Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan sesuatu yang sangat penting didalam kehidupan karena semua
makhluk hidup di dunia ini memerlukan air. Tumbuhan dan hewan sebagian besar
tersusun oleh air. Sel tumbuhan mengandung lebih dari 75% air dan sel hewan
mengandung lebih dari 67%. Kurang dari 0.5% air secara langsung dapat digunakan
untuk kepentingan manusia ( Widiyanti, 2004 )
Air dimanfaatkan manusia untuk berbagai kebutuhan hidup sehari-hari,
diantaranya sebagai kebutuhan air baku maupun untuk kebutuhan irigasi bagi
tanaman di persawahan. Persoalan yang sering terjadi adalah sewaktu musim hujan
kerap menimbulkan banjir, sedangkan pada waktu kemarau terjadi kurangnya
ketersadiaan air. Persoalan menjadi semakin kompleks, rumit dan sulit diprediksi
karena pasokan air tergantung dari curah hujan di sepanjang tahun, yang sebenarnya
tidak merata walau dimusim hujan sekalipun.
Hal ini yang dialami masyarakat Desa Fatuketi yang rata-rata mata pencaharian
meraka adalah bertani. Mereka kesulitan air dalam melangsungkan segala aktivitas
mereka, sehingga mereka masih banyak membutuhkan air untuk menunjang dan
meningkatkan produksi pangan pertanian mereka. Masyarakat Desa Fatuketi juga
sangat membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air baku mereka setiap
hari sehingga perlu adanya teknologi infrasturktur yang memungkikan untuk
memanen air sebanyak – banyaknya pada musim hujan sehingga bisa dimanfaatkan
pada musim kemarau untuk berbagai kepentingan masyarakat Desa Fatuketi. Untuk
itu salah satu wujud nyata gerakan panen air adalah membangun Bendungan Rotiklot.
Pembangunan Bendungan Rotiklot sangatlah diperlukan, karena kehadiran
bendungan tersebut memiliki 4 (empat) tujuan yakni : menyediakan air untuk lahan
irigasi seluas 500 Ha, mengendalikan banjir daerah hilir di dataran Rotiklot,
menyuplai air baku untuk masyarakat dan Pelabuhan Atapupu sebesar 50 l/dtk dan
dikembangkan sebagai kawasan wisata berbasis masyarakat lokal.
Salah satu bangunan pelengkap dari Bendungan Rotiklot ini adalah pelimpah
(spillway). Bangunan pelimpah pada suatu bendungan merupakan bangunan yang
sangat vital sebagai upaya untuk pengaman terhadap bahaya banjir yang melimpas
diatas bendungan. Untuk mengatasi bahaya tersebut pelimpah harus direncanakan
sescara menyeluruh. Adapun pertimbangan-pertimbangan teknis yang diperlukan
dalam perencanaan pelimpah yaitu secara hidrolik perencanaan pelimpah harus
diupayakan memenuhi syarat-syarat teknis, rencana as pelimpah harus diupayakan
melewati tanah asli, dan pelimpah mengindarkan ketinggian air yang melampaui
tinggi air maksimum yang direncanakan.
Dari latar belakang ini di lokasi Bendungan Rotiklot, penulis mempunyai
gagasan untuk mengangkat judul tugas akhir “ Studi Perencanaan Spillway pada
Bendungan Rotiklot di Desa Fatuketi Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten
Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur”.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah yang akan dikaji
adalah bagaimana merencanakan saluran pelimpah (spillway) pada Bendungan
Rotiklot di Desa Fatuketi Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu Propinsi Nusa
Tenggara Timur.

1.3 Tujuan Penelitian


Dengan melihat latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang
akan di capai dalam penulisan ini adalah merencanakan suatu bangunan saluran
pelimpah (spillway) pada Bendungan Rotiklot di Desa Fatuketi Kecamatan Kakuluk
Mesak Kabupaten Belu Propinsi Nusa Tenggara Timur.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah wawasan bagi penulis dalam merencanakan suatu saluran pelimpah
pada konstruksi bendungan.
2. Bahan refrensi bagi penulis dan masyarakat kalangan akademik yang ingin
melakukan penelitian tentang study perencanaan saluran pelimpah ( spillway ).

1.5 Batasan Masalah


Pada umumnya pembahasan mengenai perencanaan bendungan ini dalam
cakupan yang cukup luas, karena erat hubungannya dengan bangunan lainnya seperti
Bangunan utama, Bangunan Pembilas, Kantong Lumpur, Intake/Pengambilan,
Saluran irigasi dan Bangunan Sadap/Bagi. Oleh karena itu, penulis membuat batasan
masalah agar dalam penulisan uraian selanjutnya akan terarah pada pokok
permasalahan yang dimaksud.
Adapun pembatasan masalah dsini mencakup beberapa hal saja yaitu :
1. Analisa Hidrologi
a. Perhitungan Curah Hujan
b. Perhitungan Debit Banjir
2. Analisa perencanaan saluran pelimpah ( spillway )
a. Pelimpah utama
b. Interflow

Anda mungkin juga menyukai