PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI Pandangan Kla
PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI Pandangan Kla
EKONOMI:
Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
EKONOMI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK
Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik tentang perekonomian adalah
perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu
tercapai. Pandangan ini didasarkan pada keyakinan bahwa di dalam perekonomian tidak akan terdapat
kekurangan permintaan. Apabila para produsen menaikkan produksi mereka atau menciptakan jenis-
jenis barang yang baru, maka dalam perekonomian akan selalu terdapat permintaan terhadap barang-
barang itu. Maka di dalam perekonomian pada umumnya tidak pernah berlaku kekurangan
permintaan. Dengan perkataan lain, penawaran yang bertambah akan secara otomatis menciptakan
pertambahan permintaan.
Dilihat dari pandangan Jean Baptiste Say (1767-1832), seorang ahli ekonomi Klasik bangsa
Perancis. Ia mengatakan: “Penawaran menciptakan sendiri permintaan terhadapnya” atau “supply
creates its own demand”. Menurut pendapatnya dalam setiap perekonomian jarang sekali terjadi
masalah kelebihan prosuksi. Masalah kelebihan produksi, apabila hal itu terjadi, adalah masalah
sementara. Dalam suatu perekonomian sering sekali wujud keadaan dimana jumlah keseluruhan
penawaran barang-barang dalam perekonomian (penawaran agregat) pada penggunaan tenaga kerja
penuh akan selalu diimbangi oleh keseluruhan permintaan terhadap barang-barang tersebut
(permintaan agregat) yang sama besarnya, sehingga kekurangan permintaan tidak berlaku.
CORAK KEGIATAN EKONOMI SUBSISTEN
Kebenaran pendapat ini tidak dapat disangkal dalam suatu perekonomian yang terdiri dari dua
sector dimana penerima-penerima pendapatan tidak menabung dan para pengusaha tidak menanam
modal, sehingga nilai produksi yang diciptakan sektor perusahaan akan selalu sama dengan nilai
seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga. Keseluruhan pendapatan yang diterima oleh
factor-faktor produksi yaitu gaji dan upah yang diterima tenaga kerja, bunga ke atas modal yang
dipinjamkan, sewa yang diperoleh dari tanah dan harta, dan keuntungan pengusaha merupakan
pendapatan sektor rumah tangga akan dibelanjakan ke sektor perusahaan. Sehingga sirkulasi aliran
pendapatan dalam ekonomi subsisten dapat dilihat pada gambar berikut:
Untuk mengetahui mengenai upah dan kesempatan kerja dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Y : f (K, L, R, T)
Pandangan klasik menyatakan bahwa semakin tinggi suku bunga maka semakin tinggi jumlah
tabungan rumah tangga. Sedangkan pendapat Keynes menyatakan bahwa apabila tingkat pendapatan
nasional rendah, tabungan masyarakat negatif. Hal ini karena masyarakat menggunakan tabungan di
masa lalu untuk membiayai hidupnya. Baru setelah pendapatan nasional melebihi y0 masyarakat
menabung sebagian pendapatannya. Semakin tinggi pendapatan nasioan semakin tinggi pula
tabungan masyarakat. Apabila jumlah tabungan Yf jumlah tabungan Sf.
PENENTU SUKU BUNGA: PANDANGAN KEYNES
Dalam teori keuangan modern yang dikembangkan oleh Keynes, suku bunga ditentukan oleh
permintaan dan penawaran uang. Bank Sentral dan sistem perbankan adalah institusi yang akan
menentukan besarnya penawaran uang pada suatu waktu tertentu. Sedangkan permintaan uang
ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk memegang uang. Berikut gambaran mengenai penentu
suku bunga pandangan Keynes:
Kurva penawaran uang MS0 dan MS1 dan kurva permintaan uang MD. Sumbe tegak
menunjukkan suku bunga dan sumbu datar menunjukkan jumlah uang dalam perekonomian
(penawaran uang) dan permintaan uang oleh masyarakat. Kurva penawaran tegak lurus karena
penawaran uang tidak ditentukan oleh suku bunga. Bank Sentral yang akan menyediakan sesuai
kebutuhan. Suku bunga sangat mempengaruhi permintaan uang. Kalau suku bunga dan tingkat
pengembalian rendah maka masyarakat akan lebih suka memegang uang. Berdasarkan sifat ini kurva
permintaan uang MD menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Keseimbangan MD=MS.
a. Golongan monetaris
Golongan ini dipelopori oleh Milton Fredman, yang lama mengembangkan karirnya di
universitas Chicago. Pada dasarnya friedman mengkritik pandangan Keynes dalam hal-hal berikut:
1) Friedman yakin system pasar bebas cukup efisien dalam mengatur kegiatan ekonomi dan
mampu menyebabkan perekonomian selalu beroperasi pada kesempatan kerja penuh, oleh
karena itu Friedman tidak menyokong campur tangan pemerintah yang berlebihan dalam
kegiatan ekonomi.
2) Friedman menunjukkan peranan penawaran uang dalam menentukan tingkat kegiatan
ekonomi. Perubahan-perubahan penawaran uang sangat penting artinya dalam
mempengaruhi kegiatan ekonomi dan tingkat harga. dia mengkritik pandangan Keynes
yang sangat menekankan kapada peranan pengeluaran agregat dalam mempengaruhi
kegiatan ekonomi.
3) Mengenai bentuk kebijaksanaan pemerintah, apabila diperlukan friedman lebih menyukai
kebijakan pemerintah yang berbentuk kebijakan moneter. Menurut friedman kebijakan
fiscal yang ditekankan golongan Keynesian, tidak terlalu besar efeknya dalam
mempengaruhi kegiatan perekonomian.
d. Keynesian Baru
Pada dasarnya bereka belum dapat menerima kritik golongan ekspektasi rasional yang
berkeyakinan system pasaran adalah sempurna dan dapat dengan sendirinya membuat penyesuaian
sehingga perekonomian cenderung akan mencapai kesempatan kerja penuh. Mereka menunjukkan
kelemahan mekanisme dalam pasaran barang dan pasaran factor yang mengakibatkan penyimpangan
yang berkepanjangan dari kesempatan kerja penuh mungkin berlaku.
Pertama tama mereka berpendapat apabila berlaku pengangguran yang serius dalam
perkonomian, tingkat upah tidak akan dengan mudah mengalami penurunan untuk mnyeimbangkan
permintaan buruh dengan penawarannya. dengan demikian mekanisme pasar di pasar tenaga kerja
tidak sempurna, dan tidak dapat menjamin tercapainya kesempatan kerja penuh. Berdasarkan
keyakinan mengenai ketidaksempurnaan pasar barang dan pasar factor, mereka tetap berkeyakinan
kebijakan pemerintah masih cukup diperlukan untuk menstabilkan kegiatan ekonomi dan
mengasahakan agar perkonomian tetap mencapai kesempatan kerja penuh
Kurva penawaran agregat AS perlu dibedakan kepada dua bentuk: Kurva SRAS (atau AS
saja) dan kurva LRAS (atau kurva pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh). Kurva SRAS
(shor run agregate supply) adalah kurva penawaran barang dalam perekonomian apabila tingkat
harga saja yang berubah, sedangkan harga faktor-faktor produksi tidak mengalami perubahan. Dalam
jangka pendek penawaran agregat dapat melebihi pendapatan negara riil pada kesempatan kerja
penuh (Yf). Keadaan ini digambarkan oleh bagian BC dari kurva SRAS.
Kurva LRAS adalah kurva penawaran agregat dalam jangka panjang yaitu pada periode
dimana harga barang maupun harga faktor-faktor produksi mengalami perubahan. Kurva LRAS
mengalami tegak lurus pada pendapatan nasional yang akan diwujudkan pada tingkat kesempatan
kerja penuh. Keadaan kurva LRAS yang sedemikian menggambarkan keyakinan berikut: dalam
periode dimana harga barang dan harga faktor produksi telah sepenuhnya mengalami perubahan,
kegiatan ekonomi cenderung akan mencapai kesempatan kerja penuh. Berikut Kurva Penawaran
agregat AD:
Apabila harga faktor-faktor produksi tidak mengalami perubahan, penawaran agregat dalam
perekonomian ditunjukkan oleh kurva SRAS. Dalam jangka pendek tingkat kegiatan ekonomi yang
dicapai tergantung kepada permintaan agregat (AD) yang terwujud dalam perekonomian. Dua faktor
yang menentukan kedudukan kurva AD antara lain: magnitud dari komponen pengeluaran agregat
(AE), dan perminataan dan penawaran uang (MD dan MS). Misalkan kedua faktor ini menyebabkan
permintaan agregat dalam perekonomian adalah AD0. Dalam keadaan permintaan agregat yang
seperti ini, keseimbangan pendapatan nasional akan tercapai pada E0. Yang menggambarkan
pendapatan nasional riil yang diwujudkan adalah Y0 dan tingkat harga yang berlaku P0.
Perubahan-perubahan permintaan agregat yang disebabkan oleh perubahan komponen AE
dan perubahan permintaan dan penawaran uang, akan menggeser kurva AD. Apabila pergeseran itu
adalah AD0 menjadi AD1. Keseimbangan baru akan dicapai di E1. Berarti perekonomian mencapai
tingkat kesempatan kerja penuh, pendapatan nasional riil mencapai Yf dan tingkat harga meningkat
menjadi P1. Sekiranya permintaan berkembang lebih lanjut misalnya karena ekspor meningkat,
keseimbangan baru akan di capai E2 yang menggambarkan tingkat harga mengalami kenaikan lebih
lanjut (dari P1 ke P2) dan pendapatan nasional riil mencapai Y1.
Uraian diatas menunjukkan jangka pendek yaitu dalam periode dimana tingkat harga saja
yang dapat berubah, tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh besarnya permintaaan agregat.
Semakin besar permintaan agregat semakin tinggi pendapatan nasional riil yang akan diwujudkan
dan tingkat kegiatan ekonomi yang akan dicapai. Tingkat harga dan pendapatan nasional dapat dilihat
pada gambar berikut: