Memperoleh keyakinan yang layak bahwa laporan keuangan secara keseluruhan telah
bebas dari salah saji yang material, baik karena kecurangan atau kesalahan, sehingga
memungkinkan auditor untuk menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan
ini disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka
kerja pelaporan keuangan yang berlaku, dan
Melaporkan tentang laporan keuangan, dan berkomunikasi seperti yang diisyaratkan
oleh standar auditing sesuai dengan temuan auditor
Kepastian yang layak, kepastian atau assurance merupakan ukuran tingkat kepastian yang
diperoleh auditor pada saat meyelesaikan audit. Standar auditing menyatakan bahwa
kepastian yang layak adalah tingkat kepastian yang tinggi, tetapi tidak absolut, bahwa laporan
keuangan telah bebas dari salah saji yan material.
Kekeliruan vs kecurangan, kedua jenis salah saji ini dapat material maupun tidak material.
Kekeliruan adalah salah saji dalam laporan keuangan yang tidak disengaja, sementara
kecurangan adalah salah saji yang disengaja.
Skeptisisme profesional
Aspek-aspek skeptisisme profesional, terdiri dari dua komponen utama: questioning mind,
dan penilaian kritis terhadap bukti audit. Questioning mindset berarti auditor menangani audit
dengan pandangan mental “percaya tapi verifikasi”. Ketika menerima tanggung jawab untuk
menjaga questioning mind dan mengevaluasi bukti secara kritis, auditor secara signifikan
akan mengurangi kemungkinan terjadinya kegagalan audit selama proses audit berlangsung.
Pelaporan ketidakpatuhan yang teridentifikasi atau diduga, jika masalah yang terlibat
diyakini bersifat disengaja dan material, hal itu harus dikomunikasikan kepada pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola seperti dewan direksi, segera mungkin. Jika
ketidakpatuhan itu memiliki pengaruh yang material dan belum tercermin secara memadai
dalam laporan keuangan, auditor harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau
tidak wajar terhadap laporan keuangan.
Pendekatan siklus untuk mensegmentasi audit, cara yang umun untuk membagi audit
adalah dengan tetap mempertahankan hubungan yang erat antar jenis transaksi dan saldo
akun dalam segmen yang sama, cara ini disebut sebagai pendekatan siklus. Logika dalam
penggunaan pendelatan skilus ini adalah bahwa hal itu terkait dengan cara transaksi dicatat
dalam jurnal dan diikthisarkan dalam buku besar serta laporan keuangan.
Siklus penjualan dan penagihan: siklus pertama yang dicantumkan dan merupakan
fokus utama pada sebagian besar audit
Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali berkaitan erat dengan siklus akuisisi
dan pembayaran. Transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran mencakup
pembelian persediaan, perlengkapan dan barang sert jasa-jasa lain yang berkaitan
dengan operasi.
Siklus persediaan dan pergudangan berkaitan erat dengan semua siklus lainnya
khususnya bagi sebuah perusahaan manufkatur.
Asersi Manajemen
Asersi manajemen adalah representasi pernyataan yang tersirat atau dikspresikan oleh
manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta pengungkapan yang terkait dalam laporan
keuangan.
Standar auditing internasional dan standar auditing AICPA mengklasifikasikan asersi ke
dalam 3 kategori:
1. Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit
2. Asersi tentang saldo akun pada akhir periode
3. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan