Anda di halaman 1dari 9

Laporan Kungungan Industri PT.

Ni Luh Djelantik
Manajemen Keuangan di Industri Ni Luh Djelantik

Disusun oleh :
Afonso Cardoso L. Vaz
1.16.1.11083

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL DENPASAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Para pecinta sepatu hak tinggi atau high heels tentu tahu dengan nama Niluh Djelantik
yang sebagai produk brand sepatu anak bangsa yang menduniai di industri sepatu. Produk
sepatu ni luh djelantik adalah hasil karya Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik yang lahir 15 jni
1975 berumur 44 tahun berasal dari Bali. Dia dikenal melalui karya-karyanya berupa desain
sepatu yang sudah dipatenkan pada tahun 2008 dan banyak digunakan oleh pesohor dunia
antara lain Uma Thurman, Gisele Bundchen, Tara Reid, Julia Roberts, Robyn Gibson, dan Paris
Hilton.
Sebelum serius menekuni di bidang rancang sepatu, Niluh Djelantik meraih penghargaan
Best Fashion Brand & Designer The Yak Awards 2010. Kecintaannya pada sepatu menuntunnya
menekuni bisnis sepatu yang kini telah dikenal dunia. Dan memenangi penghargaan, label ini
juga telah menembus Globus Switzerland, salah satu retailer terkemuka di Eropa, pada 2011.
Pencapaian tersebut berlanjut di tahun 2012, di mana dia kemudian berkesempatan menjalin
kerja sama dengan retailer dari Rusia.
Dengan perkemangan zaman dan teknologi yang canggih serta mempermudah
Enterpeneur untuk menekspor produk-produknya ke konsumen lokal dan bermacam negara, dan
kini sudah banyak merek sepatu Indonesia yang memiliki standar internasional dan dengan
kualitas no. satu yang diekspor ke beberapa negara, seperti Buccheri, Brockton Shoes, Divites
Belle, dll. Dengan adanya pesaing tersbut, dari sini penulis tertarik ingin membahas tentang
bagaimana cara brand sepatu Ni Luh Djelantik menyikapi persaingan dalam mengelola keuangan
untuk perpajakan yang efektif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah berdirinya PT. Ni Luh Djelantik ?
2. Apa saja bahan baku yang digunakan dalam produk sepatu Ni Luh Djelantik ?
3. Bagaimana cara PT. Ni Luh Djelantik mengunakan manajemen keuagan untuk
perpajakn yang efektif ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya PT. Ni Luh Djelantik
2. Untuk mengetahui bahan baku yang digunakan di produk sepatu Ni Luh Djelantik
3. Untuk mengetahui cara PT. Ni Luh Djelantik dalam mengelola keuangan untunl
perpajakn yang efektif.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah berdirinya Ni Luh Djelantik


Niluh Putu Ary Pertami Djelantik, atau yang lebih dikenal dengan nama Niluh Djelantik,
adalah seorang pengusaha sekaligus perancang sepatu handmade kulit asal Bali dengan merk
Niluh Djelantik. Ia dilahirkan di Bangli, 15 Juni 1975. Nama Niluh Putu Ary Pertami diberikan
oleh sang kakek yang berarti sama yakni “yang pertama”. Kedua orang tuanya telah bercerai
sejak ia berusia satu tahun dan sejak itu, ia dibesarkan oleh sang ibu seorang diri. Berasal dari
keluarga sederhana, ia tinggal bersama dengan beberapa anggota keluarga lain seperti sepupu,
paman, bibi, kakek, dan nenek di sebuah kamar kontrakan di Denpasar. Keluarganya
menghidupi diri dari berjualan di sebuah pasar di daerah Denpasar yang tak jauh dari kamar
kontrakan tempat tinggalnya. Meski masih belia, ia telah bekeja sambil di Toko Buku Abadi,
membantu pemilik toko tersebut untuk menjaga toko. Sebagai imbalan, ia diperbolehkan
membaca buku-buku yang ada disana, serta diperbolehkan untuk membawa pulang buku dan
majalah yang tidak terjual. Tak hanya itu saja. Ia kerap kali membantu anggota keluarganya
berjualan di pasar sepulang sekolah. Terkadang ia membantu tetangganya yang juga berjualan di
pasar dan memiliki lapak tak jauh dari milik keluarganya dengan imbalan diberikan pakaian
gratis dari barang dagangan.
Awal mula terjun ke dunia fashion adalah ketika ia menjadi Marketing Director untuk
perusahaan fashion milik Paul Ropp, seorang pengusaha fashion dari Amerika Serikat yang
membuka usaha di Bali. Setelah keluar dari perusahaan itu. Pada 2003 ia mendirikan CV Talenta
Putra Dewata dan memproduksi sepatu bernama Nilou yang merupakan lafal orang Barat untuk
panggilan namanya "Ni Luh". Koleksi pertama Nilou ini ternyata langsung meraih kesuksesan
besar di Perancis hingga ia mendapat pesanan 4000 pasang sepatu. Ia juga mendapat kontrak dari
jaringan ritel Topshop yang berpusat di Inggris. Produk sepatu Nilou makin terkenal seantero
dunia dan ia membuatkan sepatu untuk para desainer seperti Nicola Finetti, Tristan Blair, dan
sebagainya. Beberapa celebrities dunia yang memakai sepatu Nilou antara lain Uma Thurman,
Gisele Bundchen dan Tara Reid. Sepatu Nilou yang asli buatan Bali ini pada saat itu telah
dipajang di ratusan etalase seluruh dunia di 20 negara dan selain di kantor pusatnya di Bali.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, ia dibantu 22 pengrajin yang telah menjadi karyawan
tetap dan 3 asisten kepercayaan.
Pada tahun 2007 ditengah kejayaan merk Nilou, ia mendapat tawaran menggiurkan dari
agen Perancis dan Australia untuk memperluas jangkauan pasarnya, asalkan Nilou diproduksi
secara massal di China dengan iming-iming sejumlah besar saham. Dengan tegas ia menolak
tawaran tersebut, karena tidak ingin sepatu yang dihasilkannya dari kerja kerasnya selama empat
tahun di gudang kerja oleh buatan tangan tergantikan oleh mesin. Namun keputusan tersebut
ternyata menjadi bumerang sendiri bagi bisnisnya.
Nilou yang telah tumbuh bersamanya selama empat tahun harus dibunuh karena luput
untuk dipatenkan. Tak mau berlarut dalam kesulitan, ia kembali fokus mendesain sepatu untuk
desainer asing. Kali ini ia tidak ingin kehilangan merk dagangnya. Ia meminta izin untuk
memakai nama marga keluarga sebagai merk dagangnya, yakni “Niluh Djelantik” seperti yang
telah kita kenal sekarang. Merk tersebut langsung dipatenkannya pada tahun 2008.
Setahun kemudian, di tahun 2009, sepatu hak tinggi rancangannya kembali melanglang
buana ke mancanegara. Bahkan produknya kembali memikat salah satu aktris Hollywood
ternama yaitu Julia Roberts, yang berkesempatan untuk bertandang ke Bali dalam rangka syuting
film Eat, Pray, Love. Pada tahun 2011, Niluh Djelantik mampu menembus retailer Eropa
terkemuka, Globus Switzerland, dan bekerja sama dengan retailer di Rusia untuk memasarkan
produknya di negeri Vladimir Putin tersebut.
Sejak 2012 hingga kini, ia memutuskan mundur dari merk internasional untuk fokus
melayani pelanggan individual dan menaikkan pamor citra merk Niluh Djelantik. Untuk
menyukseskan hal tersebut, ia memfokuskan diri untuk melakukan pemasaran di dalam negeri
dengan membuka toko di Denpasar dan Jakarta.
Ditengah era sosial media, Niluh Djelantik pun tak ingin ketinggalan untuk memasarkan
produknya di dunia maya. Ia aktif menggunakan sosial media facebook dan website resmi untuk
melayani pelanggan dan memasarkan produk sepatu kulit rancangannya.Baginya, setiap wanita
yang mengenakan sepatu rancangannya merupakan selebritis baginya tidak peduli meski banyak
wanita tersohor yang telah mengenakan sepatu rancangannya.Selain itu, jatuh bangun hingga
kesuksesannya di industri fesyen sepatu itu tidak dinilai semata-mata dengan uang, tapi kepuasan
pelanggannya yang mengenakan setiap sepasang sepatu cantik rancangannya yang menjadi nilai
kesuksesan itu sendiri

2.2 Proses pembuatan sepatu Ni luh Djelantik

Di awal pendirian, Niluh membutuhkan waktu hingga 2 bulan untuk menyelesaikan satu
desain sepatu. Alokasi waktu paling lama untuk berdiskusi dengan pengrajin. Untuk
membedakan dengan produsen sepatu lainnya, Nilou fokus ke pembuatan sepatu dengan tumit
antara 10 cm hingga 12 cm. Menurut Niluh, sepatu tumit tinggi yang baik adalah sepatu yang
tetap nyaman dipakai meski sudah dipakai selama 8 jam, bukan 10 menit. Itu sebabnya, Niluh
begitu peduli pada proses pembuatan. Satu tukang, jelas dia, bertanggung jawab untuk
menyelesaikan sepasang sepatu. Dari memotong bahan, menjahit, hingga membentuk hak sepatu.
Tak masalah jika dalam satu hari workshop-nya hanya bisa memproduksi satu pasang sepatu.
Sebab, kualitas produk jauh di atas kuantitas.
Berikut ini adalah bahan-bahan yang di perlu untuk menbuat sepasang sepatu :
a) Barang
1. Cetakan sepatu dari kayu/plastik yang menyerupai kaki
2. Mesin seset, jika bahan sepatu tebal seperti kulit tebal dan bahan imitasi lainnya
3. Palu khusus pembuatan sepatu
4. Tang jepit
5. Paku khusus pembuatan sepatu
6. Kompor dan minyak tanah
7. Open sederhana
8. Mesin Gerinda jika sepatu terbuat dari kulit
9. Pisau seset (pangot)
10. Mesin jahit
b) Bahan
1. Kulit atau bahan lain yang bisa dibentuk menjadi kap sepatu
2. Lem kuning
3. Lem putih
4. Kertas pengeras
5. Bensin
6. Sol sepatu
7. Benang nilon
8. Pen khusus
9. Bontek (alas dalam untuk pasangan penempelan kap sepatu)

Berikut langkah-langkah cara membuat sepatu


1. Pertama mulailah pola digambar dengan pen khusus dibahan yang akan dijadikan sepatu
(Kap sepatu), setelah digambar, bahan dipotong-potong mengikuti garis gambar pola
sepatu. Potongan – potongan disatukan dan dijahit dengan benang nilon sesuai pola yang
ada hingga membentuk sepasang kap sepatu.Ingat jika bahan/kulit lebih tebal maka
bagian yang akan kena jahitan harus di seset dengan mesin seset supaya bagian ini
menjadi rata dan tidak menonjol dengan bagian lainnya.
2. Sekeliling bawah Kap sepatu di lem bagian pinggirnya dengan tinggi kurang lebih 5mm
dengan lem kuning, dan bontek adalah seperti bahan kardus tebal yang
digunting/dibentuk menyerupai sol sepatu untuk bagian dalam dan sekeliling pinggir
bontek ini dilem kuning setelah itu dipaku dengan paku khusus pada cetakan sepatu.
3. Kap sepatu sudah selesai dilem dan bontek juga sudah dilem dan dipaku ke cetakan
sepatu, kemudian selanjutnya dipasang kertas pengeras di bagian depan dan belakang kap
septu tujuannya supaya depan dan belakang sepatu nantinya bisa kaku, ingat sebelum
kertas pengeras dimasukan ke dalam kap sepatu terlebih dahulu dibasahi dengan bensin
supaya pengeras ini bisa lembek untuk sementara dan bisa di lem dengan lem kuning
kemudian ditempel di bagian dalam kap sepatu. Kap yang sudah dipasang pengeras harus
segera di masukan kedalam cetakan sepatu dan selanjutnya kap dipasang ke cetakan
sepatu, lalu sekeliling kap sepatu ditarik kebawah dan ditempelkan ke bontek tadi dengan
menggunakan tang khusus, kemudian dipalu supaya bahan/kulit dan bontek menempel
dengan baik. Setelah berbentuk dan cetakan sudah berbalut bahan/kulit, simpanlah
minimal 6 jam supaya lem dan pengeras sudah bekerja maksimal.
4. Setelah 6 jam, dan biarkan seperti itu kemudian lihat bagian bawah hasil cetakan tadi
apakah ada tonjolan-tonjolan bahan/kulit, jika ada segera ratakan dan rapikan dengan
pisau seset (pangot).
5. Siapkan sol sepatu dan selanjutnya dilem dengan lem putih, lem putih ini juga dioleskan
pada bagian bawah kap sepatu hasil cetakan tadi, dan keadaan cetakan masih berada
didalam kap sepatu. Biarkan lem putih ini kering (kurang lebih 10-15 menit) pada sol dan
bawah kap sepatu
6. Sol dan kap bawah sudah dilem lalu bersiaplah untuk menempelkan antara kap bawah
dan sol. Sebelum ditempelkan nyalakan kompor dan simpan diatasnya alat open
sederhana. Lalu sol di open sebentar kurang lebih 1 menit tergantung besar kecilnya api,
jika sol sudah mulai lentur maka ambil dan tempelkan pada bagian bawah kap yang
terdapat pada cetakan sepatu. Bagian pemasangan Sol adalah bagian tersulit jika masih
dalam tahap belajar.
2.3 Manajemen keuangan untuk perpajakan yang efektif dalam perusahaan Ni Luh
Djelantik

Manajemen keuangan adalah suatu strategi yang dilakukan perusahaan sebagai upaya
untuk efisiensi pajak penghasilan dengan cara memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar
sesuai undang-undang . Cao dan Xu (2009) menyatakan bahwa, suatu perusahaan memiliki
ruang besar untuk melakukan efisiensi pajak atas pajak penghasilan mereka karena pajak
penghasilan perusahaan menempati status yang penting dalam pembayaran pajak. Sebagian besar
pengusaha dalam dunia bisnis sering mengidentikkan pajak sebagai biaya, sehingga para
pengusaha akan melakukan usaha-usaha untuk meminimalkan biaya pajaknya agar laba
perusahaan menjadi optimal.
Apalagi dewasa ini persaingan antara perusahaan di seluruh dunia bahkan tidak terkecuali
di Indonesia sangat ketat, sehingga perusahaan akan melakukan segala upaya untuk bisa menang
dalam Suandy (2011:8) menyatakan, manajer wajib menekan biaya pajak seoptimal mungkin
untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan dengan melakukan pengelolaan
kewajiban perpajakan. Pengelolaan kewajiban perpajakan ini dilakukan dengan melakukan suatu
manajemen pajak (tax management) yang merupakan bagian dari manajemen keuangan,
sehingga tujuan dari manajemen pajak harus sejalan dengan tujuan dari manajemen keuangan,
yaitu memperoleh likuiditas dan laba yang memadai.
Seperti yang di katakan Bu Ni luh sebagian bahan-bahan yang di butuhkan untuk
membuat sepasang sepatu diimpor dari negara lain. Bahan dan material harus di impor karena di
dalam negeri belum tersedia komponen-komponen dengan kualifikasi standar internasional.
Baha baku dan material Ni Luh Djelantik masih ada yang harus di impor dari Italia dan Perancis,
sehingga membuat harga sepatu menjadi tiga kali lipat dibandingkan brand Eropa yang notabene
menggunakan komponen lokal. Untuk diperlukan agar meminimalkan jumlah beban pajak dapat
dilakukan dengan berbagai cara baik cara penghindaran pajak (tax avoidance) maupun dengan
cara penggelapan pajak (tax evasion). Penghidaran pajak (tax avoidance) merupakan istilah
dalam perencanaan pajak yang digunakan untuk menandakan bahwa pembayar pajak telah
menggunakan skema yang sah untuk mengurangi kewajiban perpajakan mereka (Potas, 1993).
Menurut Logue (dalam Mclaren 2008), secara sederhana penghindaran pajak (tax avoidance)
dapat didefinisikan sebagai mengatur segala urusan perpajakan perusahaan untuk meminimalkan
pajak dengan cara yang konsisten dengan hukum, sedangkan penggelapan pajak (tax evasion)
melibatkan sebuah unsur kesengajaan untuk melanggar hukum dalam pembayaran pajak.
Menurut Adawiah (2011), untuk melaksanakan tax avoidance secara baik dan tidak terjebak ke
dalam tax evasion, maka diperlukan adanya suatu manajemen pajak (tax management).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan adanya kunjungan industri ke PT. Ni Luh Djelantik, penulis dapat melihat dan
memahami langsung bagaimana kegiatan produksi yang dikelola oleh PT. Ni Luh Djelantik.
Berawal dari berbagai macam halangan dan rintangan akhirnya PT. Ni Luh Djelantik dapat
berkembang pesat menjadi industri sepatu karya anak bangsa dengan kerajinan tangan. Dengan
mengedepankan kualitas, karakter dan literasi menjadi fondasi perusahaan hingga membanggun
industri yang sangguh persaing dalam menekspor produk lokal yang elegan di pasar global.
Semoga dengan terlaksananya kunjungan industri di PT. Ni Luh Djelantik dapat menambah
wawasan kita mengenai kegiatan sistem produksi dan menekspor produk lokal.

3.2 Kritik dan Saran


PT Ni Luh Djelantik harus berusaha menjadi perusahaan yang dapat mengelola pasar
lokal maupun non-lokal dan memperluas lapangan kerja. Harus lebih mengembangkan inovasi
produk sepatu yang lebih menarik lagi terutama untuk sepatu kaum pria , harga terjangkau
khusus di pasar lokal dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Adawiah, Diyah. 2011. Analisis Penerapan Perencanaan Pajak atas Biaya Kesejahteraan
Karyawan pada Yayasan Al – Muhajirin Kota Depok. Skripsi Jurusan Akuntansi
Fakulttas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah: Jakarta.

Cao, Hongceng & Xiaohui Xu. 2009. Study on The Tax Planning Enterprise Income Tax.
International Journal of Business and Management, 4(5), Mei 2009.

https://id.wikipedia.org/wiki/Niluh_Djelantik
https://swa.co.id/swa/headline/ni-luh-djelantik-raja-sepatu-kulit-handmade-dari-bali

Anda mungkin juga menyukai