RORSCHACH TEST
Oleh :
Pembimbing :
Halaman
BAB II PEMBAHASAN
B. Pengertian......................................................... 3
F. Prosedur Khusus............................................... 16
H. Interpretasi........................................................ 22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tes Rorschach adalah tes psikologi yang meminta subjek untuk menulis atau
Beberapa psikolog menggunakan tes ini untuk mengetahui karakter dan emosional
seperti gangguan pikiran, terutama dalam kasus ketika pasien enggan menyatakan proses
berpikir mereka secara terbuka. Tes ini dinamakan sesuai dengan nama penciptanya,
Pada tahun 1960, tes Rorschach adalah tes psikologi yang paling umum digunakan.
Di Amerika Serikat, tes Rorschach adalah tes ke-8 yang paling sering digunakan pada
pasien di fasilitas kesehatan mental. Tes ini juga menjadi tes yang paling sering digunakan
oleh Society for Personality Assessment, dan digunakan oleh psikiater dalam 25% kasus
penilaian forensik.3
penguji, reliabilitas antar penilai, pemastian, validitas pengujian, bias skala patologi tes
terhadap besarnya jumlah respon, dan terbatasnya jumlah kondisi psikologi untuk
Dalam tinjauan pustaka kali ini akan dibahas mengenai latar belakang,
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Orang yang pertama kali menaruh perhatian pada bercak tinta adalah Justinus
Kerner. Dia mulai menyadari bahwa dari bercak tinta ternyata orang dapat melihat objek
di dalamnya dengan tulisanya berjudul “kleksographein” yang terbit pada tahun 1857 di
tubingen jerman, Justinus Kerner dapat dipandang sebagai pelopor dalam bercak tinta. 1
Alfred binet pada tahun 1895 yang dikenal dalam tes intelegensi menyarankan
bahwa bercak tinta dapat digunakan untuk menyelidiki imajinasi visual seseorang.
Setahun kemudian, pada 1896, Dearborn dari Harvard University menulis artikel yang
mencirikan bagaimana menjelaskan bercak tinta ini, baik yang hitam putih maupun yang
psikologi untuk menggunakan bercak tinta ini. Dari eksperimennya sendiri, Dearborn
menggunakan 12 seri bercak tinta yang masing – masing terdiri dari 10 kartu. Bercak
tinta tersebut kemudian diberikan kepada sekelompok subjek yang terdiri dari
bahwa pengalaman masa lalu, terutama pengalaman masa kecil, mempunyai pengaruh
Kirkpatric pada tahun 1900 memberikan bercak tinta pada anak – anak dan
menggabungkan dengan tes lain. Dia mengatakan bahwa umur merupakan faktor untuk
menentukan kualitas yang respon yang diberikan subjek. Diciptakan pada tahun 1921
oleh Herman Rorschach, seorang psikiatris membuat standar kartu – kartu yang ada dari
2
pasien di rumah sakit. Ada 10 kartu yang terpilih di antara ratusan kartu yang di uji
cobakan. Rorschach adalah orang pertama yang menerapkan noda tinta pada
teknik ini, Rorschach bereksperimen dengan sejumlah besar noda tinta, yang ia uji
Hingga kini, tes Rorschach merupakan sebuah tes psikologi dimana subjek
seseorang. Test ini banyak digunakan untuk kasus – kasus dimana pasien tidak ingin
B. Pengertian
Tes Rorschach (juga dikenal sebagai tes inkblot Rorschach atau sekadar tes
bercak tinta) adalah sebuah tes psikologi di mana subjek persepsi bercak tinta dicatat
diturunkan secara ilmiah algoritma, atau keduanya. Beberapa psikolog menggunakan tes
ini untuk memeriksa kepribadian seseorang karakteristik dan fungsi emosional. Tes ini
mana pasien enggan untuk menggambarkan proses berpikir mereka secara terbuka.
Seperti yang dijelaskan diatas, tes ini mengambil namanya dari penciptanya, psikolog
Dalam tes ini, klien diperlihatkan sepuluh kartu dengan bentuk ambigu hasil dari
cipratan tinta yang hampir simetris. Lima kartu berwarna hitam, putih dan abu-abu yang
3
berbayang, sedangkan lima kartu lainnya memiliki warna. Kebanyakan ahli setuju
bahwa tes Rorschach ini merupakan teknik psikodiagnostik yang signifikan dan sensitif.
Tes ini mengevaluasi emosi-emosi yang dialami klien dalam hidupnya, tingkat
Ada tiga kategori penting dalam memberikan skor pada tes ini, yaitu lokasi yang
menunjukkan pada bagian mana respon dilihat oleh klien dalam kartu; determinan yang
menunjukkan bagaimana respon tersebut dilihat; dan konten yang menunjukkan apa
Para psikolog ahli yang sudah berpengalaman dalam tes ini, menemukan bahwa
respon yang diberikan klien, baik anak-anak maupun dewasa, mengindikasikan beberapa
tipe dari gangguan kepribadian dengan karakteristik respon tertentu. Misalnya pada
gangguan psikotik dan skizofrenia lainnya, ditemukan bahwa respon yang diberikan
seringkali ganjil dan aneh, kualitas bentuk biasanya lemah, dan ada ketidaksesuaian
antara yang dilihat klien dengan stimulus sebenarnya dalam kartu. Klien-klien ini
emosi mereka pada kartu-kartu dan mempersonalisasikan persepsi mereka dalam cara
tertentu sehingga mereka tidak mampu membedakan antara diri mereka dan kartu
Rorschach.4
Tidaklah sulit dalam mengadministrasi maupun menskor tes ini, namun dalam
4
Selain itu banyak juga alat tes yang juga menggunakan teknik bercak tinta, yang
2. Zullinger Test (Z-test) dirancang dengan menggunakan 3 kartu bercak tinta yang
lebih kompleks
pertama kali dirintis oleh Harrower dan Steiner dengan memproyeksikan bercak tinta
menggunakan tinta lewat slide. Juga dikembangkan jawaban yang multiple choice.
Asumsi dasar adanya metode ini yaitu mengetahui adanya hubungan antara
persepsi seseorang dengan kepribadiannya. Bentuk bercak tinta yang ambigu dan tidak
personal.6,7
mengadakan kontak dengan orang lain, maka kemungkinan respon jawabannya adalah
tentang benda mati, gambar tumbuhan dan gambar pemandangan alam; dan jika
5
seseorang yang dalam kehidupan sehari-harinya tidak mau terlibat persoalan secara
Mencakup suasana emosi secara umum, perasaan terhadap diri sendiri, respon
terhadap orang lain, respon terhadap tekanan emosional, kontrol terhadap dorongan
emosional.4,7
Termasuk kekuatan ego (ego strength), daerah konflik (conflict area), pertahanan
(defense)4,7
E. Penyajian Tes
Penyajian tes akan mempengaruhi hasil tes, penyajian yang salah akan
menyebabkan subjek menjawab salah tanpa disadari. Yang sebetulnya apabila tes
disajikan dengan benar subjek dapat memberikan respon yang tepat. Khususnya tes
6
Rorscach, validitas tes sangat dipengaruhi oleh kesempurnaan administrasinya. Oleh
karena itu tester yang berhati-hati dan seteliti mungkin dalam menyajikan tes ini agar
1. Bercak Tinta
Rorschach telah berhasil membuat satu seri kartu bercak tinta yang terdiri dari
sebagai alat assesmen kepribadian seseorang. Bercak tinta itu sekarang telah dicetak
diatas kertas tebal berwarna putih sebagai dasarnya, kartu berukuran panjang 24 cm
dan lebar 18 cm. Sepuluh kartu tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu 8:
a. Kartu achromatik. Kelompok kartu ini hanya mempunyai warna hitam, putih dan
b. Kartu chromatik. Kelompok kartu ini mempunyai aneka warna lain, misalnya
merah biru hijau dan sebagainya, yaitu kartu II, III, VIII, IX dan X.
disebut sebagai karakteristik kartu. Seorang tester perlu memahami ciri-ciri setiap
kartu ini, sehingga dalam melaksanakan administrasi tes dapat lebih sempurna.
2. Persiapan Tes
Validitas tes sangat dipengaruhi oleh administrasi atau penyajian tes. Oleh karena
itu cara penyajian dan kesiapan untuk tes harus betul-betul diperhatikan. Hal-hal
7
c. Pengaturan tempat duduk tester dan testi
Penyajian tes Rorshach terlebih dahulu tester harus memberikan instruksi. Instruksi
dalam tes Rorshach ini memang tidak ada formulasi yang baku seperti pada tes
objektif (tes intelegensi dan tes bakat). Hal ini sangat tergantung pada kondisi dari
testi, misal latarbelakang pendidikan, sosisal budaya, usia dan keadaan khusus
lainya. Meskipun demikian ada kriteria yang harus dipenuhi untuk memberikan
instruksi yaitu yang utama adalah menggunakan kata-kata netral dan tidak sugestif,
b. Memberi tahukan pada yang akan diperiksa bahwa nanti akan ditunjukan 10
kartu tesebut.
tidak ada jawaban yang jorok, tabu/ memalukan, jawaban setiap orang tidak
dihitung, tetapi testi tidak perlu merasa terganggu. Oleh karena itu testi
8
Penyajian tes Rorshach dibagi dalam 4 tahap, yaitu:
Pada tahap ini tester menyajikan dan menunjukan 10 kartu bercak tinta
kepada testi secara berurutan satu persatu. Kartu kartu tersebut ditunjukan pada
testi dalam posisi tegak. Testi diberi kesempatan untuk memberikan respon atau
jawaban secara spontan tanpa bimbingan atau tekanan. Tester sebaiknya tidak
memberikan intervensi terhadap jawaban yang berikan testi. Tugas tester adalah
mencatat jawaban yang diucapkan testi, cara mencatat sudah ditentukan dengan
b. Respon atau jawaban, seluruh respon testi harus dicatat selengkapnya kata
demi kata, persis seperti yang diucapkan. Respon yang diberikan subjek ini
perlu diberi nomor dengan menggunakan angka, no kartu ditulis dengan angka
romawi.
● Waktu reaksi, yaitu waktu antara pertama kali kartu ditunjukan pada testi,
● Waktu respon setiap kartu, yaitu waktu yang digunakan testi untuk
memberikan semua respon pada setiap kartu termasuk disini adalah waktu
reaksi. Tetapi jika tester ingin mendapatkan catatan yang lebih teliti, maka
9
kartu respon setiap kartu itu yang ditunjukan dalam stopwatch dikurangi
● Waktu respon total yaitu waktu yang digunakan testi untuk memberikan
respon pada sepuluh kartu dalam tahap perfomance proper. Waktu total
seluruh waktu respon setiap kartu jadi tidak termasuk waktu pergantian
antara kartu satu ke kartu yang lain atau kalu ada time out.
d. Posisi kartu, disini posisi kartu yang dipegang testi pada saat memberi respon.
“˄ ˃ ˂ ˅”
Ujung panah menunjukan bagian atas dari kartu. Kalau kartu diputar secara
penuh, baik sekali maupun beberapa kali tanda yang digunakan adalah
lingkaran dan disertai dengan tanda panah pada posisi terakhir yang digunakan.
Pencatatan posisi ini berguna untuk melaksanakan tahap inquiry, yaitu untuk
mengingatkan pada testi dalam posisi mana dia melihat konsepnya pada waktu
atau boleh saya lihat lebih cermat lagi. (Tester sebaiknya menjawab,
“Terserah anda”)
10
- Apa boleh saya memutar-mutar kartu? (Tester sebaiknya menjawab,
“Terserah anda”)
- Apakah saya hanya menceritakan kepada Anda tentang apa yang saya lihat,
2. Inquiry4,8,9
Tahapan inquiry ini adalah untuk memperjelas jawaban agar dapat diberikan
jawaban pada satu kartu. Jika pada suatu kartu testi hanya memberian satu
jawaban saja, maka pada tahap ini diberikan kesempatan untuk memberikan
jawaban dengan jalan menyajikan kartu itu sekali lagi, dan meminta testi
melihatnya. Tetapi testi tidak boleh secara jelas menyuruh testi memberikan
● Membantu tester untuk dapat melihat respon persis seperti cara testee
testee dapat memperoleh kesan seperti yang ia katakan, bukan harapan tester
11
● Memperjelas/meyakinkan pemberian scoring. Di dalam tes Rorschach,
c. Testi diminta untuk menjiblak gambar yang diliat pada kartu itu diatas
kertas tembus
bagaimana cara testi melihat bercak sehingga dia sampai pada konsepnya itu.
Apakah dia mengunakan bentuk bercak saja, atau mungkin juga mengunakan
warna dan shading atau mungkin dia melihat bercak itu sebagai sesuatu yang
dari bercak (shading) dan warna (color). Dibandingkan dengan lokasi, Inquiry
12
untuk determinan ini lebih kompleks, karna tester tidak diperkenankan untuk
mengatakannya.4,8,9
Ini biasanya tidak diperlukan lagi karena pada umumnya konsep apa yang
dilihat oleh testi itu sudah cukup jelas. Hanya kalau tester masih ragu-ragu hal
3. Tahap analogi
Tahap ini bersifat optional, artinya boleh dilaksanakan tetapi juga boleh tidak
dilaksanakan, tergantung pada kondisi tes atau jawaban yang diberikan. Tahapan
analog ini, diberikan jika tester menjumpai dua situasi dalam tes:
b. Determinan (lokasi) tertentu muncul sangat sedikit atau hanya satu, padahal
Pada kasus tersebut, tester belum yakin apakah testi menggunakan suatu
determinan pada situasi bercak. Maka tester harus mendapatkan keterangan yang
13
jelas dengan mengadakan follow-up terhadap jawaban yang diberikan pada inquiry
tersebut.
ada (bukan jawaban orang lain). Misalnya pada kartu III testi mengatakan: “Dua
orang manusia yang sudah mengangkat suatu barang”. Disini konsep gerakan jelas
digunakan. Kemungkinan pada kartu VII testi menjawab: “Dua orang anak yang
mengenakan pakaian seperti kelinci. Pakaian itu tampak berbulu halus dan bentuk
telinganya panjang seperti kelinci”. Disini masih belum jelas apakah testi
menggunakan gerakan atau tidak. Oleh karena itu tester boleh bertantya: ”Disini
(kartu III) anda mengatakan sebagai manusia yang sedang mengangkat sesuatu.
Contoh lain adalah pada kartu IX testi menjawab; “Ini adalah bunga yang
indah dan berwarna-warni. Ada yang berwarna merah, hijau dan kuning”. Jawaban
ini jelas menggunakan warna. Tetapi pada kartu III testi mengatakan: “Ini seekor
kupu-kupu yang sedang terbang.” Tester ingin tahu, apakah pada kartu III ini testi
yang menggunaknan warna atau tidak, maka dia boleh bertanya: “Disini (kartu IX)
kupu-kupu disini”.
Pertanyaan yang sifatnya analogi ini juga diberikan kalau ada kartu yang
tidak ada jawabannya sama sekalli. Misalnya testi tidak memberikan jawabannya
pada kartu V karena terganggu dengan warna hitam kelam (black-shock). Tetapi
pada kartu I (yang mempunyai fasilitas yang sama dengan kartu V) dia
14
memberikan jawaban; “Seekor kelelawar yang sedang terbang”. Maka jawaban
pada kartu I tersebut padat digunakan tester untuk merangsang supaya testi
bersifat langsung dan sugestif masih tidak diperkenankan. Ini disebabkan jawaban
yang diberikan testi pada tahap analogi ini masih tetap diskor secara kuantitatif
diberikan testi dari 10 kartu itu ada satu determinan yang muncul, sehingga dapat
dijadikan sebagai dasar menganalogi. Tetapi jika tidak ada jawaban yang dapat
digunakan untuk menganalogikan sama sekali, misalnya tak ada gerakkan, tak ada
warna atau shading, maka tester langsung melaksanakan tahap terakir, yaitu testing
the limits.
Tahap ini dilaksanakan apa bila pada tahap-tahap sebelumnya testi tidak mampu
b. Tidak ada konsep manusia atau hewan sedang bergerak, skornya (M) atau (FM)
c. Tidak ada jawaban yang mengkombinasikan antara bentuk dan warna atau skornya
(FC)
d. Tidak ada jawaban yang menggunakan shading atau skor mengandung (c), (K), (k)
15
e. Tidak ada jawaban populer
f. Tidak ada jawaban pada satu kartu atau lebih (menolak untuk menjawab)
Dalam melaksanakan testing the limits ini tester sudah boleh memberikan
sebaiknya dimulai dengan pertanyaan yang umum lebih dahulu, kalau tidak dapat baru
F. Prosedur Khusus11,12
Prosedur administrasi yang telah dijelaskan pada di atas adalah prosedur standar
yang biasa digunakan pada orang dewasa yang normal. Menurut Klopfer, prosedur
administrasi harus agak sedikit berbeda pada subjek tertentu, misalnya untuk anak-anak,
orangtua atau orang yang mengalami gangguan mental. Pada anak-anak dan orang tua,
hanya kalimat pada waktu instruksi saja yang diubah sesuai dengan kondisi testi,
sedangkan prinsip dasar tetap. Tetapi pada orang yang mengalami gangguan mental,
dibutuhkan penggunaan yang berbeda, tergantung dari ancaman gangguan itu. Tester
Ada beberapa prosedur khusus yang disarankan oleh beberapa ahli yang dapat
digunakan dalam situasi-situasi tertentu, prosedur ini setaraf dengan testing the limits:
Prosedur ini lebih digunakan dalam situasi klinis. Terutama apabila testi
memberi jawaban yang isinya (content) berulang-ulang muncul pada banyak kartu.
Misalnya subjek memberi jawaban “darah” pada kartu II, III, VIII, IX, dan X.
tampaknya isi jawaban ini mempunyai arti yang sangat penting bagi testi. Mungkin
16
testi mempunyai pengalaman traumatis yang berkaitan dengan darah. Oleh karena
itu tester dapat meminta testi untuk berasosiasi bebas tentang darah yang dilihat pada
salah satu kartu tersebut. Informasi yang diperoleh dari prosedur ini dapat digunakan
Pada prosedur ini tester memberikan seluruh kartu pada testi. Selanjutnya testi
berdasarkan bentuknya atau determinan lainnya. Teknik ini dapat digunakan sebagai
salah satu teknik pada tahap testing the limits. Misalnya, pada testi yang tidak add
jawaban warna sama sekali, maka akan di akromatis, kemudian meminta testi untuk
berdasarkan warnanya maka berarti sebenarnya testi dapat melihat warna pada
bercak, tapi dia kurang seneitif, sehingga tidak dapat memberikan respon
berdasarkan warna.
Teknik ini banyak digunakan, subjek diminta menggambar objek yang dilihat
Pada prosedur ini testi juga diberikan seluruh kartu, kemudian testi diminta untuk
memilih satu kartu yang paling disukai dan satu kartu yang paling tidak disukai.
Selanjutnya testi diminta untuk memberikan penjelasan alasan testi menyukai dan
tidak menyukai kartu tersebut. Cara ini juga dapat menambah interpretasi kualitatif.
17
Yang terpenting dalam prosedur khusus ini adalah meminta subjek untuk
berbicara dan menceritakan sesuatu, biasanya pada orang yang bermasalah atau
mengalami gangguan, dari isi ceritanya dapat diperkirakan keadaan dalam dirinya.
G. Kartu Rorschach
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, kartu Roschach terdiri dari 10 kartu bercak
Kartu I
18
Kartu III
19
shock. Respon yang sering muncul adalah mahkluk
bersayap, kelelawar, atau kupu-kupu yang sedang
bergerak. Bagian kecil di bawah sering direspon
sebagai kepala binatang atau kaki manusia
Kartu VI
20
dan orange; bagian samping kiri dan kanan berwarna
merah muda. Bagian samping berwarna merah muda
sering direspon sebagai bentuk binatang berkaki empat
yang sedang bergerak.Bagian-bagian lain dapat
dijadikan sebagai jawaban jika tidak digunakan secara
bersama-sama.Bercak ini sulit direspon secara
keseluruhan, karena bercak-bercak yang terpisah.
Kartu IX
21
H. Interpretasi
Skoring dalam tes RO didasarkan pada jawaban atas respon subjek terhadap
(jawaban) dalam tes RO sebagai suatu ide yang jelas dan berdiri sendiri (independent)
Tujuan Skoring
1. Mengelompokan bahan dari hasil tes RO ke dalam aspek-aspek tertentu, agar dapat
diinterpretasikan.
Pada Prinsipnya skoring yang dimaksud disini adalah merupakan suatu proses
1. Location, yaitu pada bagian mana subjek konsepnya itu dalam bercak.
2. Determinant, yaitu bagaimana konsep itu dilihat subjek, atau aspek apa yang
4. Popular- Original, yaitu apakah jawaban subjek itu merupakan konsep yang sering
5. Form Level Rating (FLR), yaitu bagaimana ketepatan konsep tersebut dengan
menjadi dua, yaitu : skor utama (main score) dan skor tambahan (additional score).
Yang dimaksud dengan skor utama adalah skor untuk semua jawaban utama (main
22
responses). Jawaban utama adalah jawaban yang diberikan pada tahap (performance
proper), sedangkan yang dimaksukan dalam skor tambahan (additional score) adalah
skor dari :
➢ Jawaban tambahan (additional responses), jawaban yang muncul pada saat proses
➢ Jawaban yang muncul pada waktu performance proper tapi ditolak pada waktu
inquiry.
➢ Jawaban yang menpunyai elaborasi cukup baik, yang selain mempunyai skor utama
Skoring Location14,15
Ada 5 kategori :
● Skor W (whole): skor ini diberikan bila subjek menggunakan seluruh bercak
● Skor W-cut (whole cut), skor ini diberikan bila subjek menggunakan paling tidak
dua pertiga dari bercak. Subjek tidak bermaksud menggunakan seluruh bercak.
Ada sedikit bagian yang dhilangkan karena tidak sesuai dengan konsepnya
2. Large Usual Detail (Skor D), bilamana subjek menggunakan bagian yang besar
23
3. Small Usual Detail (Skor d), bilamana penggunaan bercak yamg relatif kecil, tapi
4. Un-usual Detail (skor Dd), jawaban yang bukan merupakan jawaban whole (W),
tidak ada dalam daftar large atau small usual detail, serta bukan jawaban space.
5. White Space (S), apabila subjek membalikan penggunaan “figure” dan “ground”,
sehingga bagian putih justru dijadikan sebagai landasan untuk memberi jawaban.
Kadang-kadang bagian putih itu dijadikan sebagai jawaban utamanya, tetapi kadang
hanya sebagai tambahan saja. Dalam hal ini skor S diberikan sebagai tambahan
(Additional score).
2. Semi Definite, yaitu konsep jawaban yang mempunyai bentuk kurang pasti.
3. In-Definite, yaitu konsep jawaban yang sama sekali tidak mempunyai bentuk yang
24
c. Shading (perbedaan gelap terang) à subjek terkesan dengan adanya perbedaan
akromatis).
Berdasarkan keempat unsur itu, maka dalam skoring determinan dipergunakan simbol-
➢ FK, KF, K : untuk jawaban-jawaban yang penentu utamanya adalah kedalaman atau
difusi
➢ Fk, kF, k : untuk jawaban yang penentu utamanya adalah efek 3 dimensional yang
➢ FC’, C’F, C’ : jika aspek hitam putih dan kelabu dari blot dipergunakan sebagai
warna
➢ FC, CF, C : jika aspek warna (merah, hijau, dan sebagainya) berperan dalam
menentukan jawaban.
Skoring Content14,15,16
25
2. (H) atau human like, yaitu manusia dalam lukisan, patung, karikatur, atau bentuk-
3. Hd atau human detail, yaitu bagian tubuh manusia yang hidup secara nyata.
4. (Hd) atau human detail like, yaitu bagian tubuh manusia dalam lukisan, patung,
5. AH atau animal human, yaitu mahkluk yang badannya sebagian manusia sebagia
binatang.
6. H-Obj atau human objek, yaitu objek-objek yang sangat dekat dengan manusia.
8. Sex, yaitu organ-organ seksual atau yang berhubungan dengan aktivitas seksual.
10. (A) atau animal like, yaitu hewan-hewan dalam lukisan, gambar, karikatur, atau
11. Ad atau animal detail, yaitu bagian tubuh binatang yang nyata.
12. (Ad) atau animal detail like, yaitu bagian tubuh binatang dalam lukisan, karikatur,
13. A-At atau animal anatomi, yaitu konsep-konsep yang berhubungan dengan
anatomi hewan.
14. A-obj atau animal object, yaitu objek yang berasal dari binatang atau yang
15. Food, yaitu bagian hewan, bagian tumbuhan yang bisa dimakan (bukan tergolong
26
16. N atau nature, yaitu konsep alami, pemandangan alam.
17. Geo atau geographical, yaitu konsep-konsep geografis, peta, pulau, danau.
18. PI atau Plant, yaitu macam tanam, atau bagian dari tanaman.
19. Bot atau botany, yaitu tanaman atau bagian tanaman yang dilihat sebagai gambar
botani.
Skoring Popular-Original14,15,16
a. Popular, jika jawaban tersebut sering muncul atau diberikan oleh banyak subjek
b. Original, jawaban pada satu bagian bercak tertentu yang hanya muncul sekali
diberi penjelasan atau deskripsi yang khas. Spesifikasi dibagi dua macam, yaitu
bercak dalam konsep yang utuh dan punya arti. Dua macam organisasi yaitu
27
● Basal rating +1,0 : didahului F / dan populer
✓ Figure manusia
keseluruhan)
● Basal rating -2,0 : perseverasi (seenaknya saja, tidak lepas dari konsep
2. Penambahan nilai
3. Pengurangan nilai
Teknik Rorschach ini dapat diaplikasikan tidak hanya pada bidang medis saja
28
J. Kekurangan Teknik Rorschach
Beberapa kekurangan teknik ini adalah dirasa kurang efektif dan efisien, skoring
sangat kompleks dan unsur subjektivitas cukup tinggi, kemudian bagi subjek kondisi tes
yang bebas kadang menimbulkan kesulitan, dan validitas tes masih sering
dipertanyakan.4,17
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3) Tes Rorschach akan dibagi dalam 4 tahap yaitu Performance Proper (PP),
4) Testee / subjek yang diperiksa akan dihadapkan dengan 10 kartu dengan masing-
interpretasi.
6) Kekurangan dari teknik Rorschach adalah kurang efektif dan efisien serta
tinggi.
30
DAFTAR PUSTAKA
1. Carl B.G., Evans B., Gacono L.A., Boyd N.K. The handbook of Forensic
Rorschach Psychology in Mahwah NJ: Lawrence Erlbaum. 2007: hlm 80
31
11. Saraiva A.B., Ferreira J. Personality Attributes of Children With Behavioral
Problems. An exploration Analysis With the Exner Comprehensive System of
The Rorschach Inkblot Test and Implications for The Socio-Historical
Cilinical Practice Approach. Psychology in Russia State of The Art. 2016;9(4):
p. 193-204
15. Porcelli P., Giromini L., Parolin L., Pineda J.A., Viglione D.J. Mirroring
Activity In The Brain and Movement Determinant in The Rorschach Test.
Journal of Personality Assesment. 2013;95(5): p. 444-456
16. Akavia N. Subjectivity in Motion: Life, Art and Movement in The Work of
Hermann Rorschach. Routledge Newyork. 2013
17. Exner J.E. The Rorschach: Basic Foundations and Principles of Interpretation
Volume 1. John Wiley Inc. 2002
32