Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

DRAINASE PERKOTAAN

DISUSUN OLEH :
Immanuel A.J. Purba (2017731150001)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN (FTSP)

UNIVERSITAS JAYABAYA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah

tentang Drainase perkotaan dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita, dan juga bagaimana membuat drainase yang baik.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan

jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan

demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat

tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yan membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun

orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalaha

kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun

dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Jakarta, November 2018

Penyusun

(Immanuel A.J. Purba)


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................i


DAFTAR ISI ...................................................................... Error! Bookmark not defined.i
1 BAB I PENDAHULUAN .......................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 LATAR BELAKANG................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................. Error! Bookmark not defined.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN ........................... Error! Bookmark not defined.
1.4 PEMBATASAN MASALAH ...........................................................................

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................. Error! Bookmark not defined.4


2.1 DRAINASE PERKOTAAN ....................... Error! Bookmark not defined.4
2.2 SALURAN DRAINASE BOX CULVERT.. Error! Bookmark not defined.5
2.3 HIDROLOGI............................................... Error! Bookmark not defined.7
2.4 HIDROLIKA ............................................... Error! Bookmark not defined.7

3 BAB III PEMBAHASAN ........................................ Error! Bookmark not defined.4

4 KESIMPULAN ......................................................... Error! Bookmark not defined.4


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kota merupakan tempat bagi banyak orang untuk melakukan berbagai aktivitas,
maka untuk menjamin kesehatan dan kenyamanan penduduknya harus ada sanitasi yang
memadai, misalnya drainase. Dengan adanya drainase tersebut genangan air hujan dapat
disalurkan sehingga banjir dapat dihindari dan tidak akan menimbulkan dampak
gangguan kesehatan pada masyarakat serta aktivitas masyarakat tidak akan terganggu.

Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat,
apalagi di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan. Drainase juga merupakan
salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan
masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan
infrastruktur khususnya). Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari
suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase
juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan
salinitas, dimana drainase merupakan suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak
diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan
oleh kelebihan air tersebut.

Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana
umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang
aman, nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan
air permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah permukaan tanah) dan
atau bangunan resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air
permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir.
1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah kapasitas saluran drainse yang berada dikota dapat menampung debit air
rencana ?
2. Berapakah intensif curah hujan per-jamnya pada kota tersebut ?
3. Bagaimana perencanaan drainase resapan yang ramah lingkungan ?

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari tugas drainase ini adalah agar mahasiswa dapat mengerti dan
memahami sistem drainase di perkotaan dan tujuannya, serta bisa mengaplikasikannya
di lapangan. Sehingga mampu untuk merancang sistem penyaluran air dalam kota,
dimana rancangan disesuaikan dengan kriteria disain.

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu tugas mata kuliah Drainase
perkotaan, program studi teknik sipil dan perencanaan. Makalah ini bertujuan untuk
menyajikan beberapa informasi berhubungan dengan system drainase. Diharapkan untuk
dapat diambil manfaat dan dijadikan sebagai rujukan bagi banyak hal yang berhubungan
dengan lingkungan.

1.4. Pembatasan Masalah

Banjir merupakan kata yang sangat popular di Indonesia, khususnya pada musim
hujan, mengingat hampir semua kota di Indonesia mengalami bencana banjir. Peristiwa
ini hampir setiap tahun berulang, namun sampai saat ini belum terselesaikan bahkan
cenderung makin meningkat, baik frekuensinya, luasannya, kedalamannya, maupun
durasinya.

Jika dilihat, akar permasalahan banjir di perkotaan berawal dari pertambahan


penduduk yang sangat cepat akibat urbanisasi (baik migrasi musiman maupun
permanen). Pertambahan penduduk yang tidak diimbangi dengan penyediaan prasarana
dan sarana perkotaan yang memadai mengakibatkan pemanfaatan lahan perkotaan
menjadi semrawut. Pemanfaatan lahan yang tidak tertib inilah yang menyebabkan
persoalan drainase di perkotaan menjadi sangat kompleks. Hal ini barangkali juga
disebabkan oleh tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah dan tidak peduli
terhadap permasalahan yang dihadapi oleh kota.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Drainase Perkotaan

2.2 Saluran Drainase Box Culvert

2.3 Hidrologi

2.4 Hidrolika
BAB III
PEMBAHASAN

Soal :

1. Suatu area terbuka dikawasan perumahan yang cukup datar direncanakan akan dibuat
drainase dengan system drainase bwah muka tanah. Dimensikan ukuran pipa deain
dengan data
sebagai berikut :
a. Kedalaman pipa drain : 1,2 m f. Jarak pipa drain : 2,2 (2) m
b. Kadar air : 10(12) % g. Panjang pipa drain : 530 (500) m
c. Berat volume tanah : 1,3 t/m³ h. Kemiringan pipa drain : 0,6 (0,5) %
d. Berat jenis : 2,9 (2,8) i. Tinggi air ren. pipa drain : 1/3 Ø
e. Kec. resapan tanah : 3x10¯³ cm/dt j. Kec. aliran mengg. formula meanning
Jawab :

 ANALISI KAPASITAS DRAIN (q3)


Kedalaman pipa drain H = 1,2 m
Jarak pipa drain L = 2,20 m
jadi : 0,5 *L = 0,5 * 2,20 = 1,10 m
Panjang S = {(0,5*L)² + H)}0,5
= ( 1,10² + 1,2²)0,5
= 2,650,5 = 1,6278 m
Sudut a = arc tan H/0,5*L
= arc tan 1,2/1,10 = arc tan 1,09 = 47,5°
Sin a = sin 47,5° = 0,7372
Kecepatan resapan v = 3x10¯³ cm/dt = 3x10¯⁵
1 cm = 10¯²m dan 1 detik = 1/3600 jam = 2,78¯⁴ jam
Jadi V = (3x10¯⁵) : ( 2,78 * 10¯⁴) = 1,079x10¯¹ m/jam
= 0,1079 m/jam
V sin a = (0,1079) * ( 0,7372) = 0,0795 m/jam
Tanah dengan w = 10% , 𝛾𝑏 = 1,30 t/m³ , Gs = 2,90
Berat volume tanah 𝛾𝑏 = Gs (1 + w) / (1 + e)
1,30 = 2,90 (1 + 0,10) / (1+ e)
1,30 = 3,19
Jadi 1 + e = 3,19 / 1,30 = 2,45
e = 2,45 – 1 = 1,45.
Porositas : P = e / (1 + e) = 1,45 / (1 + 1,45) = 0,592
Waktu aliran air dari muka tanah sampai pipa drain :
Td = S / Vsin a = 1,6278/ 0,0795= 20,475 jam
Volume air dalam lapisan tanah pada unit :
I = 0,80 * F * p * H dengan F = L * 1 m²
I = 0,80 * (2,2*1) * 0,592 * 1,20 = 1, 25 m³
Kapasitas aliran (q2) = I/Td = 1,25 / 20,475 = 0,061 m³/jam/m
Kapasitas drain (q3) = q2 * panjang drain = 0,061 * 530 = 32,33 m³/jam
= 32,33/3600 = 8,98 x 10¯³ m³/dt

 DIMENSI PIPA DRAIN


OA = 0,50 D – H = 0,50 D – 0,33 D = 0,17 D
AB = {(0,50 D)² - (OA)²}0,5
ANALISA = {(0,25 D² - (0,17 D)²}0,5
= (0,25 D² - 0,0289 D²)0,5
= (0,2211 D²)0,5 = 0,4702 m

Cos a = OA / 0,50 D = 0,17 D / 0,50 D = 0,34

a = arc cos 0,34 = 70,123°

2a = 2 * 70,123 = 140, 246°

Luas saluran basah

Fs = 2a / 360 * 0,25 * π D² - OA * AB

= (140,246° / 360) * 0,25 * π D² - (0,17 D * 0,4702 D)

= 0,3058 D² - 0,0799 D² = 0,2259 D²

Keliling saluran basah

Ps = 2a / 360 * π D = (140,246 / 360) * 3,14 D = 1,2233 D


Radius hidrolik saluran
Rs = Fs / Ps = 0,2259 D² / 1,2233 D = 0,1847 D
Formula manning = V = 1/n * Rs 2/3 * I1/2
= 1/ 0,010 * (0,1847)2/3 *0,600,5
= 100 * 0,3241 * 0,7746 * D2/3
= 2,5104 D2/3 m/dt
Kapasitas drain = Luas basah saluran * kecepatan aliran
q3 = Fs * V
8,98 x 10¯³ = 0,2259 D² * 2,5104 D2/3
8
8,98 x 10¯³ = 0,5670 D3
D8/3 = 8,98 x 10¯³ / 0,5670 = 0,015837 = 0,016 m
D = 0,0163/8 = 0,2094 ≈ 0,20 m
H = 0,33 D = 0,33 * 0,20 = 0,066 = 0,67 m
Diameter pipa drain = 20 cm, tinggi muka air pada pipa = 6,70 cm

2. Drainase dengan sistim sumur peresapan akan dibuat pada suatu area/Kawasan
Bila diketahui data teknis sebagai berikut :
a. Kemiringan area : 0,06 %
b. Dihuni oleh : 200 KK
c. Koefisien permeabilitas tanah : 1,5x10−6 m/det
d. Curah hujan satu hari : 40 mm
e. Efisiensi inlet : 65%
f. Luas area/Kawasan : 600.000 𝑚2
g. Penggunaan : Rekreasi

Jawab :
Sumur resapan ditentukan Ø = 1,5 m dan kedalaman rencana 10 m, sehingga luas dasar
sumur + luas dinding sumur :

A = ¼ * π * 𝐷2 + π * D * H

= ¼ *3,14 * 1,52 + 3,14 * 1,5 * 10

= 1,7662 + 47,1

= 48,8662 𝑚3
Koefisien permeabilitas tanah :

k = 1,5x10−6 m/det

Kecepatan resapan

V = k * i , dengan i = 1,00

V = 1,5x10−6 m/det

Debit aliran/resapan

q=A*V

= 48,8662x10−6 𝑚/𝑑𝑒𝑡

= 48,8662x10−6 /(1/86400)

= 4,2220 𝑚3 /𝑒𝑡𝑚𝑎𝑙

Debit limpasan permukaan tanah adalah :

Q = a * β * it * A

Luas area permukaan A = 600.000 𝑚2 < 45 𝑘𝑚2 , sehingga Po = 1,00

Koefisien run off area pemukiman a = 0,30

Intensitas huja (it) area pemukiman tanpa menganalisi waktu konsentrasi, karena area
datar dapat didekatkan dengan data curah hujan perhari, jadi

Ir = R = 40 mm/etmal = 40x10−3 m/etmal

Debit hujan Q = a * β * it * A

= 0,30 * 1 * 40x10−3 * 600.000

= 7.200 𝑚3 /𝑒𝑡𝑚𝑎𝑙

Debit sumur resapan = 4,2220 𝑚3 /𝑒𝑡𝑚𝑎𝑙

Jadi sumur resapan sebanyak 7.200 : 4,2220 = 1.705 buah untuk tanah seluas 600.000𝑚2
atau (60 h).

Luas area 600.000𝑚2 jumlah sumur resapan 1.705 buah. Sehingga satu sumur resapan
mengalirkan air dari muka tanah seluas 600.000 : 1.705 = 351,91 𝑚2

Debit hujan yang terjadi pada area sebesar 7.200 𝑚3 /𝑒𝑡𝑚𝑎𝑙

Untuk satu sumur resapan menerima debit aliran sebesar 7.200 : 1.705 = 4,223/8640 =
4,89x10−5 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡

(1 etmal = 24 Jam * 60 Kg = 8640 bh)


Jadi debit inlet Qi = 4,89x10−5 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡 kemiringan area 0,06%

Inlet B = H

Luas lobang desain Fs = B*H = H*H = H 2

Keliling lobang desain Ps = 2B + 2H = 2H + 2H = 4H

Radius Hidraulik Rs = Fs/Ps = H 2 /4H = 0,25 H

Formula manning Vi = 1/n * Rs2/3 * I1/2

= (1/0,10) * (0,25H)2/3 * (0,0006)2/3

= 100 * 0,3968 * 0,02449 H 2/3

= 0,97 H 2/3 𝑚/𝑑𝑒𝑡

Qi = Fs * Vi

4,89x10−5 = H 2 * 0,97 H 2/3

4,89x10−5 = 0,97 H 8/3

H 8/3 = 4,89x10−5/0,97 = 5,04x10−5

Lobang inlet H = (5,04x10−5 )3/8 = 0,025 m = 2,5 cm

Dimensi inlet Hi = H/n = 2,5/0,65 = 3,85 cm

B = H, Bi = Hi = 3,85 cm

Hasil analisis lebar inlet sama dengan panjang inlet = 3,85 cm, merupakan dimensi
minimal untuk inlet.
BAB IV
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai