Anda di halaman 1dari 12

PRESENTASI KASUS

SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK

Disusun Oleh :
Dayu Dwi Deria
1102014066

Pembimbing :
dr. Eri Achmad Achdiar, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RSUD ARJAWINANGUN
Januari 2019
STATUS PSIKIATRI

I. DATA PRIBADI
Nama : Nn, S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 23 tahun
Agama : Islam
Alamat :-
Status perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan :-

Dilakukan Heteroanamnesis
Tanggal : 27 Desember 2018
Pukul : 09.00
Tempat : Poli Jiwa RSUD Arjawinangun

II. KELUHAN
Utama : Sering berbicara sendiri dan ngelantur sejak ± 8
tahun yang lalu.
Tambahan : Pasien sering berbicara sendiri yang tidak dapat
dimengerti orang lain dan terus-menerus sepanjang
hari, pasien sering mendengarkan suara bisikan-
bisikan, pasien merasa bisa melihat dewi-dewi,
pasien percaya bahwa ada 5 ular didunia dan ia salah
satunya, keluarga pasien mengatakan pasien susah
diam, sering kabur dan tidak dapat mengurus diri
jika sedang kumat. Pasien mengaku sedang senang
dan semangat akhir-akhir ini.
III. WAWANCARA PSIKIATRIK/HETEROANAMNESIS
1. Assalamualaikum mas Waalaikum salam
2. Perkenalkan nama saya Dayu, saya asisten Saya Nn. J
dokter yang bertugas hari ini. Boleh tau nama
mba siapa?
3. usianya berapa? 23 tahun

4. Apakah mba sudah menikah? Belum.


5. Pendidikan terakhirnya apa? Lagi ga sekolah saya.
6. Kegiatannya sekarang NN.s apa sekarang bu? Ga ada dirumah aja, bantu-bantu
dirumah kalau lagi tidak kumat.
7. Apakah ini kunjungan ke Poli Jiwa yang Engga dok, udah sering bolak-
pertama kali? balik.
8. Kalau boleh tahu sudah berapa lama konrol di Kurang lebih 8 tahun, semenjak dia
poli jiwa? masuk pondok pesantren.
9. Jadi control kali ini, keluhannya apa ibu? Anak saya lagi kumat, suka
ngelantur sendiri dok udah dari dia
SMP dok, udah sering bolak-balik
dirawat disini. Terus sekarang lagi
kumat lagi.
10. Keluhan seperti ini terus-menerus apa hilang Hilang-timbul dok, kalo udah balik
timbul? Biasanya kumat kalau dalam keadaan dari sini membaik sampe berapa
apa? bulan nanti kumat lagi, tiba-tiba
aja dok kaya gini udah sering dari
dulu gatau karena apanya.
11. Biasanya kalau lagi kumat, apa aja yang Bicara ngelantur terus-terusan dok,
dilakuin mba S? terus jadi hiperakitf kalau lagi
kumat susah diatur. Ngomong
yang ga kita ngerti. Katanya juga
bisa lihat ini-itu.
12. Terus kalau lagi kambuh, pasien cenderung Kalau dulu awal-awal bicara
aktif bersemangat atau pernah menyendiri sendiri aja, tapi ga begitu
seperti murung ? menyendiri kalau sekarang
seringnya gini aktif kemana-mana,
pernah kabur juga.
13. Mba S yang dirasain sekarang apa? Lagi Lagi seneng, tau dewi sri? Aku tau
senang apa sedih? Lagi memikirkan sesuatu aku salah satunya. Aku juga
tidak? pengikut dajal, akum au murtad
*istighfar, baca doa*
14. Mba S, udah lama jadi dewi? Sejak kapan? Iya aku pernah, dia pernah datang
Bisa melihat dewinya? Atau bisa melihat *kosentrasi pasien teralihkan
dajjal? dengan lingkungan sekitar* kamu
tau ada 5 ular di dunia, aku salah
satunya.
15. Mba S, bisa denger bisikan-bisakan dari dewi Iya dia bilang aku salah satu dari 5
dajal atau ilarnya? ular ini lihat dileher ada tandanya.
16. Terus takut tidak kalau lagi ada bisikan, Engga *atensi teralhikan*
seperti sedang mengejar-ngejar atau seperti
sedang diancam?
18. Mba S, gatakut dengan dewi-dewi dan ular Engga mereka hebat.
itu?
19. Ibu, Mba S mengatakan hal-hal yang aneh Sudah dari dulu, ngomong aneh
seperti menjadi dewi, ular atau murtad seperti
dan ganyambung sama kitanya
itu baru-baru saja atau sudah dari awal? kalu ditanya. Tapi itu hilang timbul
dok.
20. Hilang timbulnya apa karena ga minum obat Iya kadang kalau obatnya habis,
atau bagaimana?atau ada keadaan tertentu
controlnya ga teratur sih dok. Kalo
yang bikin kumat? Seperti kecewa, kesal?
udah parah baru bawa kesini
seringnya, kaya sekarang.
21. Mba S, kalau dirumah sehari-harinya bisa Bisa dok, pinter dia sebenernya
mengurus diri sendiri tidak bu? Kayak makan cuman kalo lagi kumat susah
atau mandi sendiri? diatur. Disuruh mandi juga susah.
22 Ibu, Mba S sehari-hari dirumah interaksi Iya baik dok, sama tetangga juga
dengan keluarga baik? Bisa mengenali akrab.
anggota keluarga yang lain?
23. Suka ngamuk-ngamuk atau pernah
Engga dok, tapi itu paling asuk
membahayakan orang dirumah atau
sendiri, pernah sampai keluar
tetangganya? rumah kabur mungkin karena
bicara-bicara sendiri terus itu.
24. Mba S, Pernah membahayakan diri sendiri Engga pernah dok.
tidak?
25. Mba S, hari ini hari apa? Atau bulan apa? Januari 2019. Tahun baru.
26. Mba S, kesini tadi dengan siapa? Ini semuanya ikut rame, ibu, teteh
dll.
27. Mba S, kita sekarang lagi dimana? RSUD Arjawinangun poliklinik
Jiwa, patimura.
28. Mba S, inget ga tadi pagi makan apa? Nasi uduk
29. Mba S, coba sebutin angka 1-20 *bisa menyebutkan tapi dalam
prosesnya atensi teralalihkan*
30. Mba S, mba S coba bisa baca tulisan saya ga? *bisa melakukan*
Ini apa bacaannya *pejamkan mata saya* kalo
udah baca coba dilakuin.
31. Mba S, tau ga perbedaan jeruk sama bola Bulat *bisa melakukan dengan
sama-sama apa? atensi yang teralihkan sesudahnya*
32. Mba S, misalnya dipoli ini tiba-tiba ada Nyelametin diri sambil ajak yang
kebakaran yang mba lakuin pertama kali apa?
lain.
33. Mba S, menurut mba mencuri itu baik atau Dosa itu mencuri *baca hadis*
buruk?
34. Mba S, mba kan udah sering kesini berobat, Sakit kayanya *sambil melakukan
menurut Mba, mba lagi sakit apa sehat-sehat
aktivitas lain dengan orang asing*
saja?
35 Mba S, menurut mba S mba butuh diobatin Iya *sambil melakukan aktivitas
sama dokter ga?
lain dengan orang asing*
36. Mba S, tapi tahu tidak kira-kira kenapa mba S Gatau *sambil melakukan aktivitas
sakit?
lain dengan orang asing*
38. Baik kalau begitu ibu dan Mba S, terima kasih Iya dok
waktunya yaa. Nanti saya laporkan dengan
dokter eri. Wassallammualaikum

IV. HETEROANAMNESIS
Dilakukan Alloanamnesis terhadap :
a. Nama : Ny. A
b. Usia : 59 Tahun
c. Hubungan : Ibu Pasien

d. Kualitas Kepercayaan : Dapat dipercaya

Pasien dibawa ke Poli Jiwa RSUD Arjawinangun oleh ibu dan saudara
kandungnya pada tanggal 27 Desember 2018. Pasien dibawa ke RSUD
Arjawinangun dikarenakan Sering berbicara ngelantur sejak ± 8 tahun yang lalu,
namun keluhan semakin memberat sejak beberapa minggu terakhir ini. Pasien
sering berbicara sendiri yang tidak dapat dimengerti orang lain dan terus-menerus
sepanjang hari, pasien pun tampak lebih aktif dari biasanya dan susah untuk
dilarang, ,pasien sering mndengarkan suara bisikan-bisikan, pasien merasa bisa
melihat dewi-dewi, pasien percaya bahwa ada 5 ular didunia dan ia salah satunya,
keluarga pasien mengatakan pasien susah diam, sering kabur dan tidak dapat
mengurus diri jika sedang kumat. Pasien mengaku sedang senang dan semangat
akhir-akhir ini.

Awal muncul gejala timbul pada tahun 2010 saat pasien sedang menimbah
ilmu di pondok pesantren. Setelah berapa lama tinggal dipesantren keluhan pasien
sering berbicara sendiri dan ngelantur muncul. Awalnya pasien hanya suka
berbicara sendiri,pembicaraan yang disampaikan pun tidak dapat dipahami oleh
orang lain/tidak logis, keluhan semakin parah dengan adanya keluhan mendengar
suara bisikan-bisakan dan adanya keyakinan-keyakinan yang berbeda dengan orang
lain
Setelah kejadian tersebut keluarga pasien membawanya berobat ke RS
Arjawinangun, terdapat perubahan setelah sempat dirawat, pasien pun rajin control
ke poliklinik Jiwa RSUD Arjawinangun hingga beberapa bulan kemudian hingga
gejala sangat berkurang dan kembali ke pondok pesantren kembali. Keluarga pasien
mengatakan jika dalam keadaan tenang atau sedang tidak kumat pasien dapat
mengikuti kegiatan di sekolah dan bersosialisasi dengan baik, tapi karena dalam
kurun 8 tahun ini pasien melakukan control dengan tidak teratut pasien pun sering
sekali keluar-masuk rumah sakit untuk dirawat dibangsal RSUD Arjawinangun
dengan keluhan yang serupa yaitu bicara sendiri dan ngelantur diikuti dengan
perilaku yang hiperaktif. Menurut keluarga pasien dalam kesehariannya pasien
dapat mengurus dirinya sendiri dengan baik, dapat bersosialisasi dengan orang lain
walapun pembicaraannya tidak nyambung, menurut keluarga pasien juga pasien
adalah anak yang pintar, hafal beberapa surah dan hadis, dan belum pernah
melakukan tindakan yang dapar membahayakan orang lain ataupun dirinya sendiri.

V. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Onset : 8 tahun
Faktor presipitasi : Tidak diketahui
Faktor stressor :-
VI. RIWAYAT HIDUP
1. Prenatal dan Perinatal
Tidak diketahui
2. Masa Kanak Awal ( 0-3 tahun )
Pasien diurus oleh ibu pasien. Bermain secara normal dan tidak ada
gangguan tingkah laku
3. Masa Kanak Pertengahan ( 3-7 tahun )
Interaksi psien dengan teman baik, bermain secara normal.
4. Masa Kanak Akhir dan Remaja
Pasien mempunyai banyak teman sebaya, lingkungan pertemanan
pasien baik, tidak terlibat konflik sosial di pergaulan.
5. Masa Dewasa
b. Riwayat pekerjaan
Pasien belum pernah bekerja.
c. Riwayat pernikahan
Pasien belum menikah
d. Agama
Islam
e. Aktivitas sosial
Mampu bersosialisasi dengan baik, dikeluarga maupun dengan
lingkungan disekitar rumah.
f. Situasi kehidupan sekarang
Tinggal di rumah bersama orang tua dan saudara-saudara kandung.
g. Riwayat hukum
Tidak pernah ada riwayat pelanggaran hukum
6. Riwayat psikoseksual
Pasien belum menikah
7. Riwayat Keluarga
Hubungan dan interaksi dalam keluarga baik
8. Impian dan fantasi
ingin menjadi dewi, murtad dll.
VII. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Psikiatrik dan terapi : Pasien sudah pernah berobat ke rumah sakit
semenjak tahun 2010
 Medis dan terapi : Pasien tidak pernah mengalami cedera kepala,
kejang, hipertensi dan penyakit neuropsikiatri
lain.
 Penyelahgunaan zat : Pasien belum pernah mengkonsumsi zat-zat
terlarang
 Alergi : Tidak ada

VIII. RIWAYAT KELUARGA

 Psikiatrik :Tidak ada riwayat keluarga yang menderita atau


mengalami keluhan seperti pasien
 Medik :Tidak ada riwayat keluarga dengan kejang,
penyakit kronis atau genetik lainnya.

STATUS MENTAL

Berdasarkan pemeriksaan : 27 Desember 2018


I. DESKRIPSI UMUM
1. Kesan umum
Sakit berat
2. Penampilan
Tampak sesuai umurnya, Pasien berpenampilan kurang rapih, badan
tampak dalam keadaan sehat secara fisik.
3. Perilaku
Hiperaktif, perhatian mudah teralih.
4. Sikap terhadap pemeriksa
Bersahabat dan tampak tertarik
II. BICARA
Kuantitas : Banyak bicara
Kualitas : cepat, bicara spontan, volume tinggi, isi pembicaraan tidak dapat
dimengerti.

III. Mood dan Afek


Mood : Ekspansif ( ekspresi perasaan seseorang tanpa ditahan, seringkali
disertai perasaan bahwa dirinya amat berharga dan penting)
Afek : luas dan serasi (adanya kesesuaian antara nada perasaan emotional
ide, pikiran, atau gaya bicara yang menyertai)

IV. SENSORIUM DAN KOGNISI


1. Kesadaran
Compos tidak mentis
2. Perhatian
Perhatian mudah teralih (ketika diajak bicara pasien sering melakukan
kegiatan yang tidak semestinya)
3. Orientasi dan Memori

 Orientasi :
a. Waktu : Baik, dapat menjawab hari dan tanggal.
b. Tempat : Baik, menjawab dimana pasien berada
c. Orang : Baik, tau dengan siapa pasien datang
 Memori
a. Jangka segera : Baik. Bisa mengulang kata-kata yang
disebutkan.
b. Jangka pendek : Baik. Bisa menjawab kegiatan dari bangun
tidur.
c. Jangka menengah : Baik, dapat mengingat kegiatan yang
dilakukan dalam beberapa hari sebelumnya
d. Jangka panjang : Baik, dapat menceritakan kejadian masa
kecil.
4. Konsentrasi
Konsenterasi pasien mudah teralihkan.
5. Pikiran Abstrak
Baik, dapat mengetahui persamaan jeruk dan bola
6. Intelegensia dan Kemampuan Organisasi
Baik
7. Kemampuan Menolong Diri
Baik

V. PERSEPSI
Halusinasi audiotorik : Pasien sering mendengar bisikan-bisikan, serta
kata-kata yang tidak jelas.
Halusinasi visual : Pasien pernah melihat hal yang tidak dapat dilihat
orang lain.

VI. PIKIRAN
a. Proses pikir : inkoheren (pikiran yang secara umum tidak dapat
dipahami; pikiran atau kata-kata yang keluar tanpa hubungan logis
maupun tidak sesuai tata bahasa, mengakibatkan disorganisasi.
b. Isi pikir : terdapat waham bizzare dan kebesaran.

VII. PENGENDALIAN IMPULS

Pasien tidak memiliki potensi untuk menyakiti diri sendiri dan orang lain.
Selama wawancara pasien bersahabat terhadap orang asing dan dapat
berlaku cukup koperatif.

VIII. PERTIMBANGAN/PENILAIAN

 Uji Daya Nilai :


o Daya nilai sosial : baik
o Daya nilai critical : baik
 Tilikan : Derajat 4 ( menyadari dirinya sakit dan butuh
bantuan namun tidak memahami oenyebab penyakitnya)
PEMERIKSAAN FISIK

I. STATUS INTERNUS
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos tidak mentis
c. Tanda-tanda vital
i. Tekanan darah : 120/80 mmHg
ii. Nadi : 80 x/menit
iii. Suhu : 36,0 C
iv. Respirasi : 24 x/menit
d. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Toraks : Bentuk dan gerak simetris
Jantung : BJ I-II Murni regular, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen : BU (+) normal, asites (-), nyeri tekan (+)
Ekstremitas :
Atas : Hangat (+/+), udema (-/-), sianosis (-/-),
Bawah : Hangat (+/+), udema (-/-), sianosis (-/-)

II. EVALUASI MULTIAKSIAL


AKSIS I : F25. Gangguan Skizoafektif tipe manik
AKSIS II : Tidak ada diagnosis aksis II
AKSIS III : Tidak ada diagnosis aksis III
AKSIS IV : Tidak ada diagnosis aksis IV
AKSIS V : GAF 40-31 (Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan
realita&komunikasi, disabilitas dalam beberapa fungsi)

III. DIAGNOSISI BANDING


 Skizofrenia Hebefrenik
 Gangguan manik dengan gejala psikotik

IV. RENCANA TERAPI


1. Farmakoterapi
Haloperidol 5mg x 1 ( maksimak 5-15mg/hari)
2. Non-farmakologi
 Memberikan edukasi tentang penyakit yang diderita pasien
 Memberikan edukasi kepada pasien untuk kontrol ulang jika obat
yang dikonsumsi habis
 Family Therapy
 Latihan keterampilan sossial
V. Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad malam

Nama pemeriksa : Dayu Dwi Deria


Tanda Tangan :

Anda mungkin juga menyukai