Laporan Miko
Laporan Miko
NIM : A102.11.036
Kelas : 3B1
M
I
K O
L
o
IDENTIFIKASI JAMUR KONTAMINAN
Identitas sampel : Kopi dan Oki Jelly Drink
I. Tujuan
Untuk mengetahui morfologi serta organ khas dari jamur kontaminan yang diamati
secara mikroskopis pada sampel yang diperiksa serta memahami cara diagnosa
dari jamur kontaminan
II. Prinsip
Sampel yang diperiksa diinokulasi ke media PDA kemudian diinkubasi pada suhu
25ºC selama 5 hari. Identifikasi jamur dilakukan secara mikroskopis dengan
penambahan reagen LPCB. Morfologi jamur akan berwarna biru.
VI. Kesimpulan :
Pada sampel bedak tabur yang diperiksa, ditemukan jamur kontaminan
Penicilium sp, Neurospora sitophila, Khamir, Aspergillus sp.
VII. Pembahasan :
Dalam praktikum kali ini praktikan menemukan jamur Penicilium sp, Neurospora
sitophila, Khamir, Aspergillus sp.
Jamur Penicilium sp memiliki peranan merugikan dan menguntungkan. Dalam
dunia kesehatan jamur ini berguna dalam pembuatan antibiotik penicillin.
Kerugiannya adalah dapat merusak makanan, mengkontaminasi dan
menyebabkan penyakit.
Jamur Neurospora sitophila berasal dari kata neuron (= sel saraf), karena guratan-
guratan pada sporanya menyerupai bentuk akson. Jamur ini biasanya bermanfaat
dalam pembuatan oncom. Pertumbuhan kapang Neurospora ditandai dengan
pertumbuhan koloni warna jingganya yang khas, serta bentuk spora (konidia)
yang seperti tepung (Jacobson et al., 2004, Pandit & Maheshwari 1996, Perkins
2002).
Aspergillus sp secara mikroskopis dicirikan sebagai hifa bersepta dan bercabang
Keuntungan salah satunya adalah membantu dalam proses fermentasi dan
menghasilka kecap, namun jamur Aspergilus sp dapat menimbulkan penyakit
karena memproduksi toksin aflatoksin yang dapat menyebabkan keracunan
apabila termakan.
VIII. Daftar Pustaka :
1. Jawetz, Melnickdan Adelberg. 2007. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta:
EGC
2. Staf Pengajar Departemen parasitologi. Buku Ajar, Parasitologi
Kedokteran. Jakarta: FKUI
IDENTIFIKASI JAMUR PADA SAMPEL KLINIS
ii. Prinsip
Sampel yang diperiksa diinokulasi ke media PDA kemudian diinkubasi pada suhu
25ºC selama 5 hari. Identifikasi jamur dilakukan secara mikroskopis dengan
penambahan reagen LPCB. Morfologi jamur akan berwarna biru.
V. KESIMPULAN
Pada sampel kerokan kulit kakik yang diperiksa ditemukan jamur Aspergillus sp.
VI. PEMBAHASAN
Jamur Aspergillus sp merupakan jamur oportunistik patogen, Kelainan yang
ditimbulkan berupa aspergilosis yaitu infeksi yang dapat mengenai
kulit, kuku dan alat dalam terutama paru. Selain itu, jamur ini juga dapat
menyebabkan alergi atau kolonisasi dalam paru. Jamur ini memiliki ciri-ciri
koloninya berwarna kuning, abu-abu atau coklat, berbentuk rantai
seperti kuas/bergerombol bulat, merupakan organisme kelompok
multiseluler dan membentuk konidia. Secara mikroskopis jamur ini
mempunyai hifa selebar 2,5- 8µm, bercabang seperti pohon atau kipas
dan miselium bercabang, sedangkan hifa yang muncul diatas
permukaan merupakan hifa fertil. Jamur jenis ini bereproduksi secara
aseksual dengan konidia.
I. TUJUAN mikologi
Untuk mengetahui jumlah angka kapang dan kamir dalam sampel yang diperiksa
VI. PEMBAHASAN
Media yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah PDA (Potato Dextrose
Agar). PDA adalah suatu medium yang mengandung sumber
karbohidrat dalam jumlah cukup, yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang
dan 2% glukosa, sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir.
beberapa bakteri masih mungkin tumbuh pada PDA. Dengan menurunkan
pH PDA menjadi kira- kira 3,5, pertumbuhan bakteri akan terhambat
karena pada umumnya bakteri tidak dapat tumbuh pada pH kurang dari
4,0 yang telah diasamkan. Jumlah kapang dan khamir dapat dihitung
dengan metode hitung, Jika didalam media diduga mengandung bakteri
dalam jumlah tinggi, maka pertumbuhan bakteri dapat dihambat dengan
menambahkan asam tartarat 10% sterilkan ke dalam PDA setelah
sterilisasi. Jumlah yang ditambahkan biasanya adalah 1mL asam
tartarat 10% ke dalam setiap 100 mL PDA steril.