Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PAPER

PENGELOLAAN ALAT BERAT

POWER SHOVEL

Disusum oleh:

1. Nama : Alfachry Zhiha Zinda Ihram


NPM : 1641012744

2. Nama : Ahmad Abdul Rofi


NPM : 1641012900

3. Nama : Sentanu Panji P


NPM : 1641012756

4. Nama : Waskito Wisnu Aji


NPM : 1641012900

5. Nama : Rizki Nur Hidayat


NPM : 1641012688

6. Nama : Luki Wicaksono


NPM : 1641012774

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO
2019

1
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan
segala rahmat-Nyalah akhirnya kami bisa menyusun paper dengan pembahasan tentang “
Power Shovel “ ini tepat pada waktunya. Kami selaku penyusun berharap semoga paper
yang telah kami susun ini bisa memberikan banyak manfaat serta menambah pengetahuan
terutama dalam hal penggunaan power shovel.

Kami menyadari bahwa paper ini masih memiliki banyak kekurangan yang membutuhkan
perbaikan, sehingga kami sangat mengharapkan masukan serta kritikan dari para pembaca.

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................

KATA PENGANTAR........................................................................ i

DAFTAR ISI ..................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

a. Latar Belakang................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................... 1

a) Sejarah ........................................................................................... 1

b) Definisi........................................................................................... 2

c) Cara Kerja....................................................................................... 4

d) Penggunaan Power Shovel............................................................. 4

e) Jenis-Jenis Power Shovel................................................................ 5

f) Produksi........................................................................................... 6

g) Kelebihan dan Kekurangan............................................................ 10

BAB III PENUTUP............................................................................ 11

a. Simpulan......................................................................................... 11

b. Penutup........................................................................................... 11

ii
BAB I
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Power Shovel merupakan sebuah alat gali yang sering ditemukan diberbagai tempat seperti
tambang atau sebagainya. Power shovel juga salah satu solusi untuk membantu pekerjaan
penggalian diberbagai lokasi tertentu

BAB II
Pembahasan
a. Sejarah

Ekskavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835 oleh William Smith Otis, seorang
ahli mekanik asal Amerika Serikat. Pada awalnya ekskavator dijalankan dengan
menggunakan mesin uap dan digunakan sebagai alat penggalian untuk membangun rel
kereta api. Pada tahun 1839 William Smith Otis menerima patent atas karya ekskavator
temuannya dan kemudian meninggal dunia pada tahun yang sama (1839). Pada tahun 1840
tercatat ada 7 buah ekskavator dan merupakan ekskavator pertama didunia yang diciptakan
oleh William Smith Otis.

 Biografi William Smith Otis

William Otis adalah seorang penemu Steam Shovel (sekop uap) asal Amerika. Ia
menerima paten untuk penemuannya tersebut pada 24 Februari 1839. William Smith Otis,
insinyur sipil dari Philadelphia, Pennsylvania menerima paten AS untuk Steam Shovel (No.
1089) untuk menggali pada tahun 1839. Gambar resmi paten hilang tapi satu dari beberapa
gambar yang berasal dari paten telah menunjukkan crane yang terpasang pada mobil kereta
api.Sebuah beban dapat terangkat oleh suatu wadah, diangkat oleh crane dan dibuang
dengan cara membalikkannya. Paten menggambarkan sebuah tipe mesin uap yang biasa
digunakan, dipasang menggunakan konrol mekanisme daya untuk crane, dan sistem katrol
untuk memindahkan lengan dan wadah. Sistem ini bisa bergerak sekitar 380 meter kubik
perhari, dengan kapasitas sekop 1,1 meter kubik dan 180 ° slewing wooden jib. Alat ini
pertama kali digunakan di Railroad Barat, Massachusetts.William Smith Otis dilahirkan
pada tanggal 20 September 1813, di Pelham, Massachusetts. Sejak kecil William sudah
tertarik pada pekerjaan tanah dan mekanik. Saat berumur 22 tahun, ia telah menunjukkan
kecerdikan mekanik biasa dan menciptakan excavator mekanik bertenaga uap
pertama.Dengan menggunakan bahan yang diperoleh di sekitar Canton, Massachusetts,
William menciptakan mesin pada tahun 1835 yang digunakan untuk membangun jalur
kereta api antara Norwich dan Worcester. Ia bekerja sama dengan perusahaan, "Carmichael
dan Fairbanks", untuk merancang suatu alat yang dapat melakukan tindakan yang sama
seperti orang yang sedang menggunakan sekop.

 Hak Paten

William Smith Otis pindah ke Philadelphia. Dia berusaha meyakinkan Joseph Harrison,
seorang manajer operasional perusahaan “Garrett and Eastwick” untuk membangun model

1
excavator pra-industri pada tahun 1836. Pada tanggal 15 Juni 1836, William Smith Otis
menerima paten untuk penemuan ini. Pada tahun 1838 terjadi kesalahan pada spesifikasi
teknik sehingga excavator terbakar dan hancur. Hak patent atas penemuan excavator yang
telah diraih dengan susah payah oleh William Smith Otis berakhir pada tanggal 27 oktober
1838.

Pengukuhan hak cipta: Pada tanggal 24 februari 1839, patent dengan nomor 1089 telah
resmi memperoleh validitas. Excavator hasil karya William Smith Otis secara resmi diakui
dengan sebutan “The Crane-dredge for excavation and earth removals” (Kren penggali
dan pemindah tanah) dan secara resmi merupakan excavator yang pertama kali ada di muka
bumi.

b. Definisi

Selain dragline, backhoe, dan clamshell, masih ada satu jenis alat berat lagi yang
digunakan untuk menggali. Alat ini dinamakan power shovel, yaitu alat yang berupa
shovel attachment yang dipasangkan pada excavator. Alat berat ini sangat baik
digunakan untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, serta sekaligus
memuatkan galiannya ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat
dimanfaatkan untuk membuat timbunan bahan persediaan (stock piling). Pada
umunya power shovel dipasang di atas crawler mounted, sehingga diperoleh
keuntungan besar, yaitu stabilitas dan kemampuan floating. Keutamaan power
shovel digunakan untuk menggali tebing yang letaknya lebih tingi dari kedudukan
alat.

 Ukuran Power Shovel

Ukuran shovel didasarkan pada besarnya bucket yang dinyatakan dalam 𝑚3 atau
cu-yd, dan dibedakan dalam keadaan isi peres (struck ) atau munjung (heaped ),
juga dalam kondisi tanah alam atau lepas. Dalam perdagangan terdapat
shovel dengan kapasitas bucket 0,50; 0,75; 1,00; 1,25; 1,50; 2,00; dan 2,50 cu-
yd,sesuai ketentuan-ketentuan dari Power Crane & Shovel Association
(PCSA).Untuk ukuran-ukuran yang lebih besar dapat dibuat sesuai dengan
permintaan.
Untuk memilih ukuran shovel ada beberapa faktor, antara lain : banyaknyavolume
pekerjaan, bila harus mengerjakan banyak pekerjaan kecil-kecil di tempat-tempat
yang berjauhan satu sama lain, maka pemilihan shovel dengan truck
mounted merupakan keuntungan yang tidak kecil artinya. Sebaliknya
jika pekerjaan terpusat di satu tempat dengan jumlah besar, mobilitas tidak begitu
pentin, dan crawler mounted shovel lebih menguntungkan. Pemilihan
shovel dengan ukuran yang lebih besar dipertimbangkan atas dasar sebagai berikut
:
1. Pengangkutan shovel merupakan usaha yang sulit, jadi harus
dipertimbangkan jalan angkut yang ada.

2
2. Pengausan bagian-bagian (spare parts) ukuran besar relative besar pula,
karena pekerjaan yang dilakukan juga besar.
3. Pada pekerjaan di quarry, shovel besar tidak perlu terlebih dahulu
menghancurkan batu-batu.
4. Biaya untuk operator shovel besar relatif kecil, karena produksinya
besar.
5. Shovel besar lebih mampu mengerjakan bahan-bahan yang keras
karenatenaganya lebih besar.
6. Waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat.

 Bagian Power Shovel

Shovel terdiri atas dua macam, yaitu shovel yang dikendalikan dengan kendali
kabel (cable controlled) dan shovel dengan kendali hidrolis (hidraulic
controlled). Sedangkan bagian-bagian terpeenting dalam shovel adalah:

 Bucket : Menggali tanah


 Hoist cable : Penarik bucket
 Crowd cable : Mengayunkan bucket
 Stick : Lengan bucket
 Boom : Tuas utama untuk menggerkan lengan
 A Frame : Kabin operator
 Crawler : Roda penggerak

3
c. Cara Kerja

Untuk mulai menggunakan power shovel adalah dengan menempatkan shovel pada
posisi dekat tebing yang akan digali. Dengan menggerakkan dipper atau bucket ke
depan, kemudian ke atas sambil menggaruk tebing. Garukan tersebut akan
membuat tanah masuk ke dalam bucket, jika bucket sudah penuh, maka ditarik ke
luar. Sang operator yang berpengalaman akan mengatur gerakan ini sedemikian
rupa hingga bucket sudah terisi penuh pada saat bucket mencapai bagian atas tebing.

Selanjutnya, shovel dapat diputar dengan gerakan swing ke kanan atau ke kiri
menuju tempat yang harus diisi. Setelah shovel tidak lagi dapat mencapai tebing
dengan sempurna, maka shovel digerakkan atau berjalan menuju posisi baru hingga
dapat bekerja seperti semula. Pada umunya shovel memiliki gerakan-gerakan dasar
selama proses kerjanya, yaitu:

1. Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing


2. Mengangkat dipper atau bucket untuk mengisi
3. Mundur untuk melepaskan dari tanah atau tebing
4. Swing (memutar) untuk membuang (dump)
5. Berpindah jika sudah jauh dari tebing galian
6. Menaikkan atau menurunkan sudut boom jika diperlukan

d. Penggunaan Power Shovel

1. Sebagai Alat Gali


i. Membuat tanggul (embankment digging)
ii. Menggali secara datar (digging on horizontal plane)
iii. Membuat lereng (dressing slopes)
iv. Menggali ke arah daerah yang lebih rendah (digging below grade)
v. Membuat parit (digging shallow trench)

2. Sebagai Alat Muat


i. Memuat ke alat angkut (loading haul units)
ii. Membuang material ke samping (side casting)
iii. Menimbun ke atas tumpukan material (dumping onto spoil banks)
iv. Menimbun ke dalam “hopper” (dumping into hoppers)

4
e. Jenis – Jenis Power Shovel

Didasarkan atas roda penggeraknya :

a. Crawler mounted power shovel


Merupakan jenis power shovel dengan roda penggerak rantai baja yang
saling berjajar dengan cara geraknya merayap.

b. Wheel mounted power shovel


Jenis power shovel ini menggunakan roda karet sebagai penggeraknya.

c. Truck mounted power shovel


Power shovel dengan tambahan alat penggerak berupa truk.

5
Didasarkan atas stik penggeraknya :

a. Power Shovel Katrol


Merupakan power shovel dengan stik kerja katrol sebagai penggerak
bucket.

b. Power Shovel Hidrolik


Merupakan power shovel dengan sistem hidrolis sebagai penggerak
bucket.

f. Produktivitas Power Shovel

Dalam menghitung produksi shovel perlu diperhatikan cycle time selama operasi
berlangsung. Satu cycle time terdiri dari menggali/mengisi
bucket , berputar (swing ), membuang (dump), dan berputar (swing ) ke posisi
semula.Faktor-faktor selama operasi, keadaan medan, dan hambatan-hambatan lain
perludipertimbangkan, karena akan mempengaruhi produksi shovel .
Pengaruh tinggi tebing galian terhadap produksi shovel . Tinggi tebing galian yang
paling baik ialah yang sedemikian besarnya,sehingga pada waktu
dipper/bucket mencapai titik tertinggi tebing sudah terisi penuh, dengan tidak perlu
memberikan beban yang berlebihan pada mesin. Tinggitebing yang demikian
disebut dengan tinggi optimal, yang bagi shovel - shovel yang dibuat menurut

6
spesifikasi PCSA untuk masing – masing ukuran shovel danmacam tanah yang
digali diberikan seperti pada tabel di atas

Angka-angka dalam tabel di atas tersebut adalah angka praktik,


meskipuntidak tepat benar dapat digunakan sebagai titik tolak
perencanaan
pekerjaan penggalian tebing. Bila tinggi tebing kurang optimal, maka t
idak mungkinmengisi bucket sekaligus penuh dalam satu pass tanpa
memberikan beban
lebih pada mesin. Hal ini akan menyebabkan lekas rusaknya mesin, ma
ka operator dapat memilih dua kemungkinan, ialah mengisi bucket
penuh dalam beberapa kali pass atau membiarkan bucket tidak terisi
penuh langsung di dump, tentu sajakedua hal tersebut akan
mempengaruhi produksi shovel . Sebaliknya bila tebinglebih tinggi dari
optimal, operator harus hati-hati agar tidak terjadi lubang-lubang dalam
tebing, yang dapat mengakibatkan longsornya tebing tersebut dan
menimpa shovel . Operator dapat memilih menggali dengan mengurangi
tenaga tekan pada bucket ke dalam tebing, atau penggalian tidak

7
dimulai di dasar tebing, ataumenggali secara normal tetapi membiarkan
tanah tumpah dari bucket dan mengambil cycle berikutnya. Ketiga hal
tersebut akan mengurangi produksi shovel .
1. Pengaruh sudut putar (swing ) terhadap produksi shovel
Sudut putar shovel adalah sudut dalam bidang horizontal
antara kedudukandipper/ bucket pada waktu menggali dan pada waktu
membuang muatan, yangdinyatakan dalam derajat. Besarnya sudut
putar ini mempengaruhi cycle time
pekerjaan, sehingga mempengaruhi produksi shovel. Pada tabel di
bawah inidiberikan faktor koreksi produksi shovel untuk sudut putar dan
persen tinggigalian optimal.

2. Pengaruh keadaan medan (job condition) terhadap produksi shovel


Produksi shovel sangat ditentukan oleh keadaan medan tempat alat
tersebut bekerja. Tempat penggalian yang ideal antara lain memenuhi
syarat lantaikerja yang keras, drainase yang baik, tempat kerja yang luas,
truk pengangkut dapat ditempatkan pada kedua sisi shovel untuk
menghindari waktu tunggu,
tanah permukaan rata sehingga tinggi optimal terpelihara, jalan angkut
tidak terpengaruh keadaan musim, perbandingan yang sesuai antara
produksi shovel dengan truk pengangkutnya. Keadaan medan ini
dinyatakan sebagai sangat
baik, baik, sedang, dan kurang menguntungkan, tetapi tidak ada ukuran
yang eksak untuk menyatakan ini.

3. Pengaruh keadaan manajemen (management conditions) terhadap


produksi shovel . Pengaruh manajemen ini menyangkut tindakan
pemilik/pemakai alatdalam menggunakan dan memelihara kondisi alat.
Beberapa hal yang mempengaruhi kondisi antara pemberian minyak

8
pelumas, pengecekan bagian- bagian shovel sebelum digunakan,
penggantian dipper/bucket atau suku cadanglain yang perlu, pemberian
bonus pada pekerja/operator dan lain-lain. Keadaan manajemen
diklasifikasikan sebagai sangat baik, baik, sedang, dan kurang
menguntungkan. Tabel di bawah ini memberikan faktor-faktor koreksi
pengaruh keadaan medan dan manajemen

 Contoh Perhitungan
Sebuah shovel bucket 1 cu-yd menggali tanah lempung keras berupatebing
dengan ketinggian 2,30 meter. Sudut putar (swing ) 75⁰, kondisi
medansedang, kondisi manajemen baik. Berapakah produksi shovel per
jamnya?

Hitungan : Dari Tabel Produksi ideal power shovel dan tinggi gali optimal
untuk tanah lempung keras dengan ukuran bucket 1 cu-yd diperoleh :

- Produksi ideal 145 cu-yd/jam (BM)


- Tinggi gali optimal 9 ft = 2,75 meter
- % gali optimal = (2,30/2,75) x 100% = 83,64%
- Swing 75⁰ dari Tabel Faktor koreksi sudut putar dan % tinggi gali optimal
pada produksi power shovel diperoleh faktor koreksi 1,05 (interpolasi lurus)

Keadaan medan sedang ; keadaan manajemen baik, dari Tabel Faktor


koreksi keadaan medan dan keadaan manajemen ; faktor koreksi 0,69

Jadi produksi shovel :


= 145 x 1,05 x 0,69
= 105, 05 cu-yd/jam (BM) atau
= 80,32 m3 ⁄jam (BM)

9
g. Kelebihan dan Kekurangan Power Shovel

1. Kelebihan

a. Dapat memberikan produksi lebih tinggi dibandingkan dengan Back Hoe biasanya
“bucket” nya lebih besar dibandingkan dengan back Hoe.

b. Dapat menangani material sampai dengan ukuran bolder besar.

c. Shovel mempunyai kapasitas lebih besar 10% - 20% daripada Backhoe.

2. Kekurangan

a) Kondisi operasinya Terbatas.

b) Memerlukan alat tambahan, misalnya: Bulldozer

10
BAB III
Penutup
a. Kesimpulan
Power shovel merupakan alat berat yang diperuntukan untuk menggali di
daerah tertentu dan biasanya hanya digunakan pada proyek-proyek besar
dikarenakan alat ini mempunyai produksi penggalian dengan skala besar.Alat ini
juga terbagi oleh dua jenis yang banyak dipasaran yaitu hidrolik dan katrol power
shovel .

b. Penutup
Demikian paper ini kami buat semoga bermanfaat untuk pembaca Apabila
ada kekurangan kami mohon maaf

11
12

Anda mungkin juga menyukai