Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Geologi kelautan adalah ilmu yang mempelajari fenomena geologi laut,
genesis, potensi ekonomi, lingkungan, bencana dan konsep eksplorasi.
Mempelajari juga dasar-dasar oceanografi dalam kaitannya proses geologi
dengan morfologi pantai dan dasar laut, geologi lereng laut dan laut dalam serta
potensinya. Geologi kelautan juga merupakan alah satu bagian dari ilmu
oceanografi.
Laut merupakan kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan
samudra. Air dilaut merupakan campuran dari 96.5% air murni dan 3,5%
material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik
dan partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh
96,5% air murni.
Laut, seperti halnya daratan, dihuni oleh biota, yakni tumbuh-tumbuhan,
hewan dan mikroorganisme hidup. Biota laut menghuni hampir semua bagian
laut, mulai dari pantai, permukaan laut sampai dasar laut yang teluk sekalipun.
Keberadaan biota laut ini sangat menarik perhatian manusia, bukan saja karena
kehidupannya yang penuh rahasia, tetapi banyak terdapat potensi-potensi yang
dapat dimanfaatkan, salah satunya dalam pembuatan garam industri. Karena
manfaatnya yang besar bagi kehidupan manusia.

1.2. Tujuan
a. Mahasiswa mampu mengukur pasang surut
b. Mahasiswa mampu mengukur gelombang ( Tinggi gelombang, panjang
gelombang, periode gelombang)
c. Mahasiswa mampu mengukur kecepatan arus air laut.
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Pengertian Laut


Laut adalah kumpulan air asin yang sangat banyak dan luas dipermukaan
bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua dengan benua lainnya
suatu pulau dengan pulau lainnya. Air laut merupakan campuran dari 96,5% air
murni dan 3.5% material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-
bahan organik dan partikel-partikel tidak terlarut.
2.2. Pengertian Pasang Surut
Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnyanlaut.
Permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya
gravitasi dan gaya tarik menarik antara benda-benda astronomi terutama oleh
matahari, bumi dan bulan terhadap massa air dibumi. Pincak gelombang disebut
pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah.
2.2.1. Macam-macam Pasang
a. Pasang Surut (Springe tide)
Pasang laut purnama terjadi ketika bumi, bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pansang
yang sangat tinggi dan pasang yang sangat rendah.
b. Pasang Perbani (Neap tide)
Pasang laut perbani terjadi ketika bumi, bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang
naik yang rendah pasang surut yang rendah. Pasang laut perbani ini
terjadi pada saat bulan seperempat dan tiga perempat.
2.3. Pengertian Gelombang
Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus
permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut
disebabkan oleh angin. Angin diatas lautan mentransfer energinya keperairan,
menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai
gelombang. Gelombang /ombak yang terjadi dilautan dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang
laut dapat disebabkan oleh angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-
matahari (gelombang pasang surut), gempa (vulkanik atau tektonik) didasar laut
(gelombang tsunami), ataupun gelompang yang disebabkan oleh gerakan kapal.
Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik
pantai adalah gelombang angin dan pasang-surut (pasut). Gelombang dapat
membentuk dan merusak pantai dan berpengaruh pada banguna-bangunan pantai.
Energi gelombang akan membangkitkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen
dalam arah tegak lurus pantai (cross-shore) dan sejajar pantai ( longshore). Pada
perencanaan teknis bidang teknik pantai, gelombang merupakan faktor utama yang
diperhitungkan karena akan menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan
pantai.
Gelombang air laut terjadi karena adanya alih energi dari angin ke permukaan
laut atau disebabkan oleh gempa di dasar laut. Gelombang merambat ke segala arah
membawa energinya yang kemudian dilepaskan ke pantai dalam bentuk hempasan
ombak. Rambatan gelombang dapat mencapai ribuan kilometer sampai mencapai
pantai. Gelombang yang mencapai pantai akan mengalami pembiasan dan akan
memusat jika mendekati semenanjung atau menyebar jika menemui cekungan.
Gelombang yang menuju perairan dangkal akan mengalami spilling, plunging,
collapsing atau surging. Semua fenomena yang terjadi pada gelombang disebabkan
oleh topografi dasar laut

2.4. Pengertian Arus


Arus adalah gerakan massa air laut yang berpindah dari satu tempat ketempat
yang lain. Arus dipermukaan laut terutama disebabkan oleh tiupan angin, sedangkan
untuk arus dikedalaman laut disebabkan oleh perbedaan densitas massa air laut .
selain itu, arus dipermukaan laut dapat juga disebabkan oleh gerakan pasang surut air
laut atau gelombang. Arus alaut dapat terjadi disamudera luas yang bergerak
melintasi samudera (ocean currents), maupun yang terjadi diperairan pesisir ( coastal
currents ).
Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat
lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke
samping).Contoh-contoh gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok
arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan
bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan.Gaya ini yang
mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan
bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan.
Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan
spiral ekman (ilmukelautan, 2012).
Arus air laut juga dapat terjadi karena adanya perbedaan suhu air baik secara
vertikal maupun horizontal, tinggi permukaan laut, dan pasang-surut. Adanya
perbedaan suhu masa air dan terjadinya pembuyaran arus permukaan (divergensi)
menyebabkan terjadinya upwelling dan sebaliknya, convergensi atau pemusatan arus
permukaan menyebabkan terjadinya downwelling atau bisa dikatakan tenggelamnya
masa air permukaan.

2.5. Pengertian Bathymetri


Batimetri adalah ilmu yang mempelajari kedalaman di bawah air dan studi
tentang tiga dimensi lantai samudra atau danau. Sebuah peta batimetri umumnya
menampilkan relief lantai atau dataran dengan garis-garis kontor (contour lines)
yang disebut kontur kedalaman (depth contours atau isobath), dan dapat memiliki
informasi tambahan berupa informasi navigasi permukaan.
Batimetri merupakan unsur serapan yang secara sederhana dapat diartikan
sebagai kedalaman laut. Dari Kamus Hidrografi yang dikeluarkan oleh
Organisasi Hidrografi Internasional (International Hydrographic Organization,
IHO) tahun 1994, Batimetri adalah penentuan kedalaman laut dan hasil yang
diperoleh dari analisis data kedalaman merupakan konfigurasi dasar laut.

2.6. Pengertian Sedimentasi


Sedimentasi adalah terbawanya material hasil pengikisan danpelapukan oleh
air, angin, atau glester ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan. Semua hasil
pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan menjadi batuan
sedimen. Hasil dari proses sedimentasi di suatu tempat dengan tempat lain akan
berbeda.
BAB III
METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal : Jumat, Sabtu, Dan Minggu 29 dan 30 Oktober 2015
Tempat : Desa Lembasada, Kecematan Banawa Tengah, Provinsi
Sulawesi Tengah

3.2. Alat-alat Dan Prosedur Pengambilan Data


3.2.1. Pasang Surut

Alat-alat :
1. Mistar Ukur 2 meter
2. Penyangga
3. GPS
4. Teropong
5. Tabel isian Pasang-Surut
6. Pengukuran waktu
7. Senter
8. Alat tulis-menulis

Prosedur Pengambilan Data:


1. Menancapkan tiang penyangga di laut
2. Mengikat mistar ukur pada besi penyangga
3. Menentukan koordinat pengambilan dat pasang-surut
4. Mengukur tinggi pasang-surut air laut engan dirasi waktu 30 menit selama 24
jam.
5. Mengukur kecepatan angin dan menentukan arahnya dengan durasi waktu 30
menit
6. Menuliskan hasil pengukuran pasang-surut dan angin pada tabel isian pasang-
surut.

3.2.2. Gelombang Laut


Alat-alat :
1. Mistar Ukur 2 meter
2. Kompas Bidik
3. Tabel isian Gelombang
4. Pengukuran Waktu
5. Alat tulis menulis

Prosedur pengambilan Data:


1. Menancapkan mistar ukur ditepi laut yang akan diukur.
2. Mengukur puncak dan lembah gelombang yang terbentuk sebanyak 50 kali
pengukuran dan mencatatnya pada tabel isian gelombang.
3. Mencatat waktu pengukuran
4. Mengukur arah datang gelombang
5. Mengulangi pengambilan data pada waktu yang berbeda yaitu pada gelombang
menuju pasang dan gelombang menuju surut

3.2.3. Arus Susur Pantai


Alat-alat :
1. Baling-baling
2. Kompas Bidik
3. Stopwatch
4. Tali rafia
5. Tabel isian arus susur pantai
6. Alat tulis menulis

Prosedur pengambilan data :


1. Menentukan titik pengukuran
2. Melepaskan baling-baling yang telah diikatkan pada tal dengan panjang 10
meter dan mengamati pergerakannya
3. Mentukan arahpergerakan baling-baling
4. Mencatat waktu pengukuran
5. Mengulangi pengukuran dengan waktu yang berbeda yaitu pada saat arus surut
menuju pasang dan pasang menuju surut.

3.2.4. Sedimentasi
Alat-alat :
1. Perangkap sedimen
2. Pelampung
3. Botol Nansen
4. Botol sampel
5. Kompas Bidik
6. Alat tulis menulis

Prosedur Pengambilan Data:


1. Memasang perangkap sedimen didasar laut tempat penelitian dengan mengikatnya
pada sebuah pelampung sebagai tanda posisi perangkap sedimen.
2. Menentukan koordinat perangkap sedimen.
3. Mengangkat perangkap sedimen setelah 24 jam.
2.3.5. Bathymetri
Alat - alat :
1. GPS
2. Dephtmeter
3. Tabel isian Bathymetri
4. Perahu
5. Pengukur waktu
6. Alat tulis menulis

Prosedur Pengambilan data :


1. Membuat grid pengambilan data
2. Menentukan koordinat titik pengambilan data menggunakan GPS
3. Mengukur kedalaman pada titik yang ditentukan dengan deptmeter
4. Mencatat waktu pada saat pengambilan data
5. Mencatat hasil pengukuran pada tabel isian bathymetri
6. Mengulangi semua prosedur pengambilan data pada titik yang berbeda
denganberdasarkan grid yang telah ditentukan

Anda mungkin juga menyukai