BAB I WW
BAB I WW
PENDAHULUAN
1
Penggunaan insektisida alami relatif lebih ramah lingkungan karena bahan
aktifnya mudah terurai sehingga tidak membahayakan lingkungan. Selain ramah
lingkungan, pestisida nabati juga tergolong murah dan mudah dijumpai di daerah
sekitar. Pada bidang pertanian banyak tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan
insektisida alami pengendali hama seperti cengkih, jambu mete, mimba, tembakau, dan
umbi gadung, yang dimana keberadaan tanaman tersebut hampir ada di seluruh
Indonesia.
Sebagai salah satu bahan alami yaitu umbi gadung (Discorea hispida)
merupakan bahan alami nabati yang mempunyai daya racun terhadap tikus dan
serangga. Aplikasi pestisida nabati umbi gadung di beberapa lahan persawahan milik
petani terhindar dari hama wereng dibandingkan sawah yang tidak mendapat perlakuan
(Fatmawati, 2013). Pada penelitian yang lain menyatakan bahwa umbi gadung tersebut
dapat berpengaruh sebagai racun terhadap serangga yang menyerang kayu. Penggunaan
bahan umbi gadung secara spesifik sebagai bahan pengawet khususnya bambu belum
memberikan informasi yang optimal.
Berdasarkan uraian yang dipaparkan di atas perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui efektifitas umbi gadung sebagai bahan pengawet bambu. Adapun judul dari
penelitian ini adalah“Pengaruh Filtrat Umbi Gadung Sebagai Bahan Pengawet Dalam
Menahan Serangan Rayap Kayu Kering Dan Sifat Mekanik Pada Bambu”.
2
1.4 Batasan Masalah
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam penelitian ini, maka
permasalahan dibatasi sebagai berikut :
1) Penelitian ini menggunakan bahan bambu petung yang berumur antara 3-5
tahun.
2) Variasi konsentrasi filtrat umbi gadung yang digunakan 0, 100, 150, 200, 250,
dan 300 gram/liter.
3) Menggunakan rayap kayu kering sebagai hama penyerang bambu.
4) Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu pendek ± 2 bulan.
5) Sifat mekanik yang diuji adalah kuat tarik dan kuat tekan bambu petung.