Anda di halaman 1dari 15

INVENTARISASI ALAT DAN BAHAN PENGEMAS

PRAKTIKUM 1
( Mata Kuliah Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan)

Kelas 2B
Kelompok 5
1. Saprina Dewi 1802301023
2. Diana Septiasih 1802301058
3. Husnul Khotimah 1802301066
4. Hermawan Susanto 1802301036

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengemasan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk melindungi
bahan pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis,
maupun mekanis , sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan
baik dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari kertas,
plastik, gelas, logam, fiber, hingga bahan-bahan yang di laminasi. Bentuk dan
teknologi kemasan juga bervariasi dari kemasan botol, kaleng, tetraptak,
corrugated box, kemasan vakum, kemasan aseptik, kaleng bertekanan,
kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar ( active and intelligent
packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam kemasan
dengan kebutuhan produk yang dikemas.
Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan
melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah
disimpan, diangkut dan dipasarkan. Kemasan dapat diklasifikasikan
berdasarkan beberapa cara, yaitu :
1. Bedasarkan frekwensi pemakaian : kemasan disposable, kemasan
multitrip, dan kemasan semi disposable.
2. Berdasarkan struktur system kemas : kemasan primer, kemasan sekunder,
kemasan tersier dan kuartener.
3. Berdasarkan sifat kekakuan bahan kemasan : kemasan fleksibel, kemasan
kaku, dan kemasan semi fleksibel.
4. Berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan : kemasan hermetis,
kemasan tahan cahaya, kemasan tahan suhu tinggi.
5. Berdasarkan tingkat kesiapan pakai : wadah siap pakai dan wadah siap
dirakit atau wadah lipatan.

1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu menginventarisasi alat
(mesin) dan bahan pengemas serta kegunaannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kemasan


Pengemasan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk melindungi
bahan pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis,
maupun mekanis , sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan
baik dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari kertas,
plastik, gelas, logam, fiber, hingga bahan-bahan yang di laminasi. Bentuk dan
teknologi kemasan juga bervariasi dari kemasan botol, kaleng, tetraptak,
corrugated box, kemasan vakum, kemasan aseptik, kaleng bertekanan,
kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar ( active and intelligent
packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam kemasan
dengan kebutuhan produk yang dikemas.

2.2 Jenis – jenis kemasan


a. Kemasan Plastik
Bahan pengemas yang saat ini mudah didapat dan sangat fleksibel
penggunaannya, selain untuk mengemas langsung bahan makanan.
Seringkali digunakan sebagai pelapis kertas. Jenis Plastik sendiri beraneka
ragam, ada Plolyethylene, Poly Vinyl Chlorida (PVC), dan Vinylidene
Chloride Resin. Secara umum plastik tersusun dari polimer yaitu rantai
panjang dan satuan – satuan yang lebih kecil yang disebut monomer.
PP (Polypropylene) adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk
packing/pemungkus makanan kering/snack, sedotan plastik, kantong obat,
penutup, cup plastik, tas, botol dll.
PP (Poly Ethylene) adalah jenis plastik yang bisa digunakan untuk
packing minuman atau cairan, seperti es batu, onderdil, syrup, maupun
minuman lainnya.
OPP ( Oreinted Polystyrene) adalah jenis plastik yang sangat bening,
kurang tahan panas. Digunakan untuk packing roti, snack, t-shirt, baju dan
jacket agar menambah keindahan dan penampilan produk, biasa supaya
tidak mudah robek dipergunakan double layer side & gusset.
HDPE ( High Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang
berwarna putih susu/putih bersih. Digunakan untuk kantong tissue, botol
detergent, minyak, plastic anti panas, pipa plastik, shopping bag dan
kontong plastik yang biasa untuk sayur makanan yang berkuah karena
fleksibel dengan kekuatan tinggi.
LDPE (Low Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang biasa
digunakan untuk pelapis keleng, plastik pembungkus makanan supaya tetap
hangat (Food wrapping), kontong grocery, pembungkus roti, dan tas plastic.
Jenis plastik ini fleksibel dengan kekuatan remas.
PETE atau ETA ( Polyethylene Terephthalate) adalah jenis kemasan
yang dipakai untuk botol plastik yang transparan dan tembus pandang
seperti botol air mineral, botol minuman sari buah dan botol lainnya, botol
botol dengan bahan ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan
pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau
terlihat barat- berat.
PS ( Polystyrene) bersifat berubah bentuk dan berbunyi. Jenis plastik
ini bisa digunakan untuk gabus (Styrofoam, cup, box, tray daging, dan tepat
telur).
Other (Polycarbonate) adalah jenis plastik ini bening, tahan pas dan
bisa dipakai berulang kali. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan
minuman seperti botol minuman olah raga, suku cadang mobil, alat rumah
tangga dan plastik kemasan.
PVC (Poly Cinly chlorine) adalah jenis plastik yang digunakan untuk
packing botol minyak, daging.
Lunchbox Polystyrene adalah jenis plastik yang digunakan untuk
packing makanan ringan, nasi dll.
Plastik Vacuum adalah jenis plastik yang merupakan campuran nylon
dan PP/LDPE, Plastik Vacuum bisa digunakan untuk membungkus sayur.
Buah daging yang hampa udara dan siap dimaska/ dimakan, foodgrade,
Plastik Mika adalah jenis mika bening yang lemas untuk album, taplak
meja, sampul, pebungkus, dll dan plastic mika film yang kaku untuk
membuat kotak.
b. Kemasan Kertas
Kertas glasin dan kertas tahan minyak (Grease proof) dibuat dengan
cara memperpanjang waktu pengadukan pulp sebelum dimasukan ke mesin
pembuat kertas, penambahan bahan – bahan lain seperti plastisizer bertujuan
untuk menambah kelembuatan dan kelenturan kertas, sehingga dapat
digunaka untuk mengemas bahan – bahan yang lengket. Penambahan
antioksidan bertujuan untuk memperlambat ketengikan dan menghambatan
pertumbuhan jamur atau khamir, kedua jenis kerta ini mempunyai
permukaan seperti gelas dan transparan, walaupun permukaaan dilapisi
dengan bahan air seperti lak dan lilin.
Kertas Perkamen digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti
mentega, margarine, biscuit yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah,
kering atau digoreng) daging (segar, kering, diasap atau dimasak), hasil
ternak lain, teh dan kopi.
Kertas Lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang bahan
dasarnya adalah lilin paraffin dengant itik 46-74oc dan dicampur polietilen
(titik cair 100-124oc) atau petrolatum (titik cair 40-52oc ) kertas ini dapat
menghambat air, tahan terhadap minyak/ Oli dan daya rekat panasnya baik,
kertas lilin digunakan mengemas bahan pangan, sabun, tembakau dan lain –
lain.
Chipboard dibuat dari kertas Koran bekas dan sisa – sisa kertas, jika
kertas ini dijadikan kertas kelas ringan, maka disebut bogus yaitu jenis
kertas yang digunakan sebagai pelindung atau bantalan pada barang pecah
belah, kertas chpboard dapat juga digunakan sebagai pembungkus dengan
daya rentang yang rendah, jika akan dijadikan karton lipat, maka harus
diberi bahan bahan tabahan tertentu.
Amplop dan Kantung sering digunakan sebagai pembungkus keratas,
sedangkan kantung kertas merupakan kemasan tertua tetapi masih tetap
popular hingga sekarang. Kantung kertas dapat dibuat secara sederhana oleh
industry rumah tangga, tetapi penggunaan Kertas Bekas ini untuk
mengemas bahan pangan dapat menimbulkan masalah, seperti masalah
misalnya tinta, pigmen, bahan pengisi dan lain- lain.
Kertas Lipat dan Kardus merupakan jenis kertas yang popular karena
praktis dan murah. Dalam perdagangan disebut juga Folding carton (FC),
dan digunakan untuk mengemas bahan hasil pertanian atau jenis-jenis
barang lainnya. Bahan yang banyak digunakan untuk membuat karton lipat
adalah cylinder board yang terdiri dari beberapa lapisan, dan bagian
tengahnya terbuat dari kertas – kertas daur ulang, sedangkan kedua sisi
lainnya beruapa kertas Koran murni dan bahan murni yang di pucatkan.
Untuk memperbaiki sifat karton lipat, maka dapat dilapisi dengan selulosa
asetat dan polivinil klorida (PVC) yang diplastisasi.
Kertas Komposit adalah kertas yang diolah bersama – sama dengan
bahan baku kemasan lain seperti plastik dan logam yang bertujuan untuk
memperbaiki daya rapuh, daya kaku dan kekuatan bahan. Kertas yang
dicampur dengan logam dan dibentuk menjadi semacam kaleng disebut
kaleng komposit, digunakan untuk jus sitrun. Wadah bumbu (rempah-
rempah) kotak coklat, sop kering, bahan kimia dan obat – obatan. Industry
pengemasan telah membuat kertas kaleng komposit yang dapat menahan
vakum dan menahan suhu sekitar 490c, sehingga dapat digunakan untuk
pengawetan selai (jam). Tube karton digunakan untuk margarine dan es
krim. Ada 3 (Tiga) jenis konstruksi kaleng kertas komposit, yaitu : bentuk
spiral, cupung dijahit (Lap Seam) dan komposisi gulung (Convolute)

c. Kemasan Logam
Pengemas yang berbahan dasar logam diantaranya adalah aerosol, two
piece can. Three piece cab, aluminium foil, dan logam komposit. Yang
pertama adalah aerosol, Aerosol memiliki kelebihan diantaranya adalah
tahan terhadap suhu tinggi, namun kurangnya adalah penggunaannya yang
cukup sulit, yang kedua adalah two piece can. Dikatakan two piece kerena
sacara umum, bahan ini terdiri dari kaleng yang berbentuk gelas dan tutup.
Two piece kemudahannya untuk dibentuk, penampilan yang menarik dan
kehigienisan yang cukup tinggi. Namun terdapat kekurangan yaitu mudah
penyok dan harga yang agak mahal, yang ketiga adalah three piece can.
Secara umum sama seperti two piece can. Perbedaannya adalah aluminium
foil. Bahan ini sangat praktis untuk digunakan. Dengan kemampuan untuk
tahan suhu tinggi, bahan ini biasa digunakan untuk alas bahan pangan yang
akan mengalami proses penapasan kelebihan lainnya adalah bahan ini
sangat mudah untuk dibentuk dan digunakan , namun kekurangannya adalah
mudah robek dan harganya yang cukup mahal serta hanya bisa campuran
dari logam dengan kertas, plastik, dan bahan lain. Kelebihan dari bahan ini
adalah harganya yang agak mahal dan proses pembuatan yang cukup sulit.

d. Kemasan Gelas
Secara fisika gelas dapat didefinisikan sebagai cairan yang lewat
dingin (Supercolled Liquid), tidak mempunyai titik lebur tertentu dan
mempunyai viskositas yang tinggi (> 103 Poise) untuk mencegah
kristalisasi. Secara kemia gelas di definisikan sebagai hasil peleburan
berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap yang berasal dari
peruraian senyawa-senyewa kimia dimana struktur atomnya tidak menentu.
BAB III
METODELOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari jum’at, 15 februari 2019. Pada
pukul 09:00 WITA sampai dengan selesai. Bertempat di laboratorium pangan
teknologi industry pertanian politeknik negeri tanah laut.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini seperti, hand sealer,
cup sealer, vakum sealer. Bahan yang digunakan yaitu, alumunium foil,
kertas box grassine, alumunium kombinasi plastic, plasti PP, PE tebal, PE
tipis, HDPE, kertas gresse proof, karton, dan paper bag.

3.3 Prosedur Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dilakukan pengamatan menggunakan pengindraan terhadap berbagai
macam alat dan bahan pengemas yang ada di laboratorium pangan
teknologi industry pertanian politeknik negeri tanah laut.
3. Dicatat (nama dan kegunaan) serta fotokanlah hasil pengamatanmu.
4. icari referensi untuk melengkapi laporanmu.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Table 4.1.1 Pengenalan Alat dan Fungsi
No. Nama Fungsi Gambar
Digunakan untuk
keperluan apa saja
baik itu untuk
keperluan rumah
tangga ataupun
1. Hand Sealer keperluan sehari-hari.
Untuk mengepress
kemasan makanan
atau untuk
merekatkan plastik.

Digunakan untuk
menghampakan udara
didalam kemasan,
2. Vacuum Sealer
sehingga isi kemasan
menjadi lebih steril
dan awet.

Digunakan untuk
penutup gelas agar
kemasan terbebas
dari udara sehingga
makanan atau
3. Cup Sealer minuman yang ada
didalamnya tetap
berada dalam
keadaan steril dan
bersih.
Tabel 4.1.2 Pengenalan Bahan dan Fungsi
No. Nama Fungsi Gambar

Untuk menyimpan
Plastik PE Tipis umbi-umbian,
1. kacang-kacangan,
(Polyethylene) kerupuk, ikan asin,
keripik, dan es batu.

Untuk menyimpan
Plastik PE Tebal keripik, kerupuk,
2.
(Polyethylene) asinan, dan minyak
goreng.

Untuk menyimpan
pop corn, kentang
3. Box Glassine
goreng, dan nasi
goreng.

Untuk menyimpan
sereal, keripik, susu
4. Aluminium foil
bubuk, dan kopi
bubuk.

Untuk menyimpan
Alumunium keripik, oleh-oleh
5. kombinasi snack, jelly, sirup.
plastik HDPE Contohnya Nata De
Coco.
Untuk melindungi
6. Karton
produk didalamnya

Untuk membawa
makanan, tempat
barang-barang,
7. Papper bag
tempat souvenir, serta
untuk membawa
buku dll.

Digunakan untuk
kantung tissue, botol
Plastik HDPE detergen, minyak,
plastik anti panas,
8. (High Density shopping bag, dan
Poly Ethylene) kantong plastik yang
biasa untuk sayur,
makanan berkuah dll.

Untuk membungkus
makanan kering,
Plastik PP
9. sedotan plastik,
(Polyprophylene)
kantong obat penutup
dan botol.

Untuk makanan siap


saji yang berkuah dan
10. Kertas graveprof
es krim. Contohnya
pop mie.
4.2 Pembahasan
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan
barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan,
dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu
mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di
dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan,
benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk
menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai
bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan
distribusi. Kemasan merupakan suatu wadah yang digunakan untuk
mengemas suatu produk yang bertujuan untuk melindungi produk,
mengawetkan produk yang dikemas, sebagai media periklanan, memudahkan
distribusi dan merupakan bagian penting dari usaha untuk mengatasi
persaingan dalam pemasaran. Selain itu, kemasan juga digunakan sebagai
media untuk memberikan informasi mengenai produk yang dikemas,
mencakup nama produk, komposisi, alamat produksi, dan hal-hal lainnya
yang perlu disampaikan kepada konsumen. Kemasan merupakan produk
industri yang seiring berkembangnya zaman penggunaannya semakin
dibutuhkan.
Bahan – bahan kemasan yang biasa dipakai dipasaran ada lima jenis
yaitu kemasan plastik, kemasan logam, kemasan kayu, kemasan kertas dan
kemasan gelas dan kaca. Untuk produk pangan biasanya menggunakan
kemasan primer yang terbuat dari plastik atau aluminium foil, sedangkan
kemasan sekundernya biasa menggunakan kemasan kertas contohnya dus.
Untuk kemasan kayu biasa dipakai di penjualan atau pemasaran yang
menggunakan jasa antar pulau atau produk harus diantar ke tempat jauh itu
harus menggunakan kemasan kayu.
Pada praktikum ini diketahui alat dan bahan pengemasan yang terdapat
pada Laboratorium Pangan Politeknik Negeri Tanah Laut yaitu alatnya adalah
antara lain hand sealer dengan spesifikasi SP-400H bermerk Double Leopards
dan digunakan secara mekanis, ada pula vacuum sealer dan cup sealer dengan
spesifikasi ET-08 dan bermerk Matriks yang digunakan secara mekanis.
Adapun bahan-bahan kemasan yang ada adalah antara lain Plastik PE
Tipis (Polyethylene), Plastik PE Tebal (Polyethylene), Box Glassine,
Alumunium Foil, Alumunium kombinasi plastik HDPE, Plastik HDPE (High
Density Poly Ethylene), Plastik PP (Polyprophylene), Karton, Papperbag, dan
Gelas Greaseproof. Dari beberapa jenis kemasan terdapat sifat dan jenis yang
berbeda-beda. Untuk kemasan jenis plastik, kardus dan foil, kemasan ini
bersifat fleksibel yang artinya mudah dibentuk ditekuk ataupun dilipat. Untuk
kemasan botol, kemasan ini bersifat semi fleksibel yang artinya hamper
fleksibel namun agak kaku. Untuk kemasan logam dan kaca, kemasan ini
bersifat kaku yang artinya dapat terjadi pecah belah.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan praktikum ini adalah
sebagai berikut :
1) Kemasan memiliki fungsi sebagai pelindung produk pangan yang
dikemas.
2) Dari berbagai kemasan produk pangan yang diamati memiliki
jenis kemasan, struktur kemasan, sifat kekakuan bahan kemasan, sifat
perlindungan terhadap lingkungan, dan tebal kemasan itu ada yang
berbeda-beda adapun juga yang memiliki kesamaan.

5.2 Saran
Sebaiknya dilakukan pengamatan terhadap kemasan tidak hanya
mengetahui identifikasi kemasan saja melainkan juga melakukan pengamatan
tentang permeabilitas uap air berbagai bahan kemasan, melakukan
pengemasan dan penyimpanan produk pangan
DAFTAR PUSTAKA

http://jamilahtata.blogspot.com/2016/04/laporan-praktikum-identifikasi-
kemasan.html

http://kelompokdelapanlayout.blogspot.com/2011/08/jenis-kertas-dan-teknik-
otak.html

https://www.kemasansinergy.com/artikel/aluminium-foil-dan-penggunaanya

https://www.scribd.com/document/328046428/Pengemasan-Pengenalan-Alat

Sabta, Aji. 2012. http://ajisabta.blogspot.co.id/2012/05/macam-kemasan-


pangan.html

Suhaebi, Anwar.2014. http://anwarsuhaebi.blogspot.co.id/2014/05/identifikasi-


kemasan-kertas-dan-plastik.html

Anda mungkin juga menyukai