ACARA I
DISUSUN OLEH
NPM : E1J016089
PRODI : Agroekoteknologi
PENDAHULUAN
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah
sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang
disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya
seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang
dianggap merugikan. Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain
yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian
tanaman.
Pestisida merupakan zat, senyawa kimia (zat pengatur tumbuh dan perangsang
tumbuh), organisme renik, virus dan zat lain-lain yang digunakan untuk melakukan
perlindungan tanaman atau bagian tanaman (Pedum Kajian Pestisida, 2012).
Beberapa tahun terakhir penggunaan pestisida oleh petani cenderung meningkat,
karena hal tersebut dianggap cara paling efektif untuk mengendalikan OPT, sehingga
permintaan pestisida di tingkat petani meningkat. Jumlah merk dagang pestisida yang
beredar di Indonesia sangat banyak. Setidaknya pada tahun 2010 terdapat 2.628 merk
dagang pestisida dari 196 perusahaan yang terdaftar di Kementerian Pertanian
(Kementerian Pertanian 2010).
Pengendalian dapat dilakukan dengan pendekatan Pengendalian Hama
Terpadu (PHT), yaitu memilih suatu cara atau menggabungkan beberapa cara
pengendalian, sehingga tidak merugikan secara ekonomis, biologi dan ekologi.
Dengan tingkat kesadaran yang tinggi tentang lingkungan yang sehat dan pertanian
yang berkelanjutan diperlikan cara pengendalian yang tepat. Dalam menangani OPT
(organisme pengganggu tanaman) petani dewasa ini sering menggunakan pestisida.
Pestisida merupakan zat yang mampu membasmi OPT. (Triharsono, 2004).
Pestisida tidak hanya berperan dalam mengendalikan jasad-jasad pengganggu
dalam bidang pertanian saja, namun juga diperlukan dalam bidang kehutanan
terutama untuk pengawetan kayu dan hasil hutan yang lainnya, dalam bidang
kesehatan dan rumah tangga untuk mengendalikan vektor (penular) penyakit manusia
dan binatang pengganggu kenyamanan lingkungan, dalam bidang perumahan
terutama untuk pengendalian rayap atau gangguan serangga yang lain.Pada umumnya
pestisida yang digunakan untuk pengendalian jasad pengganggu tersebut adalah racun
yang berbahaya, tentu saja dapat mengancam kesehatan manusia. Untuk itu
penggunaan pestisida yang tidak bijaksana jelas akan menimbulkan efek samping
bagi kesehatan manusia, sumber daya hayati dan lingkungan pada umumnya.Dalam
bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman.
Dalam konsep Pengendalian Terpadu Hama, pestisida berperan sebagai salah satu
komponen pengendalian (Totok,Herwanto, 2008).
Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida
ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih
dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah
batas ambang ekonomi atau ambang kendali. Pemerintah saat ini tidak lagi memberi
subsidi terhadap pestisida. Namun kenyataannya di lapangan petani masih banyak
menggunakannya. Menyikapi hal ini, yang terpenting adalah baik pemerintah maupun
swasta terus menerus memberi penyuluhan tentang bagaimana penggunaan pestisida
secara aman dan benar. Aman terhadap diri dan lingkungannya, benar dalam arti 5
tepat (tepat jenis pestisida, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat
takaran) ( Hidayat, 2001).
Formulasi pestisida yang dipasarkan terdiri atas bahan pokok yang disebut
bahan aktif (active ingredient) yang merupakan bahan utama pembunuh organisme
pengganggu dan bahan ramuan (inert ingredient). Beberapa jenis formulasi pestisida
antara lain : tepung hembus (D), butiran (G), tepung yang dapat disuspensi dalam air
(WP), tepung yang larut dalam air (SP), suspensi (F), cairan (EC), Ultra Low Volume
(ULV), solution(S), aerosol (A) dan umpan beracun (B) (Wudianto, 2007).
BAB III
METODOLOGI
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik darihasil praktikum ini adalah
Pestisida secara umum diartikan sebagai bahan kimia beracun yang digunakan untuk
mengendalikan jasad penganggu yang merugikan kepentingan manusia terutama di
bidang pertanian. Pengetahuan tentang pestisida di tingkat petani khususnya dan bag;
masyarakat umumnya diharapkan akan membantu terhindar dari barang palsu,
mendapatkan efektivitas dalam penggunaan, dapat menghemat biaya, menghindari
kecelakaan dalam aplikasi, aman terhadap lingkungan (ekosistem) dan mencegah
terjadinya resistensi.
5.2 Saran
1. Alat pengaman berupa masker dan sarung tangan sebaiknya disediakan oleh
laboraturium.
2. Sebelum penggunaan pestisida sebaiknya memperhatikan cara penggunaan dan
tanda bahaya yang ada pada kemasan supaya pengguna pestisida tidak mengalami
gangguan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Direktorat Pupuk dan Pestisida Kementerian
Pertanian. 2012. Pedoman Teknik Kajian Pestisida Terdaftar Beredar TA
2012. Kementerian Pertanian.