Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

A. Falasafah Keperawatan Maternitas


1. Keperawatan maternitas dipusatkan pada:
a. Keluarga & masyarakat asuhan keperawatan yang holistic.
b. Menghargai klien & keluarganya.
c. Klien, keluarga, masyarakat berhak perawatan yg sesuai.
2. Setiap individu berhak lahir sehat – optimal:
a. Wanita hamil dengan bayi yang dikandung.
b. Wanita pasca persalinan beserta bayinya. Berhak Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan.
3. Pengalaman
Kehamilan, Persalinan, Gangguan Kesehatan merupakan tugas
perkembangan keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.
4. Yakin bahwa kehamilan & persalinan adalah peristiwa yang normal ,
alamiah, partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan
kesehatan ibu dan bayi.
5. Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.
6. Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individudipengaruhi latar
belakang budaya, agama, dan kepercayaan.
7. Keperawatan maternitas berfungsi sebagai advocate / pembela untuk
melindungi hak klien.
8. Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi
keperawatan maternitas generasi penerus.
9. Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan
merupakan faktor utama daalam mempromosikan derajat kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat.
10. Yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan
dalam meningkatkan mutu pelayanan maternitas.
B. Konsep Keperawatan Maternitas
1. Pengertian
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta
kwalitas pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada
kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru
lahir. (May & Mahlmeister, 1990)
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan
kesehatan dimana perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya
untuk membantu beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal,
dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional
berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan
psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas,
keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan
keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997)
2. Trend Keperawatan Maternitas
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi
peningkatan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih
tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran
masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis.
Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana
masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan
diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan
implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat
memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan
kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional,
kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social
budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan
Iptek.
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam
dunia kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan
kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan, maka solusi yang harus
ditempuh dalam keperawatan maternitas adalah:
a. Pengembangan pendidikan keperawatan
Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam
pengembangan perawatan professional, pengembangan teknologi
keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan keperawatan
berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan
keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional
dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus
ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta
prasarana penunjang pendidikan.
b. Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang
menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi praktik keperawatan.
Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan
professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera
di lakukan untuk menjamin kepuasan konsumen/klien.
c. Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu
perubahan cepat dan dinamis serta kemampuan mengakomodasi
setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi dan
mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat
dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan
merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu organisasi profesi
yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya
jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih
baik serta meningkat.
d. Peran Perawat
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut
Reeder (1997):
1) Pelaksana
Perawat yang bekerja member asuhan keperawatan di
tempat pelayanan kesehatan.
2) Pendidik
Pendidik disini dapat sebagai dosen bagi pasien maupun
perawat memberikan pendidikan kepada klien.
3) Konselor
Perawat sebagai seorang yang mempunyai keahlian dalam
melakukan konseling kepada klien, konselor bertanggung
jawab memberikan layanan dan konseling
4) Role model bagi para ibu
Panutan bagi para ibu-ibu yang sedang menjalankan
keperawatan maternitas.
5) Role model bagi teman sejawat
Panutan sesama perawat atau saling bekerja sama antar
paerawat.
6) Perumus masalah
Mengetahui masalah-masalah yang muncul pada pasien dan
merumuskan masalah tersebut.
7) Ahli keperawatan
Perawat harus ahli dalam melaksanakan tugas keperawatan.
C. Paradigma Keperawatan Maternitas
Paradigma keperawatan merupakan suatu cara pandang dari profesi
keperawatan untuk melihat suatu kondisi dan fenomena yang terkait secara
langsung dengan aktifitas yang terjadi dalam profesi tersebut.
Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi
manusia, lingkungan, sehat dan keperawatan.
1. Manusia
a. Memiliki karateristik biokimiawi, fisiologi interpersonal dan
kebutuhan dasar hidup yang selalu berkembamg.
b. Perkembangan terjadi melalui interaksi dengan orang lain yang
mampu memenuhi kebutuhan dirinya / membagi pengalamannya.
c. Kebutuhan manusia di organisasikan meliputi perilaku serta
berdasarkan pengalaman masa lalu.
d. Memiliki kehidupan yang seimbang sebagai sarana pertahanan diri
dan upaya mengurangi kecemasan akibat kebutuhan yang tak
terpenuhi.
e. Manusia terdiri dari:
1) WUS
2) PUS
3) Perempuan dan Janin
4) Perempuan masa persalinan
5) Perempuan nifas hingga 6 minggu
6) Bayi sampai usia 40 hari
7) Keluarga
8) Masyarakat Unik, Utuh, Tumbang.
2. Lingkungan
a. Merupakan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
perkembangan manusia.
b. Lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola
pertahanan tubuh terhadap penyakit.
c. Perawat bertanggung jawab dalam tatanan pengobatan yang
merupakan bagian dari lingkungan fisik dan social.
d. Lingkungan di bagi dalam 2 aspek yaitu;
1) Aspek tekstruktur:
• Alat
• Terapi
• Aluran
2) Aspek tidak tekstruktur:
Interaksi antara perawat dengan klien dan dengan lingkungan
sekitar.
Lingkungan terdiri dari:
1) Anggota keluarga
2) Masyarakat :
Sikap, nilai, & perilaku
Lingkungan Budaya & Sosial
Psikologi (Termasuk Fisik)

Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh


lingkungan budaya dan social disamping pengaruh fisik Proses
kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan semua
anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan
permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang
sangat penting, sehingga pelayanan maternitas akan mendorong
interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan angota keluarga
lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.

3. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar,
bersifat dinamis, tergantung dari perubahan-perubahan fisik &
psikososial “Adaptasi”. Setiap individu memiliki hak untuk lahir
sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Ibu dapat beradaptasi
terhadap perubahan yang terjadi, baik fisik maupun psikososial.
Kesejahteraan Reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental,
& social secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit /
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi serta fungsi & prosesnya. (Konferensi sedunia IV
tentang Wanita, Beijing 1995)
a. Merupakan symbol perkembangan kepribadian dan yang
berlangsung secara terus-menerus menuju kehidupan yang
kreatif.
b. Perilaku sehat adalah perilaku pemenuhan kebutuhan kepuasan
kesadaran diri dan integrasi pengalaman, misalnya pengalaman
sakit.
c. Manusia sehat berarti manusia yang tidak memiliki
ansietas/ketegangan.
d. Intervensi keperawatan berfokus pada proses membina
hubungan saling percaya guna mengurangi ansietas.
4. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan
professional berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi
fisik & psikososial ibu selama proses konsepsi/kehamilan,
melahirkan, nifas, keluarga, & bayi baru lahir dengan menekankan
pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. Keperawatan
ibu memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu
menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien
dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk
dirinya.
5. Keperawatan Maternitas
a. Keperawatan maternitas merupakan suatu instrumen
pendidikan yang memfasilitasi kebutuhan ibu hamil,
persalinan, masa nifas, bayi baru lahir.
b. Aktivitas keperawatan maternitas diserahkan untuk ibu
hamil,dan bayi mencapai kesehatan yang optimal.
c. Fokus aktivitas keperawatan maternitas adalah masalah yang
mencerminkan ruang lingkup aktivitas keperawatan dan
kemandarian dlam proses diagnosis, tindakan (terapi), dan
pendidikan riset
Tujuan keperawatan Maternitas

a. Membantu klien dalam mengatasi msalah reproduksi dalam


mempersiapkan diri untuk kehamilan.
b. Memberi dukungan agar ibu hamil memandang kehamilan
sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan.
c. Membantu memberikan informasi yang adekuat untuk calon
orang tua.
d. Memahami social budaya klien.
e. Membantu mendeteksi secara dini penyimpangan abnormal
pada klien.

Model Konsep Keperawatan Maternitas

a. Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.


b. Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan,
persalinan, dan nifas.
c. Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
d. Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.
e. Menjalankan system kunjungan tidak ketat.
f. Pemulangan secepat mungkin.

Karakteristik keperawatan maternitas yaitu:

a. Fokus kebutuhan dasar


b. Pendekatan keluarga
c. Tindakan khusus dengan peran perawat.
d. Terjadi interaksi
e. Kerja dalam Tim.

Tatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu:

a. Rumah Sakit
b. Puskesmas
c. Rumah bersalin
d. Komunitas
e. Polindes

Anda mungkin juga menyukai