PENDAHULUAN
Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, terus-menerus, dan
berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan
biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara
keseluruhan (Maryam, 2008). Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah
memasuki usia lanjut mengalami perubahan, dan sebagian besar perubahan itu terjadi ke
arah yang memburuk/ mengalami penurunan, misalnya, organ reproduksi lebih cepat
usang dibanding organ yang lain, perubahan penampilan, perubahan panca indra,
perubahan seksual (Hurlock, 1999).
Bertambahnya usia selalu meninggalkan bekas pada setiap makhluk hidup.,dan
prinsip ini berlaku bagi semua tingkat oragnisasi(molekul,sel, organ, danorganism).
Rentang hidup manusia menunjukkan periode perkembangan secara bertahap
dengan meningkatnya efisiensi tubuh pada masa anak-anak dan remaja sampa
mencapai tingkat kematangan. Setelah melalui periode yang panjang dengan perubahan
yang kecil, terjadilah penurunan bertahap dalam kekuatan ,khususnya kekuatan fisik.
Ini biasa disebut periode menua.(Zarb G.A,2002).
Proses penuaan adalah proses yang tersembunyi, dan permulaannya berbeda-beda
antara tiap individu, demikian pula kecepatan penurunannya. Perubahan ini meliputi
perubahan kekuatan jantung, penurunan sekresi cairan pencernaan ,penurunan aktivitas
endokrin. Pada tingkatan psikologis, proses penuaan ini ditandai dengan melambatnya
waktu beraksi, melambatnya proses belajar, serta penurunan daya ingat dan
efisiensi intelektual. (G.A, 2000).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa dan bagaimana pengkajian pada lansia?
2. Apa saja diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada lansia?
3. Bagaimana intervensi keperawatan pada lansia?
4. Bagaimana implementasi pada lansia?
5. Bagaimana evaluasi pada lansia?
1
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh tujuan apa saja yang akan dibahas
dalam makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengkajian pada lansia.
2. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada lansia.
3. Untuk mengetahui intervensi keperawatan pada lansia.
4. Untuk mengetahui implementasi pada lansia
5. Untuk mengetahui evaluasi pada lansia
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Nama :
b. Umur :
c. Agama :
d. Pendidikan :
e. Pekerjaan :
f. Suku/bangsa :
g. Status marital :
h. Tanggal pengkj :
i. Ruang :
j. Alamat :
2. Identitas Penanggungjawab
a. Nama :
b. Umur :
c. Agama :
d. Pendidikan :
e. Pekerjaan :
f. Hub. Dgn klien:
g. Alamat :
4. Riwayat Kesehatan
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Tingkat kesadaran :
Penampilan :
Tanda vital :
Tekanan Darah :
Nadi :
Respiratory Rate :
:
b. Kepala dan leher
c. Sistem respirasi
3
d. Sistem kardiovaskuler
e. Sistem gastrointestinal
f. Sistem genitourinaria
g. Sistem musculoskeletal
h. Sistem integument
i. Sistem neurosensori
j. Sistem endokrin
2) Emosional
Identifikasi masalah emosional :
Pertanyaan tahap I
Apakah klien mengalami sukar tidur ?
Apakah klien sering merasa gelisah
Apakah klien sering murung atau menangis sendiri?
Apakah klien sering was-was atau khawatir ?
Lanjutkan ketahap 2 bila minimal ada satu jawaban “ya” pada tahap I
Pertanyaan tahap II
Keluhan lebih dari 3 bulan/lebih dari 1 kali dalam 1 bulan?
Ada masalah atau banyak pikiran ?
Ada gangguan/masalah dengan keluarga klien ?
Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter ?
Cenderung mengurung diri ?
3) Spiritual
4
7. Pengkajian Fungsional Klien
a. Kartz Indeks
A. Mandiri dalam makan, kontinensia
(BAB/BAK), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah, dan mandi
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu
fungsi diatas
C. Mandiri kecuali mandi dan salah satu
fungsi yang lain
D. Mandiri kecuali mandi, berpakaian,
dan satu fungsi yang lain
E. Mandiri kecuali mandi, berpakaian,
ke toilet, dan salah satu fungsi yang lain
F. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet,
berpindah dan salah satu fungsi yang lain
G. Ketergantungan semua fungsi di atas
H. Lain-lain
5
b. Bartel Indeks
Dengan
No Kriteria Mandiri Ket
Bantuan
1. Makan
2. Minum
Berpindah dari kursi roda
3. ke tempat tidur atau
sebaliknya
Personal toilet (cuci muka,
4. menyisir rambut, dan
gosok gigi)
Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian,
5.
menyeka tubuh, atau
menyiram)
6. Mandi
7. Jalan di permukaan datar
8. Naik turun tangga
9. Mengenakan pakaian
10. Kontrol bowel
Kontrol bladder
11.
Olahraga dan latihan
Rekreasi dan pemanfaatan
12.
waktu luang
Total Score :
6
8. Pengkajian Status Mental Gerontik
a. Short Portable Mental Status Quisioner
Benar Salah No Pertanyaan
1 Tanggal berapa hari ini ?
2 Hari apa sekarang ?
3 Apa nama tempat ini ?
4 Dimana alamat anda ?
5 Berapa umur anda ?
6 Kapan anda lahir ?
7 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
9 Sebutkan nama ibu anda ?
10 Kurang 3 dari 20 terus menerus secara menurun
7
b. Mini Mental Status Exam
Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
kognitif Maks Klien
Menyebutkan dengan benar
o Tahun
o Musim
1 Orientasi 5 o Tanggal
o Hari
o Bulan
8
Tunjukkan pada klien suatu benda dan
minta pada klien menyebutkan namanya
o Jam tangan
o Pulpen
Minta klien untuk mengulang kata-kata
5 Bahasa 9 berikut “tak ada jika atau tetapi”
Total Nilai 30
Total Score :
Aspek kognitif dan fungsi mental baik : jika total skor > 23
Kerusakan aspek fungsi mental ringan : jika total skor 18-22
Terdapat kerusakan aspek fungsi : jika total skor < 17
mental berat
9
9. Pengkajian Status Mental Gerontik
Nilai 1 : Jika klien menunjukkan kondisi di bawah ini
Nilai 0 : Jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini
Total Score :
Analisa Data
12
- Klien memiliki riwayat b. Luka pada kaki klien
Diabetes Melitus (DM) sulit sembuh
DS: dikarenakan klien
- Klien mengeluh kaki menderita DM
kirinya sakit dan terus c. Kaki klien sering
memegang balutan luka. terantuk karena kaki
- Klien mengatakan klien cedera, ditambah
kakinya sering terantuk / faktor usia.
tersandung.
Gangguan psikososial
3) DO: a. Rasa mengantuk klien (ansietas)
- Klien terlihat lelah dan disebabkan karena
mengantuk klien kurang/kesulitan
DS: untuk tidur.
- Klien berkata klien b. Klien sulit tidur
mengalami kesulitan karena klien sering
tidur. memikirkan
keluarganya (anak dan
cucu-cucunya)
13
Tabel prioritas masalah
Pembobotan :
Keterangan Kriteria: 1. Sangat
A. Besar dan Seringnya masalah rendah
14
2.2 Diagnosa
1. Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan trauma jaringan akibat jatuh
2. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan keterbataan rentang gerak.
3. Ansietas berhubungan dengan psikososial dengan keluarga
4. Resiko tinggi jatuh berhubungan dengan gangguang fisiologis (Deformitas
tulang lutut kaki kanan)
2.3 Intervensi
1. Gangguan nyaman nyeri yang berhubungan dengan trauma jaringan akibat jatuh
Tujuan atau kriteria hasil yang diharapkan:
- Klien menyatakan nyeri terkontrol
- Klien mampu membatasi fungsi posisi dengan pembatasan kontraktur
- Klien mampu mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan fungsi
kompensasi tubuh.
- TTV dalam batas normal
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Evaluasi atau lanjutkan pemantauan Tingkat aktifitas atau latihan
tingkat inflamasi atau rasa sakit pada tergantung dari perkembangan atau
sendi. resolusi dari proses inflamasi
2. Bantu dan ajari keluarga klien untuk Istirahat sistemik dianjurkan selama
pertahankan istirahat tirah baring atau eksaserbasi akut dan seluruh fase
duduk jika diperlukan, jadwal aktifitas penyakit yang penting untuk mencegah
untuk memberikan periode istirahat yang kelelahan dan mempertahankan
terus menerus dan tidur dimalam hari kekuatan.
yang tidak terganggu.
15
juga latihan resistif dan isometric jika umum. Catatan: latihan yang tidak
memungkinkan. adekuat dapat menyebabkan kekakuan
sendi
4. Ajari klien dan keluarga ubah posisi
dengan sering dengan personel cukup Menghilangkan tekanan pada jaringan
serta demonstrasikan atau bantu tehnik dan meningkatkan sirkulasi, tehnik
pemindahan dan penggunaan bantuan pemindahan yang tepat dapat
mobilitas, mis: trapeze. mencegah robekan abrasi kulit.
16
3. Observasi lingkungan terhadap
bahaya-bahaya keamanan yang Mencegah risiko cedera pada lansia
potensial. Ubah lingkungan untuk
menurunkan bahaya-bahaya
keamanan.
17
2.4 Implementasi
2.5 Evaluasi
Penilaian terhadap tindakan keperawatan yang diberikan / dilakukan dan
mengetahui apakah tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai sesuai yang telah
ditetapkan.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang diderita (Nugroho, 2000).
Proses penuaan dapat ditinjau dari aspek biologis, sosial dan psikologik. Teori-
teori biologis sosial dan fungsional telah ditemukan untuk menjelaskan dan mendukung
berbagai definisi mengenai proses penuaan. pendekatan multi disiplin mengenai teori
penuaan, perawat harus memiliki kemampuan untuk mensintesa berbagai teori tersebut
dan menerapkannya secara total pada lingkungan perawatan klien usia lanjut termasuk
aspek fisik, mental/emosional dan aspek-aspek sosial. Dengan demikian pendekatan
eklektik akan menghasilkan dasar yang baik saat merencanakan suatu
asuhan keperawatan berkualitas pada klien lansia.
3.2 Saran
Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
mungkin jauh dari tahapan kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan demi tercapainya penyusunan
makalah yang jauh lebih baik dimasa yang akan datang
19