal 750.000
3 Pebruari 20x1 012 PU Bank 7.000.000 7.750.000
4 Pebruari 20x1 013 Pembayaran honor pengelola keuangan 1.000.000 6.750.000
5 Pebruari 20x1 014 Uang Muka BPP 5.000.000 1.750.000
25 Pebruari 20x1 017 LPJ BPP-pengembalian sisa uang muka 100.000 1.850.000
7.100.000 6.000.000
BP Bank
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
3 Pebruari 20x1 Saldo awal 10.250.000
3 Pebruari 20x1 012 PU Bank 7.000.000 3.250.000
6 Pebruari 20x1 015 Uang Muka Perjadin 3.000.000 250.000
10.000.000
BUKU PEMBANTU UP
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
3 Pebruari 20x1 Saldo awal 10.000.000
14 Pebruari 20x1 016 Pertanggungjawaban perjadin 3.000.000 7.000.000
25 Pebruari 20x1 017 LPJ BPP-fullboard meeting 4.900.000 2.100.000
- 7.900.000
BP LS Bendahara
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
3 Pebruari 20x1 Saldo awal 1.000.000
4 Pebruari 20x1 013 Pembayaran honor pengelola keuangan 1.000.000 -
1.000.000
BP BPP
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
5 Pebruari 20x1 014 Uang muka BPP 5.000.000 5.000.000
25 Pebruari 20x1 017 LPJ BPP-fullboard meeting 4.900.000 100.000
LPJ BPP-pengembalian sisa uang muka 100.000 -
LPJ BPP-pajak 100.000 100.000 -
5.100.000 5.100.000
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
6 Pebruari 20x1 015 Uang Muka Perjadin 3.000.000 3.000.000
14 Pebruari 20x1 016 Pertanggungjawaban perjadin 3.000.000 -
3.000.000 3.000.000
BP Pajak
Debet
Tanggal No.Bukti Uraian Kredit Saldo
PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 PPh lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 Pebruari 20x1 017 LPJ BPP-Fullboard meeting 100.000 100.000 -
100.000 100.000
Jika diketahui tidak ada perbedaan antara saldo fisik dengan saldo buku, serta saldo UP
menurut bendahara dengan UAKPA, maka LPJ bulan Pebruari 20x1 adalah sebagai
berikut:
I. Keadaan Pembukuan bulan pelaporan dengan saldo akhir BKU sebesar Rp 2.100.000
dan Nomor Bukti Terakhir 017
Jenis Buku Pembantu Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. BP Kas, BPP, dan Uang Muka 11.000.000 15.200.000 24.100.000 2.100.000
1. BP Kas (Tunai dan Bank) 11.000.000 7.100.000 16.000.000 2.100.000
2. BP BPP 0 5.100.000 5.100.000 0
3. BP UANG MUKA 0 3.000.000 3.000.000 0
B. BP Selain Kas, BPP, UM 11.000.000 100.000 9.000.000 2.100.000
1. BP UP 10.000.000 0 7.900.000 2.100.000
2. BP LS Bendahara 1.000.000 0 1.000.000 0
3. BP Pajak 0 100.000 100.000 0
4. BP Lain-lain 0 0
*) jumlah pengurangan sudah termasuk kuitansi UP yang belum di SPM GU-kan sebesar Rp 7.900.000
Amanah Jujur
Nip 197007071990031001 Nip 198008081999031001
Kasus
kerugian
negara
dkeluarkan
Penyerahan Pengembalian dari daftar
Jaminan • Apabila penggantian Jaminan • Apabila tidak kerugian
• Pendatangan tidak diselesaikan
Oleh diperoleh, negara
• Paling sedikit sepenuhnya maka • Apabila telah BPK terbitkan
Bendahara sama dengan BPK mengeluaran mengganti
Pengeluaran SK PBW
nilai kerugian Surat Keputusan kerugian
Pembebanan Laporan • Rekomendasi
Penandatanganan Penyelesaian dari BPK
SKTJM Penggantian SKTJM ke
Kerugian BPK
Negara Secara
Tunaii
TPKN melaporkan hasil penyelesaian kerugian negara melalui SKTJM atau surat
pernyataan bersedia mengganti kerugian negara kepada pimpinan instansi. Pimpinan instansi
memberitahukan hasil penyelesaian kerugian negara melalui SKTJM atau surat pernyataan
bersedia mengganti kerugian negara kepada Badan Pemeriksa Keuangan selambat-
2. Latihan IV
Berdasarkan pembukuan Latihan II pada Kegiatan Belajar 4, susunlah LPJ Bendahara
Pengeluaran bulan Pebruari 20x1!
3. Latihan V
Berikut ini transaksi dan mutasi kas Satker Pusdiklat Bendahara bulan Maret 20x1:
No Tanggal Transaksi
1 03 Menerima SP2D LS Gaji No.300A tanggal 03-03-20x1 an. Pegawai
Satker Pusdiklat Bendahara yang pembayarannya langsung ditransfer ke
rekening masing-masing pegawai atas pengajuan SPM LS Gaji untuk 50
pegawai:(No..........)
Penghasilan Kotor..........................Rp141.000.000
Potongan (PFK,PPh dll).................Rp 21.000.000
Penghasilan Bersih.........................Rp120.000.000
2 03 Menerima SP2D atas pengajuan SPM GUP tanggal 28-02-20x1 sebesar
Rp..........................., (No...........).
3 04 Mengambil kas di bank dengan cek untuk keperluan pembayaran tunai
sebesar Rp ......................., (No..........).
4 05 Membayar tunai honor satpam dan cleaning service bulan Pebruari 20x1
sebesar Rp6.000.000, (No……, Akun………..)
5 06 Membayar tunai honor KPA dan staf pengelola keuangan bulan Pebruari
20x1 sebesar Rp4.500.000, (No....., Akun…………) Dipungut PPh 21
sebesar Rp500.000, No........
6 07 Membayar tunai langganan listrik tagihan bulan Maret 20x1 kepada PT
PLN sebesar Rp5.500.000 (No....., Akun ..............)
7 10 Menerima SP2D LS No.300B tanggal 10-03-20x1 an. PDAM sebesar
Rp4.000.000 (No........., Akun..................).
8 10 Menerima SP2D LS No.300C tanggal 10-03-20x1 an. PT Telkom sebesar
Rp3.000.000 (No........., Akun..................).
a. Bukukan transaksi di atas dalam BKU dan buku-buku pembantu (saldo awal sesuai
saldo akhir Pebruari 20x1)
b. Susun Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi
c. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran bulan Maret 20x1!
6. Berdasarkan latihan 3, saldo Buku Kas Umum per 31 Januari 20x1 adalah:
a. Rp20.000.000
b. Rp21.000.000
c. Rp22.000.000
d. Rp23.000.000
7. Berdasarkan latihan 3, jumlah penambahan pada buku pembantu berdasarka tempatnya
adalah:
a. Rp61.795.000
b. Rp62.795.000
c. Rp63.795.000
d. Rp64.795.000
8. Berdasarkan latihan 3, jumlah penambahan pada buku pembantu berdasarkan sumber
dananya adalah:
a. Rp44.795.000
b. Rp43.795.000
c. Rp42.795.000
d. Rp41.795.000
a. Kekurangan perbendaharaan
b. Tuntutan perbendaharaan
c. Kekurangan uang
d. Tuntutan uang
14. Penyelesaian dengan SKTJM, bendahara pengeluaran wajib mengganti kerugian Negara
dengan cara tunai selambat-lambatnya dalam kurun waktu:
a. 1 bulan
b. 40 hari kerja
c. 40 hari kalander
d. 2 bulan
18. Salah satu sumber informasi kerugian negara karena perbuatan bendahara pengeluaran
adalah hasil pengawasan/hasil pemeriksaan oleh Aparat Pengawasan Eksternal dan
Aparat Pengawasan Fungsional/Internal Pemerintah, kecuali
a. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK);
b. Inspektorat Jenderal;
c. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
d. Auditor Independent
a. Itjen
b. BPK
c. BPKP
d. KPA
22. Informasi terjadinya kerugian negara akibat perbuatan bendahara dapat diperoleh dari
pengawasan internal pemerintah, yaitu
a. Itjen
b. BPK
c. KPA
d. PPK
23. Dalam bendahara pengeluaran meninggal dunia, maka ditunjuk pejabat untuk memeriksa
pembukuan bendahara pengeluaran, yaitu
a. Pejabat ad hoc
b. Tim Penyelesaian Kerugian Negara
c. Pejabat ex officio
d. Tim Teknis
24. Dalam hal bendahara pengeluaran menolak untuk menandatangi SKTJM, maka pimpinan
instansi melakukan langkah:
a. Mengeluarkan SK PBW
b. Mengeluarkan Surat Keputusan Pembebanan
c. Melaporkan ke BPK
d. Mengeluarkan surat keputusan pembebanan sementara
25. Kerugian negara akibat perbuatan bendahara pengeluaran dapat berupa:
a. Mobil
b. Komputer
c. Uang
d. Buku Cek
Apabila hasil penilaian mencapai tingkat penguasaan materi 80% ke atas maka Anda
dapat dikatakan telah berhasil menguasai materi pelajaran dengan baik dan dapat
melanjutkan pada kegiatan belajar selanjutnya. Apabila hasilnya masih di bawah 80%, Anda
diminta untuk mengulang mempelajari kembali materi kegiatan belajar ini.
Lingkarilah huruf B di depan pernyataan berikut ini bila menurut Anda pernyataan
tersebut benar dan lingkarilah huruf S bila pernyataan dianggap salah. Bacalah setiap
pernyataan dengan seksama sebelum Anda menjawab!
1 B S Berdasarkan PMK 162 tahun 2013 ruang lingkup pembukuan bendahara
sebatas uang yang dikelolanya.
6 B S SP2D LS Pihak ketiga juga tidak perlu dibukukan di BKU dan buku
pembantu.
11 B S Saldo BKU jika bendahara tidak mengelola selain uang persediaan sama
dengan saldo UP ditambah saldo pajak yang belum disetor.
15 B S Pengakuan belanja melalui uang muka terjadi pada saat pembayaran uang
muka oleh bendahara.
21 B S Kerugian negara dari segi obyek antara lain akibat perbuatan bendahara
pengeluaran.
a. Sewaktu-waktu
b. Setiap bulan
c. Setiap triwulan
d. Saat terjadi pergantian bendahara
a. Buku pembantu UP
b. Buku pembantu Uang muka
c. Buku pembantu BPP
d. Buku pembantu Bank
a. BKU
b. Buku pembantu pajak
c. Buku pembantu kas
d. Buku pembantu bank
a. BKU
b. Buku pembantu pajak
c. Buku pembantu kas tunai
d. Buku pembantu bank
a. PP 8 Tahun 2006
b. PMK 162 Tahun 2013
c. Perdirjen 03 Tahun 2014
d. PMK 190 Tahun 2012
a. Triwulan
b. Bulan
c. Semester
d. Tahun
13 Berdasarkan sumber dananya, saldo kas yang terdapat pada bendahara dapat
dilihat pada buku:
a. Buku pembantu UP
b. Buku pembantu LS bendahara
c. Buku pembantu uang muka
d. Buku pembantu lain-lain
a. Buku pembantu UP
b. Buku pembantu LS bendahara
c. Buku pembantu uang muka
d. Buku pembantu lain-lain
17 Berdasarkan latihan IV, saldo BKU per tanggal 21 pebruari 20x1 adalah sebesar:
a. Rp2.500.000
b. Rp3.500.000
c. Rp4.500.000
d. Rp5.500.000
18 Berdasarkan latihan IV, saldo buku pembantu kas tunai per tanggal 28 Pebruari 20x1
adalah sebesar:
a. Rp1.200.000
b. Rp2.200.000
c. Rp3.200.000
d. Rp4.200.000
19 Berdasarkan latihan IV, saldo buku pembantu bank per tanggal 28 Pebruari 20x1
adalah sebesar:
a. Rp1.300.000
b. Rp2.300.000
c. Rp3.300.000
d. Rp4.300.000
20 Berdasarkan latihan IV, saldo buku pembantu UP per tanggal 28 Pebruari 20x1
adalah sebesar:
a. Rp2.500.000
b. Rp3.500.000
c. Rp4.500.000
d. Rp5.500.000
a. Rp2.000.000
b. Rp2.200.000
c. Rp2.400.000
d. Rp0
22 Berdasarkan latihan IV, saldo buku pembantu uang muka setelah sebelum
pertanggungjawaban uang muka adalah:
a. Rp0
b. Rp2.500.000
c. Rp5.000.000
d. Rp7.500.000
a. Rp10.000.0000
b. Rp9.000.000
c. Rp1.000.000
d. Rp0
a. Rp3.500.000
b. Rp22.000.000
c. Rp33.550.000
d. Rp52.050.000
a. Rp1.050.000
b. Rp3.500.000
c. Rp19.550.000
d. Rp22.000.000
a. Rp1.200.000
b. Rp2.300.000
c. Rp3.500.000
d. Rp16.500.000
27 Berdasarkan latihan IV, saldo UP menurut UAKPA per 28 Pebruari 20x1 adalah:
a. Rp22.000.000
b. Rp20.000.000
c. Rp16.500.000
d. Rp3.500.000
a. Rp16.200.000
b. Rp19.300.000
c. Rp20.000.000
d. Rp22.000.000
29 Berdasarkan latihan V, Saldo buku pembantu kas tunai per 31 Maret 20x1 adalah:
a. Rp100.000
b. Rp200.000
c. Rp300.000
d. Rp400.000
a. Rp5.000.000
b. Rp7.500.000
c. Rp10.000.000
d. Rp12.500.000
a. Kekurangan uang
b. Kekurangan perbendaharaan
c. Tuntutan perbendaharaan
d. Tuntutan uang
a. Tim ad hoc
b. TPKN
c. Tim Penyelesaian Kerugian Negara
d. Pejabat ex officio
a. Melawan Hukum
b. Melakukan perbuatan tercela
c. Memperkaya diri
d. Merendahakan hukum
34 Atasan langsung bendahara atau kepala satuan kerja wajib melaporkan setiap
kerugian negara kepada pimpinan instansi dan memberitahukan Badan Pemeriksa
Keuangan selambat-lambatnya:
a. BPK
b. TPKN
c. Kementerian/Lembaga
d. BPKP
Pilihan Ganda
NO JAWABAN NO JAWABAN NO JAWABAN
11 A 16 C 21 B
12 B 17 A 22 A
13 D 18 D 23 C
14 B 19 A 24 D
15 A 20 B 25 C
B B S
1 11 21
B B B
2 12 22
B B S
3 13 23
B B S
4 14 24
B S B
5 15 25
B B
6 16
B S
7 17
B B
8 18
B B
9 19
B B
10 20
Pilihan Ganda
Republik Indonesia. 2013.Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan APBN. Jakarta: Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. 2013.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190 Tahun 2012 tentang
TataCara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN. Jakarta: Kementerian
Keuangan.
Republik Indonesia. 2013.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162 Tahun 2013 tentang
Kedudukan dan Tanggung jawab Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola APBN.
Jakarta: Kementerian Keuangan.
Republik Indonesia. 2007. Peraturan Badan Pemeriksanaan Keuangan Nomor 3 tahun 2007
tentang Tata Cara Penyelesaian Kerugian Negara Terhadap Bendahara. Jakarta:
Badan Pemeriksa Keuangan.
Suyanto, Siswo. 2008. Pembuktian Unsur Kerugian Negara Dan Perhitungan Dalam Tindak
Pidana Korupsi. www.keuanganpublik.com