BAB I WW
BAB I WW
METODE PENELITIAN
18
3.3.3 Alat pengujian
Alat yang digunakan untuk pengujian terhadap rayap adalah:
1) Parutan, digunakan untuk membuat filtrat sebagai bahan pengawet alami bambu.
2) Toples, digunakan sebagai wadah pengujian bambu terhadap serangan rayap.
3) Universal Testing Machine (UTM), digunakan untuk pengujian kuat tarikbambu,
bekerja secara computerize, memiliki kapasitas sampai 30 ton dengan merk
Controls.
4) Compression Testing Machine (CTM), digunakan untuk melakukan pengujian
kuat tekan bambu. Alat ini dilengkapi dengan pembaca beban, memiliki
kapasitas 2000 kN dengan merk Controls.
3.4.2.1 Bambu
Dalam penelitian ini dipakai bambu petungyang masih segar dan belum
mendapat perlakuan. Bambu yang digunakan haruslah bambu yang baik, yaitu yang
sesuai dengan persyaratan dan tidak memiliki cacat karena dapat mengurangi kekuatan
dari bambu itu sendiri. Adapun yang termasuk cacat bambu adalah:
1) Retak
2) Pecah
3) Belah
19
4) Kerusakan akibat perilaku manusia, dan sebagainya
20
Gambar 3.1 Hasil parutan dan penimbangan umbi gadung
3.4.3.2 Pemasukan benda uji bambu ke dalam larutan filtrat umbi gadung
Benda uji berupa bambu petung di rendam di dalam kolam yang berisi larutan
filtrat umbi gadung sebagai bahan pengawet selama 36 jam.
21
Gambar 3.3 Spesimen uji kadar air
22
Gambar 3.5 Spesimen uji tekan
Tabel 3.1 Jenis dan jumlah benda uji keawetan bambu petung
Kode Benda Uji Konsentrasi Jumlah
KW-0 Tanpa Perlakuan 3
KW-1 Konsentrasi filtrasi 10% 3
KW-2 Konsentrasi filtrasi 15% 3
KW-3 Konsentrasi filtrasi 20% 3
KW-4 Konsentrasi filtrasi 25% 3
KW-5 Konsentrasi filtrasi 30% 3
Jumlah 18
Tabel 3.2 Jenis dan jumlah benda uji retensi dan penetrasi bambu
petung
Kode Benda Uji Konsentrasi Jumlah
RT-PN-10 Konsentrasi filtrasi 10% 3
RT-PN-15 Konsentrasi filtrasi 15% 3
RT-PN-20 Konsentrasi filtrasi 20% 3
RT-PN-25 Konsentrasi filtrasi 25% 3
RT-PN-30 Konsentrasi filtrasi 30% 3
Jumlah 15
23
Tabel 3.3 Jenis dan jumlah benda uji mekanik bambu petung
Jumlah Bambu
Bagian Tidak diawetkan Diawetkan
Jenis Pengujian
Bambu Tanpa
Nodia Tanpa Nodia Nodia
Nodia
Pangkal - 3 - -
Uji Kadar Air Tengah - 3 - -
Ujung - 3 - -
Pangkal 3 3 3 3
Uji Kuat Tekan Tengah 3 3 3 3
Ujung 3 3 3 3
Pangkal 3 3 3 3
Uji Kuat Tarik Tengah 3 3 3 3
Ujung 3 3 3 3
Jumlah 18 27 18 18
24
Gambar 3.6 Pengujian kadar air bambu
25
Gambar 3.8 Hasil penetrasi bahan pengawet
26
6) Setelah benda uji terpasang, dilakukan penarikan sampai benda uji mengalami
kegagalan berupa retak atau putus.
7) Proses penarikan benda uji dilakukan secara computerize, sehingga data yang
diperoleh juga secara otomatis tercatat dalam komputer.
8) Dari pengujian tersebut diperoleh data yang kemudian digunakan untuk
menghitung besarnya kuat tarik dengan Persamaan 2-6.
27
8) Setelah data diperoleh, kuat tekan bambu petung dapat dihitung dengan
Persamaan 2-7.
28
3.6 Tahapan Penelitian
Tahapan dalam pelaksanaan penelitian ini disajikan dalam bagan alir penelitian
seperti yang tercantum pada Gambar 3.11 berikut.
Mulai
1. Studi Pustaka
2. Survey pendahuluan
Pengujian awal
Tidak
Kadar air bambu
18-35%
Ya
Proses pengeringan
Proses Pengujian
Analisis data
Selesai
29