Anda di halaman 1dari 8

I.

PEKERJAAN PERSIAPAN

Penyediaan Fasilitas seperti :

1. Direksikeet/Kantor Lapangan
2. Gudang
3. Bengkel
4. Laboratorium
5. Mobilisasi
6. Papan Nama Proyek
7. Rambu-rambu Lalulintas

Pra Konstruksi

Kegiatan Pra Konstruksi dilakukan sebelum pekerjaan-pekerjaan konstruksi dilakukan. Kegiatan-


kegiatan tersebut yaitu diantaranya :
a. PCM (Pre Construction Meeting)
b. Field Engineering (FE)

Mobilisasi peralatan penunjang pekerjaan seperti :

Peralatan yang akan dimobilisasi kelapangan yaitu peralatan yang akan menunjang dalam pelaksanaan
pekerjaan serta jenis, type dan kuantitas alat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

Urutan atau langkah dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

1. Pembongkaran Pasangan Batu


Pekerjaan pembongkaran ini dimaksudkan untuk pembongkaran pada pasangan batu lama yang sudah
rusak sehingga harus diganti.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran harus dibuat gambar request dan diserahkan kepada
direksi untuk diketahui dan disetujui.
 Memilih pasangan batu yang akan dibongkar.
 Pembongkaran dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dengan menggunakan alat bantu.
 Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi pekerjaan.

2. Galain Biasa
Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklarifikasikan sebagai galian batu, galian
struktur, galian sumber bahan dan galian perkerasan beraspal. Pekerjaan pada paket ini dilakukan untuk
pekerjaan perataan dan perapihan pada permukaan bahu jalan dan pekerjaan lainnya.
Adapun asumsi pekerjaan, bahan dan alat yang digunakan beserta metoda pelaksanaannya adalah
sebgai berikut :
1. Asumsi pekerjaan secara manual. Faktor pengembangan bahan adalah 1,20.
2. Bahan yang digunakan : tidak ada bahan yang dipergunakan.
3. Alat yang digunakan : penggalian menggunakan alat bantu biasa berupa cangkul, singkup, belincong
dan roda dorong dan untuk pembuangan hasil galian menggunakan Dump Truck kap. 3-4 m3.
4. Metoda pelaksanaannya sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran harus dibuat gambar request dan diserahkan kepada
direksi untuk diketahui dan disetujui
 Tanah digali dengan menggunakan alat bantu biasa berupa cangkul, singkup, belincong dan roda
dorong.

3. Baja Tulangan U 24
Pekerjaan ini mencangkup pengadaan dan pemasangan baja tulangan untuk jalan masuk ke jalan desa.
Tahapan Pekerjaan :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request dan diserahkan kepada direksi untuk
disetujui.
b. Baja tulangan dipotong dengan alat berbanding set dan dirangkai sesuai gambar rencana.
c. Baja Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga beton yang menutupi bagian luar baja tidak
terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah atau yang lainnya.

4. Beton K-250
Pekerjaan ini untuk Plat Dekert (Plat pada saluran) untuk jalan masuk desa. Pelaksanaannya adalah
sebagai berikut : Agregat Kasar dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih dari ¾
dari jarak minimum antara baja tulangan dengan kayu acuan.
1. Beton K-250 dilaksanakan untuk plat deker (pada saluran).
2. Bahan material yang digunakan adalah agregat kasar, agregat halus dan air.
3. Lokasi pekerjaan disesuiakan dengan gambar rencana.
4. Prosedur pekerjaan :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request dan diserahkan kepada direksi untuk
disetujui.
b. Menyerhakan hasil pengujian material (mix design) Beton K-250 yah akan digunakan dan harus sesuai
dengan Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
c. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
5. Tahapan Pekerjaan :
 Bahan material yang akan digunakan Agregat Kasar, Agregta Halus dan Semen.
 Material tersebut dicampur dengan menggunakan concrete mixer dan diberi air yang telah disediakan
dengan alat water tank truck.
 Komposisi campuran sesuai dengan spesifikasi teknik
 Sebelum pemasangan harus dibuatkan bekisting dengan menggunakan kayu perancah dan profil
terlebih dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai dengan gambar.
 Setelah bekisting dan tulangan ssudah dipasang, maka pengecoran dilaksanakan dan pemadatannya
menggunakan alat concrete vibrator agar beton padat dan karakteristik (kuat tekan) beton tercapai.
 Dalam proses pengecoran harus dibuatkan benda uji kubus beton untuk dilakukan pengetesan
dilaboratorium.

5. Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air.


Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
Galain dilakukan dengan menggunakan excavator ukuran bucket 0,3 m3.
Tanah hasil galian diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang
kelokasi yang telah ditentukan. Para pekerja melakukan perapihan hasil galian
sehingga bentuk drainase yang diinginkan bisa terbentuk

6. Pekerjaan Pasangan Batu Dengan Mortar


1. Pasangan batu dengan mortar dilaksanakan untuk pembuatan saluran drainase.
2. Bahan matrial yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
3. Lokasi pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.
4. Prosedur pekerjaan :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan dan diserahkan kepada direksi untuk
disetujui.
 Menyerahkan hasil pengujian material (mix design) mortar yang akan digunakan dan harus sesuai
Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
 Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
 Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan sudah me memenuhi
syarat untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.
5. Tahapan Pekerjaan :
 Bahan material yang digunakan batu belah yang sudah dicuci/dibersihkan , pasir pasang dan semen.
 Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan semen.
 Matrial tersebut dicampur dengan mengunakan concerte mixer dan diberi air bersih dengan alatn water
tank truck.
 Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan spesifikasi teknik.
 Sebelum pemasangan harus dibuatkan profil terlebih dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai
dengan gambar.
 Pemasangan dilakuan oleh tukang batu yang dibantu oleh para pekerja.
 membuat benda uji kubus mortar untuk dilakukan pengetesan dilaboratorium untuk mengetahui
karakteristik yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

7. Pekerjaan Pasangan Batu


a. Pasangan batu dilaksanakan untuk pembuatan tembok penahan tanah (TPT) pada lokasi-lokasi tertentu
untuk mencegah kelongsoran.
b. Bahan material yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
c. Lokasi pekerjaan dilokasi-lokasi tertentu disepanjang jalan penanganan.
d. Prosedur pekerjaan :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu gambar request dan diserahkan kepada direksi untuk
disetujui.
 Menyerahkan hasil pengujian material (job mix design) yang akan digunakan harus sesuai Spesifikasi
Teknik yang disyaratkan.
 Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
 Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan sudah memenuhi syarat
untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.
Tahapan Pekerjaan :
 Sebelum pemasangan, galian pondasi dilakukan terlebih dahulu.
 Kedalaman galian sesuai dengan gambar pelaksanan.
 Bahan material yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
 Matrial tambahan yaitu suling-suling dari pipa PVC dan ijuk untuk saringan suling-suling.
 Bahan material untuk pembuatan adukan pasir dan semen.
 Material tersebut dicampur menggunakan concerte mixer dan diberi air.
 Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan spesifikasi.
 Sebelum pemasangan harus dibuatkan profil terlebih dahulu untuk memudahkan pamasangan sesuai
dengan gambar.
 Pemasangan dilakuan oleh tukang batu yang dibantu oleh para pekerja.

8. Timbunan Biasa
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai timbunan dasar sebelum timbunan pilihan dilaksanakan yang mana
diperlukan untuk mengisi celah pada pekerjaan pasangan batu atau pekerjaan TPT selesai dilaksanakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui.
 Material dihampar dengan tenaga manusia.
 Hamparan timbunan disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan
dipadatkan lapis demi lapis dengan menggunakan stamper.
 Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat Bantu.

9. Timbunan Pilihan
Pekerjaan Timbunan Pilihan digunakan sebagai timbunan pada pekerjaan Tembok Penahan Tanah
setelah timbunan biasa terlebih dahulu sudah dilaksananakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
 Material dihampar dengan tenaga manusia.
 Hamparan timbunan disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan di
padatkan lapis demi lapis dengan menggunakan vibratory roller atau stamper.
 Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu

10. Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine


Pada awal pelaksanaan kegiatannya juga dapat dilaksanakan pekerjaan Galian Perkerasan Beraspal
Tanpa Cold Milling Machine dimana pekerjaan ini merupakan galian pada perkerasan lama.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
 Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer & Air Compressor dan dibantu
dengan alat bantu berupa cangkul, singkup, belincong dan lain sebagainya.
 Sisa hasi galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor.
 Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan.
 Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana.

11. Lapis Pondasi Agregat Kelas B (untuk Perkerasan Berbutir)


Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan. Lapis Pondasi agrergat kelas B
merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar
rencana.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
 Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design)
agregat kelas B yang akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan.
 Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi
sesuai job mix design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan
menggunakan dump truck.
 Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar.
 Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan
dengan menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller.
 Selama pemadatan, sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat bantu.
 Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk
mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

12. Lapis Pondasi Agregat Kelas A (untuk Perkerasan Berbutir)


Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan. Lapis Pondasi agrergat kelas A
merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan
gambar rencana.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
 Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design)
agregat kelas A yang akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan.
 Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi
sesuai job mix design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan
menggunakan dump truck.
 Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai
gambar.
 Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan
dengan menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller.
 Selama pemadatan, sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat bantu.
 Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk
mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

13. Lapis Pondasi Agregat Kelas B untuk Pekerjaan Minor


Pekerjaan ini terdiri dari pengembalian kondisi dari perkerasan aspal dan pondasi yang telah rusak.
Ukuran dari pekerjaan minor ini adalah kurang dari 40 x 40 cm dan dengan total volume setelah
penggalian kurang dari 10 m3 per kilometer. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk perbaikan lapis pondasi
pada perkerasan jalan sebelum pekerjaan perkerasan jalan hotmix dilaksanakan. Lapis pondasi agregat
kelas B merupakan lapisan pondasi bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
 Lokasi perbaikan pondasi dibentuk dan di gali sesuai dengan ukuran rencana perbaikan pondasi.
 Material agregat kelas B dihampar dengan tenaga manusia dan dengan ketebalan bervariasi.
 Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan)
dan di padatkan dengan menggunakan stamper.
 Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat bantu.

14. Lapis Pondasi Agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor


Setelah pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B untuk pekerjaan minor selesai dilaksanakan, maka
dilanjutkan dengan pekerjaa lapis pondasi agregat kelas A untuk pekerjaan minor. Lapisan pondasi ini
merupakan lapisan pondasi atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
 Material agregat kelas A dihampar dengan tenaga manusia dan dengan ketebalan bervariasi.
 Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan)
dan di padatkan dengan menggunakan stamper.
 Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu.

15. Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor


Setelah pekerjaan perbaikan pondasi untuk pekerjaan minor selesai dilaksanakan maka lapisan pondasi
ditutup dengan menggunakan material hotmix campuran aspal panas.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
 Material campuran aspal panas dihampar dengan tenaga manusia dan dipadatkan dengan Tendem
Roller.
 Selama pemadatan, pekerja akan merapihkan tepi hamparan dengan menggunakan alat bantu.

16. Lapis Resap Pengikat


Untuk pekerjaan lapis perkerasan jalan hotmix dapat dilaksanakan setelah pekerjaan perbaikan pondasi
agregat pada badan jalan selesai dilaksanakan. Lapisan pondasi agregat ini ditutup dengan
menggunakan material hotmix laston lapis pondasi (AC-Base) dimana untuk perekatan ke agregat antara
lapis pondasi agregat dengan laston lapis pondasi (AC-Base) menggunakan Lapis Resap Pengikat yang
disiramkan dengan menggunakan aspal sprayer.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
 Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air Compressor.
 Bahan dasar berupa aspal dan kerosene dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal
cair.
 Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas permukaan yang akan dilapisi.
 Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan paper test dilokasi pekerjaan

17. Laston – Lapis Pondasi (AC-Base)


Setelah pekerjaan lapis resap pengikat dilaksanakan maka dilanjutkan dengan penghamparan Laston
Lapis Pondasi (AC-Base) setebal 6 cm. Lapisan ini digunakan sebagai lapisan penutup permukaan pada
struktur lapis pondasi agregat. Untuk bahan perekatannya dengan lapis pondasi agregat dengan
menggunakan Lapis Resap Pengikat.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
 Menyerahkan hasil pengujian m aterial (Job Mix design) material hot mix laston –Lapis Pondasi (AC-
Base) yang akan digunakan dan komposisi harus sesuai Spesifikasi teknik yang disyaratkan.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC-Base dilakukan trial agar bisa diketahui ketebalan dan densitynya.
 Pencampuran maretial hotmix AC-Base di olah menggunakan AMP.
 Material hot mix AC-Base dimuat langsung kedalam dump truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan.
 Material AC-Base dihampar dengan alat asphalt finisher dan dipadatkan dengan alat tandem roller
dengan lintasan minimum sesuai spesifikasi teknik, kemudian dipadatkan kembali dengan
menggunakan alat pneumatic tire roller dengan lintasan sesuai hasil trial dan dipadatkan finishing
dengan alat tandem roller.
 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dengan menggunakan alat
bantu.
 Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan sample dengan core driil
untuk ditest dilab agar diketahui ketebalan dan densitynya.

18. Lapis Perekat


Sebelum laston Lapis Aus AC-WC Levelling dihampar pada existing jalan, untuk merekatkan antara
permukaan lama dengan yang baru (AC-WC-Levelling) digunakan bahaan lapis perekat yang
disemprotkan dengan menggunakan apal spayer.
Metoda kerja :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untur disetujui
 Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya dengan air compressor.
 Bahan dasar berupa aspal dan karosene dicampur denagn komposisi sesuai spesifikasi dan dipanaskan
sehingga menjadi campuran aspal cair.
 Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas permukaan yang akan dilapisi.
 Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan paper test dilokasi pekerjaan.

19. Laston – Lapis Aus (AC-WC) Levelling


Setelah lapisan perbaikan pekerjaan AC - Base (Patching) dan lapis perekat selesai dilaksanakan maka
dilanjutkan dengan penghamparan lapisan penutup perkerasan hot mix dengan menggunakan Laston
Lapis Aus (AC-WC Leveling) dengan ketebalan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar maupun
spesifikasi teknik.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
 Menyerahkan hasil pengujian m aterial (Job Mix design) material hot mix laston –Lapis Aus (AC-WC
Levelling) yang akan digunakan dan komposisi harus sesuai Spesifikasi teknik yang disyaratkan.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC-WC Levelling dilakukan trial agar bisa diketahui ketebalan dan
densitynya.
 Pencampuran maretial hotmix AC-WC Levelling di olah menggunakan AMP.
 Material hot mix AC-WC Levelling dimuat langsung kedalam dump truck dan diangkut ke lokasi
pekerjaan.
 Material AC-WC Levelling dihampar dengan alat asphalt finisher dan dipadatkan dengan alat tandem
roller dengan lintasan minimum sesuai spesifikasi teknik, kemudian dipadatkan kembali dengan
menggunakan alat pneumatic tire roller dengan lintasan sesuai hasil trial dan dipadatkan finishing
dengan alat tandem roller.
 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dengan menggunakan alat
bantu.
 Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan sample dengan core driil
untuk ditest dilab agar diketahui ketebalan dan densitynya.

20. Marka Jalan Termoplastik


Pekerjaan ini dilaksanakan pada akhir seluruh pekerjaan dari paket ini berupa pengecatan Marka Jalan
dengan Termoplastik. Pekerjan ini dilaksanakan diatas permukaan jalan AC-WC Leveling yang telah
selesai dilaksanakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
 Permukaan jalan dibersihkan dari debu/kotoran.
 Cat disemprotkan dengan Compressor diatas permukaan perkerasan jalan.
 Peralatan beserta bahan dibawa oleh Dump Truck.
 Glass Bit diberikan / ditebarkan dengan tenaga manusia segera setelah cat marka di semprotkan.
 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

21. Patok Pengarah


Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan bahu jalan selesai dilaksanakan.
Patok pengarah terbuat dari beton dengan mutu K-300.
Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
 Areal patok pengarah di gali sampai kedalaman tertentu sesuai dengan rencana kedalaman patok.
 Patok yang telah jadi dan diterima dilokasi pekerjaan, untuk pemasangannya dilakukan dengan
menggali tanah lalu memasang patok dan menimbunkan kembali tanah agar patok dapat berdiri dengan
benar.
 Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum atau sesudah patok pengarah dipasang
 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

22. Lapis Pondasi Agregat Kelas B (untuk bahu jalan)


Setelah pekerjaan perkerasan aspal maupun perkerasan jalan beton selesai dilaksanakan, selanjutnya
dilaksanakan pekerjaan pelapisan pondasi agregat kelas B untuk pekerjaan bahu jalan. Pekerjaan ini
dilaksanakan untuk meningkatkan daya dukung pada bahu jalan dan keamanan bagi pengguna jalan.
Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melaksanakan pekerjaan ini dilakukan terlebih dahulu pengujian material (Quality control)
Agregat klas B yang akan digunakan dan pada saat pelaksanaan sesuai Spesifikasi Teknik yang
disyaratkan.
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
 Material Agregat Kelas B dicampur di Base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi
sesuai Quality control yang telah disetujui kemudian mater agregat B dibawa ke lokasi pekerjaan
menggunakan dump truck.
 Material agregat kelas B dihampar secara manual oleh pekerja dengan lebar dan ketebalan padat sesuai
gambar rencana.
 Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan)
dan dipadatkan dengan menggunakan vibratory roller dan finishing dengan Pneumatic Tyre Roller.
 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat bantu.
Setelah dilaksanakan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk
mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam Spesifikasi teknis

Anda mungkin juga menyukai